Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan tersebut brainly

Penelitian ini diajukan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah “Bagaimana upaya penyelesaian sengketa perbatasan di wilayah laut Indonesia.” Dari permasalahan pokok tersebut kemudian penulis menguraikan dalam bentuk permasalahan khusus yaitu pertama, bagaimana upaya dalam menyelesaikan sengketa perbatasan di wilayah laut Indonesia. Kedua, apa yang menjadi faktor penghambat dan pendukung dalam penyelesaian sengketa perbatasan di wilayah laut Indonesia. Ketiga, bagaimana solusi penyelesaian sengketa perbatasan di wilayah laut Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian normatif sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian normatif. Penelitian ini mengkaji pengaturan hukum mengenai upaya penyelesaian sengketa perbatasan di wilayah laut Indonesia. Cara penguraian permasalahan dalam penelitian ini menggunakan pola pikir induktif, yaitu menguraikan permasalahan terlebih dahulu dalam lingkup yang khusus mengenai permasalahan perbatasan di wilayah laut Indonesia, kemudian dikaitkan dengan instrumen Hukum Laut Internasional. Dari hasil analisis, penulis menyimpulkan bahwa pertama, upaya penyelesaian sengketa perbatasan di wilayah laut Indonesia yang mempunyai peran strategis berdasarkan kondisi Indonesia adalah upaya penyelesaian sengketa melalui perundingan/negosiasi. Hal ini dikarenakan hasil kesepakatan antara Indonesia dan negara tetangga dapat mewakili kehendak para pihak yang bersengketa dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing negara. Kedua, faktor penghambat upaya penyelesaian perbatasan di wilayah laut Indonesia dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: faktor yuridis, diplomatis, dan teknis. Sedangkan faktor pendukung yang mempengaruhi upaya penyelesaian perbatasan wilayah laut di Indonesia antara lain dikarenakan adanya kejelasan konsep negara kepulauan dan keberhasilan para diplomat Indonesia dalam melakukan perundingan untuk menentukan perbatasan wilayah laut Indonesia. Ketiga, berdasarkan permasalahan dalam penyelesaian sengketa perbatasan di wilayah laut Indonesia, diperlukan solusi pada masing-masing zona laut, yaitu pada Laut Teritorial, Zona Tambahan, ZEE, dan Landas Kontinen.

This study proposed to answer the problem in this study. The main problem in this study is \"How to solve the delimition dispute in the Indonesia’s sea.\" The next main problem: first, how to solve the delimition dispute in the Indonesia’s sea. Second, what are the barrier and supporting factors in the dispute settlement efforts of delimition in the Indoensia’s sea. Third, what are the solutions to solve the dispute of delimition in the Insonesia’s sea. This research is normative, so the method uses a normative research method. This study explain the regulation about the dispute settlement efforts of delimition in the Indonesia’s sea. The mindset of this research uses the inductive mindset, that is describing the specific problem about the dispute settlement efforts of delimition in the Indonesia’s sea, then relate to the instrument of International Sea Law. From the analysis, the authors conclude that first, the dispute settlement efforts of delimition in the Indonesia’s sea which has a strategic role is negotiation because the agreement between Indonesia and neighboring countries can represent the will of the parties and be adapted the conditions of each country. Second, the the barrier factors to solve the dispute settlement of delimition in the Indonesia’s sea can be affected by various factors, among others: juridical, diplomatic, and technical factors. While supporting factors that affect the dispute settlement of delimition in the Indonesia’s sea are the clarity of the archipleago concept and the success negotiation of Indonesian’s diplomats to determine the delimition of Indonesia’s sea. Third, based on problems in the dispute settlement efforts of delimition in the Indonesia’s sea, need the solution on each sea zone, that are the solution in the Territorial Sea, Contiguos Zone, EEZ, and Continental Shelf.

Kata Kunci : Upaya Penyelesaian Sengketa, Perbatasan Laut, Wilayah Laut Indonesia

MAIN HAKIM SENDIRI DI MASYARAKAT

Pada era globalisasi seperti saat ini, terjadi perkembangan dalam berbagia sektor kehidupan. Namun, ketika sebagian masyarakat berbahagia dapat merasakan dampak positif perkembangan yang terjadi, sebagian masyarakat yang lain harus menerima pahitnya kehidupan. Belum semua masyarakat mampu menikmati perkembangan yang ada. Masih banyak masyarakat yang berpendidikan rendah yang berdampak kepada sulitnya mencari lapangan pekerjaan. Ketika masyarakat dihadapkan dengan situasi seperti demikian, maka hal yang akan terlintas dalam pikiran mereka adalah bagaimana bisa mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka dengan bagaimanapun caranya. Hal yang menjadi sorotan kali ini adalah pola berfikir masyarakat atau cara pandang masyarakat dalam memandang atau menilai sesuatu. Sebagian masyarakat yang terjebak dalam pola berfikir yang sempit seakan terjebak, karena mereka hanya memikirkan sesuatu secara sempit tanpa mempedulikan berbagai kemungkinan lain yang dapat terjadi atau kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan suatu keadaan terjadi. Sekarang kita beranjak dahulu kepada peristiwa atau kejadian yang masih sering kita dengar kabarnya, membaca beritanya atau bahkan melihat secara langsung kejadian tersebut terjadi. Dewasa ini masih banyak terjadi tindak kekerasan dalam masyarakat. Tindak kekerasan tersebut dilakukan oleh individu maupun secara bersama-sama atau oleh massa. Tindak kekerasan oleh massa dalam hal ini adalah main hakim sendiri terhadap pelaku kejahatan maupun pelaku pelanggaran.

Menurut Athalia Sunaryo, M.Psi., psikolog dari Lifespring Counseling & Care Center, tindakan main hakim sendiri tersebut tidak terlepas dari pengaruh adanya kondisi psikologis yang berbeda saat seseorang berada di dalam kelompok tertentu, sehingga cenderung melakukan hal-hal yang berbeda dengan nilai pribadi yang dimilikinya.

Konformitas sosial merupakan proses dimana tingkah laku seseorang dipengaruhi atau terpengaruh oleh orang lain di dalam suatu kelompok. Adapun kelompok ini dapat merupakan kelompok orang yang saling mengenal maupun tidak mengenal. Hal ini sering terjadi dalam situasi main hakim sendiri. Orang-orang yang saling maupun tidak saling mengenal berkumpul, kemudian mempunyai kesamaan pandangan bahwa orang yang melakukan kejahatan harus dihukum. Sehingga tanpa berpikir panjang dan karena tindakan main hakim sendiri juga sering dilakukan oleh masyarakat, maka mereka mengikuti tindakan menyerang, melukai, bahkan sampai membakar orang/benda. Seakan-akan jika orang-orang dalam kelompok berbuat demikian, hal itu berarti tindakan tersebut merupakan tindakan yang benar. Para pelaku main hakim sendiri cenderung berpikir sempit dan menggunakan nafsu dan amarahnya saja.

Suatu keadaan ketika seseroang tidak akan melakukan suatu tindakan apapun untuk menolong, sekalipun terdapat situasi kritis jika ada orang lain yang hadir disana. Dalam situasi main hakim sendiri, biasanya tidak semua orang yang berkerumum melakukan tindakan penyerangan, pemukulan, ataupun tindakan lain. Terdapat orang-orang yang menjadi penonton saja. Rasa takut menerima dampak negative (misalnya turut serta mengalami penyerangan) jika bertindak juga dapat menghalangi seseorang untuk melakukan hal yang dianggapnya benar.

Terbentuk akibat adanya penyebab/kejadian sesaat dan merugikan bersama, memungkinkan seseorang atau sekelompok orang melakukan tindakan-tindakan destruktif dan sadis di luar rasio individu (kemanusiaan) dari para pelakunya, karena ada dorongan keberanian dari yang lain. Hal ini dapat menjelaskan mengapa orang-orang dalam kesehariannya memegang nilai yang baik ataupun tidak, mereka mempunyai kemungkinan yang sama untuk melakukan kekerasan pada orang lain.

  1. 4.Frustatration-Aggression Principle

Suatu kondisi ketika rasa frustasi yang terjadi akibat adanya halangan dalam mencapai suatu tujuan yang diharapkan, menyebabkan kemarahan yang menghasilkan sikap agresif. Emile Durkheim menyatakan tentang perbuatan manusia (terutama perbuatan “salah” manusia) tidak terletak pada diri individu tersebut, tetapi terletak pada kelompok dan organisasi sosial.

Perbuatan main hakim sendiri harus segera ditanggulangi karena mengakibatkan korban luka ringan, luka berat, bahkan meninggal dunia. Aparat penegak hukum sebagai aparat yang berwenang menengakkan supremasi hukum juga harus berperan mencegah tindak pidana main hakim sendiri. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu :

  1. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya hukum untuk dipatuhi;
  2. Menjelaskan kepada masyarakat bahwa kekerasan bukan cara yang terbaik untuk menegakkan hukum, karena kekerasan juga merupakan tindak pidana dan seseorang yang melakukan perbuatan main hakim sendiri dapat dipidana;
  3. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum untuk menjalankan tugas dan fungsinya;
  4. Melakukan pendekatan kepada masyarakat bahwa aparat penegak hukum dapat diajak bekerjasama untuk menindak tindakan yang dianggap meresahkan oleh masyarakat.

Dengan dilaksanakannya upaya-upaya tersebut dengan baik, diharapkan untuk kedepannya tidak akan lagi terdapat tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh masyarakat.

Indonesia salah satu negara dengan keberagaman yang begitu banyak. Keberagaman Indonesia tidak akan berjalan dengan baik jika masyarakatnya terlalu diam. Justru, masyarakat Indonesia memiliki sifat yang memang sangat mencintai keberagaman ini. Keberagaman bukanlah penghalang untuk bisa bekerjasama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Ditengah situasi pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia seperti ini menjadikan momen untuk masyarakat Indonesia bisa saling membantu satu sama lainnya tanpa memandang suku, agama, ras dan antar golongan. Tentunya, banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk menjalin keberagaman tersebut agar tetap ada.

Berikut ini 4 tips untuk menjaga keberagaman di Indonesia agar semakin menjadikan Indonesia sebagai negara maju di masa depan.

1. Saling Menghargai

Hal utama yang paling penting untuk bisa dilakukan yaitu dengan saling menghargai. Dengan saling menghargai, maka akan memberikan manfaat yang baik. Serta, tidak terjadi permasalahan yang memang tidak diperlukan. Tidak ada manfaat dari permasalahan yang terjadi. Sebaliknya, jika saling menghargai satu sama lain maka akan sangat bermanfaat.

Cobalah untuk bisa menghargai baik Agama, suku, ras dan golongannya. Jangan jadikan hal tersebut sebagai perbedaan yang mendalam. Justru, sebaiknya bisa digunakan untuk membuktikan bahwa masyarakat Indonesia mencintai keberagaman. Dimanapun anda berada, tetaplah miliki rasa untuk bisa saling menghargai!

2. Membantu Satu Sama Lain

Sejatinya, manusia merupakan makhluk sosial yang memang membutuhkan satu sama lainnya. Termasuk dalam hal menjalin keberagaman di Indonesia. Dengan membantu satu sama lainnya akan memberikan efek yang sangat besar. Terlebih, sesama masyarakat Indonesia memang seharusnya melakukan hal ini.

Seperti saat terdapat musibah maka bisa membantu satu sama lainnya. Bersikaplah baik untuk tetap membantu lainnya. Jangan jadikan perbedaan sebagai alasan untuk tidak membantu. Tetapi, tetap berikan bantuan yang memang bisa bermanfaat untuk digunakan. Hal ini akan membuat pola kehidupan yang lebih baik.

3. Tidak Saling Menjatuhkan

Sebagaimana mestinya seorang saudara, maka tidak boleh untuk saling menjatuhkan. Terutama, untuk membuat keberagaman di Indonesia tetap berjalan. Di Negara yang lainnya, tentu tidak memiliki keberagaman yang begitu banyak. Memang, tugas masyarakat Indonesia saat ini cukup berat. Karena, harus menjaga keberagaman ini agar tetap lestari.

Sebenarnya, hal tersebut berat jika dilakukan sendiri. Sebaliknya, jika dilakukan bersama-sama tentu tidak. Justru, akan sangat menyenangkan untuk dilakukan. Mulai dengan lingkungan sekitar terlebih dahulu. Buat lingkungan masyarakat yang nyaman, tentram dan aman. Kemudian, sampaikan kepada saudara yang lainnya bahwa hal ini penting untuk dilakukan!

4. Saling Menjalin Kebersamaan

Baik dalam kondisi susah maupun senang, maka bisa untuk tetap menjalin kebersamaan. Jangan biarkan, saudara yang disana sedang susah maka tidak diberikan bantuan yang sesuai. Harus diberikan penanganan yang memang tepat. Padahal, saat ini sudah begitu banyak akses yang bisa dilakukan untuk tetap menjalin kebersamaan.

Tidak hanya pada kondisi senang saja, tetapi saat kondisi susah juga. Tetaplah menjadi bagian dari masyarakat yang memang siap membantu sesama. Jalin kebersamaan sesama masyarakat Indonesia. Jangan sampai, keberagaman ini hilang karena tidak ada jalinan kebersamaan satu sama lainnya. Mulailah dari sekarang!

Nah itulah beberapa tips agar kita sebagai masyarakat Indonesia dapat terus merawat keberagaman di Indonesia agar menjadikan negara ini melesat sebagai negara maju di masa depan. Untuk informasi produk asuransi kamu bisa kunjungi website www.aswata.co.id yang sudah dipercaya masyarakat sejak 56 tahun.

Kunjungi kantor cabang Aswata di kota kamu: //www.aswata.co.id/id/jaringan-kantor

Informasi Produk Asuransi Aswata:

Informasi produk Asuransi Kecelakaan Diri Keluarga

//www.aswata.co.id/id/kecelakaan-diri-keluarga

Informasi produk Asuransi Griya A+

//www.aswata.co.id/id/asuransi-property/aswata-griya-a

Informasi produk Asuransi Usaha A+

//www.aswata.co.id/id/asuransi-property/asuransi-usaha-a

Informasi produk Aswata Oto A+

//www.aswata.co.id/id/asuransi-kendaraan-bermotor/aswata-otoa

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA