Berikut ini merupakan fungsi hutan kecuali 5 poin

Fungsi hutan hujan tropis sangat berpengaruh langsung pada kehidupan kita. Baca artikel tentang ekosistem dan  fungsi hutan hujan tropis ini selengkapnya.

Sumber daya alam hutan di Indonesia berperan penting sebagai penunjang kehidupan masyarakat negeri ini. Pemanfaatan hutan sebagai sumber kekayaan alam Indonesia yang potensial perlu dilakukan secara berkelanjutan dan terus ditingkatkan agar negeri ini bisa menjadi negara maju.

Jenis hutan sendiri dibedakan menurut fungsi, ketinggian tempat, dan iklim. Salah satu contoh adalah hutan homogen dan hutan hujan temperate di negara empat musim.

Lalu, jenis hutan apa yang mendominasi kawasan hutan di Indonesia? Ternyata, di Indonesia banyak terdapat hutan hujan tropis yang menghijau dengan kelembapan tinggi sepanjang tahun.

Nah, artikel ini akan membahas  seputar hutan hujan tropis, pengertian, ekosistem, ciri, dan  fungsi hutan hujan tropis selengkapnya.

Pengertian Hutan Hujan Tropis

Definisi hutan hujan tropis adalah hutan yang berada di area tropis dengan suhu hangat. Hutan jenis ini memiliki curah hujan tinggi dengan intensitas sekitar 1800 – 2000 mm setiap tahunnya. Hutan hujan tropis juga dikenal memiliki kelembapan yang sangat tinggi hingga rerata RH 80%.

Hutan hujan tropis merupakan bioma dengan ragam hayati atau jenis flora dan fauna tertinggi. Hutan ini dipastikan mendapatkan sinar matahari secara kontinu sehingga  pepohonannya tumbuh tinggi dan rimbun hingga mencapai ukuran 50 meter.

Ciri-Ciri Hutan Hujan Tropis

Kawasan negara tropis yang dilewati garis khatulistiwa mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Hal ini pula yang menyebabkan negara seperti Indonesia memiliki banyak jenis hutan ini.

Sementara itu, hutan hujan tropis memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan hutan lainnya.

  1. Sepanjang tahun terjadi curah hujan yang tinggi.
  2. Perbedaan suhu dari bulan ke bulan tidak terlalu signifikan.
  3. Selain memiliki pepohonan yang lebat berbentuk kanopi dan tingginya mencapai  50 meter, terdapat tumbuhan atau tanaman  pendek yang menutupi tanah di hutan ini.
  4. Memiliki kelembaban yang tinggi serta cadangan air tanah yang melimpah.
  5. Berhubung banyaknya ragam tanaman dengan vegetasi berlapis, hampir tidak ada celah di antara tanaman penutup tanah hutan dengan pepohonan tinggi.
  6. Matahari juga selalu bersinar sepanjang tahun, tetapi tidak dapat menembus lantai hutan akibat vegetasi berlapis dari tumbuhan tersebut. Kondisi ini mengakibatkan tanah hutan lembab dan berlumut.
  7. Akibat curah hujan yang tinggi dan tanah sudah maksimal dalam menyerap air, terdapat genangan air yang ditemukan di dasar hutan dengan biota di dalamnya.
  8. Hutan hujan tropis melakukan regenerasi tinggi saat hutan ini mengalami kerusakan kecil (bukan kebakaran). Pasalnya, hutan dapat memperbaiki sendiri secara alamiah.

Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Apa saja ekosistem hutan hujan tropis? Berbeda dengan jenis hutan lain, dalam hutan ini terdapat 3000 spesies tanaman tropis yang tumbuh secara alami. Tanaman yang sering tumbuh di hutan ini berupa pohon tanpa ranting berkayu besar dan kuat dengan lapisan alami dan vegetasi rapat.

Selain itu, tumbuhan lain yang juga tumbuh berupa jamur, anggrek, lumut, dan rotan. Hewan yang hidup di hutan ini antara lain monyet, mamalia, burung, dan kupu-kupu.

Fungsi Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis banyak memiliki fungsi yang berguna bagi kehidupan manusia dan hewan.  Fungsi hutan hujan tropis adalah sebagai berikut:

  1. Hutan hujan tropis menghasilkan oksigen dan menyerap CO2.
  2. Hutan hujan tropis menjadi lahan terbaik untuk menyimpan cadangan air sekaligus menata air dan mencegah erosi.
  3. Hutan hujan tropis mampu menyuburkan tanah.
  4. Hasil hutan hujan tropis  dapat dimanfaatkan untuk bermacam keperluan hidup manusia, baik raw material maupun industri.
  5. Hutan hujan tropis mengendalikan suhu, iklim, dan cuaca di dunia sehingga tidak terjadi perubahan yang ekstrem.
  6. Hutan hujan tropis menjadi habitat beraneka jenis flora dan fauna sehingga tidak punah dan tetap lestari. Bahkan, separuh spesies flora dan fauna di dunia ada di hutan hujan tropis ini.
  7. Hutan hujan tropis juga menjadi tempat tinggal dan menopang hidup sekitar 50 juta orang manusia di seluruh dunia.

Nah, itulah penjelasan tentang pentingnya keberadaan hutan hujan tropis yang manfaatnya begitu vital bagi keberlangsungan makhluk hidup. Oleh karenanya, masyarakat wajib menjaga sumber daya alam Indonesia yang dominan ini secara berkesinambungan.

Pengelola hutan yang telah mengantongi izin dari pemerintah harus lebih paham dan menaati peraturan pemerintah karena berimbas pada pengelolaan hutan yang lestari. Pemerintah biasanya akan melakukan tindakan tegas jika pengelola hutan melakukan berbagai pelanggaran.

Pasalnya, pelanggaran dalam pengelolaan hutan akan menyebabkan kerusakan hutan sehingga jumlah hutan menjadi makin berkurang dan terancam eksistensinya.

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL)

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL)

Mempertimbangkan fungsi hutan hujan tropis yang demikian penting, pengelolaan hutan pun harus dilakukan secara benar agar tetap lestari.  Oleh karenanya, pemerintah pun menetapkan persyaratan yang harus dipenuhi bagi pengelola hutan minimal sesuai standar PHPL.

  • Pengelolaan Hutan Produksi Lestari ini dianggap dapat membantu menjaga kelestarian hutan yang berkelanjutan. Oleh karenanya, sertifikasi PHPL menjadi penting untuk dimiliki para pengelola hutan yang memiliki izin usaha kehutanan.
  • Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) hadir sebagai bentuk konsep pembangunan berkelanjutan di sektor kehutanan. Meski demikian, fungsi ekologi, produksi, dan fungsi sosial hutan harus tetap ada saat hendak mencapai tujuan PHPL ini.
  • Permasalahannya terletak pada adanya kesenjangan atau gap antara standardisasi pencapaian PHPL dengan kondisi riil lapangan. Untuk itulah sistem sertifikasi bertahap yang terencana menjadi alat yang akan menghilangkan gap tersebut.

Tujuan Pelatihan Pemahaman standar PHPL

Pelatihan Pemahaman standar PHPL (Pengelolaan Hutan Produksi Lestari) merupakan pelatihan untuk menyampaikan pengetahuan dan pemahaman pada peserta terkait standar penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) yang mengacu pada Perdirjen P.14/PHPL/SET/4/2016.

Sementara itu, pelatihan pemahaman standar PHPL ini sebagian besar membahas tentang pengetahuan dan norma penilaian PHPL.

Internal Auditor

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari juga menyediakan pelatihan Internal Auditor PHPL.

  • Tujuan pelatihan adalah menyampaikan ilmu dan pemahaman bagi seluruh peserta training bahwa pembangunan berkelanjutan kehutanan tidak bisa diabaikan dan sangat penting diaplikasikan.
  • Peserta akan dapat mempraktikkan pengelolaan hutan produksi dengan tetap menjaga kelestariannya terkait fungsi hutan (ekologi, produksi, dan sosial).
  • Sebagian besar materi pelatihan yang disampaikan berupa pengetahuan terkait teknik audit internal Pengelolaan Produksi Hutan Lestari (PHPL), termasuk persyaratan dan peraturan perundang-undangan PHPL.

Nah, itulah pembahasan tentang fungsi hutan hujan tropis di Indonesia beserta solusi pengelolaan melalui sertifikasi PHPL. Untuk mendapatkan informasi selanjutnya, Anda dapat mengunjungi situs Mutu Institute sekaligus dapat memilih jenis pelatihan yang Anda butuhkan.

Baca juga: Aspek Pokok PHPL

Jangan lupa, Anda akan mendapatkan sertifikasi PHPL saat mengikuti pelatihan di Mutu Institute.

Pelatihan akan dilakukan  melalui berbagai aktivitas yang disusun secara terencana dan  saksama. Silakan menghubungi email Mutu Institute untuk mendapatkan informasi  lebih detail di , atau menghubungi nomor telepon (021) 8740202 . Anda juga bisa datang langsung ke alamat di Jl. Raya Bogor, KM 33,5 No.19, Curug, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16953.

Ingin mengikuti Pelatihan PHPL? namun masih bingung lembaga pelatihan mana yang terpercaya? Segera hubungi kami melalui  atau 0819-1880-0007. Jangan lupa Follow Instagram kami di mutu_institute, untuk mengetahui informasi terbaru dari kami.

Hutan dan lingkungan sangat bermanfaat bagi kehidupan di bumi. Baca artikel ini tentang 12 fungsi dan manfaat  hutan bagi makhluk hidup selengkapnya.

Hutan adalah sebuah area luas yang dipenuhi pepohonan dan tanaman yang lebat. Fungsi dan manfaat hutan bagi makhluk hidup adalah menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida. Tidak hanya itu, hutan juga berfungsi sebagai habitat bagi beragam spesies flora dan fauna.

Ekosistem hutan meliputi sepertiga daratan Bumi yang bermanfaat sebagai aspek penting biosfer bumi.

Sayangnya, saat ini banyak manusia membuka hutan alam—khususnya di area tropis seperti Indonesia—dan terjadi setiap tahunnya. Kondisi ini tentunya dapat mengancam ekosistem hutan yang berharga di muka bumi ini.

Nah, untuk itu, alangkah baiknya bila kita mengingat kembali fungsi dan manfaat hutan bagi makhluk hidup dari berbagai sektor. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

12 Fungsi dan Manfaat Hutan bagi Makhluk Hidup

Ketidakpedulian masyarakat Indonesia terhadap hutan berbanding lurus dengan ketidaktahuan mereka tentang pentingnya hutan bagi keberlangsungan hidup. Padahal faktanya, satu pohon berdaun lebat dapat menghasilkan oksigen bagi kebutuhan satu musim untuk 10 orang.

Dengan demikian, tanpa ada ekosistem hutan, tidak akan ada lagi kehidupan di muka bumi ini.  Jadi, agar dapat membantu kelestarian hutan, khususnya di Indonesia, ada baiknya kita mengetahui fungsi dan manfaat hutan bagi makhluk hidup.

Berikut ini 12 fungsi dan manfaat hutan bagi makhluk hidup sebagai dasar pengetahuan dan bekal kita untuk lebih peduli terhadap kelestarian hutan. Beberapa fungsi dan manfaat tersebut bisa dibagi dalam kelompok manfaat ekologis, hidrolis, ekologis,  ekonomi, dan kesehatan.

1. Mengatur iklim

Hutan sangat penting bagi kelangsungan makhluk hidup karena memiliki peran dalam mengatur iklim secara mikro dan makro. Itulah sebabnya, penggusuran lahan hutan untuk lahan industri dapat menyebabkan ketidakstabilan iklim. Kondisi penebangan hutan ini telah menyebabkan bencana alam serta pergantian musim yang tidak menentu, terutama di Indonesia.

2. Hutan sebagai paru-paru dunia

Manfaat hutan dari segi klimatologis juga terkait dengan fungsinya sebagai paru-paru dunia. Sebagai habitat jutaan spesies tanaman, hutan akan menyerap karbondioksida lalu menghasilkan oksigen sehingga manusia dan hewan dapat bernapas.

3. Menahan pemanasan global

Pohon menyerap karbondioksida untuk fotosintesis yang disimpan di daun, kayu, dan akar. Melalui penyerapan karbondioksida ini, pemanasan global pun dapat dicegah.

4. Tempat cadangan air tanah

Jika dibandingkan dengan lahan kosong, hutan mampu menampung air hujan yang selanjutnya berfungsi sebagai tempat cadangan air tanah. Dengan demikian, hutan membantu menghindari tanah longsor serta bencana alam banjir.

5. Mengatur tata air

Ekosistem hutan juga dapat mengatur tata air serta kesuburan tanah. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya jika hutan rusak fungsinya sebagai penampung air hujan. Kerusakan hutan ini akan menyebabkan kekeringan di lahan pertanian pada musim kemarau dan banjir di musim hujan. Pada akhirnya, kondisi ini membuat produktivitas lahan pertanian berkurang sehingga menghambat ekonomi petani.

6. Hutan Mangrove mengatasi intrusi air asin

Intrusi air asin yang biasanya terjadi di area ekosistem pantai merupakan pencemaran air tawar di daratan oleh air asin. Kondisi ini akan menyebabkan menipisnya cadangan air tawar. Oleh karenanya, hutan mangrove diperlukan untuk mencegah masalah ini.

7. Menjaga kesuburan tanah dan membersihkan tanah kotor

Hutan mampu menjaga kesuburan tanah dengan adanya beragam tanaman dan guguran daun yang kemudian menjadi tanah humus. Pupuk tanah humus ini selanjutnya akan mampu menjaga kesuburan tanah.

Selain itu, hutan dapat membersihkan tanah kotor dengan mengeluarkan racun tersebut sehingga menjadi tidak terlalu berbahaya. Pepohonan juga dapat menyerap limbah ataupun area yang terkontaminasi.

8. Menahan banjir dan mencegah tanah longsor    

Saat menyerap air tanah, hutan dapat menahan banjir dan tanah longsor. Sementara itu, saat turun hujan, akar tanaman pun dapat menahan air dan erosi. Dengan demikian, hutan dapat menjaga keamanan dan keberlangsungan kehidupan.

9. Kawasan tempat tinggal masyarakat dan pelestarian aneka ragam hayati

Saat ini, sekitar 300 juta orang masih tinggal di hutan seluruh dunia dengan 60 juta masyarakat adat yang bergantung pada sumber daya hutan. Hutan juga dapat membantu pelestarian makhluk hidup dan ekosistem hutan sebagai habitat dan tempat berkembang biak flora dan fauna. Sebagai contoh, hutan mampu menahan angin sehingga tanaman dan binatang seperti lebah terlindungi saat melakukan penyerbukan.

10. Memberikan manfaat hasil hutan

Hutan juga dapat memberikan manfaat bagi ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Mereka dapat menjual hasil hutan sebagai sumber pendapatan ekonomi seperti kayu sebagai bahan kertas, serta papan dan sandang. Indonesia memiliki hutan terbesar di dunia yang bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan rakyat.

11. Menambah devisa negara

Hasil hutan mampu menambah devisa melalui ekspor kekayaan hutan yang sangat beragam. Berbagai produk barang yang bisa diambil sebagai hasil hutan di Indonesia antara lain kayu, madu, rempah-rempah, serta kelapa sawit sebagai produk hutan produksi.

12. Pengobatan alami

Hampir 70% dari tumbuhan di hutan hujan dapat dipakai untuk melawan penyakit kanker. Sebagai contoh, pohon kakao sebagai obat antikanker dan pohon bakau sebagai antibiotik. Tidak hanya itu, jalan-jalan dan menghirup udara segar di hutan dapat menghilangkan stres, meningkatkan kekebalan tubuh, dan menurunkan tekanan darah.

Pengelolaan Hutan Produksi secara Lestari (PHPL)

Pengelolaan Hutan Produksi secara Lestari (PHPL)

Mempertimbangkan manfaat dan fungsi hutan bagi makhluk hidup tersebut, Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) perlu dilakukan.

  • Pengelolaan hutan produksi secara lestari di tanah air memang sudah menjadi keharusan akibat perubahan ekonomi dan politik secara global. Pasalnya, Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) ini menjadi wujud konsep pembangunan kehutanan yang berkelanjutan.
  • Pengelolaan hutan produksi secara lestari ini dilakukan sebagai upaya mengelola hutan sehingga mampu memproduksi sumber daya hutan secara berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan tanpa merusak fungsi ekosistem sekaligus tetap bisa menjaga kelangsungan fungsi ekonomi, ekologi, dan sosial budaya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.

Sayangnya, terdapat kesenjangan prakondisi antara standar pencapaian PHPL dengan kondisi nyata di lapangan. Oleh karenanya, diperlukan sistem sertifikasi bertahap sebagai instrumen yang dapat mengatasi  kesenjangan lewat kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap dan tersusun.

Kegiatan ini dilakukan dan melibatkan kerja sama dengan stakeholder yang terkait secara langsung.

Nah, itulah penjelasan tentang fungsi dan manfaat hutan bagi makhluk hidup serta pentingnya mengikuti sertifikasi PHPL. Sertifikasi PHPL ini sangat penting bagi Anda dan perusahaan pemegang izin usaha kehutanan.

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari merupakan pelatihan yang menawarkan pengetahuan dan pemahaman bagi para peserta mengenai standar penilaian kinerja PHPL.

Jadi, pastikan untuk mendapatkan sertifikasi PHPL ini di Mutu Institute melalui berbagai jenis kegiatan pelatihan yang tersedia.

Ingin mengikuti Pelatihan PHPL? namun masih bingung lembaga pelatihan mana yang terpercaya? Segera hubungi kami melalui  atau 0819-1880-0007. Jangan lupa Follow Instagram kami di mutu_institute, untuk mengetahui informasi terbaru dari kami.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA