Letak geografis Indonesia dianggap strategis karena berada di persilangan antara dua benua yaitu, benua Asia dan benua Australia. Demikian juga berada diantara dua samudera, yaitu samudera Hindia dan samudera Pasifik.
Merujuk pada Modul IPS bertajuk Indonesia Kaya yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kondisi alam yang berbeda, tentu akan memiliki dampak yang berbeda pula terhadap aktivitas penduduknya. Atau dapat dikatakan bahwa kondisi fisik suatu wilayah memiliki hubungan erat dengan kondisi sosial nya.
Baca juga: Iklim Muson di Asia Tenggara, Apa Hubungannya dengan Letak Geografis?
Namun, ternyata kondisi strategis ini banyak membawa pengaruh terhadap keadaan alam maupun keadaan penduduknya. Lantas, apa saja pengaruh negatif dari kondisi geografis Indonesia? Simak berikut ini!
Merangkum dari buku Karakteristik Geografis Dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam oleh Slamet Supriyadi, di bawah ini merupakan dampak negatif dari letak geografis Indonesia, antara lain:
1. Rawan terjadinya bencana alam
Indonesia termasuk daerah rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik, serta memiliki banyak pegunungan. Hal ini menyebabkan Indonesia sering terjadi bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, dan letusan gunung berapi.
2. Sering terjadinya pencurian ikan dan hasil laut lainnya
Kondisi Indonesia yang kaya akan sumber daya alam terutama hasil laut membuat negara-negara lain ingin menikmati kekayaan ini juga. Namun, hal itu dilakukan secara ilegal dengan mencuri melalui perbatasan negara di laut.
3. Banyak imigran gelap yang menyusupi lewat perbatasan negara
Letak Indonesia yang berbatasan langsung dengan tiga negara menyebabkan Indonesia mudah disusupi oleh imigran gelap untuk mengeksploitasi kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia.
4. Terjadinya perubahan perilaku yang tidak sesuai dengan karakteristik budaya indonesia
Wilayah Indonesia yang strategis ini membuat penduduknya sering berinteraksi dengan warga negara asing. Ternyata hal itu membawa dampak negatif juga, yaitu mudah terkikisnya budaya Indonesia sendiri dan dimasuki oleh budaya-budaya asing.
Oleh: Rina Kastori, Guru SMPN 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Letak geografis memberi banyak pengaruh bagi Indonesia, baik secara sosial, ekonomi, maupun budaya.
Karena menjadi jalur pelayaran dan perdagangan dunia, bangsa Indonesia telah lama menjalin interaksi sosial dengan bangsa lain.
Interaksi sosial itu diwujudkan melalui perdagangan yang selanjutnya menjadi jalan masuk berbagai agama ke Indonesia, seperti Islam, Hindhu, Budha, Kristen, dan lain-lain.
Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, menjual komoditas atau hasil bumi, seperti kayu cendana, lada, pala, dan cengkeh ke negara Eropa, China, dan lainnya.
Negara lain menjual berbagai produk barang, seperti porselen, kain sutra, tenun halus, mesin, dan lain- lain ke Indonesia.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Letak Geografis?
Letak geografis Indonesia juga memengaruhi kehidupan budaya masyarakatnya, di mana ada banyak budaya baru masuk dan diterapkan.
Misalnya budaya dan cara berpakaian ala Barat atau Korea, keberagaman jenis makanan, hingga gaya bahasa yang digunakan
Selain keuntungan, letak geografis Indonesia juga memberi dampak negatif.
Budaya negara lain yang tidak sesuai dengan Indonesia, masuk dan memengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia, misal pergaulan bebas.
Selain itu, Indonesia juga rentan dimasuki barang-barang terlarang yang diselundupkan, seperti senjata api dan narkoba. Karena letaknya yang strategis.
Keuntungan posisi Indonesia juga dapat dilihat secara geologis.
Baca juga: Keuntungan Letak Geografis Indonesia
Indonesia berada pada jalur pertemuan tiga lempeng, yaitu Eurasia, Pasifik, dan Hindia. Posisi tersebut membuat Indonesia memiliki banyak gunung api.
Keuntungan letak geologi ini menimbulkan keberagaman potensi sumber energi dan mineral. Selain letaknya yang strategis, Indonesia juga memiliki luas wilayah yang tergolong besar.
Wilayah Indonesia terdiri atas daratan seluas 1,905 juta kilometer persegi, dan perairan seluas 3,257 juta kilometer persegi.
Jika dibandingkan dengan wilayah lainnya, luas wilayah Indonesia (daratan dan lautan) kurang lebih sama dengan Eropa, atau hampir sama dengan Amerika Serikat dan Australia.
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola