Bangsa Deutro Melayu yang datang melalui jalur barat ke Indonesia membawa pengaruh kebudayaan kapak

Lihat Foto

Wikimedia Commons

Keturunan bangsa Proto Melayu yang tinggal di Behrang.

KOMPAS.com - Dari penelusuran sejarah, diketahui bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, China Selatan.

Karena berbagai alasan, mereka kemudian bermigrasi ke berbagai wilayah, termasuk Indonesia.

Pada awalnya, mereka bergerak ke arah selatan memasuki Vietnam, dan terus melanjutkan petualangannya hingga mencapai Kepulauan Indonesia.

Nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang adalah bangsa Melayu.

Proses kedatangan mereka dibagi ke dalam dua gelombang, yang pertama disebut Proto Melayu (Melayu Tua).

Sedangkan proses kedatangan nenek moyang Indonesia dalam gelombang kedua disebut Deutro Melayu (Melayu Muda).

Bangsa Proto Melayu terdesak ke arah timur setelah kedatangan bangsa Deutro Melayu.

Baca juga: Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Para Ahli

Proto Melayu

Bangsa Proto Melayu tiba di Indonesia pada sekitar 2000 SM dengan membawa kebudayaan Neolitikum, utamanya kapak lonjong dan kapak persegi.

Mereka masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur barat dan timur. Jalur barat melalui Semenanjung Melayu, kemudian masuk ke Sumatera, dan menyebar ke seluruh Indonesia.

Sementara jalur timur melalui Kepulauan Filipina, kemudian masuk ke Sulawesi, dan menyebar ke seluruh Indonesia.

Johan Setiawan, Wahyu Ida Permatasari



Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses masuk dan persebaran peninggalan kebudayaan Proto-Deutero Melayu di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan langkah sebagai berikut: (1) heuristik, (2) kritik sumber, (3) interpretasi, (4) historiografi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) Proto-Melayu berlayar dan menetap di Indonesia sekitar 3000 SM melalui dua jalur yaitu: Jalur barat dari Yunan melalui Selat Malaka kemudian masuk ke Pulau Sumatra dan masuk ke Pulau Jawa. Jalan utara (timur) yaitu dari Yunan berpindah melalui Formosa kemudian masuk ke Filipina dilanjutkan penyeberang ke Pulau Sulawesi dan masuk ke Pulau Papua, sedangkan Deutero-Melayu masuk ke wilayah Indonesia tahun 200 SM melalui jalur Barat yaitu dari Yunan lalu Vietnam, Malaysia, hingga akhirnya tiba di Indonesia, (2) Proses Persebaran Budaya Proto-Melayu di Indonesia dengan bertempat tinggal menetap, bersawah atau menanam padi,  berternak, bermasyarakat, berperahu cadik, membuat kain dari kulit kayu, menggembangkan gaya seni tertentu dan membawa kebudayaan batu muda (Neolitikum) berupa gerabah, beliung persegi, kapak lonjong dan tembikar. Sedangkan peninggalan kebudayaan Deutero-Melayu di Indonesia terbuat dari perunggu dan logam, yaitu kapak corong, nekara, perhiasan dan manik-manik. Perhiasan dan manik-manik inilah yang nantinya semakin memperjelas status sosial yang berkembang di masyarakat Nusantara.



Proto-Melayu, Deutero-Melayu, Kebudayaan.



Aris, Daud Tanudirjo. 2011. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve.

Cecep, R Eka Permana. 2012. “Tinggalan Budaya Proto-Melayu dan Deutero-Melayu di Indonesia dan Malaysia dan Dampaknya pada Penguatan Kebudayaan Melayu Kini†dalam Seminar Antarabangsa Perantauan Sumatera-Semanjung Malaysia, Sabah dan Sarawak di Universiti Sains Malaysia.

Coedes, George. 2010. Asia Tenggara Masa Hindu-Budha. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).

Gede, I Pitana. 2011. Austonesia Melanesia di Nusantara: Mengungkap Asal-usul dan Jati Diri Temuan Arkeologis. Yogyakarta: Ombak

Heekeren, H.R. Van. 1958. The Bronze-Iron Age of Indonesia. s-Gravenhage: KITLV, Verhandelingen.

Idi, Adullah. 2011. Bangka: Sejarah Soial Cina-Melayu. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Michel, Paul Munoz. 2009. Kerajaan-kerajaan Awal Kepulauan Indonesia dan Semenanjung Malaysia: Perkembangan Sejarah dan Budaya Asia Tenggara Zaman Prasejarah-Abad XVI. Yogyakarta: Mitra Abadi.

Philippe, Bernard Groslier. 2002. Indocina Persilangan Kebudayaan, Jakarta: Gramedia.

Soekmono R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I. Yogyakarta: Kanisius.

Vlekke, Bernard H.M. 2010. Nusantara: Sejarah Indonesia, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.


DOI: //doi.org/10.29408/fhs.v3i1.667

  • There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

Proto-Melayu merupakan sebutan bagi bangsa yang melakukan imigrasi pertama dari Yunan menuju Nusantara pada 1500 SM. Bangsa ini masuk ke Nusantara melalui dua jalur, yaitu jalur barat dan jalur timur. Jalur barat melewati Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, dan selanjutnya menyebar ke seluruh Nusantara. Sedangkan persebaran jalur timur melewati Filipina, Sulawesi, dan selanjutnya menyebar ke seluruh Nusantara. Bangsa Proto-Melayu membawa kebudayaan Neolithikum, yaitu kapak persegi melalui jalur barat dan kapak lonjong melalui jalur timur.

Jadi, jawaban yang tepat adalah B.

Berikut ini yang bukan termasuk cara menghindari fitnah adalah?.....A. berkumpul dengan teman teman. Yang suka menggunjing B. memastikan kebenaran ber … ita yang didengar C. mengingat ingat kebaikan orang lain d. menyadari bahwa setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan ​

Si A adalah petani yang sukses dan kaya suatu hari si A bertemu dengan si B yang juga petani yang lebih sukses dan kaya darinya keadaan tersebut membu … at si A tidak dapat senang pertanyaan yang sesuai dengan peristiwa tersebut adalah?....A. si A senang bergibah B. si A melakukan fitnah C. terdapat sikap hasad dalam.diri di A D. si A dendam dengan si B ​

amarah yang tidak tersalurkan kepada orang lain yang telah menyakiti akan menimbulkan....A. fitnah B. gibah C. hasad D. dendam ​

amarah yang tidak tersalurkan kepada orang lain yang telah menyakiti akan menimbulkanA. fitnah B. Gibah C. hasad d dendam ​

22.sejarah termasuk ilmu-ilmu empiris, berarti sejarah sebagai…

3. salah satu indikator bahwa kerajaan gowa-tallo menjadi kerajaan besar di belahan indonesia bagian tengah/timur adalah

5.jelaskan latar belakang dan hasil kesepakatan konferensi meja bundar.

6. agama budha diperkirakan masuk ke indonesia pada sekitar abad ke-v. ajaran budha yang paling banyak dianut oleh sebagian besar masyarakat indonesia … adalah dari aliran ... *

5 pemberontakan yang dilakukan oleh masyarakat indonesia atas penindasan yang dilakukan oleh jepang

8. jelaskan tentang konperensi meja bundar, isi dan delegasinya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA