Surabaya -
Warga Indonesia tengah merayakan Idul Adha 1443 Hijriah. Salah satu momen yang tidak boleh dilewatkan adalah menyantap hidangan olahan daging kurban. Seperti sapi, kambing, dan domba.
Mengingat kini wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan tengah merebak, perlukah daging kurban yang baru diterima warga langsung dicuci sebelum dimasukkan ke dalam freezer? Begini penjelasannya.
Ahli gizi masyarakat, dr Tan Shot Yen lantas menjelaskan pertanyaan ini. Dia pun meluruskan, sebenarnya yang dikhawatirkan bukanlah kandungan pada daging, melainkan cara mencuci dagingnya. Pasalnya, penularan kuman timbul dari cipratan darah dan cairan daging saat proses pencucian.
"Menurut CDC dari Amerika, mereka menyampaikan kenapa daging sebaiknya tidak dicuci ketika masuk ke dalam freezer. Problem-nya adalah ketika kamu mencuci (daging), (darah dan cairan daging) itu nyiprat ke mana-mana," terang dr Tan dalam siaran e-Life detikHealth, Jumat (8/7/2022).
"Cipratan yang ada darah dan cairan dari daging tersebut itu proses yang jadi berkembang menjadi kontaminasi kuman. Problem-nya di situ. Jadi bukan tentang dagingnya," sambungnya.
Jika warga merasa tidak nyaman dengan bau daging yang langsung dimasukkan ke freezer tanpa dicuci lebih dulu, dr Tan membolehkan daging dicuci. Syaratnya, proses pencucian dilakukan dengan hati-hati agar darah dan cairan daging tidak terciprat ke mana-mana.
"Kalau saya pribadi saya akan memilih untuk mencuci dulu, saya jijik kalau kulkas saya kotor dan bau. Tetapi, sambil mencuci tolong jangan nyiprat supaya daging yang sudah Anda cuci bisa Anda kemas kemudian masuk ke dalam freezer," pungkas dr Tan.
Simak Video "Kreasi Warga Gunakan Kreneng Bambu untuk Bungkus Daging Kurban"
[Gambas:Video
20detik]
(hse/iwd)
TRIBUNNEWS.COM - Daging kurban yang jumlahnya banyak, sebaiknya disimpan dengan benar.
Hal itu bertujuan agar daging masih layak digunakan dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Apakah daging kurban perlu dicuci sebelum disimpan?
Berikut Tribunnews.com rangkum dari Kompas.com dan ugm.ac.id, tips dan cara menyimpan daging kurban:
1. Jangan cuci daging
Mencuci daging sapi maupun kambing saat akan disimpan akan membuat daging rusak karena proses oksidasi.
Baca juga: Kumpulan Resep Daging Sapi: Dendeng, Bistik hingga Babat Bacem
Meski demikian, Anda bisa membersihkan daging terlebih dahulu dari kotoran.
Caranya, gunakan lap kering atau tisu dapur dan tekan ke seluruh bagian daging.
2. Potong kecil daging
Memotong daging menjadi lebih kecil akan membuat Anda lebih mudah mencairkannya saat dikeluarkan dari freezer.
Baca juga: Resep Sate Daging Panggang yang Cocok Dihidangkan saat Idul Adha, Mudah dan Praktis!
3. Bagi gilingan/ potongan daging berdasarkan perkiraan kebutuhan sekali masak.
4. Kemas daging giling/ potongan yang telah dibagi tersebut dalam kantung plastik atau wadah tertutup rapat, lebih bagus lagi kalau divakum.
5. Simpan dalam Freezer
Pada temperatur dingin, mikroorganisme pembusuk tidak aktif, sehingga daging yang disimpan tidak mudah rusak.
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Ada suka cita di tengah perayaan Hari Raya Idul Adha. Umat Islam mendapat daging kurban, bisa berupa daging kambing atau sapi. Bagaimana jika daging kurban tidak bisa habis dikonsumsi dalam sehari?
Tentunya, daging kurban harus disimpan agar tidak membusuk. Bagaimana cara menyimpan daging kurban? Simak cara menyimpan daging kurban yang benar sebagai berikut.
Baca juga: Tak perlu repot, 11 bandara ini sudah menyediakan layanan rapid test corona
Daging adalah bahan makanan yang cepat rusak. Kandungan nutrisi yang terkandung di dalam dan permukaannya yang basah sangat mendukung bagi kehidupan mikroorganisme. Aktivitas mikroorganisme seperti bakteri atau jamur dapat menyebabkan daging menjadi rusak dan busuk.
Jika daging busuk ini sampai dimakan, sangat mungkin akan menimbulkan masalalh kesehatan. Meski sudah dimasak dalam suhu tinggi, mengonsumsi daging sapi maupun daging kambing yang telah busuk tetap berisiko membuat seseorang mengalami keracunan makanan.
Bakteri pada daging yang busuk mungkin saja akan mati akibat panas yang dihasilkan saat proses memasak. Tapi masalahnya, bakteri tersebut bisa jadi telah meninggalkan racun pada daging, sehingga dapat menyebabkan keracunan. Maka dari itu, Anda perlu menyimpan daging sapi maupun daging kambing secara tepat agar tetap sehat dan higienis. Caranya:
1. Daging jangan dicuci dulu Melansir
Buku Hidangan Lezat: Daging Sapi dan Kambing (2013) oleh Tim Dapur Esensi, apabila belum akan dimasak, daging sebaiknya jangan dicuci terlebih dahulu untuk kemudian disimpan di dalam kulkas. Mencuci daging sapi maupun kambing ketika akan disimpan hanya akan menambahkan kandungan air pada daging tersebut.
Menyimpan daging yang berair padahal akan membuat daging lebih mudah mengalami freezer burn. Freezer burn adalah kondisi yang terjadi ketika makanan telah rusak oleh dehidrasi dan oksidasi, karena udara mencapai makanan.
Daging yang mengalami freezer burn akan terlihat mongering. Selain itu, proses pencucian membuat daging rentan terkontaminasi bakteri lain yang berasal dari tempat pencucian maupun air itu sendiri.
2. Segera masukkan daging ke kulkas
Daging mentah, baik itu daging sapi, kambing, atau ayam akan lebih baik jika tidak disimpan terlalu lama di suhu ruangan. Terlebih lagi, daging hanya ditaruh di sembarang tempat. Jika demikian, bukan tidak mungkin daging dapat terkontaminasi berbagai bakteri, termasuk Salmonella penyebab tipes dan E. coli yang dapat menyebabkan diare hingga infeksi usus serius.
Baca juga: Jangan langsung olah daging kurban menjadi sate, ini alasannya
Seperti diketahui, suhu bisa sangat memengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Jadi, penting untuk segera memasukkan daging ke dalam kulkas, setidaknya 1 jam setelah diperoleh. Pada temperatur dingin, mikroorganisme pembusuk tidak aktif, sehingga daging yang disimpan tidak mudah rusak.
3. Potong kecil daging sebelum disimpan
Sebelum disimpan, daging sapi maupun kambing sebaiknya dipotong-potong terlebih dahulu menjadi bagian yang lebih kecil. Tindakan ini punya beberapa manfaat. Misalnya, daging yang berukuran lebih kecil tentu akan lebih mudah dicairkan daripada yang besar.
Selain itu, memotong daging menjadi lebih kecil akan meminimalkan kontak daging lain yang belum akan diolah dengan tangan yang mungkin saja telah tekontaminasi bakteri bibit penyakit.
4. Bungkus daging dengan plastik
Sebelum disimpan di lemari es, daging sebaiknya dibungkus dengan plastik agar permukannya tidak “kering” atau mengalami freezer burn, terlebih lagi jika daging tersebut memiliki kadar lemak yang tinggi. Membungkus daging dengan plastik atau wadah tertutup juga bisa menghindarkan daging terkontaminasi bakteri dari bahan makanan lain selama disimpan dalam lemari es.
5. Simpan di dalam freezer agar lebih tahan lama
Agar lebih tahan lama, daging perlu disimpan di dalam freezer dengan suhu kurang dari –12 derejat Celsius. Melansir Buku Aneka Olahan Daging Sapi: Sehat, Bergizi, dan Lezat (2005) oleh Ir. Hj. Komariah, MSi dkk, pembekuan telah diakui sebagai suatu cara yang sangat bagi untuk pengawetan daging.
Baca juga: Asyik, 6 kelompok pelanggan PLN ini dapat insentif listrik, ini rinciannya
Cara ini akan menghasilkan lebih sedikit perubahan yang tidak diinginkan dari sifat daging, baik kualitas maupun rasanya Sebagian besar nilai gizi daging akan dipertahankan selama pembekuan dan hanya zat makanan yang larut dalam air yang akan hilang bersama cairan daging (drip) selama proses pencairan kembali.
Apabila cara pembekuan dan cara menyimpan daging sudah benar, kerusakan warna, aroma, dan sari minyak akan lebih kecil. Pembekuan pada temperature di bawah –10 derajat Celsius, sebagian besar kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas mikroba dan enzim akan berkurang. Lama penyimpanan maksimum daging sapi yang dianjurkan, yakni sebagai berikut:
- 2 bulan pada temperatur -12 derajat Celsius
- 4 bulan pada temperatur –18 derajat Celsius
- 8 bulan pada temperatur -24 derajat Celsius
- 12 bulan pada temperatur -30 derajat Celsius
6. Daging jangan dicairkan di suhu ruangan
Jika ingin mengolah daging yang sudah dibekukan dalam freezer, jangan dicairkan di suhu ruangan. Daging yang sudah bersentuhan dengan udara luar akan mulai bereaksi terhadap bakteri. Sebagai solusi, pindahkan daging ke chiller terlebih dahulu agar daging mencair tanpa kehilangan suhu dinginnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Cara Menyimpan Daging Agar Tidak Mudah Busuk",
Penulis : Irawan Sapto Adhi
Editor : Irawan Sapto Adhi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
-
INDEKS BERITA
Tag
- Jangan Lewatkan
- unlisted
- menyimpan daging
- Daging Kurban