Bagaimana cara menerapkan perilaku mulia sebagai pemahaman Iman kepada rasul Allah Swt.

Pendidikan Agama Islam Kelas XI 47

2. Rajin Beribadah

Jika seseorang merasa telah beriman kepada rasul, ia akan gemar menjalankan ibadah. Ibadah pada dasarnya dibagi mejadi dua, yaitu ibadah mah.d.ah dan ibadah gairu mah.d.ah. Ibadah mahdah merupakan bentuk ibadah yang ketentuannya telah diatur secara lengkap dalam syariat. Dalam menjalankan ibadah jenis ini, kita harus berpedoman kepada syariat yang dibawa oleh Rasulullah. Di antara contoh ibadah mahdah adalah menjalankan rukun Islam yang lima, yaitu mengucapkan syahadat, mengerjakan salat, mengeluarkan zakat, berpuasa, dan menjalankan haji. Untuk ibadah gairu mah.d.ah dapat ditunjukkan dengan menjalankan setiap amalan kebajikan yang tidak melanggar syariat untuk mendapatkan rida dari Allah. Orang yang beriman kepada rasul selalu menyikapi hidup sebagai sarana beribadah kepada Allah.

3. Bermuamalah Secara tepat

Dalam menjalani hubungan dengan sesama ada tata cara tertentu yang harus kita perhatikan. Rasulullah memberi arahan kepada kita cara bermuamalah yang baik kepada sesama manusia dan makhluk lain. Misalnya dengan selalu menempati janji, gemar bersedekah, melestarikan alam, tidak mencari kesalahan orang lain, tidak berbuat merusak, menghormati orang tua, memudahkan urusan orang lain, tidak merugikan hak orang lain, dan tidak suka berselisih. Dengan bermuamalah yang baik kepada sesama manusia, akan tercipta kehidupan yang bahagia. Hal ini dapat kita terapkan dalam berbagai lingkungan, mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat sekitar, hingga bangsa dan negara.

4. Berakhak Mulia

Rasulullah telah membimbing kita cara beraklak yang baik. Dalam Al-Qur’an kita dapat menemukan berbagai ayat yang berisi perintah agar selalu menampilkan akhlak yang baik dalam menjalani hidup. Akhlak-akhlak tersebut misalnya menghargai waktu, menjaga per- satuan, bersabar, tidak marah, tidak menfitnah, menjadi saksi yang baik, memelihara amanat, dan gemar bersyukur. Tidak hanya itu, kita juga diajarkan untuk tidak berlebih- lebihan, tidak pengecut, tidak berbuat riya, bersikap sederhana, tidak mudah putus asa, suka mawas diri, dan akhlak-akhlak terpuji lainnya. Sumber: http:fpks.dpr.or.id ▼ Gambar 3.6 Meneladani kehidupan Rasulullah dapat ditunjukkan dengan selalu berbuat baik di sepanjang waktu. Pendidikan Agama Islam Kelas XI 48

5. Berani Menjadi Pemimpin dalam Membela Kebenaran

Para rasul merupakan contoh terbaik dalam kepemimpinan leadership. Mereka menjalankan amanah kepemimpinan tersebut dengan baik, misalnya dengan membimbing umatnya agar selalu menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sebagai umat yang baik, kita juga harus meneladani para rasul. Misalnya dengan memiliki jiwa kepemimpinan yang dapat ditunjukkan dengan bersikap tanggung jawab, rendah hati, disiplin, dan peduli kepada sesama. Selain itu, kita juga dianjurkan untuk memiliki sifat-sifat terpuji seperti siddiq, amanah, tablig, dan fatanah. Dalam Al-Qur’an dan hadis banyak disebutkan tentang akhlak yang baik. Sebagai seorang muslim yang mengimani rasul, kita harus menerapkan akhlak-akhlak tersebut. Coba Anda temukan ayat-ayat yang menjelaskan tentang akhlak dengan cara menulis ayatnya, artinya, dan kandungannya. Setiap siswa sebaiknya menuliskan ayat-ayat yang berbeda sehingga lebih beragam. Untuk memudahkan, Anda dapat merujuk pada kitab buku yang memuat tentang klasifikasi isi Al-Qur’an dalam sub akhlak. Agar Anda memiliki keimanan kepada para rasul dengan benar, perhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Memahami penjelasan tentang para rasul berdasarkan Al-Qur’an dan hadis. 2. Mengetahui kisah hidup para rasul. 3. Meneladani kehidupan para rasul dalam sehari-hari. 4. Rajin menjalankan ibadah, baik ibadah wajib maupun sunah. 5. Berakhlak mulia dalam hidup sehari-hari. 6. Bersikap peduli kepada orang lain. 1. Rasul berasal dari kata arsala yang berarti mengutus. Rasul Allah Swt. berarti seorang laki-laki yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalah syariat kepada umatnya. 2. Kata nabi berasal dari kata naba yang artinya ditinggikan atau kata nabaa yang berarti berita. Nabi berarti orang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah Swt. Pengertian nabi menurut istilah adalah seorang manusia biasa dan berjenis kelamin laki-laki yang dipilih oleh Allah Swt. untuk menerima wahyu. 3. Di antara 25 nabi dan rasul Allah tersebut ada lima rasul yang memiliki gelar ulul azmi. Kelima rasul yang dimaksud adalah Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., dan Nabi Muhammad saw. Pendidikan Agama Islam Kelas XI 49 4. Iman kepada rasul Allah harus diwujudkan dalam perbuatan. Tanda beriman kepada rasul Allah Swt. sebagai berikut. a. Mengukuhkan keimanan kepada Allah Swt. b. Meyakini bahwa rasul adalah utusan Allah. c. Bersikap takwa. d. Meneladani kehidupan para rasul. 5. Perilaku beriman kepada para rasul dapat ditunjukkan dengan sikap-sikap sebagai berikut. a. Meyakini para rasul sebagai utusan Allah. b. Menjaga ketakwaan kepada Allah. c. Menganggap rasul sebagai manusia biasa. d. Tidak membedakan para rasul Allah. e. Tidak menganggapnya sebagai Tuhan. Para rasul adalah manusia teladan karena telah dipilih oleh Allah untuk mengarahkan hidup umat manusia ke jalan yang benar. Jika kita ingin selamat dalam menjalani hidup, syaratnya harus mengikuti para rasul. Dengan demikian, apa pun yang menjadi perintahnya harus kita turuti. Demikian halnya yang menjadi larangannya, harus kita jauhi. Iman kepada para rasul juga menunjukkan iman kepada Allah Swt.

A. Pilihlah jawaban yang benar

1 . Allah Swt. telah mengutus para rasul kepada manusia. Jumlah rasul utusan Allah Swt. yang wajib diketahui ada . . . a. 15 d. 30 b. 20 e. 35 c. 25 2 . Kata rasul berasal dari bahasa Arab yaitu . . . . a. arsala d. naba‘a b. karama e. naba c. karaha 3 . Para rasul diutus oleh Allah Swt. dengan tugas-tugas tertentu. Tugas rasul berdasarkan Surah al-Anbiya-’ [21] ayat 107 adalah . . . . a. menegakkan kalimat tauhid b. menyampaikan kabar gembira c. menyampaikan kabar sedih d. memberi peringatan e. rahmat bagi seluruh alam Pendidikan Agama Islam Kelas XI 50 4 . Di antara para rasul Allah ada lima rasul yang memiliki gelar tertentu. Gelar bagi rasul tersebut adalah . . . . a. as-Sabiqunal Awwalun b. Ruhul Qudus c. Ulil Albab d. Ulul Azmi e. Khalifah fil Ard 5 . Kita sering mendengar bahwa rasul Allah Swt. adalah uswatun hasanah. Yang dimaksud uswatun hasanah adalah . . . . a. pribadi yang menyenangkan b. teladan yang baik c. orang yang cerdas d. dapat dipercaya e. orang yang jujur 6 . Manusia harus mengimani para rasul utusan Allah Swt. Dalam mengimani rasul Allah Swt. manusia berpedoman pada . . . . a. bukti nyata yang dapat disaksikan b. kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Qur’an c. keyakinan yang diajarkan Allah Swt. dalam Al-Qur’an d. penjelasan-penjelasan yang ada dalam suhuf e. bukti nyata yang ada di alam semesta 7 . Ajaran yang disampaikan oleh para rasul berasal dari . . . . a. Allah Swt. b. para rasul sendiri c. bukti di alam semesta d. pemikiran bertahun-tahun e. pemikiran nenek moyang 8 . Imam selalu menjalankan perintah rasul dan menjauhi segala larangannya. Imam yakin bahwa perintah rasul adalah perintah Allah dan larangan rasul adalah larangan-Nya. Sikap yang ditunjukkan oleh Imam merupakan salah satu contoh perilaku . . . . a. beriman kepada Allah Swt. b. beriman pada hal-hal yang gaib c. tercela yang dibenci oleh rasul-Nya d. beriman kepada rasul Allah Swt. e. yang dibenci Allah dan rasul-Nya 9. Berikut ini yang merupakan mukjizat yang dikaruniakan Allah Swt. kepada Nabi Isa adalah . . . . a. menyembuhkan orang yang lumpuh b. tongkat yang berubah menjadi ular c. membuat kapal yang sangat besar d. mengeluarkan bau harum dari tubuhnya e. tidak terbakar oleh kobaran api

Bagaimana cara menerapkan perilaku mulia sebagai pemahaman Iman kepada rasul Allah Swt.
Perilaku yang Mulia

BincangSyariah.Com – Salah satu langkah pertama untuk menerapkan perilaku yang mulia adalah dengan mengenakan busana yang sesuai dengan syari’at Islam. Tujuannya adalah agar manusia terjaga kehormatannya.

Ajaran agama Islam sebenarnya tidak bermaksud untuk membatasi atau mempersulit gerak dan langkah umatnya. Tapi, keberadaan aturan dan syari’at tersebut akan membuat manusia terhindar dari berbagai kemungkinan yang berpotensi mendatangkan bencana dan kemudaratan.

Lima cara berikut ini adalah contoh dari banyak sekali perilaku yang mulia yang mesti dilakukan sebagai pengamalan berbusana sesuai syari’at Islam. Hal ini bisa dilakukan baik di lingkungan keluarga, sekolah, ataupun masyarakat.

Pertama, sopan-santun dan ramah-tamah.

Sopan-santun dan ramah-tamah adalah ciri dasar orang yang beriman. Mengapa demikian? Sebab, sopan-santun adalah salah satu akhlak yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. sebagai teladan dan panutan umat Islam.

Rasulullah saw. adalah orang yang santun dan lembut perkataannya serta ramah-tamah perilakunya. Hal tersebut ditunjukkan oleh Rasulullah Saw. tidak hanya kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya, tapi juga kepada orang lain bahkan kepada orang yang memusuhinya.

Kedua, jujur dan amanah.

Jujur dan amanah merupakan sifat orang-orang yang beriman dan saleh. Orang yang jujur tidak akan mengeluarkan perkataan dusta dan perilaku khianat apabila seseorang benar-benar beriman kepada Allah Swt.

Apabila seseorang membiasakan diri dengan hidup jujur dan amanah, maka hidupnya akan diliputi dengan kebahagiaan. Bukankah sudah banyak orang yang hidupnya gelisah dan menderita karena hidupnya dipenuhi dengan dusta? Dusta adalah seburuk-buruk perkataan.

Ketiga, gemar beribadah.

Beribadah merupakan kebutuhan rohani manusia yang primer sebagaimana olahraga, makan, minum, dan istirahat sebagai kebutuhan jasmaninya. Sebab, ibadah adalah kebutuhan.

Maka, tidak ada alasan bagi orang beriman untuk melalaikan atau meninggalkannya. Orang yang beriman akan dengan senang hati melaksanakan ibadah tanpa ada rasa keterpaksaan sedikit pun.

Keempat, gemar menolong sesama.

Pada hakikatnya, menolong orang lain adalah menolong diri sendiri. Untuk orang yang beriman, menolong dengan niat ikhlas karena Allah Swt. semata-mata akan mendatangkan rahmat dan karunia yang tiada tara.

Berapa banyak orang yang gemar membantu orang lain hidupnya mulia dan terhormat. Tapi, bagi orang-orang yang kikir dan enggan membantu orang lain bisa dipastikan ia akan mengalami kesulitan hidup di dunia.

Kelima, menjalankan amar ma’ruf dan nahi munkar.

Maksud amar ma’ruf dan nahi munkar di sini adalah mengajak dan menyeru orang lain untuk berbuat kebaikan dan mencegah orang lain melakukan kemunkaran atau kemaksiatan.

Hal ini bisa dilakukan dengan efektif apabila ia telah memberikan contoh yang baik untuk orang lain. Perilaku yang mulia mesti dilaksanakan kemudian ditularkan kepada orang-orang di sekitar.

Tugas mulia tersebut mesti dilakukan oleh setiap orang yang beriman. Mari ajak orang lain untuk berbuat kebaikan dan mencegah kemunkaran. Demikianlah cara menerapkan perilaku mulia.

Lima cara tersebut bisa dilakukan oleh siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.[] (Baca: Tiga Sikap Mulia Nabi di Hadapan Hidangan)