Berikut ini adalah faktor produksi modal yang digunakan dalam usaha makanan internasional kecuali

Suatu produksi tidak akan berjalan tanpa adanya faktor-faktor produksi atau sumber daya ekonomi. Faktor produksi adalah setiap benda atau jasa yang digunakan untuk menciptakan, menghasilkan, atau meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa. Faktor faktor produksi merupakan sumber daya ekonomi yang diperlukan untuk menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi dibedakan menjadi empat macam yaitu faktor produksi alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Keempat faktor tersebut dikelompokan menjadi dua yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan. Faktor produksi alam dan tenaga kerja termasuk faktor produksi asli. Faktor produksi modal dan kewirausahaan termasuk faktor produksi turunan. Dalam melaksanakan wirausaha makanan internasional sumber daya yang dibutuhkan diantaranya :

a. Faktor Produksi Alam.

Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk melaksanakan produksi. Faktor produksi alam yang digunakan untuk usaha makanan internasional adalah: 1) Air. Air dapat digunakan untuk mencuci alat dan bahan makanan, memasak, dan minum. 2) Tanah. Dapat digunakan sebagai lokasi usaha. 3) Iklim dan udara, sangat berpengaruh pada usaha makanan. Misalnya untuk daerah dingin, buatlah makanan yang dapat menghangatkan tubuh. 4) Tumbuh-tumbuhan dan hewan, merupakan faktor produksi utama dalam usaha makanan internasional. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan dapat digunakan sebagai bahan makanan internasional. Selain itu, hewan juga dapat digunakan untuk mengangkut bahan makanan.

b. Faktor Produksi Tenaga Kerja.

Faktor produksi tenaga kerja adalah segala kemampuan yang dimiliki manusia, baik jasmani maupun rohani yang digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi tenaga kerja yang digunakan pada usaha makanan internasional adalah :

1) Tenaga Kerja Jasmani.

Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan fsik berupa keterampilan dan merupakan tenaga kerja pelaksana. Tenaga kerja jasmani dapat dibagi berdasarkan pendidikan dan latihan yang dimiliki tenaga kerja, yang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

a) Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus sebelum memasuki dunia kerja misalnya chef (ahli masak).

b) Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan keterampilan sebelum memasuki dunia kerja, misalnya tukang masak.

c) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (Unskilled and untrained labour) adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan keterampilan sebelum memasuki dunia kerja, contohnya tukang sapu dan pesuruh.

2) Tenaga kerja rohani.

Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kemampuan intelektual dalam melakukan aktivitasnya, contohnya manager pemasaran.

c. Faktor Produksi Modal.

Faktor produksi modal adalah setiap benda atau alat yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa ataupun dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi modal yang digunakan dalam usaha makanan internasional adalah sebagai berikut:

1) Menurut wujudnya, modal dapat dibedakan menjadi:

a) Modal barang (capital goods) adalah modal berwujud barang yang digunakan untuk proses produksi, seperti bangunan untuk warung/ rumah makan/restoran, alat memasak, kursi dan meja untuk makan, bahan mentah, dan alat-alat kantor.

b) Modal uang (money capital) adalah daya beli modal yang berbentuk uang sebelum diubah menjadi modal barang seperti uang tunai, simpanan di bank dan saham.

2) Menurut fungsinya, modal dibedakan menjadi:

a) Modal perorangan (privat capital) adalah modal yang menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya, seperti tabungan di bank dan hasil usaha dagang.

b) Modal masyarakat (social capital) adalah modal yang dipakai dalam proses produksi dan berguna bagi masyarakat umum, jalan masuk ke lokasi usaha.

3) Menurut sifatnya, modal dibedakan menjadi:

a) Modal tetap (fxed capital) adalah barang-barang modal yang dapat digunakan beberapa kali proses produksi seperti warung, alat memasak, dan kendaraan.

b) Modal lancar (variable capital) adalah barang -barang atau alat-alat yang habis dipakai dalam satu kali proses produksi, seperti bahan makanan, kuitansi, dafar menu untuk pemesanan makanan.

4) Menurut bentuknya, modal dibedakan menjadi:

a) Modal nyata (konkret) adalah barang modal yang nyata atau berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Contoh: peralatan memasak dan bahan baku.

b) Modal tidak nyata (abstrak) adalah barang modal yang tidak dapat dilihat tetapi dapat menunjang produksi. Contohnya, keahlian dan kepercayaan dari orang lain.

5) Menurut sumber modal, modal dibedakan menjadi:

a) Modal sendiri adalah modal yang berasal dari kekayaan sendiri. Contohnya : tabungan, saham, dana cadangan. b) Modal pinjaman adalah modal yang berasal dari pinjaman orang lain/ lembaga lain yang harus dibayar dengan bunganya. Contohnya: hutang bank jangka pendek/jangka panjang, pinjaman koperasi, pinjaman dari perusahaan lain.

d. Faktor Produksi Kewirausahaan.

Faktor produksi kewirausahaan adalah faktor produksi yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan dalam menentukan faktor-faktor produksi. Faktor produksi kewirausahaan sangat diperlukan dalam mengendalikan dan mengelola usaha makanan internasional. Seorang wirausahawan harus memiliki keahlian sebagai berikut :

1) Keahlian memimpin (managerial skill) adalah keahlian yang perlu dimiliki seorang wirausahawan dalam memimpin usaha makanan internasional.

2) Keahlian teknologi (technological skill) adalah keahlian yang bersifat teknis ekonomis yang diperlukan wirausahawan dalam melakukan kegiatan ekonomi terutama dalam produksi makanan internasional.

3) Keahlian organisasi (organization skill) adalah keahlian yang perlu dimiliki seorang wirausahawan untuk mengatur berbagai usaha dalam usaha makanan internasional baik ke dalam maupun ke luar.

Jiwa kewirausahaan bukan merupakan kemampuan yang sudah jadi, artinya seorang wirausahawan membutuhkan proses dan waktu agar jiwa kewirausahaan sungguh sungguh tertanam dalam dirinya. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk membina kewirausahaan adalah: 1) Membuat program kerja (perencanaan) yang jelas dan tepat. 2) Mengadakan pengorganisasian (pengaturan) dan pengawasan yang ketat terhadap faktor-faktor produksi. 3) Memberikan jaminan kesejahteraan yang memadai terhadap para karyawan agar mereka mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.

Suatu produksi hanya akan berjalan jika faktor – faktor produksi atau sumber daya ekonminya terpenuhi. Faktor produksi adalah setiap benda atgau jasa yang digunakan untuk menciptakan, menghasilkan, atau meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa. Faktor prduksi merupakan sumber daya ekonomi yang diperlukan untuk meciptakan barang dan jasa. 

Faktor produksi dibedakan menjadi empat [4] jenis, yaitu: 

  • faktor produksi alam, 
  • tenaga kerja, 
  • modal, dan 
  • kewirausahaan. 

Keempat faktor tersebut dikelompkkan menjadi dua [2] yaitu: 

  • faktor produksi asli, dan 
  • faktor produksi turunan. 

Faktor produksi alam dan tenaga kerja termasuk kedalam faktor produksi asli sedangkan faktor produksi modal dan kewirausahaan termasuk kedalam faktor produksi turunan.

Dalam melakukan wirausaha makanan internasional, sumber daya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut;

Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk melakukan produksi. Faktor produksi alam yang digunakan untuk usaha makanan internasional diantaranya adalah;

  • Air untuk mencuci alat dan bahan makanan, memasak dan minum,
  • Tanah untuk lokasi usaha,
  • Iklim dan udara, memiliki pengaruh terhadap usaha makanan, seperti pada daerah dingin makan buatlah makanan yang dapat menghangatkan,
  • Tumbuh – tumuhan dan hewan, merupakan faktor produksi utama dalam usaha makanan internasional. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan dapat digunakan sebagai bahan makanan. Selain itu, hewan juga dapat digunakan untuk mengangkut bahan makanan. 

Faktor tenaga kerja adalah segala kemampuan yang dimiliki manusia, baik jasmani maupun rohani yang dimanfaatkan dalam proses produksi. Faktor produksi tenaga kerja yang digunakan pada usaha makanan internasional adalah;

Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan fisik berupa keterampilan dan merupakan tenaga kerja pelaksana. Tenaga kerja dapat dibagi berdasarkan pendidikan dan latihan yang dimilikinya, yang dapat dibedakan menjadi tiga [3] jenis, yaitu;

  • Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang membutuhkan pendidikan khusus sebelum memasuki dunia kerja misalnya chef [ahli memasak].
  • Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan keterampilan sebelum memasuki dunia kerja misalnya tukang masak.
  • Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan keterampilan sebelum memasuki dunia kerja, contohnya tukang sapu dan pesuruh.

Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kemampuan intelektualnya dalam melakukan aktifitasnya, contohnya manager pemasaran.

Faktor produksi modal adalah setiap benda atau alat yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa ataupun dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi mdal yang digunakan dalam usaha makanan internasional adalah sebagai berikut;

a. Modal barang, yaitu modal wujud barang yang digunakan untuk proses produksi, seperti bangunan untuk warung, rumah makan atau restoran, alat masak, kursi dan meja untuk makan, bahan mentah dan alat – alat kontor. 

b. Modal uang, yaitu daya beli modal yang berbentuk uang sebelum diubah menjadi modal barang seperti uang tunai, simpanan bank dan saham.

a. Modal perorangan, yaitu modal yang menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya, seperti tabungan di bank dan hasil usaha dagang.

b. Modal masyarakat, yaitu modal yang digunakan dalam proses produksi dan berguna bagi masyarakat umum, jalan masuk ke lokasi usaha.

a. Modal tetap, yaitu barang – barang modal yang dapat digunakan beberapa kali proses produksi seperti warung, alat memasak, dan kendaraan.

b. Modal Lancar, yaitu barang atau alat yang habis dipakai dalam satu kali proses produksi, seperti bahan makanan, kuitansi, daftar menu untuk pemesanan makanan.

a. Modal nyata, yaitu barang modal yang nyata atau berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Contoh; peralatan memasak dan bahan baku.

b. Modal tidak nyata. Yaitu barang modal yang tidak dapat dilihat tetapi dapat menunjang produksi. Contonya; keahlian dan keperayaan diri seseorang.

a. Modal sendiri, yaitu modal yang bersumber dari kekayaan sendiri seperti saham, tabungan dan cadangan.

b. Modal pinjaman, yaitu modal yang bersumber dari  pinjaman orang lain/lembaga lain yang harus dibayar dengan bunganya, seperti bank, koperasi dan perusahaan lain.

Faktor produksi kewirausahaan yaitu faktor produksi yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan dalam menentukan faktor – faktor produksi. Faktor produksi ini sangat dibutuhkan dalam mengendalikan dan mengelola usaha makanan internasional. Seorang wirausahawan harus memiliki keahlian yang diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Keahlian memimpin usaha makanan internasional,

b. Keahlian teknlogi yang bersifat teknis ekonomis,

c. Keahlian organisasi dalam mengatur berbagai usaha.

Hal – hal yang perlu dilakukan dalam untuk membina jiwa kewirausahaan adlaah sebagai berikut ;

a. Membuat program kerja yang jelas dan tepat,

b. Mengadakan pengorganisasian dan pengawasan ketat terhadap faktor – faktor produksi, dan 

c. Memberikan jaminan kesejahtaraan yang memadai terhadap para karyawan agar mereka mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.

Itulah ulasan singakat tentang Sumber Daya Kebutuhan Usaha Makanan Internasional tersebut diatas, semoga bermanfaat dan baca juga artikel terkait lainnya yang membahas tentang Peluang dan Ide Usaha Makanan Internasional, terimaksih.

Sumber: Prakarya-Kemdikbud_RI.

Sumber Daya yang Dibutuhkan Dalam Usaha Makanan Internasional – Pembahasan kali ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya, di mana kita telah mengulas tentang proses perencanaan beserta ide dan peluang usaha makanan internasional.

Suatu produksi tidak akan berjalan tanpa adanya faktor-faktor produksi atau sumber daya ekonomi. Faktor produksi adalah setiap benda atau jasa yang digunakan untuk menciptakan, menghasilkan, atau meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa.

Faktor faktor produksi merupakan sumber daya ekonomi yang diperlukan untuk menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi dibedakan menjadi empat macam yaitu faktor produksi alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.

Keempat faktor tersebut dikelompokan menjadi dua yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan. Faktor produksi alam dan tenaga kerja termasuk faktor produksi asli. Faktor produksi modal dan kewirausahaan termasuk faktor produksi turunan.

Sumber Daya yang Dibutuhkan Dalam Usaha Makanan Internasional

Dalam melaksanakan wirausaha makanan internasional sumber daya yang
dibutuhkan diantaranya :

1. Faktor Produksi Alam

Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk melaksanakan produksi. Faktor produksi alam yang digunakan untuk usaha makanan internasional adalah:

1] Faktor produksi alam pertama adalah air. Air dapat digunakan untuk mencuci alat dan bahan makanan, memasak, dan minum.

2] Tanah. Dapat digunakan sebagai lokasi usaha.

3] Iklim dan udara, sangat berpengaruh pada usaha makanan. Misalnya untuk daerah dingin, buatlah makanan yang dapat menghangatkan tubuh.

4] Tumbuh-tumbuhan dan hewan, merupakan faktor produksi utama dalam usaha makanan internasional. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan dapat digunakan sebagai bahan makanan internasional. Selain itu, hewan juga dapat digunakan untuk mengangkut bahan makanan.

2. Faktor Produksi Tenaga Kerja

Faktor produksi tenaga kerja adalah segala kemampuan yang dimiliki manusia, baik jasmani maupun rohani yang digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi tenaga kerja yang digunakan pada usaha makanan internasional adalah :

1] Tenaga Kerja Jasmani

Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan isik berupa keterampilan dan merupakan tenaga kerja pelaksana. Tenaga kerja jasmani dapat dibagi berdasarkan pendidikan dan latihan yang dimiliki tenaga kerja, yang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

a] Tenaga kerja terdidik [skilled labour] adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus sebelum memasuki dunia kerja misalnya chef [ahli masak].

b] Tenaga kerja terlatih [trained labour] adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan keterampilan sebelum memasuki dunia kerja, misalnya tukang masak.

c] Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih [Unskilled and untrained labour] adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan keterampilan sebelum memasuki dunia kerja, contohnya tukang sapu dan pesuruh.

2] Tenaga kerja rohani

Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kemampuan intelektual dalam melakukan aktivitasnya, contohnya manager pemasaran.

Selain faktor produksi alam dan tenaga kerja, sumber daya yang dibutuhkan dalam usaha kuliner makanan internasional lain yaitu modal dan produksi kewirausahaan. Baca selengkapnya :

  • Faktor Produksi Modal
  • Faktor Produksi Kewirausahaan

Video liên quan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA