Bagaimana cara menghilangkan pikiran kotor menurut Islam?

Senin, 4 April 2022 | 14:36 WIB

Senin, 4 April 2022 | 14:20 WIB

Senin, 4 April 2022 | 13:51 WIB

Senin, 4 April 2022 | 12:46 WIB

Senin, 4 April 2022 | 12:04 WIB

Senin, 4 April 2022 | 11:53 WIB

Senin, 4 April 2022 | 10:44 WIB

Senin, 4 April 2022 | 10:29 WIB

Senin, 4 April 2022 | 10:08 WIB

Senin, 4 April 2022 | 09:56 WIB

Senin, 4 April 2022 | 09:48 WIB

Senin, 4 April 2022 | 09:40 WIB

Senin, 4 April 2022 | 09:35 WIB

Senin, 4 April 2022 | 09:07 WIB

Senin, 4 April 2022 | 08:25 WIB

Senin, 4 April 2022 | 07:27 WIB

Minggu, 3 April 2022 | 19:49 WIB

Minggu, 3 April 2022 | 19:27 WIB

Minggu, 3 April 2022 | 19:11 WIB

Sabtu, 2 April 2022 | 21:24 WIB

HAL-hal yang berbau perilaku tak senonoh kini mudah ditemukan di media sosial. Bahkan, ketika kita tak mencarinya pun, seringkali muncul secara tiba-tiba. Hal ini tentu akan menganggu pikiran kita. Apalagi, jika hal tidak baik itu terekam dalam pikiran, maka akan membuat pikiran menjadi kotor.

Jika sudah terjadi, maka dalam setiap aktivitas Anda tak akan mampu berkonsentrasi. Sebab, pikiran kotor menyelimuti pikiran jernih Anda. Oleh sebab itu, Anda tak bisa biarkan begitu saja. Anda, harus segera mengatasinya. Tapi, bagaimana caranya?

BACA JUGA: Nonton Film Porno Termasuk Perzinahan?

Ada enam cara untuk menghilangkan pikiran kotor.

Pertama, menjauhi segala sebab yang dapat menimbulkan hal tersebut seperti menonton film, membaca cerita porno atau berita tentang terjadinya pemerkosaan. Begitu juga melihat gambar porno. Serta menjaga pandangan dari melihat wanita (apa lagi di negeri kita porno aksi sebagai santapan yang biasa dinikmati).

Kedua, mengambil pelajaran dari kisah para nabi atau orang sholeh yang mampu menjaga diri ketika dihadapkan kepada fitnah wanita, seperti kisah nabi Yusuf ‘Alaihis Salam. Betapa beliau saat digoda oleh wanita yang bangsawan lagi cantik, tapi hal itu tidak mampu menebus tembok keimanan beliau. Bahkan, beliau memilih untuk ditahan daripada terjerumus ke dalam maksiat.

Ketiga, ingat akan besarnya pahala di sisi Allah yang dijanjikan bagi orang yang mampu menjaga kehormatan diri. Sebagaimana disebutkan dalam hadis tujuh golongan yang akan mendapat naungan dari Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungan Allah. Disebutkan di antaranya adalah seorang pemuda yang diajak untuk melakukan zina oleh seorang wanita cantik lagi bangsawan, anak muda itu menjawab, “Aku takut pada Allah.” Di samping mengingat tentang balasan yang akan diterimanya dalam surga yaitu bidadari yang senyumnya berkilau bagaikan cahaya.

Keempat, ingat betapa besarnya azab yang akan diterima bagi orang yang melakukan zina. Seperti yang disebutkan dalam hadis bawa para pezina akan diazab dalam gerbong yang berbentuk kerucut, yang arah kuncupnya ke atas di bawahnya dinyalakan api bergelora dan membara. Mereka melayang-layang dalam gerbong yang berbentuk kerucut tersebut karena disembur api dari bawah. Tapi tidak bisa keluar karena lobang atas gerbong itu sangat kecil. Mereka berteriak dan memekik sekuat-kuatnya. Sehingga pekik satu sama lainnya pun menyiksa.

BACA JUGA: Sering Nonton Film Porno, Bagaimana Mengatasinya?

Kelima, menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat, jangan banyak menyendiri dan berkhayal. Di samping selalu berdoa kepada Allah supaya dihindarkan dari berbagai maksiat.

Keenam, bila memiliki kemampuan untuk berkeluarga ini adalah jalan yang paling terbaik yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ. Bila tidak mampu maka usahakan berpuasa Senin Kamis. Wallahu a’lam. []

SUMBER: KONSULTASI SYARIAH

Kirim tulisan Anda yang sekiranya sesuai dengan Islampos lewat imel ke: , paling banyak dua (2) halaman MS Word, ukuran font 12 Times New Roman. Untuk semua tulisan berbentuk opini, harap menyertakan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.


loading...

loading...

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang cara terhindar dari pikiran buruk dan kotor dalam islam
selamat membaca.

Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Ustadz dan keluarga selalu dalam kebaikan dan lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bagaimana cara kita agar terhindar dari pikiran-pikiran yang tidak baik, misalkan selalu teringat dengan lawan jenis yang belum halal ?

Dan apakah termasuk dosa ketika mengingatnya?

(Disampaikan oleh Fulanah, penanya dari grup Hijrah Diaries Putri-2)

Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Bismillah walhamdu lillah wash shalaatu wassalaamu ‘ala Rasulillah wa ‘ala aalihi wa shahbihi waman waalaah.
Amma ba’du,

Setan selalu berusaha untuk memalingkan seseorang dari ketaatan, menggoda seseorang agar menjauh dari jalan yang lurus.

Bila pikiran terisi dengan hal-hal yang negatif, maka akan terasa berat bagi tubuh untuk melakukan amal-amal kebajikan.
Kalaupun mungkin seseorang yang pikirannya negatif selamat dari kemaksiatan, maka bisa jadi dia akan menghabiskan waktunya pada hal-hal yang tak bermanfaat. Dan tak menutup kemungkinan bahwa suatu ketika nanti dia akan benar-benar terjatuh ke dalam lubang kemaksiatan.

Allah Ta’ala berfirman tentang apa yang dikatakan oleh Iblis;

قَالَ فَبِمَآ أَغۡوَيۡتَنِي لَأَقۡعُدَنَّ لَهُمۡ صِرَٰطَكَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ, ثُمَّ لَأٓتِيَنَّهُم مِّنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ وَعَنۡ أَيۡمَٰنِهِمۡ وَعَن شَمَآئِلِهِمۡۖ وَلَا تَجِدُ أَكۡثَرَهُمۡ شَٰكِرِينَ

(Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”
[Surat Al-A’raf, Ayat 16-17]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إنَّ اللَّهَ كَتَبَ علَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنَ الزِّنا، أدْرَكَ ذلكَ لا مَحالَةَ، فَزِنا العَيْنِ النَّظَرُ، وزِنا اللِّسانِ المَنْطِقُ، والنَّفْسُ تَمَنَّى وتَشْتَهِي، والفَرْجُ يُصَدِّقُ ذلكَ كُلَّهُ ويُكَذِّبُهُ.

“Sesungguhnya Allah telah menakdirkan bahwa pada setiap anak Adam memiliki bagian dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari. Zinanya mata adalah penglihatan, zinanya lisan adalah ucapan, sedangkan nafsu (zina hati) adalah berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluanlah yang membenarkan atau mengingkarinya”
(HR. Bukhari no. 6243).

Pikiran-pikiran yang tidak baik adalah banyak bermunculan tatkala seseorang lalai, jauh dari Allah, meninggalkan doa & dzikir, hati kosong dari pengagungan kepada Allah, dan tak merasa diawasi oleh-Nya. Maka di antara cara agar hati kita terlindung dari pikiran-pikiran negatif adalah,

1. Memenuhi hati dengan kecintaan kepada Allah, ikhlas, sabar, ridha, syukur, tawakkal, husnudzan, takut, berharap, malu, dan bertaubat kepada Allah Tabaaraka wa Ta’ala.

2. Membaca Alquran dengan menadabburinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;

مَن قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ فِي لَيلَةٍ لَم يُكتَبْ مِنَ الغَافِلِينَ

‘Barangsiapa membaca sepuluh ayat dalam satu malam maka dia dituliskan tidak termasuk orang-orang yang lalai.’
[HR. Hakim dalam Al Mustadrak 1/742, Lihat Shahih at Targhib 2/81 ]

3. Rutin berdoa dan berdzikir. Karena tidak ada yang bisa melindungi seorang hamba kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman;

إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ

“Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan.
[Surat Al-Fatihah, Ayat 5]

Anda bisa berdoa dengan doa,

اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَن زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا

‘Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku ketakwaaan jiwa, dan sucikanlah ia karena Engkau-lah sebaik-baik Rabb yang menyucikannya, Engkau Pelindung dan Pemeliharanya.
[HR. Muslim no. 2722]

Dan jangan lupa untuk merutinkan dzikir pagi & petang. Di antara dzikir pagi & petang adalah doa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam perintahkan kepada Abu Bakar ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu agar dibaca di waktu pagi, petang dan ketika hendak beranjak tidur, yaitu doa;

اللَّهُمَّ عاَلِمَ الغَيْبِ والشَّهَادَةِ ، فَاطِرَ السَّمواتِ والأَرْضِ ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إلَّا أَنْتَ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ

“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya.”
[HR. Abu Dawud no. 5067, Tirmidzi no.3392, hadits ini sanadnya shahih sebagaimana dimuat dalam Al Silsilah ash Shahihah 6/580, ]

4. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat, terutama yaitu thalabul ilmi, menuntut ilmu syar’i. Patut diketahui, bahwa segala kebaikan di dunia dan akhirat adalah buah daripada ilmu. Berkata Ibnul Qayyim al Jauziyyah rahimahullah dalam kitab beliau Madarijus Salikin,

ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳُﺸْﻐِﻞْ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻬَﺎ ﺷَﻐَﻠَﺘْﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻀُﺮُّﻩُ. ﻻَ ﺳِﻴَّﻤَﺎ ﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻔَﺮَﺍﻍُ ﻣَﻊَ ﺣِﺪَّﺓِ ﺍﻟﺸَّﺒَﺎﺏِ, ﻭَﻣِﻠْﻚِ ﺍﻟﺠِﺪَّﺓِ, ﻭَﻣَﻴْﻞِ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻬَﻮَﻯ، ﻭَﺗَﻮَﺍﻟِﻲ ﺍﻟﻐَﻔَﻼَﺕِ

“Jika seseorang tidak menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat, maka dia akan tersibukkan dengan hal-hal yang membahayakannya. Terlebih, apabila kekosongan (tanpa kesibukan) tersebut dibarengi dengan kekuatan masa muda, banyaknya harta, kecondongan kepada hawa nafsu, dan diiringi dengan kelalaian-kelalaian.”

Anda juga bisa beraktifitas dengan kegiatan-kegiatan yang yang bermanfaat yang sesuai dengan bidang anda. Bila datang bisikan setan untuk memikirkan hal-hal yang negatif, hendaknya anda sesegera mungkin membuang pikiran tersebut, dan jangan lupa untuk beristighfar.
Dari hadits yang disebutkan, bahwa memikirkan lawan jenis adalah bentuk dari zinanya hati, maka hukumnya tidak diperbolehkan.

Semoga bermanfaat.
Wallahu Tabaaraka wa Ta’ala A’lam,
Wa Akhiru da’waanaa anil hamdu lillahi Rabbil ‘aalamin.
pikiran buruk dalam islam

Dijawab oleh:
Ustadz Fajar Basuki, Lc. حفظه الله
Jum’at, 20 Jumadal Akhirah 1441 H/ 14 Februari 2020 M

Ustadz Fajar Basuki, Lc. حفظه الله Beliau adalah Alumnus Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam and Arab (LIPIA) Jakarta

Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Fajar Basuki, Lc. حفظه الله 

klik disini

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA