Benarkah pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz telah terjadi reformasi birokrasi sebutkan

Masjid Agung Umayyah di Damaskus, Suriah. ( insidearab.com)

Masa kepemimpinan Umar Bin Abdul Aziz tak begitu lama, namun kejayaan Dinasti Umayyah justru tercapai pada era kekhalifahannya. Setelah membersihkan harta kekayaan tak wajar di kalangan pejabat dan keluarga Bani Umayyah, Khalifah Umar melakukan reformasi dan pembaruan di berbagai bidang.

Di bidang fiskal, misalnya, Umar memangkas pajak dari orang Nasrani. Tak cuma itu, ia juga menghentikan pungutan pajak dari mualaf. Kebijakan itu telah mendongkrak simpati dari kalangan non-Muslim. Sejak kebijakan itu bergulir, orang-orang non-Muslim pun berbondong-bondong masuk Islam.

Khalifah Umar pun menggunakan kas negara untuk memakmurkan dan menyejahterakan rakyatnya. Berbagai fasilitas dan pelayanan publik dibangun dan diperbaiki. Sektor pertanian terus dikembangkan melalui perbaikan lahan dan saluran irigasi.

Sumur-sumur baru terus digali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih. Jalan-jalan di kota Damaskus dan sekitarnya dibangun. Untuk memuliakan tamu dan para musafir yang singgah di Damaskus, khalifah membangun penginapan.

Sarana ibadah seperti masjid diperbanyak dan diperindah. Masyarakat yang sakit disediakan pengobatan gratis. Khalifah Umar pun memperbaiki pelayanan di pos-pos pemerintah, sehingga aktivitas korespondesi berlangsung lancar.

Begitu dekatnya Khalifah Umar dihati rakyat membuat kondisi keamanan semakin kondusif. Kelompok Khawarij dan Syiah yang di era sebelumnya kerap memberontak, kini berubah menjadi lunak. Umar tak menghadapi perbedaan dengan senjata dan perang, melainkan mengajak kubu yang berbeda pendapat untuk duduk berdiskusi.

Pendekatan persuasif itu berhasil. Golongan Khawarij dan Syiah ternyata menjadi taat pada penguasa dan tak memberontak. Sebagai pemimpin rakyat dan umat, Umar melarang masyarakatnya mencaci atau menghujat Ali bin Abi Thalib dalam khutbah atau pidato. Kebijakan itu mengundang simpati kaum Syiah.

Hal itu begitu kontras bila dibandingkan dengan khalifah sebelumnya yang selalu menghujat Syiah. Khalifah terdahulu menerapkan kebijakan itu untuk menjauhkan rakyatnya dari pengaruh Syiah.

Khalifah Umar telah berhasil mendamaikan perseteruan antara Syiah dan Sunni – sesuatu yang boleh dibilang hampir mustahil tercapai. Di wilayah-wilayah yang ditaklukkan, Khalifah Umar juga mengubah kebijakan.

Ia mengganti peperangan dengan gerakan dakwah Islam. Strategi itu ternyata benar-benar jitu. Pendekatan persuasif itu mengundang simpati dari pemeluk agama lain. Secara sadar dan ikhlas mereka berbondong- bondong memilih masuk Islam.

Raja Sind amat terkagum- kagum dengan kebijakan itu. Ia pun mengucapkan dua kalimah syahadat dan diikuti rakyatnya. Masyarakat yang tetap menganut agama non-Islam tetap dilindungi namun dikenakan pajak yang tak memberatkan.

Sumber: Republika

Komentar

bagaimanakah pemerintahan kerajaan alam melayu memajukan kegiatan pertanian?​

dalam shalat ada waktu di mana Allah sangat dekat pada seorang hamba, yaitu ketika seorang hamba...A berdiriB rukukC sujusD duduk​

14. Terjadinya akulturasi antara kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan India adalah karena kebudayaan India yang masuk ke Indonesia tidak diterima be … gitu saja oleh bangsa Indonesia, hal ini disebabkan..... A. masyarakat Indonesia telah memiliki dasar dasar kebudayaan yang cukup tinggi sebelum masuknya budaya India B. masyarakat Indonesia memilki kepercayaan diri yang besar untuk tidak menerima begitu saja budaya India yang masuk C. perkembangan budaya di Indonesia sudah lebih dulu dibanding perkembangan budaya di India D. masyarakat Indonesia tidak berminat untuk meniru budaya dari India E. budaya yang masuk dari India terlalu sulit untuk ditiru oleh bangsa Indonesia.​

7. Semua kebutuhan hidup manusia telah disediakan Allah, sesuai sifat-Nya ​

Sebutkan Prestasi dari Khalifah Al Mahdi, Al Ma’mun, Al Mu’tasim, Al Wathiq, Al Mutawakkil (Khalifah pada Zaman Dinasti Abasiyyah)

Prestasi Khalifah Al Mahdi zaman Dinasti Abasiyyah

pemilihan presiden dan wapres secara spontan menunjukkan​

Dalam pewartaan-Nya, Yesus menghadirkan paham yang baru mengenai Kerajaan Allah. Paham tersebut jauh berbeda apabila dibandingkan dengan paham masyara … kat Palestina. Berikut ini merupakan paham tentang Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus, kecuali....A. Allah telah meraja secara hukum dan akan menyatakan kuasaNya pada akhir zamanB. Allah telah menjalin relasi yang dekat (personal) dengan manusiaC. Kerajaan Allah merupakan pewartaan akan kerahiman AllahD. pewartaan Kerajaan Allah mengajak manusia untuk bertobate. kedatanan Allah sebagai Penyelamat akan terjadi dengan segera.​

Yesus mewartakan Kerajaan Allah menggunakan perumpamaan. Misalnya ketika Yesus berhadapan dengan para petani, Yesus menggunakan istilah biji sesawi, p … enabur, rumput ilalang dan sebagainya. Ketika berhadapan dengan para nelayan, Yesus menggunakan istilah pukat. Yesus melakukan hal tersebut karena....A.banyak orang menyukai pengajaran dengan cara berceritaB.isitlah seperti biji sesawi mengandung makna yang besar dan mendalamC.Yesus ingin dekat dengan orang-orang sederhanaD.mayoritas pengikuti Yesus adalah orang-orang yang kecilE.supaya orang lebih mudah memahami isi dari ajaran-Nya​

Kedatangan Kerajaan Allah dan penghakiman Allah yang tak terduga tergambar dalam perumpamaan.....A.Orang Farisi dan pemungut cukaiB.Pohon ara yang tid … ak berbuahC.Gadis bijaksana dan gadis bodohD.Bendahara yang tidak jujurE.Anak yang hilang​

Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business prosess) dan sumber daya manusia aparatur.

Berbagai permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan atau diperkirakan tidak akan berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperharui. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Selain itu dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut birokrasi pemerintahan untuk direformasi dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu harus segera diambil langkah-langkah yang bersifat mendasar, komprehensif, dan sistematik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Reformasi di sini merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga tidak termasuk upaya dan/atau tindakan yang bersifat radikal dan revolusioner.Pada intinya latar belakang reformasi birokrasi ini adalah sbb:

  1. Praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) masih berlangsung hingga saat ini.
  2. Tingkat kualitas pelayanan publik yang belum mampu memenuhi harapan publik
  3. Tingkat efisiensi, efektifitas dan produktivitas yang belum optimal dari birokrasi pemerintahan
  4. Tingkat transparansi dan akuntabilitas birokrasi pemerintahan yang masih rendah.
  5. Tingkat disiplin dan etos kerja pegawai yang masih rendah

Visi dan Misi : Visi reformasi birokrasi adalah terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik tahun 2025Misi adalah:

  1. Membentuk dan atau menyempurnakan peraturan perundang-undangan sebagai landasan hukum tata kelola pemerintahan yang baik.
  2. Memodernisasi birokrasi pemerintahan dengan optimalisasi pemakaian teknologi informasi dan komunikasi.
  3. Mengembangkan budaya, nilai-nilai kerja dan perilaku yang positif.
  4. Mengadakan restrukturisasi organisasi (kelembagaan) pemerintahan.
  5. Mengadakan relokasi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia termasuk perbaikan sistem remunerasi.
  6. Menyederhakan sistem kerja, prosedur dan mekanisme kerja
  7. Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif

Tujuan Umum : membangun/membentuk profil dan perilaku aparatur negara dengan:

  1. Integritas Tinggi
  2. Produktivitas Tinggi dan Bertanggungjawab
  3. Kemampuan Memberikan Pelayanan yang Prima

Tujuan Khusus : membangun/memberntuk:

  1. Birokrasi yang Bersih
  2. Birokrasi yang Effisien, Efektif dan Produktif
  3. Birokrasi yang Transparan
  4. Birokrasi yang Melayani Masyarakat
  5. Birokrasi yang Akuntabel

Standar Pelayanan Publik Politeknik Negeri Padang dapat di unduh pada link ini : Standar Pelayanan Publik

Saran dan Kritik terhadap Politeknik Negeri Padang dapat disampaikan pada link berikut ini : Saran dan Kritik

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA