Bagaimana cara mengenal Allah SWT melalui jalur apa saja brainly?

Kapanlagi.com - Bagi umat muslim, sangat penting untuk mengenal Allah SWT sebagaimana mereka percaya bahwa Allah SWT merupakan tuhan seluruh alam semesta. Tentu saja hal ini berguna untuk meningkatkan keimanan terhadap Allah SWT dan agamanya. Dan ada beberapa cara mengenal Allah SWT secara baik dan lengkap dengan dalilnya.

Dalam ajaran Islam sendiri, mengenal Allah sebagai Tuhan Pencipta serta Pengatur alam semesta dan seluruh makhluk merupakan suatu kewajiban. Allah SWT telah mengisyaratkan dan mengajak hamba-Nya untuk mengenal diri-Nya sebagaimana firman-Nya dalam Alquran yang artinya,

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam terdapat (tanda-tanda kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memiliki akal." (QS. Ali Imran: 190).

Sehingga bagi mereka yang beriman dengan Allah SWT, wajib mengetahui dan mengenal Allah SWT serta kebesarannya. Dan kalian harus mengetahui cara mengenal Allah SWT dengan dalilnya secara Islam. Kira-kira bagaimana cara mengenal Allah SWT? Dilansir dari berbagai sumber, ini cara mengetahui Allah SWT sesuai dengan dalil dan syariatnya. Yuk langsung saka dicek KLovers.

Ilustrasi (credit: Freepik)

Cara mengenal Allah SWT yang pertama yaitu, dengan mengetahui wujud dari Allah SWT tersendiri. Sebagai umat Muslim, kita harus meyakini bahwa Allah Pencipta seluruh makhluk yang benar-benar ada. Selain melihat segala bentuk ciptaan-Nya yang berbeda bentuk, warna, jenis dan sebagainya, maka akal akan menyimpulkan bahwa keberadaan benda-benda tersebut tentu ada yang menciptakannya dan tidak mungkin ada dengan sendirinya.

Selain itu, panca indra yang dimiliki setiap manusia juga mengakui adanya Allah SWT, karena kita melihat ada orang yang berdoa, menyeru Allah, dan meminta sesuatu pada-Nya untuk dikabulkan. Adapun tentang pengakuan fitrah telah disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur'an.

"Dan ingatlah ketika Rabbmu menurunkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): 'Bukankah Aku ini Rabbmu?' Mereka menjawab: '(Betul Engkau Rabb kami) kami mempersaksikannya (Kami lakukan yang demikian itu) agar kalian pada hari kiamat tidak mengatakan: 'Sesungguhnya kami bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan-Mu) atau agar kamu tidak mengatakan: 'Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang setelah mereka'." (Al-A'raf: 172-173)

Ilustrasi (credit: Freepik)

Kemudian cara mengenal Allah SWT yang lainnya yaitu, dengan mengenal dan meyakini keesaan Rububiyah Allah. Sebagai umat Muslim, kita wajib meyakini keesaan Rububiyah Allah bahwa hanya Allah yang mencipta, memiliki, menguasai, dan mengatur seluruh makhluk.

Jelasnya bahwa hanya Allah yang menghidupkan, mematikan, memberi rejeki, mendatangkan kebaikan, hingga mendatangkan bencana. Allah yang mengawasi, mengatur, penguasa, pemilik hukum, dan lain sebagainya yang menunjukkan kekuasaan tunggal bagi Allah SWT.

Dengan begitu, seorang umat Muslim harus meyakini bahwa tidak ada seorang pun yang menandingi Allah SWT dalam hal ini. Allah berfirman: "Segala puji bagi Allah, Rabb (Pemilik, Penguasa) semesta alam" (al-Fatihah/1:2).

"'Katakanlah!' Dialah Allah yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya." (Al-Ikhlash: 1-4)

Maka ketika seseorang meyakini bahwa selain Allah ada yang memiliki kemampuan untuk melakukan seperti di atas, berarti orang tersebut telah mendzalimi Allah dan menyekutukan-Nya dengan selain-Nya. Dan ini menjadi salah satu dosa besar, bahkan telah keluar dari agama Allah SWT.

Ilustrasi (credit: Freepik)

Selain Rububiyah, ada cara mengenal Allah SWT yang lainnya dengan mengenal Uluhiyah Allah SWT. Hal ini dimaksudkan dengan, meyakini bahwa yang berhak diibadahi hanya Allah SWT. Tidak boleh memberikan ibadah kepada selain Allah, walaupun kepada makhluk yang dekat kepada-Nya, seperti malaikat atau Rasul.

Apalagi kepada makhluk yang derajatnya di bawah mereka, seperti manusia, jin, binatang, pohon, batu, senjata, planet, binatang, ataupun lainnya. Memperuntukkan satu jenis ibadah kepada selain Allah termasuk perbuatan dzalim besar di sisi-Nya yang sering diistilahkan dengan syirik kepada Allah.

Bahkan Allah berfirman di dalam Al-Qur'an: "Hanya kepada-Mu ya Allah kami menyembah dan hanya kepada-Mu ya Allah kami meminta." (Al-Fatihah: 5)

Tujuan dari pengenalan keesaan Uluhiyah Allah ini adalah agar kita mencintai Allah, tunduk kepada-Nya, takut dan berharap kepada-Nya, serta mengesakan ibadah hanya kepada-Nya. Ibadah kepada Allah yaitu merendahkan diri dan taat kepada Allah SWT dengan penuh kecintaan, keagungannya, mengharapkan rahmat, dan takut terhadap siksa. Hal itu dilakukan dengan cara melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Adapun ruang lingkup ibadah, yaitu segala yang dicintai dan di ridhoi oleh Allah SWT, baik berupa perkataan dan perbuatan, yang lahir maupun yang batin. Ibadah akan diterima oleh Allah dengan dua syarat, yaitu ikhlas dan mutaba'ah. Ikhlas yaitu, mencari ridha Allah semata. Sedangkan mutaba'ah, yaitu mengikuti sunnah Nabi Muhammad Saw.

Oleh karena itu, orang yang meyakini Allah SWT, dia akan mempersembahkan segala jenis ibadah hanya kepada-Nya semata. Di antara jenis-jenis ibadah adalah ketaatan yang mutlak dengan harap dan takut, kecintaan yang disertai ketundukan mutlak. Doa, niat di dalam beribadah (ikhlas), menyembelih binatang, takut, tawakal, dan lainnya.

Ilustrasi (credit: Freepik)

Dan cara mengenal Allah SWT yang terakhir yaitu dengan mengenal nama-nama dan sifat Allah SWT tersebut di dalam Al-Quran dan sunnah yang shahih, dengan tanpa menyerupai makhluk. Allah berfirman:

"Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (al-A'raf/7: 180)

"Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat."(asy-Syura/42:11).

Demikian juga yang paling mengetahui tentang Allah di antara semua makhluk adalah Rasul-Nya. Sehingga penjelasan para Rasul tentang Allah adalah hak. Sedangkan perkataan orang-orang kafir dan musyrik tentang Allah hanyalah dugaan semata. Allah berfirman:

"Maha suci Rabbmu yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan, dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul, dan segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam." (ash-Shaffat/37: 180-182)

Itulah beberapa cara mengenal Allah SWT dengan baik dan sesuai dalil dan syariat islam. Sebagai muslim kita harus wajib percaya dan mengenal Allah SWT, dan semua kebesaran Allah SWT. Sehingga hal ini akan memupuk iman kita dengan baik, dan semakin percaya pada Allah SWT.

Yuk, simak juga

Kaligrafi Allah SWT. Foto: Pixabay

Tak hanya percaya akan keberadaan-Nya, Islam juga mewajibkan umat Muslim untuk mengenal Allah SWT. Dengan mengenal Allah, seorang hamba akan lebih mengetahui esensi dari kehadiran-Nya.

Mengenal Allah termasuk bentuk upaya memperkuat keimanan. Perintah mengenal Allah ini juga tercantum dalam Alquran pada surat Ali Imran ayat 190 yang berbunyi:

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam terdapat (tanda-tanda kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memiliki akal.” (QS. Ali Imran: 190)

Menurut Bey Arifin dalam buku Mengenal Tuhan, urgensi mengenal Allah SWT bagi manusia adalah agar lebih mengenal diri sendiri serta mendapatkan keuntungan dan keberkahan dunia akhirat.

Lantas, bagaimana cara mengenal Allah SWT? Untuk mengetahui jawabannya, simak uraian artikel di bawah ini.

4 Cara Mengenal Allah SWT

Alquran. Foto: Freepik

Merujuk buku Belajar mengenal Allah oleh Nurul Ihsan, berikut adalah cara mengenal Allah SWT beserta dalil yang tercantum di dalam Alquran.

1. Kenali Ciptaan Allah SWT

Cara pertama untuk mengenal Allah adalah melalui ciptaan-Nya. Makhluk yang Allah ciptakan sangat beragam, mulai dari hewan, tumbuhan, manusia, malaikat, hingga jin. Sebagai umat Muslim, kita harus meyakini keberadaan semuanya adalah karena kuasa Allah SWT.

{وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ (172) أَوْ تَقُولُوا إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِنْ بَعْدِهِمْ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ (173)

Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhan kalian?” Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.”(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kalian tidak mengatakan, "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (kekuasaan Tuhan), atau agar kalian tidak mengatakan, Sesungguhnya orang tua-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?" (QS. Al A’raf: 172-173)

2. Kenali Rububiyah Allah SWT

Umat Muslim juga diharuskan untuk meyakini keesaan Rububiyah Allah. Adapun keesaan Rububiyah Allah berupa keyakinan bahwa hanya Allah yang mencipta, memiliki, menguasai, dan mengatur alam semesta.

Selain itu, umat Muslim juga harus percaya bahwa hanya Allah yang mampu menghidupkan, mematikan, memberi rezeki, mendatangkan kebaikan, dan mendatangkan bencana. Allah senantiasa mengatur, mengawasi, memegang hukum, dan memegang kekuasaan tunggal sesuai dengan firman-Nya berikut ini:

قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌاَللّٰهُ الصَّمَدُ‌لَمۡ يَلِدۡ ۙ وَلَمۡ يُوۡلَدۡوَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Artinya: “Katakanlah! Dialah Allah yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya.” (Al-Ikhlash: 1-4)

3. Kenali Uluhiyah Allah SWT

Mengenal uluhiyah Allah berarti meyakini bahwa hanya Allah yang berhak disembah. Tidak ada satupun makhluk yang dapat menggantikan posisi-Nya, bahkan malaikat dan para rasul sekalipun. Allah SWT berfirman:

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

Artinya: “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS. Al Fatihah: 5)

4. Kenali Nama dan Sifat Allah SWT

Allah SWT memiliki 99 nama dan sifat baik yang disebut Asmaul Husna. Nama dan sifat ini hendaknya diyakini setiap Muslim, sebagaimana termaktub dalam surat Al A’raf ayat 180 yang berbunyi:

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ

Artinya: “Dan Allah memiliki Asma'ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA