Cara membuat video yang bagus dengan HP

KOMPAS.com - Putu Reza adalah nama yang familiar di dunia gadget Tanah Air. Pria penggemar teknologi dan sepak bola ini kerap menjajal aneka macam gadget terbaru lewat video-videonya di YouTube, termasuk juga menggunakan smartphone untuk merekam video.

Ketika berbicara dalam acara Media Workshop Samsung Galaxy J7 Plus di Jakarta beberapa waktu lalu, Reza berbagi sejumlah tips dalam memakai smartphone untuk membuat video yang berkualitas bagus dan menarik untuk ditonton.

Apa saja hal yang mesti diperhatikan? Simak selengkapnya dalam uraian Reza di bawah ini.

Sebagai alat yang dipakai untuk merekam video, sudah barang tentu pengguna mesti mengenali kemampuan smartphone. Hal ini penting karena tak semua smartphone memiliki kemampuan yang setara soal perekaman video.

Reza mencontohkan hasil rekaman video 4K yang bisa berbeda-beda kualitasnya antar ponsel meski sama-sama mengusung embel-embel “4K”, demikian pula dengan audio.

“Untuk soal perekaman video 4K, menurut saya Galaxy J7 Plus memiliki frame rate (FPS) yang konsisten. Audionya juga jernih,” kata Reza yang sempat menjajal perangkat dimaksud selama seminggu untuk membuat video.

Media sosial menjadi pilihan utama dalam membagikan kreasi video dengan smartphone. Tapi media sosial pun terbagi-bagi lagi menjadi beberapa platform. Reza menyarankan agar video disesuaikan dengan karakteristik platform media sosial yang dipilih.

Baca juga : Sama-sama Ponsel Dual Camera, Kualitas Video Belum Tentu Setara

Misalnya, di Instagram, durasi video dibatasi selama satu menit sehingga kreator harus bisa memampatkan konten menarik dalam waktu singkat tersebut. Sementara, Instagram Stories cocok untuk video vertikal (portrait) dengan durasi 15 detik. Adapun YouTube sesuai untuk video horizontal (landscape) dengan beragam durasi.

“Di masing-masing platform ini ada perbedaan. Jadi, hendaknya kita harus tahu lebih dahulu di mana hendak menaruh video sebelum dibuat,” ujar Reza.

Perencanaan matang adalah kunci untuk membuat video yang menarik. Reza membagi perencanaan menjadi tiga. Pertama adalah persiapan cerita yang kira-kira akan menarik bagi penonton, atau cari topik yang sedang hangat dibicarakan. 

Kedua fokuskan pembuatan video pada cerita agar alurnya tetap relevan dengan inti utama cerita. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan riset terlebih dahulu mengenai tempat-tempat yang akan dijadikan lokasi perekaman video. “Jadi, ketika sampai di sana, kita sudah tahu apa saja yang bisa diangkat,” tutur Reza.

Ketiga, cari objek-objek yang bisa mendukung cerita dalam video. Komposisi dan sudut gambar pengambilan gambar yang menarik bisa mendukung ketertarikan penonton terhadap video. 

Smartphone memang bisa digunakan untuk merekam secara spontan hanya dengan tangan. Namun hasil video bisa lebih maksimal apabila turut didukung perlengkapan tambahan.

Satu perlengkapan yang paling penting, menurut Reza, adalah tripod portable yang bisa dipakai untuk menstabilkan video rekaman smartphone, sekaligus membuatnya bisa ditaruh di satu tempat untuk waktu lama. 

Soal audio, perhatikan agar jari tangan tidak menutup mikrofon smartphone ketika merekam. Mikrofon eksternal juga bisa dipakai apabila membutuhkan suara yang lebih jernih. Pengguna juga bisa menambah alat lain untuk tujuan spesifik, misalnya filter natural density (ND) atau gimbal untuk menstabilkan perekaman saat smartphone bergerak.

Unsur imajinasi sangat penting dalam menghasilkan rekaman video yang menarik. Ada beberapa aspek dalam video yang bisa diperkaya lewat imajinasi kreator, seperti pergerakan kamera yang dinamis dan transisi antar lokasi dalam video.

Foto (still picture) juga bisa diselipkan dalam video untuk menambah elemen menarik. Apalagi, beberapa model smartphone masa kini seperti Galaxy J7 Plus sanggup menjepret foto dengan layar belakang buram (efek “bokeh”) ala kamera DSLR.

Tak kalah penting adalah kreativias dalam memilih musik pendukung yang pas dengan mood video. “Proses pemilhan musik ini biasanya paling lama karena kita harus mencari yang benar-benar pas dengan video,” tutur Reza.

6. Perhatikan framing gambar

Framing dan komposisi gambar yang baik akan membuat penonton nyaman. Saat berbicara di depan kamera (smartphone) misalnya, usahakan subjek jangan berada di pinggir frame supaya tidak meninggalkan area kosong (negative space) yang mengganggu pandangan.

Perhatikan pula apakah foreground dan background sudah pas dengan isi frame video. Saat subjek berbicara tadi, misalnya, sebaiknya hindari terlalu banyak warna atau corak di latar belakang dan latar depan supaya tak mengalihkan fokus audiens.

Aspect ratio video juga menjadi hal penting yang mesti disesuaikan dengan platform media sosial tempat berbagi video nanti. “Misalnya, Instagram Stories itu punya aspect ratio 16:9, jadi sebaiknya ubah aspect ratio default kamera smartphone yang 4:3 menjadi 16:9 supaya gambar tidak terpotong (cropped),” saran Reza. 

7. Terapkan editing  yang menarik

Editing adalah proses akhir di mana kreator menyatukan semua bahan video dan menyusunnya sedemikian rupa agar tersaji sesuai keinginan. Proses pasca-produksi ini adalah bagian sangat penting yang bisa menentukan rupa akhir video.

Baca juga : 5 Tips Bikin Password yang Tidak Mudah Dibobol

Oleh karena itu, Reza menyarankan kreator agar sebisa mungkin memaksimalkan video lewat editing. Ibarat sayur tanpa garam, sebuah video disebutnya masih belum lengkap apabila belum melalui proses editing.

“Kalau rekaman video sudah bagus, tapi editingnya tidak bagus, ya hasilnya bisa berantakan,” kata Reza mewanti-wanti. “Karena itu jangan menganggap editing sebagai ‘dosa’ karena ini harus dilakukan.”

Reza mengakui, saat pertama kali terjun membuat video di YouTube, dia sebenarnya belum mengerti apa-apa. Namun dia giat belajar dengan melihat-lihat video bikinan orang lain, termasuk dengan memelototi aneka video tutorial.

Di YouTube tersedia sangat banyak video bagus yang bisa ditonton secara gratis sebagai sumber referensi dan inspirasi. Reza pun menyarankan kreator agar rajin menonton untuk memperluas wawasan. Giat belajar adalah kuncinya. “Jangan takut untuk mencoba. Trial and error saja, nanti juga bisa,” ujar Reza.

Bagaimana trik membuat video yang baik?

20 Tips Membuat Video Youtube yang Menarik.
Tentukan tema..
Lakukan riset topik konten..
Pastikan kamera yang digunakan memadai..
Buat video yang bermanfaat sekaligus menghibur..
Buat judul video Youtube yang menarik..
Ajak kolaborasi Youtuber lain..
Gunakan bahasa tutur..
Tulis skrip supaya tersistemasi..

Bagaimana cara membuat videografi?

Nah, biar hasil videomu maksimal dan terlihat profesional, kamu bisa mengikuti tips videografi di bawah ini..
Rekam Video dengan Stabil. ... .
Buat Daftar Shot yang Kreatif. ... .
Perhatikan Posisi Pencahayaan. ... .
Rekam Audio yang Baik. ... .
Hindari Penggunaan Zoom yang Berlebihan. ... .
Gunakan Efek Green Screen. ... .
Edit Hasil Perekaman Video..

Langkah langkah mengambil video?

Berikut adalah 8 teknik pengambilan video layaknya seorang profesional..
Ambil gambar per adegan. ... .
2.Hindari menggunakan zoom. ... .
3.Isilah frame dengan subjek gambar. ... .
4.Usahakan mengambil gambar yang mendetail. ... .
5.Gunakan angle yang berbeda. ... .
6.Hindari backlight. ... .
7.Jangan biasakan menggunakan banyak special effects..