Berdasarkan ruang tempat pelaksanaannya pameran dibagi menjadi dua yaitu

Jakarta -

Pameran merupakan satu kegiatan penyajian karya seni yang dapat dilakukan oleh siapa saja untuk memperlihatkan hasil karya mereka. Dalam praktiknya, pameran dapat dilakukan oleh individu maupun kelompok.

Biasanya pameran dimulai dengan adanya acara pembukaan dan diakhiri dengan acara penutupan. Pada proses pelaksanaannya, sebuah pameran dipimpin oleh seorang kurator yang berperan dalam menentukan arah serta tujuan pameran, menjelaskan tentang karya yang ada di pameran serta mengoleksi karya yang akan dipamerkan.

Mengutip dari buku Siswa Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX yang disusun oleh Sri Sudaryati dan Boiman, beberapa karya seni rupa yang kerap dipamerkan yaitu pameran lukisan, pameran patung, pameran kriya, dan pameran tekstil.

Pameran dibagi ke dalam beberapa jenis. Secara umum, jenis pameran digolongkan berdasarkan karya yang dipamerkan, jumlah pesertanya, waktu dan tempat pelaksanaan pameran.

Jenis Pameran Berdasarkan Jenis Karyanya

Jika digolongkan berdasarkan jenis karyanya, jenis pameran dibagi menjadi dua kelompok, di antaranya adalah:

1. Pameran Homogen

Jenis pameran ini memamerkan satu jenis karya saja, sesuai dengan namanya yakni homogen. Contoh dari jenis pameran ini yaitu pameran lukisan, pameran patung, pameran seni grafis dan lain sebagainya.

2. Pameran Heterogen

Pameran heterogen memamerkan banyak jenis karya seni, tidak hanya satu. Misalnya seperti pameran seni rupa yang menampilkan berbagai macam karya, baik itu patung, batik, lukisan dan lain lain.

Jenis Pameran Berdasarkan Jumlah Peserta

Berdasarkan jumlah pesertanya, jenis pameran dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1 Pameran Tunggal

Pameran tunggal adalah pameran yang dilakukan secara perorangan. Jadi, karya yang dipamerkan hanya karya satu orang.

2. Pameran Kelompok

Pameran kelompok berarti pameran yang dilaksanakan oleh lebih dari satu orang. Bahkan, cenderung dengan anggota kelompok.

Jenis Pameran Berdasarkan Ruang Tempat Pelaksanaan

Jenis pameran jika digolongkan berdasarkan tempat pelaksanaannya terbagi menjadi dua, di antaranya adalah:

1. Pameran Indoor

Pameran indoor berarti dilaksanakan di dalam ruangan tertutup. Pameran indoor biasa bertempat di gedung atau museum sekalipun.

2. Pameran Outdoor

Pameran outdoor dilaksanakan di luar ruangan. Biasanya karya-karya yang ditampilkan dalam pameran ini cenderung tahan akan suhu ruangan terbuka, seperti patung batu.

Fungsi dan Tujuan Pameran

Setelah mengetahui jenis pameran, pelaksanaan pameran juga memiliki fungsi dan tujuannya masing masing. Dikutip dari sumber yang sama, berikut merupakan fungsi dan tujuan pelaksanaan pameran.

1. Fungsi Apresiasi

Fungsi apresiasi berarti memberikan kesadaran terhadap nilai nilai seni dan budaya. Dengan adanya apresiasi, karya seseorang akan dinilai, dihargai, dipahami, dan dinikmati sehingga menimbulkan rangsangan positif.

2. Fungsi Edukatif

Fungsi edukatif pada pameran yaitu dapat mendidik manusia tentang nilai estetika dan seni budaya. Tak sampai disitu, adanya pameran juga melatih kepekaan terhadap rasa, cipta, dan karsa.

3. Fungsi Rekreasi

Fungsi rekreasi dari pameran seni rupa yaitu sebagai sarana hiburan.

4. Fungsi Prestasi

Fungsi prestasi maksudnya sebagai ajang untuk memperlihatkan prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam bidang seni.

Adapun, tujuan dari pameran sendiri yaitu lebih kepada tujuan sosial dan kemanusiaan. Artinya, tujuan dari diadakannya pameran untuk menggalang dana kemanusiaan atau membantu masyarakat lain.

Selain itu, ada juga tujuan komersial. Tujuan ini dimaksudkan untuk menjual karya seni yang dipamerkan.

Lalu, ada yang namanya tujuan pendidikan. Pada tujuan yang satu ini, pameran biasa diselenggarakan di sekolah dengan cara memamerkan karya siswa.

Simak Video "Potret Malam Affandi, Pameran 32 Tahun Kematian Sang Maestro Lukis"


[Gambas:Video 20detik]
(kri/kri)

Pameran merupakan salah satu cara dalam usaha jasa pertemuan dengan tujuan mempertemukan antara penjual dan pembeli, namun pengertian pameran secara lebih rinci merupakan suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu kelompok, perkumpulan, organisasi, produsen tertentu dengan cara menampilkan display produk tertentu kepada pembeli atau calon relasi. Macam-macam jenis pameran, antara lain seperti, Show, Expo, Exhibition, Bazaar, Fair, dan Pasar murah.

Pameran seni rupa merupakan suatu usaha menyajikan karya seni rupa untuk dikomunikasikan kepada penikmat seni khususnya dan masyarakat luas pada umumnya sehingga mendapatkan apresiasi. Pameran dianggap sebagai suatu kegiatan yang sangat panting dalam bidang seni rupa, karena kegiatan pameran baik sekali kegunaannya bagi masyarakat, seniman, pengamat seni rupa, maupun bagi perkembangan seni rupa pada umumnya. Melalui pameran, seorang seniman bisa memperkenalkan karya-karyanya kepada masyarakat baik lingkungan pendidikan atau institusi sekolah ataupun masyarakat umum untuk dilihat, dinilai, dikagumi, atau dikritik.

1. Menurut Jumlah Pesertanya

a. Pameran tunggal, Merupakan pameran seni rupa yang hanya diselenggarakan secara individual (perorangan).

b. Pamoran kelompok/bersama, Marupakan pameran seni rupa yang diselenggarakan oleh baberapa saniman/pengrajin. Materi yang dipamerkan pada pameran bersama marupakan karya-karya lebih dari satu seniman. Biaya Pameran ditanggung oleh seniman yang bersangkutan. Peminjaman gedung dilakukan dengan cara mangajukan parmohonan disertai proposal kepada galeri tempat berlangsungnya pameran. Selanjutnya pormohonan tersebut akan dipertimbangkan oleh kurator. Fasilitas pokok yang disediakan gedung pameran biasanya berupa panel, lampu, bantuan teknis tata pameran, dan fasilitas keamanan.

Penyalanggaraan pameran dapat dilangsungkan antara 1 minggu sampai 3 minggu.

a. Pameran Insidental, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan secara berkala yang didasarkan atas kebutuhan yang ada, misalnya: pameran kaligrafi guna menyongsong perayaan Isro' Mi'raj.

b. Pameran rutin, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan pada periode tertentu secara tetap dan berkelanjutan, misalnya: pentas seni yang dilakukan setiap akhir semester.

c. Pameran permanen, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan secara terbuka, tetap dan terus menerus.

3. Menurut Ragam Jenis Karya yang Digelar

a. Pameran heterogen, yaitu pameran seni rupa yang memamerkan berbagai jenis karya seni rupa.

b. Pameran homogen, yaitu pameran seni rupa yang memamerkan satu jenis karya seni rupa yang seragam.

4. Menurut Tempat Berlangsungnya

a. Pamaran terbuka, yaitu pameran seni rupa yang berlangsung di luar ruangan secara tarbuka.

b. Pameran tertutup, yaitu pameran seni rupa yang berlangsung di dalam ruangan suatu gedung.

c. Pameran bergerak, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan menggunakan alat yang bergerak, seperti kendaraan/ mobil.

5. Menurut Jenis Dimensi Karya Seni Rupa

a. Pameran karya seni rupa dua dimensi

Pameran yang hanya menyajikan karya seni rupa pada bidang datar seperti gambar, lukisan, seni grafis. Karya ini hanya dapat dinikmati dari satu arah.

b. Pameran karya seni rupa tiga dimensi

Pameran yang hanya menyajikan karya seni yang memiliki volume/kesan ruang yang sebenarnya, yaitu memiliki ukuran Panjang x lebar x tinggi. Karya seni ini dapat diamati dari berbagai arah.

a. Media ekspresi (expression), yaitu dengan melakukan pameran maka ide gagasan dan kemauannya dapat tersalurkan/ tercurahkan.

b. Media komunikasi, yaitu melalui aktifitas pameran seni rupa seniman dapat menyampaikan ide, gagasan memalui pesan simbolik yang diungkapkan dalam bentuk karya seni.

c. Media prestasi atau pengembangan bakat, yaitu dengan kegiatan pameran akan mengembangkan bakat dan kemampuan yang terbawa sejak lahir sehingga akan semakin terasah dan lebih maju lagi. Maka dengan kegiatan pameran ini seniman dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang ia dapatkan dari pengakuan masyarakat.

d. Media apresiasi, yaitu dengan adanya aktifitas pameran ini akan membuka peluang masyarakat untuk melakukan kegiatan apresiasi.

2. Tujuan Pameran Seni Rupa

Pameran merupakan suatu alat bagi seorang seniman untuk mengkomunikasikan karya-karyanya kepada masyarakat. Atau sebaliknya, ia merupakan media apresiasi bagi masyarakat terhadap karya-karya seniman. Hubungan timbal balik ini menunjukkan terjadinya interaksi antara seniman dengan masyarakat.

Tujuan dari penyelenggaraan pameran seni rupa, antara lain sebagai berikut.

  • Meningkatkan apresiasi berkarya seni masyarakat luas.
  • Membangkitkan semangat masyarakat dalam berkarya seni.
  • Melatih masyarakat dalam menilai dan mengevaluasi karya seni.
  • Melatih berorganisasi dan melatih kerja kelompok.
  • Mendidik kemandirian masyarakat serta meningkatkan rasa tanggung jawab.
  • Sebagai sarana apresiasi seni bagi masyarakat serta sarana hiburan bagi masyarakat luas.

Dalam kaitannya dengan pendidikan seni rupa, pameran seni rupa dapat dilaksanakan dalam batas-batas tertentu yang disesuaikan dengan kemampuan. Lepas dari itu semua, pameran di sekolah akan memberi banyak manfaat bagi siswa, di antaranya adalah:

  • menambah kemampuan siswa dalam, memberi apresiasi karya orang lain,
  • mampu mengadakan evaluasi karya secara obyektif,
  • melatih kerja secara kelompok (tim),
  • mempertebal pengalaman sosialisasi bagi siswa,
  • melatih tanggung jawab dan sikap mandiri,
  • melatih membuat rencana dan usaha pelaksanaan suatu pekerjaan.

Untuk menyelenggarakan pameran, kita harus memenuhi syarat-syarat utamanya, yaitu sebagai berikut.

1 . Karya yang Akan Dipamerkan

a. Karya seni rupa homogen

1). Karya seni rupa 2 dimensi saja. 2). Karya seni rupa 3 dimensi saja. 3). Karya lukis saja. 4). Karya grafis saja, dan sebagainya.

Campuran dari berbagai jenis karya seni rupa, baik dimensi maupun medianya.

Selain menurut jenisnya, pameran juga dapat dikelompokkan menurut jumlah seniman yang akan memamerkan karyanya, yakni:

1) pameran tunggal, yaitu karya-karya yang dipamerkan merupakan hasil karya satu orang seniman,

2) pameran kelompok, yaitu karya-karya yang dipamerkan merupakan hasil karya beberapa seniman.

Penyelenggaraan sebuah pameran biasanya dilakukan oleh sebuah panitia. Hal ini untuk mengatur mekanisme kerja secara efektif. Kepanitiaan pameran di sekolah dapat disusun sebagai berikut.

NoSusunan PanitiaTugas/ Tanggungjawab
Pembimbing

bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan

membantu ketua untuk urusan keluar

membantu bidang administrasi

bertugas menyeleksi karya-karya yang akan dipamerkan

Seksi Publikasi dan Humas

bertugas menghubungi pihak luar yang terkait

bertugas mengatur komposisi pameran

bertugas menyiapkan ruang, tempat, display

bertugas menjaga, menerangkan, dan menerima tamu (pengunjung)

bertanggung jawab atas keamanan pameran

bertugas mengatasi kecelakaan dalam pameran

Susunan kepanitiaan tersebut dapat ditambah atau dikurangi menurut kondisi masing-masing.

Dalam suatu pelaksanaan pameran, sarana dan prasarana menjadi syarat mutlak yang harus ada. Karena, tanpa syarat ini sebuah pameran tidak akan dapat dilaksanakan.

Yang termasuk sarana dan prasarana adalah:

1). dana, 2). ruangan / tempat, 3). pencahayaan (lighting), 4). panel-panel untuk memasang karya, standar display untuk memasang karya 3 D 5). sound system, 6). katalaog, 7). buku tamu, buku kesan dan pesan.

Sebuah pameran baru dikatakan berjalan bila didatangi pengunjung, karena sebuah pameran pada dasarnya bertujuan mengadakan komunikasi antara seniman dengan pengunjung. Dengan demikian, tujuan pameran tidak akan tercapai bila tak ada pengunjung.

Untuk mendatangkan pengunjung, perlu dilakukan publikasi secara tepat, antara lain dengan reklame-reklame yang bersifat undangan.

Bila semua syarat pameran sudah terpenuhi, maka sebuah pameran dapat dilaksanakan. Beberapa unsur pameran seni rupa yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pameran ialah sebagai berikut.

Karya yang dipamerkan harus diseleksi dan dikelompokkan menurut jenis dan dimensinya. Hal ini untuk memudahkan pengunjung dalam menikmatinya.

Pameran ini akan ideal bila setiap karya dilengkapi dengan informasi yang lengkap, antara lain: judul, tahun pembuatan, nama seniman pembuat, bahan yang digunakan, ukuran, dan sebagainya. Informasi ini selain ditulis dalam katalog juga perlu dibubuhkan di sisi karya yang dipamerkan.

Agar dapat memberi kenyamanan bagi pengunjung untuk mengapresiasi karya yang dipamerkan, maka tempat pameran perlu diperhitungkan. Yang paling ideal adalah tempat yang luas. Penataan tempat yang baik akan memberi efek yang baik bagi pengunjung.

Selain tempat yang memadai, alur lalu lintas pengunjung juga perlu diatur. Dengan demikian pameran tidak terkesan semrawut.

4. Unsur Cahaya (Lighting)

Bila cahaya diletakkan pada posisinya dengan tepat, ia akan memperindah karya yang dipamerkan sehingga ia akan membantu proses komunikasi seniman dengan masyarakat lewat apresiasi karya.

Penataan karya harus tepat, sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh pengunjung. Dengan demikian, proses apresiasi berlangsung dengan baik. Penempatan karya yang kurang tepat akan mengharnbat terjadinya proses apresiasi.

Prinsip interaksi adalah prinsip yang harus berorientasi pada kepentingan penyelenggara dan pengunjung dalam penyelenggaraan pameran.

Prinsip inisiatif adalah penyelenggaraan pameran yang mengambil inisiatif serta menentukan langkah-lagkah yang sistematis dan terencana ke arah pendekatan khalayak ramai pada pameran yang sedang diselenggarakan.

Prinsip repetisi adalah prinsip penyelenggaraan pameran yang dilakukan secara berulang-ulang.

Prinsip integritas adalah prinsip penyelenggaraan yang menampilkan banyak koleksi pameran, contohnya pameran seni lukis, yang di dalamnya terdiri dari bermacam-macam aliran.

Prinsip eflsiensi adalah penyelenggaraan pameran dengan melakukan penulisan secara sistematis agar tidak merepotkan penyelenggara dan pengunjung. Prinsip efisiensi dapat didukung oleh lingkungan yang indah dan menarik, cara penataan warna suara maupun komposisi materi pameran hingga tercipta suasana yang menyenangkan. Beberapa kelengkapan pameran yang perlu diketahui di antaranya adalah:

c. lampu untuk penerangan ruang,

d. spanduk untuk publikasi,

e. sketsel atau papan panel,

f. meja untuk menempatkan buku, dan

g. pedestal untuk menempatkan karya 3 dimensi.

Perencanaan pameran secara lengkap, meliputi tema, materi, tempat, waktu, panitia, anggaran, sarana-prasarana, publikasi, dokumentasi, dan tata hias.

Isi perencanaan pameran, antara lain sebagai berikut.

a. Menentukan tema pameran

b. Rencana kegiatan pameran

Rencana kegiatan pameran, meliputi persiapan sebagai berikut:

6) Kelengkapan ruang pameran

8) Tata hias atau dekorasi

12)Tata hias dan dekorasi

Pelaksanaan pameran adalah saat tibanya penyelenggaraan pameran. Penyelenggaraan tersebut memerlukan persiapan dan kerja keras dari semua pihak. Oleh sebab itu, panitia dan pembantu panitia (petugas) harus bekerja sama dengan baik demi kelancaran tugas. Beberapa kegiatan pelaksanaan pameran, antara lain sebagai berikut.

b. Penataan tempat pameran

c. Membuat dekorasi ruang dan lingkungan pameran

a. Pembubaran panitia pameran

Contoh Proposal Pameran Seni Rupa

Pengertian dan Jenis-Jenis Pameran Karya Seni Rupa


Demikian pembahasan tentang "Pengertian Pameran, Jenis-Jenis Pameran, Fungsi dan Tujuan Pameran Seni Rupa" yang dapat kami sampaikan. Baca juga artikel seni menarik lainnya di situs SeniBudayaku.com.