Bagaimana perasaan ikan Todak saat muncul ke permukaan dan memperkenalkan dirinya kepada Datu Mabrur

[caption id="attachment_104522" align="aligncenter" width="640" caption="~ sudut kanan bawah Pulau Laut ~"][/caption]

Adik-adik yang lucu-lucu dan imut-imut, yang cantik-cantik dan caem-caem, tahukah kalian bahwa nusantara itu punya beratus-ratus kisah legenda tentang asal-usul keberadaaan suatu suku dan wilayahnya masing-masing. Kali ini kakak Gori ingin berkisah tentang asal-usul sebuah Pulau kecil yang indah diantara Pulau Besar Kalimantan dan selat Makasar, tahukah kalian nama Pulau itu? Iya... Betul 100 untuk kalian yang pinter, nama Pulau itu adalah Pulau Laut yang tercatat sebagai salah satu wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan, selanjutnya maukah kalian mendengarkan asal-usul Pulau Kelahiran dan Masa Remaja Kakak Gori ini?...... Hehehehe... bagus, gini nih kisahnya : Pada zaman dahulu kala, ada seorang Datu sakti mandraguna yang karena kesaktiannya kala itu beliau dapat bertapa ditengah laut.... Wow kebayang nggak ada orang duduk-duduk sambil silaan di tengah laut... hehehehe jangan dicoba yah, diatas baskom ajah adik-adik ... kakak Gori jamin pasti basah kuyup deh.... Hehehehe. Nama beliau adalah Datu Mabrur, bener lho... beliau kala itu sedang bertapa diantara pulau besar Kalimantan dan Selat Makassar. Menurut legenda Datu Mabrur bertapa disana adalah untuk memohon kepada Tuhan Sang Pencipta agar diberikan sebuah Pulau oleh-Nya, yang nantinya akan dijadikan tempat bermukim bagi anak-cucu dan keturunannya kelak. Dengan kebulatan tekadnya Datu Mabrur tidak mundur dalam tapanya, walaupun ketika malam hari cuaca sangat dinging, angin, hujan, embun dan kabut seakan membekukan tubuhnya. Dan dikala siang terik matahari membakar seluruh tubuhnya yang hanya dibungkus sehelai kain. Tubuh Datu Mabrur kala itu menjadi sangat kurus karena dia tidak pernah makan, kecuali meminum air hujan dan embun yang membasahi bibirnya. Walau demikian tidaklah mundur tekadnya, seluruh penderitaan itu sirna tatkala membayangkan mendapatkan sebuah pulau bagi anak-cucunya kelak tidak dibawah kekuasaan Pulau Besar Kalimantan ataupun Pulau Besar Sulawesi.

[caption id="attachment_103602" align="alignright" width="300" caption="~ ikan Todak ~"][/caption]

Disuatu ketika menjelang hari akhir pertapaannya, saat itu kondisi air laut tenang banget, tiba-tiba seekor ikan besar muncul dari permukaan laut seakan terbang mengarah padanya, ehm... rupanya ikan itu sengaja menyerang beliau. Menyaksikan itu Datu Mabrur tidak beringsut dari duduk tapanya, namun beliau hanya menepis serangan mendadak itu dengan tatapan matanya, sungguh ajaib hanya dengan tatapan matanya ikan itu terpelanting dan jatuh kembali ke air tanpa mampu menyentuh tubuh Datu Mabrur. Serangan ikan ini terjadi berulang kali bahkan tiba-tiba muncul ribuan ikan beraneka macam, berbobot besar mengepung beliau dengan memperlihatkan gigi dan tanduk runcingnya berkumpul mengelilingi beliau bagaikan Prajurit Perang yang sedang mengepung pertahanan musuhnya. Para ikan-ikan ganas yang mengepung Datu Mabrur pada akhirnya benar-benar melakukan serangan beruntun tanpa henti kearah beliau, namun seluruh ikan yang menyerang tersebut jatuh... dar.. der ... dur.. gubrakk byurrr... persis ketika Datu Mabrur membuka matanya secara tiba-tiba. Merasakan gerombolan ikan ini tidak akan berhenti menyerangnya, maka Datu Mabrur langsung berkata-kata : "Hai.. Ikan! Kenapa kalian mengganggu tapaku?, Ikan apa kalian ini ?" ujar Datu Mabrur. "kami ikan todak, dan aku Raja Ikan Todak yang menguasai perairan ini, tahukah kau tapamu membuat lautan kami bergelora? Kami terusik! Dan aku memutuskan untuk menyerangmu, tapi kami akui dirimu memang sakti hai Datu Mabrur, aku Raja ikan todak mulai hari ini mengakui takluk oleh mu" ujar Raja ikan Todak menjawab. "ehm.. jadi itu rakyatmu?" ujar Datu Mabrur sambil menunjuk ribuan ikan yang mengepung karang tempatnya bertapa. "Ya, Datu. Tapi, sebelum menyerangmu tadi, kami telah bersepakat. Kalau aku kalah, kami akan menyerah dan mematuhi apa pun perintahmu Datu" ujar Raja ikan Todak menjawab dengan nada penuh kebesaran jiwa. Walau demikian, hingga berakhirnya hari pertapaannya Datu Mabrur belum juga mendapatkan tanda atau wangsit bahwa permohonannya akan dikabulkan, karena sejauh mata memandang yang tampak hanya laut luas yang membiru, hembusan angin laut yang menderanya, tidak ada tanda-tanda pulau yang diharapkannya akan hadir dipelupuk matanya. Disela-sela harinya Datu Mabrur membantu mengobati Raja ikan Todak yang terluka akibat pertempuran dengannya kemarin. Raja ikan Todak menawarkan Datu Mabrur untuk tinggal di istana bawah lautnya yang terbuat dari Emas dan Permata, serta dilayani oleh dayang-dayang putri duyung yang rupawan. Tapi tawaran menggiurkan itu ditolak dengan hormat oleh Datu Mabrur, sambil menceritakan niatnya bertapa diperairan itu. [caption id="attachment_103603" align="alignright" width="210" caption=" "]

1303578657603356704

[/caption]

Bak gayung bersambut sayap mengepak, maksud dan impian Datu Mabrur justru ditanggapi dengan serius oleh Raja ikan Todak dengan menyanggupi akan mengabulkan keinginan dan niat tapa sang Datu. "Aku takkan berdusta, Ini sumpah seorang Raja!" ujar Raja ikan Todak bersemangat. Mendengar hal ini Datu Mabrur tersenyum lembut dengan penuh kasih sayang mengangkat sang Raja ikan Todak itu dan mengembalikannya ke laut. "Sa-Ijaan!" seru Raja ikan Todak. "Sa-Ijaan!" sahut Datu Mabrur. Sebelum tengah malam, sebelum batas waktu pertapaannya berakhir, Datu Mabrur dikejutkan oleh suara gemuruh yang datang dari dasar laut. Ternyata dilihatnya jutaan ikan dari berbagai jenis muncul sembari mendorong daratan baru dari dasar laut dibawahnya. Sambil mendorong, jutaan ikan tadi serentak berteriak "Sa-Ijaan...!" artinya  Seiya Sekata/Sepakat/Satu Suara... Melihat hal ini Datu Mabrur tercengang dikarang pertapaannya memandang Raja Ikan Todak benar-benar memenuhi sumpahnya. Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Sang Pencipta, ia menamakannya Pulau Halimun. Alkisah, Pulau Halimun kemudian disebut Pulau Laut, Sebab pulau ini timbul dari dasar laut dan dikelilingi laut. Sebagai hikmahnya, kata Sa-Ijaan dan ikan Todak dijadikan slogan dan lambang Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimatan Selatan. Nah adik-adik yang caem dan manis-manis, ada beberapa hal yang patut kita tiru yuk dari legenda ini, mau tahukan.. ini nih :

[caption id="attachment_103604" align="alignleft" width="240" caption="~ kakak Gori biasa mancing disini lho ~"][/caption]

#1.Jika kalian punya impian, maka bulatkan tekad capai impianmu walaupun dalam perjalanan mencapai mimpi itu tidaklah mudah, karena banyak banget tantangannya, tapi kalian harus tetap kokoh menjalaninya, agar impian kalian tercapai. #2.Sebagai seorang manusia kalian semua bakalan jadi Pemimpin lho adik-adik, jadi apapun yang dilakukan oleh seorang pemimpin adalah untuk masa depan yang terbaik bagi anak-cucunya kelak. Dan seorang Pemimpin yang penuh ketulusan, tidak akan tergoyahkan dalam mencapai tujuannya, walaupun digoda dengan emas, permata, kekuasaan dan wanita yang ditawarkan sebagai pengganti mimpinya. [caption id="attachment_103605" align="alignright" width="300" caption="~ selain dilaut kakak Gori kadang berenang disini lho ~"]

1303578909171818041

[/caption]

#3.Jika nanti dalam perjalanan hidupmu menemukan sebuah tantangan antara kalah dan menang, maka bersikaplah gagah dan berjiwa besar... tuh contoh ketika Raja Todak kalah dalam pertempuran melawan Datu Mabrur, sang Raja tidak malu lho mengakui kalah oleh sang Datu walaupun dihadapan rakyatnya sendiri. #4.Yakinkan dalam hati kalian adik-adik bahwa ketulusan persahabatan serta kesetiaan dalam menjaga janji dan sumpah sangat besar nilainya, baik bagi sang Datu yang tulus merawat luka musuhnya maupun kebesaran hari Raja Todak yang membantu sahabatnya mencapai Impian mengikat hubungan mereka menjadi sebuah legenda sepanjang masa yang diingat dan diukir oleh anak cucu Datu Mabrur sebagai penghargaan tinggi bagi Raja Todak dan kerajaannya. Baiklah adik-adik Kaka Gori rasa cukup dulu dongeng kali ini (jadi ingat waktu kecil dulu hehehe jadi ingat kampung) semoga adik-adik terilhami yah, dan ini merupakan salah satu bentuk kita mencintai Ragam Budaya serta khasanah cipta karsa Nusantara yang wajib sama-sama kita cintai, ingat lho ini untuk anak dan cucu kalian nanti adik-adik...... Salam untuk Paradoks yang telah memberikan kesempatan bagi kita mengekalkan khasanah dongeng Nusantara dalam satu wadah yang akan tercatat sepanjang masa. Penulis : Herry FK (No.79) Untuk Dongeng Nusantara yang lain silakan kunjungi link : Dongeng Anak Nusantara

13035791531724628730

Ilustrasi dari uncle google


Lihat Puisi Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA