Bagaimana keterkaitan antara sistem kemasyarakatan sistem pengetahuan dan sistem teknologi brainly

tirto.id - Kata "kebudayaan" seringkali kita dengar dalam berbagai kesempatan, salah satunya di ruang akademik. Kendati demikian, masih banyak yang belum memahami betul artinya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.

Selain itu, kebudayaan juga memiliki arti keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya.

Sebagaimana tertuang dalam buku Pengantar Antropologi (2012) karya Gunshu Nurmansyah, dkk. menurut E.B. Tylor (1871), kebudayaan adalah pengetahuan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Di sisi lain, kebudayaan mencakup yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Selain itu, kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku normatif. Artinya, mencakup segala cara-cara atau pola-pola berpikir, merasakan, dan bertindak.

Wujud kebudayaan:

Menurut J.J. Honingmann, dikutip dari buku Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (2000), adapun tiga gejala kebudayaan yakni:

1) Gagasan

Bersifat abstrak dan tempatnya ada di alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.

2) Perilaku

Berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkret dapat dilihat dan didokumentasikan.

3) Benda Hasil Budaya

Bersifat konkret, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkret ini disebut kebudayaan fisik. Contohnya, bangunan-bangunan megah seperti candi, piramida, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah, dan lain-lain.

Selain wujud-wujud kebudayaan, kita juga harus mengenal unsur-unsur kebudayaan agar dapat memahami apa saja aspek yang bisa kita pahami sebagai budaya dan pengaruhnya.

Unsur-Unsur Kebudayaan

Rhoni Rodin dalam buku Informasi dalam Konteks Sosial Budaya (2020: 86) membahas pendapat Kluckhon terkait sistem kebudayaan.

Kluckhon membagi sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal. Menurut Koentjaraningrat, istilah universal menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan bersifat universal dan dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa.

Adapun ketujuh unsur kebudayaan yang disebutkan sebagai berikut:

1. Sistem Bahasa

Bahasa adalah kebudayaan yang diciptakan manusia untuk memudahkan mereka berinteraksi antar-sesama dalam pergaulan. Menurut Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem perlambangan manusia untuk berkomunikasi secara lisan maupun tertulis merupakan ciri terpenting. Terutama, pengetahuan akan bahasa yang digunakan oleh suatu suku bangsa yang bersangkutan beserta variasi-variasi dari bahasa itu.

2. Sistem Pengetahuan

Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia.

3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial

Antropologi berusaha memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat, tiap kehidupan kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain.

4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi

Para antropolog berusaha memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat. Teknologi ini berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan kegunaan yang masih sederhana. Bahasan ini menyangkut fisik dari kebudayaan itu sendiri.

5. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup

Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

6. Sistem Religi

Koentjaraningrat menyatakan, asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural. Terlebih untuk yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.

7. Kesenian

Penelitian akan kesenian sebagai unsur kebudayaan berisi bahasan benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknik-teknik dan proses pembuatan benda seni tersebut.

Lebih jauh lagi, penelitian dan pandangan-pandangan mengenai bagaimana unsur-unsur seni ini berjalan beriringan dengan kehidupan bermasyarakat.

Baca juga:

  • Bentuk Perubahan Sosial Masyarakat: Revolusi, Evolusi, & Kebudayaan
  • Pandangan Ki Hadjar Dewantara dalam Polemik Kebudayaan
  • Penyair Sitor Situmorang, Sang Panglima Kebudayaan Marhaen

Baca juga artikel terkait KEBUDAYAAN atau tulisan menarik lainnya Nika Halida Hashina
(tirto.id - nka/ale)


Penulis: Nika Halida Hashina
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Nika Halida Hashina

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Merdeka.com - Budaya adalah suatu cara hidup berkembang yang melekat pada sekelompok orang, dan diwariskan secara turun temurun. Budaya merupakan bentuk dari pemikiran dan aktivitas dari sebuah kelompok masyarakat.

Dalam sebuah kebudayaan, terdapat unsur-unsur kebudayaan yang membentuk budaya dalam sebuah kelompok masyarakat. Unsur-unsur kebudayaan tersebut dibagi menjadi tujuh unsur, yaitu bahasa, pengetahuan, organisasi sosial, peralatan hidup dan teknologi, ekonomi, religi, dan kesenian.

Berikut merdeka.com sajikan penjelasan mengenai ketujuh unsur-unsur kebudayaan tersebut yang dapat menambah wawasan Anda.

2 dari 8 halaman

©Shutterstock/Kirill Bezzubkine

Unsur-unsur kebudayaan yang pertama adalah bahasa. Bahasa merupakan alat bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi dengan sesamanya.

Kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, yang kemudian akan diwariskan kepada generasi penerusnya dengan menggunakan bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki kedudukan yang penting dalam analisis kebudayaan manusia.

3 dari 8 halaman

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Sergey Nivens

Unsur-unsur kebudayaan yang kedua adalah pengetahuan. Sistem pengetahuan berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi, karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia.

Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya. Namun, yang menjadi kajian dalam antropologi adalah bagaimana pengetahuan manusia digunakan untuk mempertahankan hidupnya.

Tiap kebudayaan selalu memiliki pengetahuan tentang segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Pengetahuan tersebut antara lain:

  1. alam sekitarnya;
  2. tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya;
  3. binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya;
  4. zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;
  5. tubuh manusia;
  6. sifat-sifat dan tingkah laku manusia;
  7. ruang dan waktu.

4 dari 8 halaman

Unsur-unsur kebudayaan yang ketiga adalah organisasi sosial. Kehidupan dalam setiap kelompok masyarakat diatur oleh adat istiadat dan aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup.

Kesatuan sosial yang paling dasar adalah kerabat, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Kemudian, manusia akan digolongkan ke dalam tingkatan-tingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi sosial.

Kekerabatan juga berkaitan dengan perkawinan, karena perkawinan merupakan inti atau dasar dalam pembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial.

5 dari 8 halaman

©2014 Merdeka.com

Unsur-unsur kebudayaan yang keempat adalah peralatan hidup dan teknologi. Manusia selalu berusaha mempertahankan hidupnya, sehingga mereka akan selalu terdorong untuk membuat peralatan atau benda-benda untuk mendukung tujuan tersebut.

Pada masyarakat tradisional, terdapat delapan macam sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik yang digunakan oleh kelompok manusia yang hidup berpindah-pindah atau masyarakat pertanian, yaitu;

  1. Alat-alat produktif
  2. Senjata
  3. Wadah
  4. Alat untuk menyalakan api
  5. Makanan, minuman, bahan pembangkit gairah, dan jamu-jamuan
  6. Pakaian dan perhiasan
  7. Tempat berlindung dan perumahan
  8. Alat-alat transportasi

6 dari 8 halaman

Ilustrasi shutterstock.com

Unsur-unsur kebudayaan yang kelima adalah ekonomi atau mata pencaharian. Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus penting dalam kajian etnografi.

Dalam penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian, mengkaji bagaimana suatu kelompok masyarakat mencukupi kebutuhan hidupnya melalui mata pencaharian atau sistem perekonomian mereka. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara lain;

  • berburu dan meramu;
  • beternak;
  • bercocok tanam di ladang;
  • menangkap ikan;
  • bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.

Lima sistem mata pencaharian tersebut merupakan jenis mata pencaharian manusia yang paling tua dan banyak dilakukan oleh sebagian besar masyarakat pada masa lampau.

7 dari 8 halaman

©the Independent

Unsur-unsur kebudayaan yang keenam adalah unsur religi. Kajian antropologi dalam memahami unsur religi sebagai kebudayaan manusia tidak dapat dipisahkan dari emosi keagamaan.

Emosi keagamaan merupakan perasaan dalam diri manusia yang mendorong mereka untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat religius. Emosi ini juga yang memunculkan konsepsi benda-benda yang dianggap sakral dalam kehidupan manusia.

Dalam sistem religi masih ada tiga unsur lain yang perlu dipahami selain emosi keagamaan, yakni sistem keyakinan, sistem upacara keagamaan, dan umat yang menganut religi itu.

8 dari 8 halaman

©2014 Merdeka.com/shutterstock/Jarno Gonzalez Zarraonandia

Unsur-unsur kebudayaan yang ketujuh adalah kesenian. Para ahli antropologi mulai memperhatikan unsur kesenian setelah melakukan penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan.

Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri atas seni patung, relief, ukiran, dan lukisan. Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrumental. Seni sastra terdiri atas prosa dan puisi. Kemudian terdapat seni gerak dan seni tari, yaitu seni yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran maupun penglihatan.

Dalam kajian antropologi kontemporer terdapat kajian visual culture, yakni analisis kebudayaan yang khusus mengkaji seni film dan foto. Dua media seni tersebut berusaha menampilkan kehidupan manusia beserta kebudayaannya dari sisi visual berupa film dokumenter atau karya-karya foto.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA