Bagaimana hubungan ciri khusus hewan dengan kemampuan hewan untuk bertahan hidup di lingkungannya

Merdeka.com - Setiap makhluk hidup yang berada di permukaan bumi akan selalu beradaptasi dengan lingkungan. Penyesuaian diri akan selalu dilakukan setiap makhluk hidup dalam merespon suatu keadaan. Tentunya hal ini menjadi salah satu strategi yang dilakukan setiap makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan untuk tetap bertahan hidup.

Makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat yang tidak mendukung, biasanya akan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Pasalnya, apabila makhluk hidup tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik, maka yang terjadi ialah tidak dapat bertahan hidup dalam waktu yang lama.

Penyesuaian diri dengan lingkungan menjadi sangat penting dilakukan oleh setiap makhluk hidup. Di mana makhluk hidup juga memiliki caranya masing-masing dalam beradaptasi dengan lingkungan, hal ini sesuai dengan jenis, bentuk, fungsi, serta tingkah laku yang dimilikinya.

2 dari 8 halaman

veggiegardeningtips.com

Adaptasi merupakan salah satu cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Setiap makhluk hidup yang mampu beradaptasi dengan lingkungan, maka akan dapat bertahan hidup. Sedangkan makhluk hidup yang tidak mampu menyesuaikan diri akan berisiko mengalami kepunahan.

Hidup dengan makhluk lain ialah kemampuannya untuk beradaptasi. Di mana kondisi suatu lingkungan sangat menentukan keberlangsungan hidup makhluk tersebut. Sebagai contohnya ikan yang dapat bernapas di dalam air karena memiliki insang, begitu juga dengan tumbuhan kaktus yang dapat bertahan hidup di suhu ekstrem.

Setiap makhluk hidup memiliki kemampuannya sendiri-sendiri dalam bertahan hidup, hal ini sesuai dengan jenis serta fungsi tubuh yang dimiliki. Adapun pengertian adaptasi menurut beberapa tokoh ialah sebagai berikut.

1. Lamarch (1744-1829)
Adaptasi merupakan perubahan yang dilakukan oleh makhluk hidup dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Di mana tingkat perkembangan suatu suatu organ sebanding dengan penggunanya.

2. Rohadi (2016)
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Penyesuaian ini berupa bentuk tubuh, penyesuaian tingkah laku, dan penyesuaian bentuk tubuh.

3 dari 8 halaman

Setiap makhluk hidup memiliki proses adaptasi yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan kemampuannya dalam menghadapi situasi serta kondisi di lingkungan. Secara umum, macam-macam adaptasi ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu bentuk tubuh (morfologi), adaptasi proses metabolisme tubuh (fisiologi), dan adaptasi perilaku.

Masing-masing proses adaptasi tersebut memiliki peranan penting dalam penyesuaian diri dalam menghadapi situasi dan kondisi. Berikut ini penjelasan tentang macam-macam adaptasi.

4 dari 8 halaman

© Daily Mail

Macam adaptasi yang pertama ialah adaptasi morfologi. Proses dari adaptasi ini menyesuaikan bentuk tubuh makhluk hidup terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Adapun bagian-bagian tubuh yang biasa diubah seperti alat gerak, bentuk mulut, maupun bentuk tubuh secara keseluruhan.

Di samping itu, penyesuaian ini dilakukan agar mendapatkan makanan serta bentuk tubuh yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Beberapa contoh adaptasi morfologi biasanya terjadi pada bentuk alat mulut serangga, bentuk daun tumbuhan, bentuk kaki burung, dan lain sebagainya.

5 dari 8 halaman

carloweducatetogether.ie

Adaptasi fisiologi merupakan proses penyesuaian metabolisme atau fungsi kerja organ makhluk hidup terhadap kondisi lingkungan sekitar. Proses adaptasi ini menjadi salah satu penyesuaian diri yang cukup sulit diidentifikasi, sebab proses ini terjadi di dalam tubuh. Namun, biasanya adaptasi fisiologi ini meliputi organ pernapasan, organ sirkulasi darah, organ pencernaan, dan beberapa organ lainnya.

6 dari 8 halaman

©Shutterstock.com

Macam adaptasi berikutnya ialah adaptasi perilaku. Proses adaptasi ini menyesuaikan tingkah laku makhluk hidup terhadap situasi serta keadaan di lingkungan tempat tinggal. Secara umum, adaptasi perilaku selain untuk mendapatkan makanan, juga untuk melindungi diri dari predator.

Adaptasi perilaku banyak terjadi pada hewan, hal ini sebagai bentuk respon terhadap kondisi atau rangsangan dari luar. Adapun contoh dari jenis adaptasi ini ialah penyesuaian waktu makhluk hidup dalam melakukan aktivitasnya dan hibernasi penyamaran warna tubuh.

7 dari 8 halaman

Lingkungan serta tanah yang ditumbuhi oleh suatu tanaman dapat memengaruhi proses adaptasi. Seperti halnya kaktus yang melakukan penyesuaian bentuk tubuh dengan mengubah daun lebih ramping dan menyimpan banyak air pada batangnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penguapan yang terjadi akibat kondisi lingkungan dengan suhu ekstrem.

8 dari 8 halaman

Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Adaptasi pada hewan dapat mencakup ketiga jenis adaptasi, morfologi, fisiologi, dan perilaku. Adaptasi pada hewan ini dapat dilihat dari mulut serangga yang tidak sama serta bentuk kaki burung yang berbeda.

Adapun contoh adaptasi fisiologi pada hewan ialah cara ikan saat menyeimbangkan kadar garam di dalam tubuhnya.

Jonathan Alfrendi Selasa, 17 November 2020 | 12:05 WIB

Unta Arab di Timur Tengah (MaxPixel's contributors)

Bobo.id - Setiap hewan memiliki ciri khusus yang membedakannya dari hewan lain. Salah satunya unta. Tahukah teman-teman, apa saja ciri-ciri khusus unta?

Baca Juga: Kelelawar Membawa Virus Tetapi Tidak Tertular, Mengapa Begitu?

Ciri Khusus Unta

Unta atau Onta adalah hewan berkuku genap dari genus Camelus.

Ada dua genus Camelus. Pertama Camelus dromedarius, yaitu berpunuk tunggal.

Kedua, Camelus bactrianus yaitu berpunuk ganda. Habitat unta sebagian besar berada di gurun di Asia dan Afrika Utara .

 Unta merupakan salah satu makhluk hidup yang unik. Habitat unta di gurun pasir.

Tubuhnya tahan dalam kondisi alam paling gersang sekalipun.

Dapatkah kita membayangkan unta bisa bertahan di gurun pasir yang sangat panas?

Tubuh unta memiliki beberapa keunikan. Di antaranya, unta dapat bertahan hidup berhari-hari tanpa air dan makanan.

Page 2

Page 3

MaxPixel's contributors

Unta Arab di Timur Tengah

Bobo.id - Setiap hewan memiliki ciri khusus yang membedakannya dari hewan lain. Salah satunya unta. Tahukah teman-teman, apa saja ciri-ciri khusus unta?

Baca Juga: Kelelawar Membawa Virus Tetapi Tidak Tertular, Mengapa Begitu?

Ciri Khusus Unta

Unta atau Onta adalah hewan berkuku genap dari genus Camelus.

Ada dua genus Camelus. Pertama Camelus dromedarius, yaitu berpunuk tunggal.

Kedua, Camelus bactrianus yaitu berpunuk ganda. Habitat unta sebagian besar berada di gurun di Asia dan Afrika Utara .

 Unta merupakan salah satu makhluk hidup yang unik. Habitat unta di gurun pasir.

Tubuhnya tahan dalam kondisi alam paling gersang sekalipun.

Dapatkah kita membayangkan unta bisa bertahan di gurun pasir yang sangat panas?

Tubuh unta memiliki beberapa keunikan. Di antaranya, unta dapat bertahan hidup berhari-hari tanpa air dan makanan.

Jakarta -

Mimikri adalah salah satu kemampuan adaptasi tingkah laku suatu organisme untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Salah satunya dilakukan oleh beberapa spesies hewan.

Manfaat dari adanya adaptasi terhadap lingkungan ini adalah untuk mencari makan, atau mempertahankan hidup dari ancaman hewan lain. Seperti yang diketahui, setiap hewan memiliki cara bertahan atau menghindar tersendiri dalam melawan pemangsanya.

Ada yang melakukannya dengan cara bersembunyi atau melakukan penyamaran, melarikan diri, maupun dengan membela diri dari serangan predatornya.

Melansir laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mimikri ialah suatu peristiwa di mana peniru akan menghasilkan kemiripan dengan spesies lain, atau spesies yang menjadi model tiruannya.

Secara umum, istilah mimikri digunakan untuk menunjukkan kemampuan menyerupai benda lain, sehingga dapat membuat musuhnya sulit untuk membedakan antara keduanya.

Sementara dikutip dari modul Ilmu Pengetahuan Alam SMP/Mts Kelas IX karya Siti Zubaidah, dkk, mimikri merupakan kemampuan hewan dari hasil adaptasi, di mana suatu hewan memiliki kemiripan dengan hewan lain, baik secara tingkah laku maupun penampilan.

Jadi, mimikri adalah perubahan warna kulit pada hewan sesuai dengan lingkungannya, sebagai cara untuk melindungi diri dari ancaman musuh.

Contoh Perilaku Mimikri

Bunglon adalah hewan yang mampu melakukan mimikri. Ketika merasakan bahaya, bunglon dapat merubah warna tubuhnya sesuai dengan tempat ia berada.

Misalnya, ketika bunglon sedang berada di ranting pohon yang berwarna cokelat, kulitnya pun mampu menyesuaikan warna cokelat dari ranting pohon tersebut. Hal itu memungkinkan bunglon dapat terhindar dari serangan musuhnya.

Selain bunglon, contoh lainnya bisa kita temukan pada belalang yang menyerupai bunga anggrek atau daun, ular dan serangga yang berwarna hijau yang tinggal di pepohonan atau rerumputan.

Apa Perbedaan Mimikri dengan Kamuflase?

Hewan yang melindungi dirinya dengan mimikri adalah cara yang efektif. Mereka akan mengubah perilakunya atau diam di depan latar belakang lingkungannya untuk membuat mereka menjadi samar.

Selain, mimikri ada juga pertahanan hewan dalam melawan pemangsa yakni kamuflase. Arti kamuflase adalah suatu tanda atau warna yang membantu hewan bersembunyi pada lingkungannya dari pemangsa.

Menurut modul Ilmu Pengetahuan Alam yang ditulis oleh tim GTK DIKDAS, kamuflase atau pewarnaan tersamar (cryptic coloration), juga kerap dikatakan sebagai pertahanan pasif yang membuat hewan mangsa sulit ditemukan. Hal ini terjadi karena warna latar belakangnya yang hampir sama.

Fungsi dan Contoh Kamuflase

Fungsi kamuflase adalah mengelabui predator terhadap keberadaan suatu organisme dengan lingkungannya. Dengan berkamuflase, hewan akan memiliki kesamaan dengan latar belakang tempat ia berada.

Penampakan makhluk hidup ini seperti, seakan memberitahu predatornya untuk menjauh, sehingga hewan tersebut dapat menjalani hidupnya dengan perlindungan tambahan.

Contoh hewan yang melakukan kamuflase adalah sotong. Dilansir dari live science, sotong (sepia officinalis) adalah cephalopoda termasuk kelas hewan laut yang mencakup cumi-cumi dan gurita.

Penyamaran diri sotong dari pemangsa, bahkan telah dipelajari melalui mekanisme kimia, biologi, dan optik oleh para peneliti di Universitas Harvard di Cambridge, Biological Laboratory di Woods Hole.

Sotong memiliki sel kromatofora yang mengandung pigmen khusus, sehingga memungkinkan sotong dapat mengubah warna, dan pola kulit mereka sebagai respon terhadap informasi visual.

Para peneliti menyatakan bahwa, di dalam kromatofora, butiran pigmennya mampu untuk menyerap, memantulkan, bahkan mampu memancarkan cahaya, secara efektif untuk mengubah penampilan sotong.

Ketika sotong berubah warna, maka setiap kromatofor akan mengembang dan terkadang dapat meningkatkan luas permukaannya hingga 500 persen.

Sotong kadang-kadang dikenal juga sebagai "bunglon laut", karena kemampuannya yang dapat mengubah warna dengan cepat dan berbaur dengan lingkungannya. Kecepatan perubahan sotong disebabkan karena memiliki kulit yang unik dengan pola yang dinamis.

Bagi para predator, adaptasi dengan berkamuflase juga akan memungkinkan predator sukses dalam melakukan perburuan.

Contohnya pada paus pembunuh yang permukaan tubuhnya berwarna hitam, dan putih pada bagian bawah. Dari permukaan warna paus akan menyatu pada kegelapan lautan dalam, atau macan dengan lurik yang membuatnya mampu tersembunyi pada rumput yang tinggi.

Jadi, sekarang jelas perbedaan antara mimikri dan kamuflase. Mimikri pada hewan dilakukan dengan merubah warna kulitnya, sedangkan kamuflase adalah kemampuan atau tanda untuk menyamarkan diri sesuai dengan lingkungannya.

Simak Video "20 Spesies Anggrek Baru Ditemukan di Kosta Rika"



(faz/faz)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA