Bagaimana keputusan dalam organisasi itu dibuat?

Konflik saat diskusi seringkali terjadi, terutama dalam sebuah organisasi. Berikut ini teknik mengambil keputusan yang tepat agar terhindar dari konflik.

Organisasi adalah kumpulan dari beberapa individu yang memiliki tujuan yang sama. Namun, dalam mencapai tujuan organisasi, kadang kala setiap individu memiliki cara pandang yang berbeda. Perbedaan pandangan tersebut dapat menyebabkan konflik. Padahal, tujuan diskusi adalah untuk mengambil keputusan yang tepat dan sesuai dengan harapan individu dalam organisasi.

Untuk mencegah konflik saat berdiskusi, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Berikut teknik pengambilan keputusan dalam organisasi. 

5 Teknik Pengambilan Keputusan agar Terhindar dari Konflik

Sumber: Freepik.com

Multiple alternative adalah sebuah teknik untuk mengambil keputusan yang didasarkan dengan menetapkan alternatif terbaik dari beberapa kriteria tertentu. Umumnya, terdapat ukuran-ukuran atau standar untuk pengambilan keputusan yang digunakan dalam organisasi. Multiple Alternative perlu dilakukan dengan memikirkan dan mempertimbangkan beberapa gagasan sekaligus untuk membandingkan antara gagasan yang satu dengan yang lainnya. 

2. Assumption Testing

Setiap kali membuat kemajuan menuju rencana atau solusi tertentu, kamu perlu berhenti dan meninjau kembali apakah asumsi, ide, atau keputusan sementara tersebut sudah tepat atau belum. Kamu perlu melakukan assumption testing (pengujian asumsi) saat mengambil keputusan. Kamu bisa menguji asumsi beberapa kali dengan diskusi kelompok. 

3. Well Defined Criteria

Dalam proses diskusi, kamu perlu memiliki kriteria tertentu yang sudah ditetapkan dengan baik sebelum membuat keputusan. Kamu bisa memperjelas standar kriteria pengambilan keputusan untuk menghindari perdebatan dan perselisihan. Sebelum masuk ke dalam sebuah organisasi, sebaiknya kamu mengetahui dan memperjelas standar pengambilan keputusan agar kamu tidak berisiko tergelincir ke perselisihan.

4. Dissent and Debate

Kamu perlu bermain Devil’s Advocate untuk melihat apakah kamu dapat menemukan titik lemah dalam ide apapun sebelum menerapkan ide itu di dunia nyata. Kamu perlu menantang premis yang menjadi dasar idemu untuk memastikan rencanamu didirikan di atas fondasi yang kuat. Pastikan pula keputusan yang diambil adil bagi banyak pihak.

5. Ensure Perception of Fairness

Kamu perlu memastikan persepsi keadilan dalam proses pengambilan keputusan. Kita semua tahu bahwa tidak semua ide akan diterapkan atau diterima, serta terkadang rencana atau ide kita yang tidak mampu mencapai hasil akhir. Pastikan kamu menolak ide individu lain dengan ide atau pendapat yang lebih dapat dipertimbangkan dengan organisasi. 

Itulah beberapa cara mengambil keputusan yang tepat dalam sebuah organisasi. Kamu ingin aktif dalam organisasi dan tepat saat mengambil keputusan? Di kampus Institut Teknologi Batam (ITEBA) juga terdapat berbagai macam organisasi kemahasiswaan ataupun organisasi lain yang dapat kamu ikuti untuk menanbah pengalaman. Yuk, segera daftarkan dirimu di ITEBA.

Kunjungi website ITEBA untuk informasi lebih lanjut dan lakukan pendaftaran di sini!

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan suatu alternatif untuk memastikan keberlangsungan perusahaan. Dalam proses tersebut, perusahaan harus mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi pengambilan keputusan. Faktor internal contohnya sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan dengan baik, sementara faktor eksternal meliputi situasi dan kondisi lingkungan di luar perusahaan yang akan berdampak pada pengambilan keputusan.

Bagaimana caranya mengambil keputusan secara logis dan sistematis dengan mempertimbangkan kedua faktor tersebut? Berikut adalah tahapannya:

  1. Menetapkan keputusan: Sebelum memulai, Anda harus memastikan bahwa keputusan yang diambil realistis, dapat diukur, dan dilaksanakan sesuai waktu yang ditetapkan.
  2. Mengumpulkan informasi: Anda harus mulai mengumpulkan informasi dengan melakukan penelitian primer dan sekunder. Contohnya, Anda bisa menyebar kuesioner, melalukan wawancara, atau mengumpulkan data-data eksternal yang berhubungan dengan industri Anda untuk mendukung pengambilan keputusan.
  3. Menimbang semua faktor: Luangkan waktu untuk menimbang semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang dikumpulkan di tahap sebelumnya. Untuk membantu Anda dalam menjabarkan informasi terkait pengambilan keputusan, Anda dapat menerapkan alat-alat khusus dalam situasi tertentu:
  • Cost-Benefit Analysis: melibatkan analisis biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh terkait pengambilan keputusan. Analisis ini akan membantu mengarahkan perusahaan untuk memilih keputusan yang memberikan manfaat maksimal dan meminimalkan biaya.
  • T-Chart: analisis komparatif untuk menimbang semua kelebihan dan kekurangan eksternal terkait pengambilan keputusan.
  • SWOT Analysis: analisis yang mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan perusahaan, serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi saat pengambilan keputusan.
  1. Melaksanakan pengambilan keputusan: Anda harus memilih keputusan yang terbaik setelah menimbang faktor internal dan eksternal. Keputusan yang diambil harus sesuai dengan tujuan perusahaan dan membantu menyelesaikan beberapa tantangan yang dihadapi perusahaan Selanjutnya, ambil tindakan atas keputusan tersebut dan pastikan Anda juga mempersiapkan back-up plan jika suatu masalah terjadi.
  2. Evaluasi setiap keputusan: Tinjau semua keputusan untuk memeriksa apakah tujuan sudah tercapai. Pertimbangkan juga terkait hal-hal yang bisa ditingkatkan untuk pengambilan keputusan di masa depan dengan mengumpulkan masukan dari anggota lainnya di perusahaan Anda.

Referensi
Moses, P. (2017). 7 best tools to help entrepreneurs to take decisions. Retrieved from //medium.com/tools-for-entrepreneurs/7-best-tools-to-help-entrepreneurs-to-take-decisions-844da2445ccb
Drucker, P., F. (1967). The effective decision. Retrieved from //hbr.org/1967/01/the-effective-decision

1. Pemecahan masalah oleh individu, berkenaan dengan penggunaan strategi pencarian alternatif yang relevan. Individu biasanya berusaha meminimalkan hambatan melalui pemilihan strategi didalam memecahkan masalah.

2. Perilaku pemecahan masalah bersifat adaptif. Individu mengawalinya dengan pemecahan yang tentatif, mencari informasi, memodifikasi solusi awal, dan melanjutkan sampai terjadi keseimbangan antara harapan dan realisasi hasil.

3. Betapapun terbatasnya situasi pemecahan masalah, faktor kepribadian dan keinginan individu akan memasuki pilihan strategi, penggunaan informasi dan keputusan akhir.

Pada umumnya para individu cenderung menggunakan strategi yang sederhana, walau dalam masalah serumit apapun guna mendapatkan penyelesaian yang diinginkan, karena penyelesaian itu dibatasi oleh informasi yang kurang sempurna, waktu dan biaya, keterbatasan pikiran dan tekanan psikologis yang dialami oleh pelaku pengambil keputusan.

Gaya kepemimpinan dan gaya hidup adalah dua di antara contoh gaya yang mempengaruhi dalam mengambil keputusan. Menurut Carl Jung, seorang psikolog telah mengindentifikasikan empat fungsi dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan, yaitu:

Digital. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pengambilan keputusan dibutuhkan ketika kita memiliki masalah yang harus diselesaikan dengan memuaskan. Situasi masalah tersebut yang menjadi masukan pertama dalam sistem pembuatan keputusan. Pembuatan keputusan dengan pengetahuan, pengalaman, dan data yang diperoleh atau dikumpulkan berkaitan dengan masalah.

Berikut beberapa pendapat sebagai dasar konseptual dalam memahami apa sebenarnya pengambilan keputusan dalam aktivitas manajemen pada sebuah organisasi

Pengambilan keputusan merupakan salah satu peranan manajer yang disebut peranan desisional (Winarda,1990).

Suatu putusan ialah proses memilih tindakan tertentu antara sejumlah tindakan alternatif yang mungkin (Sutisna,1985:149)

Demikian pula Drummond (1985) berpendapat bahwa Pengambilan keputusan merupakan usaha penciptaan kejadian-kejadian dan pembentukan masa depan (peristiwa-peristiwa pada saat pemilihan dan sesudahnya).

Bertolak dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambialn keputusan ialah proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

vPengambilan keputusan dalam fungsi-fungsi manajemen itu meliputi:

1.   Perencanaan-Apa tujuan akhir organisasi? Strategi apa yang digunakan dalam mencapai tujuan?

2.   Pengorganisasian-Bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu dirancang? Struktur organisasi bagaimana yang diperlukan? Siapa-siapa yang akan mengisi pekerjaan?

3.   Penggerakan-Bagaimana menggerakkan pegawai agar mereka berkinerja tinggi? Bagaimana kepeminpinan efektif dalam organisasi?

4.   Pengawasan-Aktivitas apa saja dalam organisasi yang harus diawasi? Dalam hal apa saja penyimpangan terjadi? Bagaimana menggerakkan organisasi secara efektif?

Setiap proses pengambilan keputusan merupakan suatu sistem tindakan karena ada beberapa komponen didalamnya. Menurut Pradjudi (1997:45), kerangka kerja yang ada dalam sistem pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1.  Posisi orang yang berwenang dalam mengambil keputusan

2.  Problema (penyimpangan dari apa yang dikehendaki dan direncanakan atau dituju)

3.   Situasi si pengambil keputusan itu berada

4.   Kondisi si pengambil keputusan (kekuatan dan kemampuan menghadapi problem)

5.   Tujuan (apa yang diinginkan atau dicapai dengan pengambilan keputusan).

vPendapat lain menegaskan bahwa langkah-langkah pengambilan keputusan ada enam, yaitu :

1.  Mengidentifikasi suatu masalah

2.  Memperjelas dan menyusun prioritas sasaran-sasaran

3.  Menciptakan pilihan-pilihan

4.  Menilai pilihan-pilihan

5.  Memperbandingkan akibat-akibat yang diramalkan pada masing-masing pilihan dengan sasaran-sasaran

6.   Memilih pilihan dengan konsekuensi-konsekuensi dengan sasaran-sasaran (Drummond,1995:3)

Keputusan adalah hasil yang dicapai dari proses pengambilan keputusan. Menentukan pilihan (memutuskan) atau arah tindakan tertentu bagi organisasi adalah keputusan. Secara umum keputusan dibagi menjadi dua jenis sebagai berikut:

1.   Keputusan strategis, setiap organisasi melahirkan berbagai kebijakan atau keputusan organisasional. Kebijakan dan arah organisasi merupakan keputusan strategis.

2.   Keputusan operasional, adapun keputusan operasional menyangkut pengelolaan organisasi sehari-hari. Keputusan operasional sangat menentukan efektivitas keputusan strategis yang diambil oleh para manajer puncak (Drummond,1995:13).

vDisisi lain, ada pula pembagian jenis keputusan berdasarkan masalah yang dihadapi, yaitu:

a.    Keputusan yang diprogramkan (program decision)

Keputusan ini adalah keputusan yang dibuat berdasarkan pada problem yang diketahui secara baik (well-structured problems) atau masalahnya diketahui secara jelas.

b.   Keputusan yang tidak diprogram (non-programmed decision)

Keputusan ini adalah keputusan yang diambil atau dibuat berdasarkan masalah yang tidak diketahui secara jelas (ill-structured problems) atau data dan informasinya kurang tersedia sebagaimana mestinya.

vFaktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut Terry, yaitu :

a.   Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.

b.   Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.

c.   Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi.

d.   Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif tandingan.

e.   Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik.

f.   Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.

g.  Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

h.   Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.

i.    Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya.
Pengambilan keputusan yang efektif menjadi tolak ukur kepemimpinan yang efektif pula. Tetapi kepemimpinan efektif tidak hanya membolehkan diskusi diantara kelompok, tetapi juga mengizinkan mereka berpartisipasi dalam melaksanakan pengambilan keputusan. Jika mereka tidak dilibatkan dalam kegiatan mendiskusikan persoalan yang relavan bagi mereka maka partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan tidak akan sukses.

Referensi: Anzizhan & Syafaruddin. Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan. Jakarta: Grasindo Surbakti,Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo

//ddhardiyan.blogspot.com/2011/09/proses-yang-mempengaruhi-pengambilan.html

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA