Salah satu hal yang terpenting dalam permainan musik saat ini adalah pemahaman tentang teori musik. Kemampuan penguasaan teori musik sebenarnya sangat bergantung dengan permainan instrumen, hal ini dikarenakan kebutuhan untuk masing-masing instrumen tidaklah sama. Misalnya teori musik untuk instrumen drum lebih banyak membutuhkan penguasaan ritme, sedangkan untuk instrumen saxophone in Es lebih membutuhkan penguasaan tangga nada awalnya lebih tinggi karena latihan awal teknik bermain sudah menggunakan tangga nada Es Mayor. Untuk instrumen gitar, piano, dan bass dimulai dari pelatihan teknik dari tangga nada C Mayor. Untuk awal teknik bermain instrumen drum tidak menggunakan tangga nada melainkan hanya menggunakan ritme. Bukan berarti seorang pemain drum tidak perlu memiliki kemampuan dalam nada meskipun instrumen yang dimainkan tidak bernada. Berikut ini adalah teori-teori dasar dalam musik, yang mungkin akan sering kalian temukan.
Gambar di atas disebut garis paranada. Garis paranada digunakan untuk penulisan nada dan ritme. Bedanya adalah, untuk penulisan kita menggunakan tanda kunci atau clef untuk menentukan nama nada pada garis paranada, sedangkan untuk penulisan ritme tidak diperlukan tanda kunci karena notasi yang dimainkan tidak bernada.
Ada beberapa tanda kunci dalam musik seperti, G Clef (𝄞), G Clef Ottava Alta(𝄟), G Clef Ottava Bassa(𝄠), C Clef (𝄡), F Clef(𝄢), F Clef Ottava Alta(𝄣), F Clef Ottava Bassa(𝄤), Drum Clef-1(𝄥), Drum Clef-2(𝄦). Disini kita hanya akan melihat tiga yang sering digunakan.
1 Kunci G
Kunci G berfungsi menentukan nada G yang terletak pada garis ke dua dari bawah atau garis ke empat dari atas. Tanda kunci di atas berfungsi untuk menentukan nada F yang terdapat pada garis ke empat dari bawah dan garis ke dua dari atas. Nama-nama nada berdasarkan frekuensinya adalah sebagai berikut:
Terdapat 5 (lima) macam tanda kunci C yang dibedakan dari letak tanda kuncinya pada garis paranada. Nada yang letaknya di depan tengah notasi adalah c1, nada berikutnya menyesuaikan sesuai dengan posisi atau letak nada yang akan berpengaruh pada tinggi dan rendah nada. Karena letaknya yang dapat berpindah tempat, kunci C juga sering disebut movable clef. Tanda kunci C biasanya hanya digunakan untuk penulisan instrumen biola alto dan cello. Dalam lagu-lagu populer, tanda sukat yang sering kita temukan adalah satu tanda sukat 4/4. Contoh irama yang bertanda sukat 4/4 seperti, Irama Rock’n Roll, Bossanova, Cha Cha, Rumba, Samba, Jive, dan sebagainya. Berikut ini adalah suatu tanda sukat
Lagu di atas adalah contoh lagu yang bertanda sukat 4/4. Untuk memahaminya lagu di atas dinyanyikan, kemudian dianalisis mengapa lagunya bertanda birama 4/4. Perhatikan notasi pada birama pertama.
Saat kita mempelajari bentuk dan nilai not dijelaskan bahwa not seperti notasi di atas adalah not seperempat. Pada birama pertama lagu Kebyar Kebyar terdapat empat not seperempat, apabila dinotasikan menjadi: 𝅘𝅥 + 𝅘𝅥 + 𝅘𝅥 + 𝅘𝅥 = 4/4
Lagu yang bertanda birama empatperempat (4/4) apabila dijumlah dalam satu birama memiliki empat not seperempat (1/4). Bukan berarti dalam setiap birama dalam satu lagu hanya terdapat not seperempat(1/4) saja tetapi bisa saja terdiri dari not seperdelapan(1/8), seperenambelas(1/16), setengah(1/2), atau not penuh. Mari kita lihat lagi lagu diatas pada birama ke dua yaitu:
𝆺 sama dengan :𝅘𝅥 + 𝅘𝅥 + 𝅘𝅥 + 𝅘𝅥 = 4/4
- Januari (Glen F.)
- Jujur (Raja)
- Kenangan Terindah (Samson)
- Andai Ku tahu (Ungu)
- TTM (Ratu)
- Take Me Home Country Road (John Denver)
- Biru (Vina P.)
- Kebyar-kebyar (Gombloh)
- Kekasih Gelapku (Ungu)
- Andaikan Kau Datang (Koes Plus)
Pada baris ke lima birama ke tiga ada tanda 2/4, ini artinya pada birama tersebut hanya terdapat 2 ketukan atau setengah birama. Pada baris ke enam birama ke lima terdapat tanda 2/4 seprti baris sebelumnya.
Lagu lain yang terdapat half bar adalah:
- How Can I Tell Her (Lobo)
- The Greatest Love of All (Whiteney Hoston)
- Song Song Blue
- Kupu Kupu Malam (Titik Puspa)
Contoh lagu lain dalam tanda sukat ini adalah:
- Restumu Kunantikan (S. Tito dan Jul Ch.)
- Melati dari Jayagiri (Iwan Abdurachman/Bimbo)
- Bunga Mawar (Teti Kadi)
- Delilah ( Tom Jones )
- Sapu Tangan Dari Bandung Selatan (Lagu Perjuangan)
- Mother How Are You Today
Nada kres (#) semula bernada d setelah diberi tanda # menjadi dis atau d sharp. Akan sangat berbeda bunyinya apabila lagu tersebut tidak diberikan tanda #. Dalam istilah internasional, nada yang diberi tanda kres (#) namanya ditambah sharp, misalnya d menjadi d sharp.
Pada birama ke tiga, empat, dan enam terdapat tanda mol yang berfungsi untuk menurunkan setengah nada. Pada birama ke tiga dan ke empat, nada b setelah diberi tanda mol menjadi bes. Sedangkan pada birama ke enam nada a berubah menjadi as. Setiap nada yang mendapat tanda mol namanya ditambah es, kecuali nada a ditambah s. Sama dengan tanda kres, tanda mol juga hanya berlaku untuk satu birama. Dalam istilah standar internasional, nada yang diberi tanda mol/flat namanya ditambah flat, misalnya b menjadi b flat ♮ atau tanda natural atau tanda pugar adalah tanda untuk mengembalikan nada yang semula mendapatkan tanda kres atau mol dalam satu birama.
Birama pertama lagu di atas terdapat dua tanda aksidental yaitu tanda kres dan pugar. Nada g pada ketukan ke tiga diberi tanda kres menjadi gis/g sharp dan pada ketukan keempat diberikan tanda pugar kembali menjadi nada g. Tanda pugar juga hanya berlaku dalam satu birama, sama dengan tanda aksidental yang lain.
Lagu-lagu lain yang terdapat tanda pugar misalnya:- Kebyar-kebyar (Gombloh)
- Chindai (Cici Paramida)
Musik barat kebanyakan menggunakan tujuh nada yang dikelompokkan dalam dua jenis yaitu tangga nada mayor dan minor ( major scale dan minor scale).
Tangga nada diatas terdapat 2 tetrachord. Tetrachord pertama adalah C D E F, dan tetrachord kedua G A B C. Untuk membentuk tangga nada baru, tetrachord kedua menjadi tetrachord pertama kemudian dilanjutkan nada berikutnya dengan interval jarak seperti yang telah ditentukan.
Tangga nada di atas secara teoritis masih lebih banyak lagi macamnya, tetapi apabila kita amati sebenarnya implementasinya dalam praktik bermain musik memiliki kesamaan. Misalnya:
- Tangga nada Cis enharmonik dengan tangga nada Des
- Tangga nada Fis enharmonik dengan tangga nada Ges
- Tangga nada Ces enharmonik dengan tangga nada B
Lagu yang menggunakan tangga nada minor, dapat menggunakan satu jenis tangga nada minor saja. Tapi ada juga yang menggunakan dua bahkan tiga jenis sekaligus. Perhatikan lagu ”Chindai” dibawah ini yang penggabungan beberapa tangga nada minor dan birama ke 2, 4, dan 5 menggunakan tangga nada minor harmonis dan pada baris terakhir birama ke dua menggunakan tangga nada minor diatonis.
Interval adalah jarak antara dua nada
Istilah-istilah yang dikenal dalam interval adalah: Perfect berarti interval tersebut apabila dibalik, intervalnya juga perfect. Misalnya:
Akor adalah nada yang dibunyikan secara bersama-sama dan menimbulkan suara yang harmonis. Akor terdiri dari dua buah nada atau lebih yang terbentuk dari nada-nada dalam suatu tangga nada, misalnya dalam tangga nada C mayor berikut ini:
- Tingkat I, IV, dan V adalah akor mayor karena berjarak 3M dan 3m
- Tingkat II, III, dan VI adalah akor minor karena berjarak 3m dan 3M
- Tingkat VII adalah akor diminished karena berjarak 3m dan 3m
Akor tingkat I, IV, dan V termasuk dalam akor pokok, sedangkan akor II,III, VI, dan VII termasuk akor bantu. Disebut sebagai akor pokok karena apabila kita mengiringi lagu yang bertangga nada mayor dan tidak ada nada yang mendapat tanda aksidental, maka diberikan ketiga akor pokok tersebut sudah cukup. Sebaliknya biasanya dibantu dengan akor lain (akor bantu) untuk membuat harmonisasi terasa indah sehingga lebih kelihatan fleksibel atau tidak kaku. Kedudukan akor bantu hanya untuk membantu akor pokok untuk memberikan alternatif lain dalam mengiringi lagu. Setiap tangga nada mayor mempunyai tingkatan serta jenis akor yang sama, misalnya dalam tangga nada D mayor dibawah ini:
Modulasi adalah pergantian nada dasar dalam suatu lagu. Ada lagu yang berganti nada dasar sementara kemudian kembali lagi ke tangga nada dasar semula, namun ada juga lagu yang berganti nada dasar sampai lagu selesai, bahkan berganti lebih dari satu kali.
- Mencintaimu (Krisdayanti)
- TTM (Ratu)
- When You Tell Me That You Love Me (Diana Rose)
- Good Bye (Air Suplay)
- Januari (Glen F.)
- I Will Always Love You (Whitney Houston)
- Biru (Vina P.)
- Hero (Mariah Carey)
- Dengan Menyebut Nama Allah (Novia Kolopaking)
Pada dua baris pertama lagu Kenangan Terindah ciptaan Samson memiliki nada yang sama. Untuk mempersingkat penulisan dapat diberikan tanda ulang pada baris pertama, sehingga penulisannya sebagai berikut
Tanda ulang pada birama ke-2 dan ke-4 pada notasi diatas berarti mengulang satu birama sebelumnya. Contoh lain abreviasi adalah:
Urutannya menjadi: A B C A B D E A B F
DC singkatan Da Capo artinya diulang dari awal lagu.
To Coda artinya berakhir pada coda ( 턌).
DS singkatan dari Da Segno artinya diulang dari tanda 𝄋.
- pp = pianissimo
- p = piano
- mp = mezzo piano
- mf = mezzo forte
- f = forte
- ff = fortessimo
Alat pengukur kecepatan tempo disebut metronome. Apabila suatu lagu tertulis MM (Metronome Maelzel) q = 60, artinya lagu tersebut dinyanyikan dengan kecepatan 60 ketukan not seperempat dalam setiap menit, kecepatan lagu setiap ketukan adalah 1 detik. Tanda ini sering digunakan dalam repertoar musik non-klasik.
Macam-macam tanda tempo secara garis besar adalah: Lambat, Sedang, dan Cepat.
Tanda tempo adalah tanda yang memperlihatkan cepat atau lambatnya lagu dinyanyikan. Pada dasarnya tanda tempo dibagi menjadi tiga jenis, yaitu lambat, sedang, dan cepat .- Tempo Lambat
- Tempo Sedang
- Larghetto
- Andante
- Andantino
- Moderato
- Tempo Cepat
- Allegretto
- Allegro
- Presto
- Lembut
- piano = lembut
- pianissimo = sangat lembut
- Sedang
- Mezzopiano = lembut sedang
- mezzoforten = keras sedang
- Keras
- forte = keras
- fortissimo = sangat keras
- ritardando (rit.) = menjadi lambat
- accelerando (accel.) = menjadi cepat
- a tempo = kembali ke tempo semula
- U (fermata) = ditahan dalam waktu tidak terbatas
- crescendo = menjadi keras
- decrescendo = menjadi lembut
Intro ---- A ---- A1 -----B -----A1 -------Interlude ------- B
Lagu Jujur di atas merupakan salah satu bentuk lagu yang dapat kita jumpai dalam musik populer. Tentunya masih ada bentuk lain karena komponis memiliki kebebasan dalam berekspresi. Bentuk lain tersebut misalnya bentuk lagu 3 bagian atau A, B, dan C. Urutan menyanyikan juga bervariasi tetapi biasanya A, B, C kemudian diulang sesuai dengan kehendak komposer. Bisa jadi diulang dari B atau hanya C atau mungkin dari A. Setiap lagu bisanya memiliki bentuk yang berbeda dengan lagu lain tergantung dari bagaimana komposer mengekspresikan karya musiknya. Sedangkan urutan lagu bergantung pada pembuat aransemen karena belum tentu seorang komposer sekaligus sebagai pembuat aransemen musik (arranger). Motif Adalah bagian terkecil dari suatu kalimat lagu. Lagu diatas memiliki pola ritme yang diulang ulang, misalnya: Ketiganya memiliki pola ritme yang sama, dan masih dijumpai lagi pola ritme sejenis dalam lagu di atas.
Intro ---- A ---- B ---- C ---- Interlude ------ C
Analisis beberapa lagu diatas merupakan suatu upaya mempermudah dalam mengenal dan memahami lagu tersebut, bukan sebaliknya mem-persulit dari lagu yang sebenarnya sudah mudah dinyanyikan. Misalnya apabila kita mempelajari sebuah lagu kita bisa mempelajarinya secara bagian per bagian .