Bagaimana caranya agar kita terhindar dari penyakit flu burung?

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya baru-baru ini mengimbau masyarakatnya untuk mewaspadai penyakit flu burung. Imbauan diberikan melalui media sosial instagram resminya.

Mengutip dari instagram @sapawargasby, flu burung disebut juga dengan Avian Influenza. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza tipe H5N1.

Virus ini bisa ditularkan oleh unggas ke manusia melalui cairan tubuh unggas yang sakit. Selain itu, manusia juga bisa menularkannya kepada manusia lain dengan cara penularan infeksi melalui percikan anggota tubuh seperti ludah dan yang lainnya (droplet infection).

Masyarakat perlu mewaspadai agar tidak terjangkit wabah Flu Burung yang biasanya terjadi di permukiman, peternakan, bahkan pasar unggas. Biasanya, flu burung ditandai dengan adanya kasus kematian unggas yang secara mendadak atau dalam jumlah yang banyak.

Unggas yang terjangkit flu burung, ditandai dengan gejala-gejala seperti demam, gelisah, pembengkakan jengger dan pial, bercak pada kulit khususnya kaki, dan keluar lendir dari hidung dan mulut.

Pada manusia, gejala saat terkena flu burung di antaranya demam dengan suhu 38°C lebih, batuk dan pilek, serta sesak napas. Berikut adalah cara mencegah penyebaran flu burung.

1. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mencuci tangan di air mengalr dan sabun selama kurang lebih dua puluh detik.

2. Menghindari kontak langsung dengan unggas sakit/mati (close contact, menyentuh, menyembelih, mengubur, mengolah, dan lainnya) dengan cara memakai Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker dan sarung tangan.

3. Menjaga kebersihan lingkungan kandang, alat peternakan, dan lapak dagang dengan disinfektan seperti cairan karbol.

4. Melakukan pemotongan unggas di tempat yang telah ditentukan seperti rumah potong hewan untuk menghindari pencemaran lingkungan dan penularan Flu Burung melalui sisa limbah uanggas.

5. Mengolah bahan pangan dari unggas sesuai standar keamanan (dimasak sampai matang).

Jika menemukan kasus kematian unggas secara mendadak dan/atau dalam jumlah yang banyak di wilayah Anda, segera laporkan kepada Dinas Ketahanan dan Pertanian.

Jika mengalami atau menemukan warga dengan gejala-gejala di atas, segera bawa ke fasilitas kesehatan dan laporkan ke Puskesmas setempat atau Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya dalam waktu kurang dari 24 jam.

(Shafa Tasha Fadhila - Mahasiswa PNJ)

Penyakit yang sempat menghebohkan masyarakat itu kini mulai tenggelam. Keberadaan penyakit flu burung atau H5N1 seolah-olah telah dianggap hilang dan tuntas. Padahal, pada tahun 2017 lalu, masih terdapat kasus kasus baru yang muncul. Karena itu, langkah-langkah pencegahan flu burung tetap harus dilakukan sampai sekarang.

Pencegahan juga penting dilakukan karena penyakit ini merupakan penyakit yang berbahaya dan dapat mengancam nyawa. Disebutkan, dari 199 kasus flu burung yang terjadi di Indonesia hingga Desember 2016 yang lalu, terdapat 167 kasus yang berakhir dengan kematian.

Langkah pencegahan flu burung yang efektif

Pencegahan flu burung yang paling efektif adalah dengan menghindari paparan virus tersebut sebisa mungkin. Pada unggas yang terinfeksi, virus ini tersimpan di air liur, lapisan lendir, serta feses.

Anda dapat terinfeksi flu burung jika tidak sengaja menghirup virus yang tersebar di udara. Selain itu, jika secara kebetulan menyentuh barang yang telah terinfeksi virus dan kemudian menyentuh mata, hidung, ataupun mulut, virus tersebut juga dapat masuk ke tubuh.

Oleh itu, Anda disarankan untuk menghindari kontak terlalu dekat dengan unggas, terutama yang terlihat sakit atau bahkan sudah mati. Anda juga sebaiknya berhati-hati dengan area maupun barang yang telah terpapar feses dari burung-burung liar.

Berikut adalah beberapa langkah pencegahan flu burung yang efektif untuk Anda perhatikan:

  1. Mendapatkan vaksin. Meski belum terdapat vaksin yang spesifik untuk virus flu H5N1, Anda bisa melakukan vaksin flu tiap tahunnya untuk menurunkan risiko terjadinya mutasi virus.

  2. Pastikan Anda tidak berdekatan dengan orang yang terinfeksi.

  3. Segera temui dokter bila timbul gejala yang mengarah ke flu burung.

  4. Pastikan Anda tidak mengonsumsi unggas liar hasil buruan.

  5. Perhatikan kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara rutin dan menyeluruh.

  6. Jika Anda memelihara unggas, pastikan kandang selalu bersih.

  7. Jauhi lapak unggas hidup di pasar, khususnya jika tak menerapkan kebersihan dengan baik.

  8. Pastikan Anda membeli daging unggas yang telah dipotong di swalayan atau pasar tradisional dengan kebersihan yang terjaga.

  9. Hindari menyentuh langsung unggas yang sudah mati, khususnya pada area kotoran atau jeroannya.

  10. Gunakan masker dan sarung tangan saat berdekatan dengan unggas, termasuk masuk ke tempat pemeliharaannya.

  11. Beri jarak minimal 25 meter antara tempat pemeliharaan unggas dengan pemukiman.

  12. Jika Anda bekerja di peternakan unggas, gunakan peralatan perlindungan pribadi yang rapat dan beri perhatian lebih terhadap kebersihan tangan.

Langkah pencegahan flu burung lain yang perlu dilakukan

Selain menghindari kontak dengan unggas yang dicurigai menderita flu burung, Anda juga dapat melakukan langkah-langkah di bawah ini untuk mencegah penularan flu burung.

1. Perhatikan cara Anda saat memasak unggas

Virus flu burung dapat mati oleh panas. Karena itu, Anda perlu memasak unggas, maupun telurnya dengan bersih dan benar, dengan langkah berikut ini.

  • Hindari kontaminasi. Setelah memotong unggas mentah, cuci talenan serta pisau yang digunakan dengan sabun dan air hangat.
  • Masak hingga matang sempurna. Saat memasak daging unggas, seperti ayam, pastikan matang dengan sempurna, hingga bagian dalam ayam mencapai suhu setidaknya 74 derajat Celcius.
  • Jangan makan telur mentah. Cangkang telur seringkali terkontaminasi oleh feses dari unggas, sehingga Anda disarankan untuk menghindari makan telur mentah atau setengah matang.

2. Jaga kebersihan tangan dengan baik

Biasakan cuci tangan sebelum menyentuh mata, hidung, atau mulut. Tanpa disadari, berbagai bakteri serta virus, bisa hingga di tangan setelah Anda menyentuh benda-benda yang berada di ruang publik. Misalnya, pegangan tangga atau gagang pintu di pusat perbelanjaan.

Cuci tangan menggunakan sabun dan lakukan selama setidaknya 20 detik, lalu keringkan dengan tisu atau alat pengering. Jika tidak terdapat sabun dan air, Anda dapat mencuci tangan menggunakan gel pembersih tangan yang mengandung 70-80% alkohol.

Selain itu, Anda juga perlu menutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin. Setelah itu, buang tisu tersebut ke tempat sampah yang memiliki tutup.

3. Jaga kebersihan lingkungan

Berikut ini langkah pencegahan flu burung yang dapat Anda lakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan.

  • Bersihkan secara teratur barang-barang yang sering disentuh, seperti mainan, perabotan, maupun barang lain yang sering digunakan bersama-sama.
  • Pastikan pertukaran udara di rumah terjadi dengan baik. Hindari bepergian ke tempat-tempat yang terlalu ramai, dan tidak memiliki sirkulasi udara yang baik. Jika terpaksa pergi ke area tersebut, gunakan masker sebagai pelindung.

Mulailah lakukan langkah-langkah pencegahan flu burung dengan cara yang paling sederhana. Meskipun kasus flu burung sudah tidak lagi populer dan ramai dibicarakan, jangan sampai Anda lengah dan membiarkan diri kalian sendiri terjangkit virus flu burung.

Demam, Flu, Termometer. (Shutterstock)

Anda harus tahu bagaimana cara untuk terhindar dari flu burung, karenanya simak tips ini.

Suara.com - Flu burung, siapa yang tidak mengenal penyakit mematikan yang satu ini.

Di Indonesia, pamornya sempat naik sebab ditenggarai sebagai pemicu jatuhnya korban jiwa di beberapa daerah.

Inilah yang menyebabkan pasar unggas beberapa waktu lalu lesu, karena rendahnya daya beli masyarakat. Padahal, ada beberapa cara yang dapat Anda praktikkan agar terhindar dari flu burung, lho! Tidak percaya?

Berikut tujuh cara menghindari flu burung ala Go Dok yang harus Anda ketahui:

Baca Juga: Nostalgia yuk, Masih Ingatkah Kamu dengan 10 Teknologi Jadul Ini?

1. Menjaga kebersihan diri
Menjaga kebersihan diri itu wajib. Lebih tepatnya lagi, Anda dianjurkan rajin mencuci tangan dengan sabun atau bahkan mandi setiap kali habis berdekatan atau menyentuh unggas.

Langkah ini untuk meminimalisasi kemungkinan masuknya virus pemicu flu burung yang dapat menyebar lewat liur dan debu halus di sekitar unggas.

2. Gunakan masker dan sarung tanganAnda yang memiliki ternak unggas, wajib selalu mengenakan masker dan sarung tangan setiap kali berinteraksi langsung dengan hewan. Ingat, jangan pernah berdekatan atau menyentuh unggas dengan kondisi permukaan kulit, serta saluran pernapasan tidak terlindungi!

3. Waspadai lokasi tempat Anda bermukim


Sebaiknya Anda bermukim di lokasi yang berjarak setidaknya 25 meter dari peternakan unggas. Lantas, apa yang harus dilakukan jika pindah tempat tinggal bukanlah solusi yang dapat dipraktikkan? Mau tidak mau Anda harus berkoordinasi dengan pemilik peternakan agar setiap unggas yang ada lulus tes flu burung.

4. Hindari jeroan unggas
Menghentkan kebiasaan membeli jeroan unggas, seperti usus, hati, dan ampela. Mengapa? Karena jeroan merupakan kumpulan organ dalam yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya virus pemicu flu burung. Bayangkan saja, virus yang menginfeksi unggas akan turut mengalir dalam darah, lalu disaring di organ hati. Jadi, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika Anda mengonsumsi hati dari unggas yang terinfeksi?

Informasi selengkapnya di sini…

Baca Juga: Mata Merah Darah, Berbahayakah?

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA