Berikut ini contoh pertanyaan awal untuk wawancara yaitu

Contoh Teks Wawancara dengan Pedagang (Terbaru) – Teks wawancara merupakan teks yang menggambarkan suatu kegiatan percakapan reportase yang dilakukan oleh pewawancara dengan narasumber dalam agenda tertentu. Kegiatan wawancara ini dilakukan oleh pewawancara untuk menggali informasi tentang suatu hal terhadap narasumber. Berikut ini adalah contoh teks wawancara tentang tema perdagangan :

Pewawancara:Selamat pagi pak, boleh minta waktunya sebentar?

Pedagang:Boleh saja dik, ada apa ya?

Pewawancara :Begini pak, saya dari harian Bandar Lampung Bicara. Saya bermaksud untuk mewawancarai bapak perihal geliat perekonomian pedagan kecil dan menengah pak. Apa boleh saya melakukan wawancara dengan bapak?

Pedangang:Boleh saja dik. Kebetulan ini sedang jam istirahat siang. Adik sudah makan siang?

Pewawancara:Oh sudah pak, terima kasih. Kalau boleh, saya ingin langsung saja memulai wawancara kepada bapak.

Pedagang:Oh tentu saja, silahkan dik!

Pewawancara: sudah berapa lama bapak berdagang di kawasan ruko pasar tengah Tanjung Karang ini pak?

Pedagang :saya mulai membuka toko ini sejak tahun 1999, berarti kurang lebih saya sudah berdagan selama 17 tahun.

Pewawancara :sebelum berdagang, bapak pernah menjalani profesi lainnya?

Pedagang :belum pernah mas, sejak kuliah saya memang hobui berjualan. Nah, saya pikir-pikir kenapa tidak saya teruskan saja hobi saya tersebut sebagai profesi.

Pewawancara:wah, bapak dulu pernah belajar di perguruan tinggi ternyata. Lantas kenapa tidak bekerja di perusahaan dan semacamnya pak?

Pedagang:sebenarnya tidak ada alasan khusus kenapa saya memilih untuk berdagang dari pada bekerja. Alasan paling masuk akal ya karena saya bahagia menjalani profesi ini, itu saja.

Pewawancara:jadi baak memilih untuk berdagang hanya karena alasan senang melakukannya?

Pedagang : Ya, itu alasan utamanya mas. Tapi ada beberapa alasan lain yang memantapkan hati saya untuk terus berdagang pasca lulus kuliah.

Pewawancara: wah, apa saja itu pak?

Pedagang: begini ya mas, pertama, saya ini seorang muslim. Sebagai seorang muslim tentu sudah sewajarnya mengikuti panutannya yakni Nabi Muhammad SAW, benar kan?

Pewawancara: betul pak, lalu kaitannya dengan berdagang?

Pedagang :sudah jelas mas, Nabi Muhammad itu profesinya tak lain adalah pedagang. Nah, saya mencontoh beliau saja. ha…ha.

Pewawancara : begitu ya pak? Saya setuju dengan bapak. Ada alasan lainnya?

Pedagang : ada mas, berdagang bagi saya tak hanya sebatas profesi untuk mencari uang semata. Lebih dari itu.

Pewawancara : misalnya pak?

[sc:ads]

Pedagang : begini mas, saya pemilik toko sembako yang di dalamnya terdapat berbagai macam jenis barang kebutuhan pokok. Toko saya ini cukup sibuk dengan berbagai aktivitas mulai dari pagi hingga sore hari. bahkan terkadang sampai malam atau pagi kembali. Dengan kesibukan yang luar biasa ini, mungkinkah saya kerjakan sendiri?

Pewawancara : tentu tidak bisa pak. Bapak harus mempekerjakan karyawan.

Pedagang : tepat sekali, saya harus memberdayakan karyawan. Secara tidak langsung saya ikut serta dalam upaya meminimalisikan angka pengangguran bukan? bahkan jika ditarik benang merahnya, saya pun turut andil dalam memberantas kemiskinan dengan membuka lapangan pekerjaan di toko saya.

Pewawancara : penjelasan bapak barusan ada benarnya juga. Namun bukannya menjadi pedagang itu penghasilannya tidak menentu ya pak?

Pedagang : kalau itu sih ya tergantung rezeki saja mas. Yang jelas penghasilan pedagang itu tidak statis. Kalau sedang ramai, ya penghasilan bisa berkali-kali lipat gaji pegawai kantoran. Namun jika sedang sepi, ya bersabar saja. nanti juga akan ramai lagi.

Pewawancara: apa yang membuat bapak begitu optimis?

Pedagang:jadi pedagang memang harus optimis mas. Kalau tidak, ya lebih baik mundur saja.

Pewawancara: saya paham arah penjelasan bapak barusan. Kembali lagi ke pertanyaan awal ya pak. Adakah alasan lain mengapa bapak memilih menjadi pedagang ketimbang menjalani profesi lainnya?

Pedagang : alasan lainnya mengapa saya memilih berdagang adalah karena saya bisa lebih leluasa mengatur waktu. Sebenarnya alasan semacam ini juga dirasakan oleh sebagian besar pengusaha, freelancer (pekerja paruh waktu), dan semua profesi selain pekerja kantoran.

Pewawancara : mengapa bisa begitu pak?

Pedagang : begini mas, profesi sebagai pekerja itu harus tahan terhadap tekanan atasan, jadwal bekerja yang ketat, dan terikat dengan segala aturan yang diberlakukan oleh intansi atau perusahaan di tempat ia bekerja. Belum lagi masalah lainnya seperti gaji yang tidak layak, jam kerja yang diluar batas kewajaran, dan sederet masalah lainnya. Dengan kata lain, mereka tak memiliki kebebasan seperti pedagang, pengusaha, dan wirausahawan lainnya. Jika boleh saya mengatakan, jadi pekerja itu harus rela sebagian hidupnya “terjajah” oleh profesi yang ia geluti.

Pewawancara: tapi bukankah itu memang konsekuensi logis yang harus dijalani para pekerja pak?

Pedagang: benar sekali, dan saya pribadi tak sanggup menanggung beban konsekuensi tersebut. Nah, karenanya saya lebih memilih untuk berdagang saja.

Pewawancara : baik pak, ini pertanyaan terakhir saya. Sampai kapan bapak akan menggeluti profesi sebagai pedagang?

Pedagang : Insya Allah saya akan terus berdagang sampai akhir hayat saya. Karena berdagang bagi saya bukan hanya usaha untuk mendapatkan uang. Lebih dari itu, berdagang adalah ibadah, belajar, dan sarana untuk memberikan kebermanfaatan bagi banyak orang.

Pewawancara : luar biasa, semoga usaha bapak semakin sukses ke depannya. Baiklah pak, terima kasih, saya permisi dulu.

Pedagang : aamiin, terima kasih kembali.

Baca Juga:

Contoh Pidato Persuasif Bahasa Indonesia Terbaru
Contoh Pidato Eksposisi Bahasa Indonesia Terbaru
Contoh Teks Diskusi Tentang Kesehatan (Terbaru)

Percaya atau tidak, beberapa eksekutif pemasaran telah mendengar pertanyaan-pertanyaan berikut selama wawancara kerja:

"Apakah kamu percaya alien?"
"Dapatkah ibu saya duduk dalam wawancara?"

Kandidat perlu berlatih bagaimana mereka akan menjawab pertanyaan umum wawancara kerja, juga untuk yang aneh-aneh. Cara terbaik adalah mempersiapkan untuk keduanya:

  • Wawancara

    Bagaimana Mempersiapkan Jawaban Terbaik Untuk Tiap Pertanyaan Wawancara

    Charley Mendoza

Apa yang sering kali tidak disadari kandidat adalah pertanyaan yang kamu ajukan ke perekrut sama pentingnya dengan jawaban yang telah kamu latih.

Kamu perlu mempersiapkan tidak hanya untuk menjawab pertanyaan dalam wawancara berikutnya, namun siap untuk menanyakan sesuatu yang penuh pandangan.

Pertanyaanmu tidak seharusnya masuk kategori aneh, namun lebih sebagai profesional. Kamu ingin agar pertanyaan yang kamu ajukan membantumu mendapatkan pekerjaan dari wawancara itu.

Pertanyaan apa yang seharusnya kamu tanyakan dalam wawancara berikutnya? (sumber grafis)

Artikel ini mengkaji pertanyaan potensial yang seharusnya kamu ajukan dalam sebuah wawancara, tergantung pada pekerjaan yang sedang kamu lamar dan hubunganmu dengan pewawancara.

Apakah pertanyaan terbaik untuk diajukan kepada pewawancara? Seberapa banyak yang harus kamu tanyakan? Bagaimana seharusnya kamu membuat pendekatan untuk menanyakan itu? Mari kita jelajahi perkara ini dan mengulas pertanyaan-pertanyaan contoh yang dapat kamu gunakan dalam wawancara berikutnya.

Pertanyaan Yang Benar Untuk Diajukan Ke Pewawancara

Kamu telah didorong untuk bertanya dalam sebuah wawancara, namun tidak sebanyak yang dilakukan pewawancara. Jadi jangan buang kesempatanmu dengan pertanyaan biasay yang mudah dijawab melalui pencarian Google

Apa yang kamu tanyakan membuat sebuah pernyataan tentang siapa dirimu, jadi itu seharusnya:

Berapa Jumlah Pertanyaan Yang Baik Untuk Diajukan Kepada Pewawancara?

Itu tergantung pada senioritas posisi yang sedang kamu lamar, dan lamanya wawancara. Wawancara untuk posisi manajerial, misalnya, meliputi lebih banyak area, jadi ada banyak ruang bagimu untuk menukar pertanyaan dengan pewawancara.

Ingatlah, wawancara adalah sebuah dialog, jadi kamu tidak diharapkan untuk menunjukkan semua pertanyaan setelah wawancara selesai. Pastikan sesuatunya dapat dibicarakan. Ajukan pertanyaan ketika itu relevan terhadap topik yang ada.

Misalkan pewawancara menanyakan tentang apa yang kamu lakukan dalam pekerjaan sebelumnya. Setelah menjawab pertanyaan itu, kamu tidak akan dianggap kasar untuk bertanya tentang apa yang diharapkan dari posisi yang sedang kamu lamar.

Persiapkan 10 pertanyaan—lebih banyak jika kamu melamar untuk peran senior. Namun jangan kecewa jika wawancara selesai ketika kamu belum meliputi semuanya. Itu hanya akan lebih baik untuk mempersiapkan lebih dari yang kamu butuhkan, jadi kamu tidak mendapatkan risiko karena tidak memiliki sesuatu untuk ditanyakan di akhir wawancara.

1. Pertanyaan Untuk Diajukan: Tentang Pekerjaan

Pertanyaan tentang pekerjaan adalah yang terbaik untuk diajukan sementara pewawancara bertanya tentang kualifikasimu. Berikut beberapa pertanyaan untuk disiapkan untuk diajukan tentang pekerjaan yang ditawarkan:

Protokol Atau Alat Bantu Apa Yang Tersedia Untuk Meningkatkan Kolaborasi?

Dengan pertanyaan ini, kamu bertanya tentang proses internal organisasi—kerja tim mereka, dan orang yang akan berkerja denganmu. Gunakan pertanyaan ini untuk mendapatkan nilai peranmu dalam gambaran besar perusahaan, dan bagaimana kamu diharapkan untuk berkerja dengan yang lain.

Jika pewawancara bukanlah perekrut pihak ketiga, harapkan untuk mendapatkan informasi tentang struktur organisasi. Kamu mungkin menemukan tentang:

  • Siapa pengawas langsungmu
  • Berapa banyak rekan tim yang akan kamu miliki
  • Apakah kolaborasi antar departemen merupakan bagian pekerjaan
  • Jika kamu akan memiliki garis langsung dengan vendor, supplier, atau klien.

Bagaimana Jenis Aktivitas Harian (Atau Mingguan) Untuk Pekerjaan Ini?

Pertanyaan ini mengungkapkan tugas dan skill yang mungkin tidak terdaftar pada iklan pekerjaan yang kamu lamar? Jawaban pewawancara akan membantumu mengevaluasi apakah pekerjaan itu cocok dengan skill dan tujuan karirmu. Jika iya, gunakan peluang ini untuk menjelaskan bahwa kamu memiliki pengalaman yang mereka cari.

Joshua Uebergang, pendiri Tower of Power menambahkan, "Jika itu adalah sebuah peran baru dalam sebuah perusahaan kecil, kamu dapat mengharapkan tugasmu bervariasi. Namun jika kamu menggantikan seseorang dengan 12 tahun masa jabatan, kamu mengisi posisi yang luar biasa dan mungkin memiliki ekspektasi yang tinggi untuk dipuaskan."

Apa Yang Dilakukan Oleh Orang Yang Terakhir Memegang Jabatan Ini Yang Ingin Kamu Lanjutkan? Dan Apakah Kamu Akan Menyelesaikannya Secara Berbeda?

Pertanyaan ini merupakan cara paling aman untuk bertanya, "Mengapa pekerjaan ini ada?" Itu sebuah cara yang tidak kentara untuk menyibak kemungkinan adanya rasa sangsi akan karyawan sebelumnya, sehingga kamu dapat menghindari itu.

Apakah Tantangan Terbesar Yang Akan Saya Hadapi Dalam Pekerjaan Ini?

Bill Battey, Pendiri dan CEO Mindyra, mengatakan bahwa "Ketika kandidat menanyakan ini, itu adalah sinyal yang kuat bahwa mereka akan mencari cara untuk membantu bisnis ini, alih-alih hanya melakukan pekerjaan minimum yang ditugaskan kepada mereka".

Bagaimana Kamu Akan Menilai Kesuksesanku?

Cara lain untuk menyatakan ulang ini adalah, "Apa yang perlu terjadi pada saya dalam enam bulan untuk memenuhi ekspektasimu?"

"Kandidat yang menanyakan ini menunjukkan bahwa mereka tertarik dalam pengukuran yang akan menjaga mereka bertanggungjawab", kita Stephanie Troiano dari The Hire Talent.

Menanyakan pertanyaan ini menunjukkan bahwa kamu ingin membuat sebuah dampak dalam perusahaan, bukan hanya mencari penghasilan. Itu juga menunjukkan persyaratan besar yang harus kamu lengkapi untuk menstabilkan posisi barumu.

Apakah Ada Pelatihan Atau Orientasi Khusus Yang Diperlukan Sebelum Saya Memulai?

Menunjukkan inisiatifmu untuk mempelajari cara-caranya, sehingga kamu dapat langsung bergerak—atau paling tidak mengurangi waktu yang diperlukan untuk melatihmu.

2. Pertanyaan Untuk Diajukan: Tentang Kemajuan Karir

Berapa Lama Rata-rata Masa Kerja Seorang Karyawan?

Itu merupakan cara lain untuk bertanya, "Seberapa Sering Posisi Ini Terbuka?"

"Jawaban pewawancara akan mengungkapkan tingkat turnover posisi itu sehingga kamu dapat menyimpulkan apa yang akan kamu alami", kata Valerie Streif, Penasihat Karir Dan Resume di The Mentat.

Apakah kandidat menyerah, dipecat, atau dipromosikan? Itu seharusnya membantumu memutuskan jika peluangnya layak dikejar.

Skill Baru Apa Yang Dapat Saya Pelajari Di Sini?

Pertanyaan ini menunjukkan rasa malu dan potensimu. Kamu mengakui bahwa kamu masih harus belajar, sementara menunjukkan bahwa kamu mau meninggalkan zona nyaman atas nama belajar.

Kompensasi bijaksana, kamu sedang mencoba untuk mempelajari jika mereka memiliki pelatihan untuk karyawan baru dan kesempatan pelatihan yang disponsori perusahaan. Jika tidak ada prosedur di tempat dan kamu bertanggungjawab untuk pengembangan dirimu sendiri itu bisa menjadi pemutus kesepakatan bagi beberapa kandidat.

Bagaimana Posisi Ini Akan Berkembang Dalam Tiga Hingga Lima Tahun Ke Depan?

Atau jika kamu seorang yang blak-blakan, "Seperti apa jalur karir untuk posisi ini?"

"Terkadang, hiring manager tidak memiliki pilihan selain mengakui bahwa itu adalah posisi buntu tanpa ruang untuk berkembang, walaupun ada cara lain untuk berkembang dalam perusahaan. Namun saya menyukainya ketika seorang pelamar mengajukan pertanyaan ini", kata Sacha Ferrandi, Pendiri dan Direktur HR di Souce Capital Funding.

Mengajukan pertanyaan ini dalam sebuah wawancara menunjukkan kamu berada dalam jangka panjang dan berpikir strategis tentang lintasan karirmu.

Namun berhati-hati, karena pertanyaan ini terkadang disalahartikan sebagai arogan. Holly Lawrence, seorang Penulis Lepas, mengajukan pertanyaan ini untuk sebuah pekerjaan yang berada di bawah gaji dan judul jabatannya. Karena hal itu, dia tertarik akan potensi pertumbuhan pekerjaan itu.

Sayangnya, HR manager yang mengadakan wawancara merasa 'dipojokkan' dan menuding Lawrence menanyakan tentang peluang kemajuan karir bahkan sebelum dia memulainya.

Seperti dengan banyak pertanyaan ini, penting untuk menyelidiki perusahaan dan kemudian membaca pewawancara selama wawancara. Sesuaikan strategimu pada pertanyaan mana untuk diajukan berdasarkan hasil penelitian dan sosial.

Tip Pro: Selidiki budaya perusahaan. Apakah mereka menghargai manajemen atas ke bawah, atau inisiatif karyawan? Dapatkah karyawan bergerak bebas dari departemen satu ke departemen lainnya, atau adakah struktur yang kaku di situ?

Bagaimana Kamu Menjelaskan Karyawanmu Yang Paling Sukses?

Jawabannya akan mengungkapkan cetak biru bagimu untuk mengetahui tentang perusahaan. Itu juga menunjukkan nilaimu dan gaya berkerja untuk diselaraskan dengan perusahaan.

Misalnya, jika kamu adalah seorang yang fokus pada konsumen namun perusahaan pelit dengan refund dan dukungan after-sales, maka kamu lebih baik mencari pekerjaan lain.

3. Pertanyaan Untuk Diajukan: Tentang Proses Penerimaan Dan Wawancara

Wawancara akan selesai, dan pewawancara bertanya apakah kamu memiliki pertanyaan. Itu adalah isyarat untuk menanyakan langkah berikutnya.

Apakah Langkah Berikutnya Dalam Proses Penerimaan Ini?

Atau "kapan saya bisa mendegar darimu?"

Menanyakan ini menegaskan kembali bahwa kamu tertarik akan pekerjaannya. Catat tanggal yang mereka berikan, sehingga kamu dapat menindaklanjuti nantinya:

  • Karir

    Bagaimana Menulis Sebuah Email Terima Kasih Setelah Wawancara

    Charley Mendoza

Siapa Lagi Yang Terlibat Dalam Seleksi Akhir Untuk Pekerjaan Ini?

"Setelah pewawancara memberikanmu nama, tanyakan jika kamu dapat bertemu mereka", saran dari Mike Smith, Pendiri SalesCoaching1.

Idealnya, pewawancara akan terkejut dengan keberanianmu dan melihat apakah orang tersebut tersedia untuk pembicaraan singkat. Dalam banyak hal, kamu akan mengesankan pewawancara namun orang yang bertanggungjawab mungkin terlalu sibuk untuk bertemu denganmu.

Apakah Ada Hal Lainnya Dalam Aplikasi Saya Yang Mungkin Mencegahmu Dari Memperkerjakanku?

Kamu sedang bertanya jika pewawancara memiliki perhatian atau keraguan tentang kemampuanmu untuk melakukan pekerjaannya.

Pada permukaan, ini mungkin adalah cara yang bagus untuk mengungkapkan area perbaikanmu. Itu menunjukkan bahwa kamu terbuka pada feedback, dan memberikanmu kesempatan untuk mendiskusikan perhatian mereka.

Namun jika pewawancara merasa seperti kamu memojokkannya, kamu mungkin tidak mendapatkan respon yang jujur. Dan sementara kamu dapat menggunakan jawaban mereka untuk mengetahui keraguan lainnya, itu mungkin terlihat seperti kamu mencoba untuk membuktikan mereka salah. Kamu mungkin tampak sebagai bertentangan, jadi perlakukan pertanyaan ini dengan hati-hati.

Apa Yang Menarik Bagimu Tentang Saya Sebagai Kandidat?

"Saya menemukan bahwa sering kali, ketika pemberi kerja mengklaim untuk mencari seorang Web Designer, mereka sebenarnya mencari Programmer yang lebih murah", tulis Antonio Amaral pada sebuah komentar artikel LinkedIn.

Karena uraian pekerjaan tidak selalu mengungkapkan ag yang sebenarnya dicari pemberi kerja, Amaral menanyakan pewawancara tentang persepsi mereka terhadap dirinya.

Bagaimana itu berkaitan?

Pewawancara seringkali mengajukan pertanyaan dalam kaitan dengan skill tertentu yang sedang mereka cari. Jika mereka tidak tertarik dengan kemampuan menganalisa darimu, kamu tidak akan mendengarkan pertanyaan tentang itu.

Dengan mengubah alur dan bertanya apa yang dipikirkan pewawancara tentang kamu, mereka mengungkapkan:

  • Apa yang menonjol ketika kamu menjawab pertanyaan. Itu sempurna untuk mendapatkan gambaran bagaimana jawaban wawancaramu diinterpretasikan.
  • Bagian mana dari jawabanmu yang mereka pikirkan, atau skill dan pengalaman kerja yang mereka fokuskan. Fokus mereka memberikanmu petunjuk tentang apa yang diharapkan darimu untuk melakukan setelah diterima, apakah itu tertulis dalam uraian pekerjaan atau tidak.

4. Pertanyaan Untuk Diajukan: Tentang Perusahaan

Akhiri wawancara pada sebuah catatan yang bagus dengan menunjukkan antusiasme. Itu juga merupakan cara yang halus untuk mencari tahu apakah kamu akan menikmati berkerja dengan tim masa mendatangmu. Berikut adalah beberapa pertanyaan terkait untuk diajukan:

Bagaimana Karyawan Bersenang-senang Setelah Berkerja?

Jawaban seperti ini memberitahukan, "Setelah berkerja apa? Karyawan diharapkan untuk berkerja 60 hingga 80 jam seminggu".

Lebih baik mempelajari tentang budaya tersembunyi perusahaan tentang gila kerja lebih awal, sebelum mereka mulai memaksamu untuk berkerja hingga larut malam.

Bagaimana jika kamu dianggap kasar kalau menolak setelah 5 kali tawaran minum dengan timmu? Ini mengungkapkan bagaimana akrabnya para karyawan, dan apakah mereka memiliki keseimbangan kerja-hidup yang bagus.

Apa Yang Paling Membuat Frustrasi Dalam Berkerja Di Sini?

Ini adalah pekerjaan yang sulit, jadi itu memerlukan sedikit keberanian. Jangan ajukan ini hingga pewawancara menjadi lengah.

Apapun jawabannya, itu akan menunjukkanmu birokrasi perusahaan dan masalah-masalah lainnya yang mungkin akan kamu hadapi.

Jika pewawancara tidak dapat membagikan paling tidak satu masalah tentang perusahaan, maka berhati-hati. Tidak ada perusahaan yang sempurna jadi pewawancara pasti menyembunyikan sesuatu. Namun jangan menekannya juga. Memaksa perekrut untuk berbagi rahasia mereka dapat menyerang balik lamaranmu.

Apa Yang Menjadi Favoritmu Tentang Berkerja Di Sini?

Jika kamu tidak ingin mengajukan pertanyaan di atas, coba yang satu ini. Kamu akan mengetahui apakah kamu akan senang berkerja untuk perusahaan ini.

Sarah Dowzell, COO NaturalHR menambahkan, "Itu juga merupakan tes integritas yang bagus. Jika apa yang dikatakan pewawancara tidak cocok dengan apa yang diklaim perusahaan pada website mereka dan iklan kerja, apa yang diberitahukan padamu?"

Kamu mungkin menemukan banyak hal dengan jenis pertanyaan ini, seperti bagaimana visi mereka untuk menjadi 'inovatif' dan 'fokus pada konsumen' diterapkan—apakah nilai perusahaan yang tampak bagus ini menjadi kebiasaan atau diabaikan.

Mengapa Perusahaan Ini Melakukan Apa Yang Dilakukannya?

Oke, saya tahu jawabannya di sini mungkin juga berada pada halaman tentang perusahaan. Namun Bryan Clayton, CEO GreenPal, memiliki sebuah alasan yang bagus:

"Berbicara tentang faktor 'Mengapa' menarik minat pendiri dan karyawannya. Itu melepaskan emosi positif dan endorfin, dimana mereka akan mengaitkannya dengan kandidat yang mereka wawancarai."

Strategi ini hanya berhasil ketika kamu berbicara dengan pemilik bisnis kecil, pendiri start-up, dan karyawan penuh gairah lainnya yang telah bersama perusahaan sejak tahap-tahap awalnya. Jangan coba ini dengan perekrut.

Sebuah Surat Keberatan

Saya tidak akan mengatakan semua dalam daftar ini merupakan pertanyaan yang harus bagus untuk diajukan dalam wawancara berikutnya. Setiap wawancara itu berbeda, jadi nilailah stuasi sebelum mengajukan beberapa pertanyaan yang berisiko di sini. Terapkan secara strategis.

Pertimbangkan bahasa tubuh pewawancara, reputasi perusahaan, dan berapa banyak waktu yang dialokasikan untuk wawancaramu. Jika pewawancara menghentikanmu pada pertanyaan pertama, ganti kebijaksanaan dan coba lagi seteelah moodnya menjadi cerah.

Ingatlah bahwa pertanyaan-pertanyaan ini merupakan sebuah prototipe belaka. Gunakan mereka sebagai inspirasi untuk membuat kumpulan pertanyaan untuk diajukan dalam sebuah wawancara. Lakukan percobaannya dengannya dan lalu gunakan apa yang cocok dengan pekerjaan yang sedang kamu lamar.

Pelajari lebih lanjut tentang menemukan sebuah pekerjaan yang bagus dan diterima:

  • Karir

    Bagaimana Menemukan Pekerjaan Yang Bagus Dan Diterima (Dalam 30 Hari Ke Depan)

    Charley Mendoza

Pertanyaan apa yang kamu rasa membantu untuk diajukan dalam wawancara berikutnya? Beritahukan komunitas kita dalam komentar di bawah ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA