Bagaimana cara agar bayi tidak sembelit?

Kemudian, bila bayi sudah bisa makan makanan padat, Anda bisa memberinya bubur apel. Cara membuatnya cukup mudah, yakni rebus potongan apel kemudian menghaluskannya dengan blender. Anda juga bisa membuat bubur kacang polong yang kaya akan serat dan sereal dari gandum utuh.

Jika penyebab sembelit disebabkan oleh intoleransi laktosa, alergi makanan, atau masalah medis lainnya, hindari pemberian makanan yang memicu munculnya gejala. Beberapa jenis makanan yang biasanya dihindari adalah produk susu dan makanan mengandung gluten.

3. Mandi air hangat dan beri pijatan

Mandi air hangat tidak hanya membersihkan tubuh, tapi juga sekaligus menjadi cara untuk mengatasi sembelit pada bayi.

Panas dari air dapat mengendurkan otot-otot perut yang kaku karena sembelit. Dengan begitu, sensasi perut kram yang dirasakan bayi akan membaik dan menghilang. Pastikan air untuk mandi bayi tidak terlalu panas, yakni hangat suam-suam kuku agar tidak melukai kulitnya.

Selanjutnya, berikan pijatan yang lembut pada perut bayi. Pijatan bisa menenangkan dirinya sehingga bisa mengurangi rewel dan sensasi tidak nyaman karena perutnya yang sakit.

4. Buat bayi aktif bergerak

Anda mungkin juga perlu membuat tubuh bayi bergerak lebih aktif. Tujuannya untuk merangsang gerakan usus bayi jadi lebih aktif sehingga bisa mendorong feses keluar lebih lancar.

Jika bayi yang belum bisa merangkak atau berjalan, Anda bisa membaringkannya di atas kasur. Lalu, pegang kaki bayi dan gerakan kakinya mengikuti gerakan mengayuh sepeda.

5. Ibu harus lebih selektif terhadap menu makannya

Mengatasi sembelit tidak hanya dilakukan oleh bayi, tapi juga ibunya. Terutama pada bayi yang masih diberi ASI dan memiliki masalah medis, seperti alergi dan intoleransi.

Ini dilakukan untuk mencegah tercampurnya zat pemicu sembelit dari makanan yang dikonsumsi sang ibu pada ASI. Pasalnya, beberapa zat bisa mengalir ke ASI, contohnya kafein walaupun dalam jumlah kecil.

Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi atau dihindari oleh ibu menyusui saat anaknya sembelit adalah produk susu, kopi, soda, dan alkohol. Jika Anda khawatir menu makanan yang dikonsumsi mempengaruhi ASI untuk si kecil, lakukan konsultasi ke dokter.

Bila dokter meminta Anda untuk mengurangi produk susu, tanyakan makanan pengganti agar Anda tidak kekurangan kalsium.

Mengatasi sembelit pada bayi dengan obat

Bagaimana cara agar bayi tidak sembelit?

Pada kasus parah, cara mengatasi sembelit pada bayi dengan perawatan di rumah mungkin tidak cukup ampuh. Akibatnya, Anda perlu membawa kembali si kecil ke dokter. Dokter mungkin akan memberikan obat sembelit untuk bayi.

Minum obat untuk sembelit untuk bayi memang cara paling cepat untuk meredakan gejala. Sayangnya, tidak semua obat sembelit di apotek atau toko obat bisa Anda berikan untuk pada bayi.

Biasanya, obat yang diberikan adalah gliserin dosis rendah yang dimasukkan lewat anus. Obat ini bekerja dengan berbagai cara, yaitu melunakkan feses dan membantu usus untuk mendorong feses keluar dari tubuh.

National Health Service, program layanan kesehatan masyarakat di Inggris, menyebutkan bahwa bayi yang belum disapih tidak dianjurkan minum obat untuk sembelit.

Penggunaan obat ini kemungkinan besar dapat menimbulkan efek samping yang buruk karena sistem pencernaan bayi masih belum sempurna.

Sebelum memberikan obat pencahar untuk bayi, dokter akan memastikan beberapa hal, di antaranya:

  • Bayi sudah bisa mengonsumsi makanan padat.
  • Kebutuhan cairan dan serat bayi terpenuhi setiap hari.
  • Bayi bebas dari intoleransi laktosa karena beberapa obat ada yang mengandung laktosa.

Supaya cara mengatasi sembelit pada bayi ini aman, selalu dengarkan petunjuk dokter dan luangkan waktu untuk membaca dengan teliti aturan pakainya. Bila ia melewatkan waktu minum obat, jangan berikan dosis double, lebih baik segera minum obat dengan dosis seperti biasanya.

Jika masih juga tidak membaik, pemeriksaan kesehatan lebih lanjut akan dilakukan. Kemungkinan sembelit yang dialami terjadi akibat adanya penyakit lain, seperti fibrosis kistik, hipotiroidisme, atau penyakit Hirschsprung (gangguan pada usus besar).

Meskipun sembelit pada bayi merupakan kondisi yang cukup umum, sebaiknya bayi segera mendapatkan penanganan.

Bayi dikatakan sembelit ketika tidak buang air besar lebih dari seminggu.

Baca juga: 5 Gejala Sembelit yang Perlu Diwaspadai

Gejala sembelit penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin gangguan pencernaan ini.

Ada beberapa cara mengatasi sembelit pada bayi di rumah.

Namun, ketika sembelit tidak kunjung membaik, orang tua harus memeriksakan ke dokter.

Langsung saja, inilah beberapa cara mengatasi sembelit pada bayi yang bisa dipraktikkan di rumah dan tanpa obat.

1. Olahraga

Seperti halnya orang dewasa, olahraga sederhana cenderung merangsang usus bayi.

Namun, karena bayi mungkin belum berjalan atau bahkan merangkak, orang tua atau pengasuh mungkin ingin membantu mereka berolahraga ringan dengan menggerakkan badannya untuk meredakan sembelit.

Orang tua dapat dengan lembut menggerakkan kaki bayi saat mereka berbaring telentang untuk meniru gerakan mengendarai sepeda.

Melakukan hal ini dapat membantu fungsi usus dan meredakan sembelit.

2. Mandi air hangat

Memandikan bayi dengan air hangat dapat mengendurkan otot perutnya dan membantunya berhenti mengejan.

Hal ini juga dapat meringankan beberapa ketidaknyamanan yang disebabkan oleh sembelit.

3. Perubahan pola makan

Perubahan pola makan tertentu dapat membantu sembelit, tetapi ini akan bervariasi tergantung pada usia dan pola makan bayi.

Saat menyusui bayi, ibu dapat menghindari makanan tertentu, seperti susu.

Mungkin diperlukan beberapa percobaan untuk mengidentifikasi perubahan pola makan yang berpengaruh terhadap sembelit bayi.

Untuk bayi yang diberi susu formula, orang tua mungkin ingin mencoba jenis susu formula dengan merek lain.

Jika bayi makan makanan padat, orang tua atau pengasuh harus mulai memperkenalkan makanan sumber serat yang baik.

Banyak buah dan sayuran dapat membantu merangsang usus karena kandungan seratnya yang lebih tinggi.

Pilihan makanan yang baik untuk bayi dengan sembelit meliputi:

  • apel tanpa kulit
  • Brokoli
  • biji-bijian, seperti oatmeal atau roti gandum atau pasta
  • Persik
  • buah pir
  • plum

Baca juga: 14 Makanan untuk Bantu Mengatasi Sembelit

4. Hidrasi

Bayi biasanya tidak membutuhkan cairan tambahan karena mereka mendapatkan hidrasi dari ASI atau susu formula.

Namun, bayi yang mengalami konstipasi mungkin mendapat manfaat dari sedikit cairan ekstra.

Dokter anak terkadang menyarankan untuk menambahkan sedikit air atau, terkadang, jus buah, ke dalam makanan bayi saat mereka berusia di atas 2-4 bulan dan mengalami konstipasi.

5. Pijat

Ada beberapa cara memijat perut bayi untuk meredakan sembelit. Ini termasuk:

  • Menggunakan ujung jari untuk membuat gerakan melingkar pada perut dengan pola searah jarum jam.
  • Memegang lutut dan kaki bayi bersama-sama dan dengan lembut mendorong kaki ke arah perut.
  • Membelai dari tulang rusuk ke bawah melewati pusar dengan ujung jari.

6. Jus buah

Setelah bayi mencapai usia 2–4 bulan, mereka dapat mengonsumsi sedikit jus buah, seperti jus apel murni.

Jus ini dapat membantu mengobati sembelit.

Namun, orang tua harus berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu.

Baca juga: Cara Mudah Mengatasi Sembelit selama Kehamilan Tanpa Obat

7. Mengukur suhu rektal

Saat bayi mengalami konstipasi, mengukur suhu dubur bayi dengan termometer yang bersih dan dilumasi dapat membantu mereka buang air besar.

Bagaimana cara agar BAB bayi tidak keras?

Mengatasi Bayi Susah BAB.
Memijat perutnya. Memijat perut Si Kecil dengan lembut bisa membantu mengatasi masalah susah BAB yang ia alami. ... .
Membuatnya lebih aktif bergerak. ... .
Mengganti susu formulanya. ... .
Mengombinasikan makanannya. ... .
Memandikannya dengan air hangat. ... .
Mencukupi kebutuhan cairannya..

Berapa lama sembelit pada bayi sembuh?

Orangtua tentu khawatir jika sembelit si kecil tidak kunjung sembuh. Sembelit umumnya berlangsung 3-7 hari pada anak usia sekolah.

Apa yang menyebabkan BAB bayi keras?

Kekurangan cairan bisa menyebabkan kotoran bayi menjadi kering atau keras, sehingga susah dikeluarkan. Selain itu, bayi terkadang susah menerima makanan dan minuman karena memiliki masalah di mulutnya, seperti pertumbuhan gigi susu atau adanya sariawan.