Bagian kulit yang berperan untuk mencegah terjadinya kekeringan kulit dan rambut adalah

Sebagai organ tubuh manusia yang paling luar, kulit juga menjadi organ terbesar lantaran menutupi seluruh tubuh dan memiliki luas kurang lebih 2 meter persegi. Tebalnya sendiri, disebut-sebut mencapai 16% dari berat tubuh seseorang. Nah, katakan saja kamu memiliki berat tubuh 50kg, jika 16 persennya, maka berat kulit di tubuh kamu saja sudah mencapai 8kg sendiri. Hmm… Lantas, apa sih sebenarnya fungsi kulit? Bukan saja melindungi tubuh, bersama hati dan ginjal, kulit juga menjadi organ penting dalam sistem ekskresi manusia.

Sistem ekskresi adalah sistem pengeluaran produk limbah metabolisme dan bahan-bahan tidak berguna lainnya dari tubuh suatu organisme. Setiap hari manusia mengonsumsi makanan-makanan yang akan dicerna melalui sistem pencernaan, zat makanan ini kemudian diedarkan oleh alat peredaran darah ke seluruh tubuh.

Namun, zat yang dikonsumsi bukan hanya zat nutrisi yang berguna bagi tubuh, ada juga zal lainnya seperti alkohol dan obat-obatan yang bersifat racun. Disinilah organ sistem ekskresi berperan penting dalam pembuangan zat racun dari tubuh. Nah, kebayang dong jika terjadi kelainan pada sistem ekskresi kita? Bisa dipastikan tubuh tidak bisa mengeluarkan zat sisa metabolisme secara optimal.

(Baca juga: Mengenali Fungsi Hati dalam Sistem Ekskresi Manusia)

Kulit sendiri, dalam hal ini membuang apa yang kita sebut sebagai keringat, melalui kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang posisinya berada di lapisan dermis.

Sebelum kita mengulas lebih jauh mengenai peran organ ini di dalam sistem ekskresi manusia, yuk kita kenali dulu struktur yang membentuknya.

Secara garis besar, kulit terdiri dari 3 macam lapisan, yang masing-masing memiliki fungsi sendiri. Pertama ada Epidermis atau lapisan kulit ari; kedua ada dermis atau lapisan kulit jangat; dan ketiga, hipodermis atau lapisan bawah kulit.

Epidermis (Lapisan Kulit Ari)

Epidermis adalah sebuah lapisan kulit paling luar dan sangat tipis. Epidermis terdiri dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan tanduk adalah sebuah sel-sel mati yang mudah mengelupas dan tidak mengandung pembuluh darah serta serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat mengeluarkan darah saat mengelupas. Sementara lapisan malphigi adalah sebuah lapisan yang terdapat di bawah lapisan tanduk, yang tersusun dari sel-sel yang hidup dan memiliki kemampuan untuk membelah diri.

Di dalam lapisan malphigi terdapat sebuah pigmen yang dapat menentukan warna kulit serta melindungi sel dari kerusakan akibat sinar matahari.

Dermis (Lapisan Kulit Jangat)

Dermis adalah sebuah lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan ini lebih tebal daripada lapisan epidermis dan terdiri dari beberapa jaringan, termasuk pembuluh kapiler yang bertugas untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit; kelenjar keringat yang bertugas untuk menghasilkan keringat; kelenjar minyak yang akan menghasilkan minyak agar kulit dan rambut tidak kering; pembulu darah untuk mengedarkan darah ke seluruh sel atau jaringan; ujung-ujung saraf yang meliputi ujung saraf perasa, peraba, rasa nyeri, rasa panas, dan rasa sentuhan; dan kantong rambut yang menjadi tempat akar, batang dan kelenjar minyak rambut.

Hipodermis (Lapisan bawah kulit)

Lapisan ini terletak di bawah dermis, diantara lapisan jaringan ikat bawah kulit dengan dermis yang dibatasi oleh sel lemak. Dan lemak ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan penahan suhu tubuh.

Peran Kulit dalam Sistem Ekskresi

Bicara soal keterlibatannya dalam sistem ekskresi, seperti telah disebutkan di atas, kulit mengeluarkan keringat sebagai salah satu cara untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh. Keringat sendiri diproduksi oleh kelenjar keringat dan berfungsi untuk mendinginkan tubuh saat kita kepanasan. Di dalamnya, bukan saja ada air, tetapi juga minyak, gula dan garam, serta limbah hasil metabolisme seperti amonia dan urea yang diproduksi oleh hati dan ginjal ketika tubuh memecah protein.

Ada dua jenis kelenjar keringat di tubuh kita, yakni kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin.

Kelenjar ekrin menghasilkan keringat yang tidak mengandung protein dan lemak dan banyak ditemukan di tangan, kaki, dan kening. Sementara kelenjar apokrin menghasilkan keringat yang mengandung protein dan lemak. Biasanya, kelenjar ini bisa kita temui di ketiak dan alat kelamin.

Bagaimana kulit mengeluarkan keringat?

Hmm… kalau ditanya soal proses, sebagian dari kita tentu sepakat bahwa keringat di dalam tubuh kerap keluar ketika kita melakukan sebuah aktivitas. Banyak atau tidaknya, bergantung pada seberat atau seringan apa aktivitas tersebut. Namun, dikatakan bahwa manusia akan mengeluarkan keringat paling tidak sekitar 225 cc setiap harinya.

(Baca juga: Bagaimana Ginjal Berperan dalam Sistem Ekskresi Manusia?)

Sejumlah hal disebut-sebut turut mempengaruhi, diantaranya suhu, baik di lingkungan sekitar ataupun suhu pembuluh darah. Jika suhu lingkungan tinggi, maka suhu pembuluh darah juga tinggi sehingga bisa menjadi rangsangan terhadap hipotalamus. Rangsangan yang diterima oleh hipotalamus akan mempengaruhi kelenjar keringat untuk bisa melakukan penyerapan terhadap air, garam, urea dan berbagai macam zat sisa metabolisme tubuh manusia.

Selain suhu, hal lainnya yang juga dapat memicu munculnya keringat adalah kestabilan Emosi. Oke, sebagian dari kita pasti pernah dong dibuat berkeringat lantaran merasa gugup, takut, cemas atau bahkan yang lainnya? Ini reaksi yang normal, karena artinya hipotalamus terpacu untuk mengeluarkan enzimnya. Pada akhirnya, hipotalamus yang merupakan sistem di syaraf pusat yang berfungsi mengatur suhu tubuh manusia inipun bereaksi terhadap kelenjar keringat.

Hal lainnya yang memicu munculnya keringat sudah pasti aktivitas tubuh. Semakin tinggi aktifitas tubuh seseorang, maka dapat semakin memicu keluarnya keringat dari dalam tubuh. Nah, kamu termasuk yang berkeringat setelah melakukan aktivitas tidak? Jika ya, artinya sistem ekskresi kamu masih baik. Yuk, dijaga terus!

Ragam Jenis Vitamin untuk Kulit Sehat, Cerah, dan Awet Muda

Seperti apa ciri-ciri struktur kulit yang sehat?

Sama seperti organ tubuh lain, struktur kulit dapat mengalami masalah. Agar terhindar dari masalah tersebut, tentunya Anda harus melakukan perawatan untuk kulit. Namun, sebenarnya seperti apa kriteria yang menunjukkan kulit yang sehat?

Warna kulit merupakan salah satu penanda yang paling terlihat jelas. Baik jika Anda memiliki kulit putih, hitam, kuning langsat, atau sawo matang, yang terpenting rona warna kulit tersebut harus merata.

Beberapa masalah kulit pun dapat diketahui lewat rona warna kulit. Warna kemerahan, misalnya, bisa menjadi pertanda kulit sedang mengalami peradangan. Rona kulit kusam dan lingkaran gelap di sekitar mata juga salah satu gejala yang menandakan kulit Anda kelelahan dan mengalami dehidrasi.

Selanjutnya yaitu tekstur kulit. Kulit dikatakan dalam keadaan yang baik bila saat disentuh terasa kenyal, lembut, dan halus. Bila mulai muncul benjolan-benjolan kecil, keriput, atau ada area yang terlihat kering, bisa jadi kulit Anda sedang bermasalah.

Kulit yang lebih lembap juga dapat menunjukkan bahwa Anda telah memenuhi kebutuhan air putih yang cukup. Perlu diketahui, air mineral merupakan salah satu asupan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit.

Air bekerja untuk menjaga keseimbangan minyak pada permukaan kulit yang nantinya dapat mencegah kulit berminyak dan jerawat. Air juga berperan penting dalam produksi kolagen.

Maka dari itu, selain melakukan perawatan dari luar, Anda juga sebaiknya merawat kesehatan kulit dari dalam dengan minum air putih yang cukup serta memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang kaya gizi setiap hari.

Struktur kulit manusia terdiri dari lapisan epidermis, dermis, dan hipodermis serta anatomi kulit lainnya yang memiliki fungsi masing-masing. Namun, ada kalanya fungsi kulit terganggu sehingga menyebabkan penyakit kulit.

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Setiap struktur anatomi kulit manusia memiliki fungsinya masing-masing

Kulit adalah organ terbesar dari tubuh kita. Bersama dengan rambut, kuku, kelenjar tubuh dan saraf, struktur kulit manusia membentuk sistem integumen, yakni sebuah sistem yang membungkus dan melindungi bagian dalam tubuh. Meski sudah mengetahui pengertian kulit, tetapi sudah tahukah Anda mengenai struktur anatomi kulit tubuh diri sendiri? Mari pahami selengkapnya dalam artikel berikut ini. 

Mengenal struktur kulit manusia dan fungsi-fungsinya

Pada dasarnya, struktur kulit manusia terdiri dari tiga lapisan utama yang saling melengkapi, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis (subkutan). Apa saja fungsi anatomi kulit tubuh manusia? Salah satu lapisan anatomi kulit adalah epidermis. Epidermis adalah struktur kulit terluar pada tubuh manusia dan selalu mengalami regenerasi karena peluruhan sel-sel kulit mati setiap hari. Perlu diketahui bahwa manusia menghasilkan sekitar 500 juta sel kulit mati tiap harinya yang menyebabkan lapisan kulit paling luar ini dipenuhi oleh 25-30 lapisan kulit mati. Di sinilah fungsi epidermis bekerja.Adapun fungsi kulit epidermis yang utama adalah:
  • Membentuk sel-sel kulit baru. Sel kulit diproduksi di bagian dasar epidermis, sel-sel kulit yang baru terbentuk akan terdorong mencapai lapisan kulit paling luar dalam waktu satu bulan untuk menggantikan sel-sel kulit mati.
  • Memberi warna pada kulit. Epidermis mengandung melanosit, yaitu sel yang memproduksi melanin alias pigmen pemberi warna kulit. Fungsi melanin adalah melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV). 
  • Melindungi lapisan kulit di bawahnya. Lapisan kulit epidermis memproduksi keratinosit, yang berfungsi melindungi tubuh dari bakteri, parasit, virus, hingga panas yang menjadi penyebab kulit kering
Lapisan kulit epidermis terbagi menjadi lima sublapisan kulit, yaitu:
  • Stratum korneum, lapisan kulit epidermis paling atas yang memproduksi keratin.
  • Stratum lucidum, lapisan kulit yang berfungsi memproduksi keratin lebih banyak.
  • Stratum granulosum, tempat bagi sel-sel kulit menghasilkan lemak dan molekul lainnya.
  • Stratum spinosum, keratinosit yang terbentuk akan berikatan dengan sambungan interseluler yang disebut desmosom.
  • Stratum germinativum (stratum basal), tempat produksi keratinosit yang utama.
Meski anatomi kulit epidermis sebagian besar dibentuk oleh lapisan keratinosit, ada beberapa lapisan sel nonkeratinosit yang juga berada di lapisan kulit epidermis, yaitu:
  • Sel melanosit. Sel yang memproduksi melanin alias pigmen pemberi warna kulit. Semakin banyak melanin yang diproduksi maka warna kulit manusia akan semakin gelap.
  • Sel Langerhans. Sel yang berfungsi sebagai sistem pertahanan kulit. 
  • Sel merkel. Sel yang berfungsi sebagai salah satu reseptor kulit. 
Pada lapisan epidermis paling bawah terdapat lapisan kulit tipis bernama membran dasar yang memisahkan antara area kulit ini dengan lapisan dermis. Area kulit yang dimaksud adalah dermo-epidermal. Lapisan anatomi kulit berikutnya adalah dermis. Dermis adalah lapisan kulit yang berada di bawah epidermis. Dermis merupakan lapisan kulit yang paling tebal karena terdapat pembuluh darah dan saraf, kelenjar keringat dan kelenjar minyak (kelenjar sebasea), folikel rambut, hingga saluran limfe. Lapisan kulit dermis sebagian besar terdiri dari sejenis protein yang disebut kolagen. Fungsi kolagen adalah membuat kulit terlihat kenyal dan kencang.Berbagai fungsi kulit dermis adalah sebagai berikut:
  • Merasakan sakit dan sentuhan. Pada lapisan dermis, terdapat ujung-ujung saraf dengan reseptor yang berfungsi mengirimkan sinyal kepada otak untuk merasakan sensasi sentuhan, sakit, gatal, panas, dingin, dan lain-lain. 
  • Memproduksi keringat dan minyak. Keringat dibutuhkan untuk menurunkan suhu tubuh dan minyak agar kulit tetap terasa lembap dan lembut. 
  • Menumbuhkan rambut. Folikel rambut yang berada di lapisan kulit dermis berfungsi untuk memproduksi sel-sel rambut yang akan tumbuh di kulit kepala, wajah, dan seluruh tubuh. 
  • Mengalirkan darah yang menutrisi kulit. Selain mengalirkan nutrisi dan oksigen, pembuluh darah di lapisan dermis juga membantu mengatur suhu tubuh. Jika kulit terlalu panas, pembuluh darah akan melebar melepaskan panas. Saat kedinginan, pembuluh darah akan mengerut untuk menyimpan panas. 
  • Melawan infeksi. Pembuluh limfatik di lapisan kulit dermis adalah bagian penting sistem imunitas tubuh untuk menghalangi terjadinya infeksi. 
Anatomi kulit berikutnya adalah lapisan hipodermis atau lapisan subkutan atau subkutis. Hipodermis adalah lapisan kulit paling bawah atau paling dalam. Pada lapisan subkutan, terdapat jaringan lemak, jaringan penghubung, dan elastin (sejenis protein yang membantu jaringan kulit kembali ke bentuk semula setelah mengalami peregangan). Fungsi lapisan lemak pada hipodermis adalah melindungi tubuh dari panas dan dingin, sebagai cadangan energi dan sebagai bantalan yang melindungi tulang, otot, dan organ dalam tubuh. Selain mengandung lemak, di lapisan kulit hipodermis juga terdapat banyak pembuluh darah. Selain tiga lapisan kulit utama di atas, struktur anatomi kulit juga meliputi bagian-bagian kulit lainnya, seperti:Folikel rambut adalah kantong kecil pada kulit sebagai tempat rambut tumbuh. Folikel rambut biasanya terletak di lapisan kulit epidermis dan dermis. Fungsi folikel rambut adalah untuk memproduksi sel-sel rambut yang akan tumbuh di kulit kepala, wajah, dan seluruh tubuh. Rambut membantu mengontrol suhu tubuh dan melindungi kulit dari cedera. Folikel rambut terhubung dengan otot arrector pili (otot rambut), yakni otot kecil yang saat berkontraksi dapat menyebabkan rambut menjadi tegak dan merasakan sensasi “merinding”. Sementara, batang rambut adalah struktur kulit yang letaknya berada di atas permukaan kulit. Kelenjar minyak atau dikenal dengan kelenjar sebasea adalah suatu kelenjar kecil pada kulit yang bentuknya menyerupai karung. Fungsi kelenjar minyak adalah melepaskan sebum (minyak) ke folikel rambut serta melapisi dan melindungi batang rambut agar tetap lembap. Kelenjar sebasea terletak pada lapisan kulit dermis. Kelenjar keringat adalah struktur kulit yang terletak pada lapisan epidermis. Sesuai namanya, fungsi kelenjar keringat adalah menghasilkan keringat yang dikeluarkan oleh lapisan subkulit kecil (stratum korneum) ke permukaan kulit. Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yakni:
  • Kelenjar ekrin, yakni kelenjar keringat utama pada kulit manusia. Kelenjar ekrin menghasilkan cairan encer dan tidak berbau, sebagian besar terdiri dari air dan natrium klorida. Kelenjar keringat ini bisa ditemukan di dahi, serta telapak tangan dan kaki. 
  • Kelenjar apokrin, yakni kelenjar keringat yang lebih besar. Umumnya dapat ditemukan pada area tubuh yang terdapat folikel rambut, seperti area ketiak dan kemaluan. Kelenjar keringat ini mampu menghasilkan cairan yang berbau. 
Kulit juga terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan nutrisi dan oksigen ke dalam sel-sel pembentuk kulit sekaligus mengangkut limbah dan karbondioksida untuk dikeluarkan dari tubuh. Sedangkan, ujung saraf berfungsi mengirimkan sensasi berupa sentuhan, rasa nyeri, gatal, kesemutan, mati rasa, atau sensasi terbakar. 

Berbagai fungsi kulit manusia

Fungsi kulit adalah sebagai pelindung tubuh manusia

Kulit memainkan peran penting sebagai garda terdepan pelindung tubuh manusia.Berdasarkan struktur kulit yang sudah disebutkan di atas, berikut adalah fungsi kulit manusia secara umum:Salah satu fungsi kulit manusia yang paling utama adalah sebagai pelindung tubuh dari patogen penyebab penyakit. Hal ini tak terlepas dari fungsi sel-sel Langerhans yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Fungsi kulit manusia yang tak kalah penting adalah sebagai indera perasa. Ini karena kulit memiliki ujung-ujung saraf yang mampu mendeteksi sentuhan, suhu, tekanan, getaran, dan cedera. Fungsi kulit manusia berikutnya adalah sebagai tempat penyimpanan lemak dan cairan. Fungsi lemak ini yang dapat melindungi tubuh dari panas dan dingin, sebagai cadangan energi dan sebagai bantalan yang melindungi tulang, otot, dan organ dalam tubuh. Fungsi kulit manusia mampu menjaga suhu tubuh tetap normal. Ini artinya, jika kulit terlalu panas, pembuluh darah akan melebar melepaskan panas. Saat kedinginan, pembuluh darah akan mengerut untuk menyimpan panas sehingga suhu tubuh tetap normal. Fungsi kulit manusia lainnya adalah menahan air untuk mencegah nutrisi-nutrisi terbuang dari kulit. Selain itu, kulit tubuh manusia juga berfungsi mengendalikan keluarnya cairan tubuh dengan cara mencegah penguapan air. Kulit juga menjadi tempat dibentuknya vitamin D yang berguna bagi tubuh. 

Penyakit yang berhubungan dengan struktur anatomi kulit

Meski fungsi jaringan kulit sebagai pelindung tubuh, struktur kulit bisa terganggu sehingga menyebabkan masalah kesehatan. Beberapa jenis penyakit kulit yang umum terjadi, antara lain:

Dermatitis membuat kulit jadi bersisik

Eksim atau dermatitis adalah salah satu penyakit kulit yang ditandai dengan peradangan, gatal-gatal, kulit kering, dan kulit kemerahan. Peradangan yang parah bisa membuat kulit bersisik, pecah-pecah, dan melepuh yang mengeluarkan cairan. Biasanya dermatitis dipicu oleh adanya kontak dengan zat kimia, kotoran, debu, dan lain-lain. Psoriasis adalah kondisi peradangan kulit yang memiliki gejala ruam merah, kulit mudah terkelupas, bersisik, tebal, dan kering. Gejala psoriasis umumnya mulai muncul saat dewasa dan merupakan penyakit kambuhan. Psoriasis juga dapat menyebabkan gatal dan nyeri, serta kerap muncul di kulit kepala, siku, lutut, dan punggung bawah. Penyebab utamanya adalah gangguan sistem kekebalan tubuh.

Jerawat dapat muncul di wajah dan bagian tubuh lainnya

Jerawat adalah masalah kulit yang disebabkan oleh produksi minyak berlebih (sebum) hingga pori-pori tersumbat akibat penumpukan sel-sel kulit mati dan kotoran. Awalnya, sumbatan pori-pori tersebut akan menjadi komedo. Namun, ketika terjadi peradangan pada pori-pori yang tersumbat maka timbullah jerawat. Ketombe adalah suatu kondisi yang ditandai dengan munculnya sisik pada permukaan kulit kepala. Ketombe dapat disebabkan oleh dermatitis seboroik, psoriasis, atau eksim, serta kebiasaan merawat rambut yang kurang tepat. Kondisi ini biasanya disertai rasa gatal. Ketombe termasuk kondisi yang umum terjadi dan tidak menular ataupun berdampak serius pada kesehatan.

Bisul biasanya berisi cairan nanah

Abses kulit atau dikenal pula dengan bisul adalah suatu kondisi kulit yang ditandai dengan infeksi pada area kulit tertentu sehingga menimbulkan benjolan berisi nanah. Terkadang abses atau bisul tidak cukup diatasi dengan pemberian antibiotik saja, tetapi harus dibuka dengan cara melakukan sayatan untuk dikeluarkan nanahnya dan dikeringkan oleh dokter. Kutil dapat tumbuh di kulit yang disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV). Akibatnya, sel-sel kulit jadi tumbuh lebih cepat menjadi benjolan kulit, benjolan terasa kasar, dan seringkali gatal. Penyakit kulit ini bisa hilang sendiri walau butuh waktu cukup lama. Kutil dapat dihilangkan dengan obat-obatan.

Biduran menyebabkan rasa gatal

Biduran adalah kondisi gatal-gatal dan bentol-bentol besar kemerahan pada kulit yang muncul secara mendadak. Biduran biasanya muncul sebagai reaksi alergi.Selulitis adalah kondisi peradangan pada struktur kulit dermis dan lapisan kulit subkutan. Selulitis dapat disebabkan oleh infeksi sehingga menyebabkan rasa gatal disertai nyeri, kulit memerah dan terasa hangat. Herpes adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infeksi virus HSV-1 atau HSV-2. Akibatnya, muncul lentingan periodik atau iritasi kulit di sekitar bibir atau area kemaluan. Karsinoma sel basal adalah jenis kanker kulit yang paling banyak terjadi. Jenis kanker ini awalnya muncul sebagai benjolan mirip tahi lalat di bagian kulit yang sering terpapar sinar matahari. Karsinoma sel basal tidak ganas dan berkembang sangat lambat. Jika cepat terdeteksi, karsinoma sel basal bisa disembuhkan. Melanoma adalah jenis kanker kulit yang paling berbahaya. Melanoma merupakan jenis kanker yang umum disebabkan oleh kerusakan struktur kulit manusia akibat terpapar sinar matahari. Kecuali melanoma dan bentuk kanker kulit lainnya (karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa), penyakit yang menyerang struktur kulit biasanya tidak akan mengancam nyawa. Namun, kondisi tersebut dapat menyebabkan rasa tidak nyaman sehingga Anda perlu memeriksakan masalah kulit dengan dokter spesialis kulit guna mendapatkan penanganan yang tepat. 

Baca Juga

7 Makanan yang Sehat untuk Kulit Agar Bersinar dan ParipurnaCari Tahu Penyebab Hingga Pengobatan Psoriasis pada BayiSudah Tepatkah Cara Memakai Toner Wajah yang Anda Lakukan? Ini Step Demi StepnyaDemikian anatomi kulit beserta fungsinya dan penyakit kulit yang paling sering dialami. Dengan mengetahui struktur anatomi kulit dan fungsinya, Anda jadi lebih perhatian dalam memilih produk perawatan kulit yang benar.Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar struktur kulit dan fungsinya serta produk perawatan kulit yang tepat, tanyakan langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQCaranya, download sekarang di App Store dan Google Play.

kulit sehatkesehatan kulitkulit dan kecantikanpenyakit kulit

Australian College of Dermatologist. //www.dermcoll.edu.au/atoz/skin-structure-function/
Diakses pada 12 Maret 2020
Medical News Today. //www.medicalnewstoday.com/articles/320435
Diakses pada 12 Maret 2020
WebMD. //www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/picture-of-the-skin
Diakses pada 12 Maret 2020
WebMD. //www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/picture-of-the-skin#1
Diakses pada 15 Oktober 2020
Teach Me Anatomy. //teachmeanatomy.info/the-basics/ultrastructure/skin/
Diakses pada 15 Oktober 2020
National Cancer Institute. //training.seer.cancer.gov/melanoma/anatomy/
Diakses pada 15 Oktober 2020

Perawatan wajah untuk ibu hamil perlu dilakukan agar kulit bebas masalah dan terjaga kesehatannya. Namun, Anda perlu hati-hati dalam melakukan perawatan wajah saat hamil, terutama penggunaan produk skincare yang berisiko membahayakan kehamilan.

10 Feb 2021|Azelia Trifiana

Memilih pelembap untuk kulit kering dan gatal pada wajah tidaklah mudah. Jika ingin membeli, pastikan pelembap wajah untuk kulit kering mengandung minyak, humektan, dan vitamin E.

Wajah kusam dan penuh komedo? Coba 6 cara membuat Masker alami untuk memutihkan wajah dan menghilangkan komedo. Mulai dari masker putih telur hingga masker yogurt dan susu

29 Jan 2021|Azelia Trifiana

Dijawab Oleh dr. Andre Zaini

Dijawab Oleh dr. Vina Liliana

Dijawab Oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA