Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia berasal dari

ASAL USUL PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

TEORI YUNAN

            Teori Yunan merupakan teori yang menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia berasal dari wilayah yunan (china selatan).  Teori ini di dukung oleh para ahli seperti R.H Geldern, J.H.C. Kern, J.R. Foster, dan J.R. Logon.  Robert Barron Von Heine  berpendapat bahwa pada masa neolitikum (2000 SM-200 SM) terdapat sebuah bangsa yang melakukan perpindahan atau migrasi dalam beberapa gelombang dari utara menuju selatan. Gelombang Migrasi dari orang-orang yunan sampai hari ini muncul 3 gelombang migrasi yang meliputi  orang negrito, Proto-Melayu dan Deutro Melayu

Orang Negrito

            Menurut teori ini kedatangan orang Negrito di nusantara diyakini sebagai penduduk awal nusantara. Orang negrito diperkirakan telah ada di nusantara sebelum masuk orang-orang proto melayu dan deutro melayu. Ciri-ciri fisik dari orang negrito yaitu 1) berkulit gelap, 2) berambut kriting, 3) bermata bundar, 4) berhidung lebar, 5) berbibir penuh dan 6)  berbadan pendek.

Proto – Melayu

            Migrasi pertama ini diperkirakan belangsung pada tahun 2500 SM. Kelompok yang bermigrasi ini dikenal dengan istilah Proto – Melayu atau melayu tua. Peradaban Proto Melayu lebih maju dibanding dengan peradaban orang negrito.  Proto Melayu sudah mampu memproduksi  alat-alat untuk bercocok tanam, barang pecah belah, dan perhiasan. Meskipun peradaban Proto-Melayu sudah lebih maju dari negrito, mereka masih menggunakan pola hidup yang sama yaitu nomaden (berpindah-pindah). Sedangkan untuk ciri fisik dari orang-orang proto melayu diperkirakan 1) mempunyai rambut lurus, 2) kulit kuning kecoklatan, dan  3) bermata sipit.

            Kedatangan proto melayu ke nusantara diperkirakan melalui dua jalur yaitu Jalur pertama proto melayu masuk dan menyebar ke sulawesi dan papua. Peradaban ini membawa kebudayaan neolitikum berupa kapak lonjong. Sedangkan jalur kedua masuk dan menyebar ke sumatra, kalimantan, jawa, bali, dan Nusa Tenggara. Peradaban ini membawa kebudayaan neolitikum berupa beliung persegi


Deutro Melayu

            sekitar tahun 1500 SM gelombang migrasi ras Autronesia dari teluk tonkin bergerak keselatan menuju nusantara. Gelombang migrasi ini sering diistilahkah dengan Deutro Melayu atau Melayu Muda. Kedatangan deutro melayu ke Nusantara berakibat pada terdesaknya Proto Melayu yang sudah lebih dulu mendiami Nusantara. Deutro melayu hidup secara berkelompok dan tinggal menetap disuatu tempat.

            kedatangan ras deutro melayu membawa budaya baru berupa perkakas dan senjata besi atau kebudayaan dongson. Bahkan mereka sering disebut dengan orang-orang dongson. Peradaban deutro lebih tinggi dari peradaban orang proto melayu. orang deutro melayu membuat perkakas yang menggunakan bahan dari perunggu. mereka juga ahli dalam mengerjakan logam dengan sempurna. Sedangkan dalam bidang  pengolahan tanah orang deutro melayu telah mengenal sistem irigasi pada tanah-tanah yang berhasil mereka ciptakan, dengan didahului dengan membabat hutan. Selain itu pula orang-orang deutro melayu juga mempunyai ketrampilan dalam bidang pelayaran. Kemampuan mereka belayar lebih unggul dari pada pendahulunya. Kemampuan orang orang deutro melayu dalam pelayaran didukung oleh pengetahuan mereka dalam hal ilmu perbintangan.

            berdasarkan tinggalan arkeologi berupa kapak persegi panjang. Perkiraan orang deutro melayu pernah hidup diwilayah Malaka, Sumatra, Kalimantan, Filiphina, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara.

TEORI NUSANTARA

            Teori Nusantara merupakan teori yang menyatakan bahwa peradaban nenek moyang bangsa indonesia tidak berasal dari luar indonesia melainkan berasal dari dalam indonesia sendiri. Teori pendudukung dari teori ini yaitu M.Yamin, J. Crawford, K. Himply dan Sutan Takdir Ali Sjahbana. Asumsi munculnya teori ini didasarkan kepada argumentasi sebagai berikut

  1. peradaban bangsa melayu ataupun jawa telah memiliki peradaban yang tinggi. Tingginya peradaban bangsa melayu atau jawa hanya dicapai dengan proses perjalanan yang panjang. Hal ini menunjukkan orang melayu dan jawa berasal dan berkembang dari nusantara itu sendiri
  2. Sedangankan kemiripan bahasa melayu dan bahasa kamboja seperti yang dikemukakan pendudukung teori yunnan hanya bersifat kebetulan
  3. Temuan-temuan fosil dan artefak yang ditemukan di Nusantara lebih banyak di banding di wilayah lain. Bahkan penemuan fosil manusia purba seperti homo wajakensis dan homo soloensis menjadi salah satu keturunan tertua manusia yang berasal dari nusantara
  4. Rumpun bahasa Austronesia yang berkembang diwilayah nusantara sangat jauh berbeda dengan bahasa yang berada di daerah Asia Tengah (yunnan)

TEORI OUT OF TAIWAN

            Teori out of taiwan ini menepatkan formosa atau taiwan menjadi asal usul nenek moyang bangsa nusantara. Argumentasi ini berdasarkan pada pendekatan kebahasaan dimana keseluruhan bahasa yang digunakan suku-suku di Indonesia diketahui berasal dari rumpun austronesia. Sedangkan akar rumpun bahasa Austronesia awalnya berasal dari kepulauan Formosa yang telah berkembang sejak 6.000 tahun lalu. selain berdasarkan pendekatan kebahasaan para pendukung teori out of taiwan juga melakukan penelitian melalui genetika atau dna. dari hasil penelitian tahun 2018 terhadap 3700 dari 35 etnis berbeda, terungkap bahwa orang-orang indonesia memang memiliki kecocokan genetika dengan bangsa austronesia

            Perjalanan orang-orang formosa/taiwan kenusantara melalu filiphina. Orang formosa tiba di bagian utara filiphina sekitar 4500-3000 SM. Selanjutnya sekitar tahun 3500-2000 SM manusia yang telah mendiami filiphina melakukan migrasi kembali ke Kalimantan, Sulawesi dan Maluku utara. Kemudian mereka menyebar ke Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara, Papua Bagian Barat, Oseania, hingga mencapai melanesia di Samudra Pasifik.

TEORI OUT OF AFRICA

            Teori ini menyatakan bahwa nenek moyang dari bangsa Indonesia berasal dari Afrika. Pergerakan manusia Afrika baru menyebar keseluruh Afrika sejak tahun 200.000 SM- 60.000 SM. Kemudian pada tahun 55.000 SM orang Afrika bermigrasi ke wilayah Asia Tengah. Kemudian pada tahun 50.000 SM manusia Afrika telah memenuhi Asia Tengah dan mulai masuk ke Asia Timur. Kemudian pada tahun 45.000 SM manusia sudah menyebar ke wilayah Rusia, Eropa, Asia Tengah, Asia Tenggara, dan Australia. Argumentasi teori out of africa ini didasarkan pada kajian ilmu genetika melelui penelitian mitokondria baik laki-laki maupun perempuan.

Indonesia adalah bangsa yang memiliki keberagaman yang sangat banyak dan unik, terdapat lebih dari 300 etnis atau suku bangsa yang mendiami berbagai pulau di Indonesia. Mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, belum lagi pulau-pulau kecil yang tidak bisa kita lupakan begitu saja. Dengan keberagaman ini, tentu akan muncul pertanyaan, dari manakah asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia?

Teori Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia biasanya akan didasarkan pada dua hal, pertama adalah dasar atas kesamaan bentuk fisik dan yang kedua adalah kesamaan dari akar bahasa yang digunakan. Sudah banyak ahli yang sejak lama memiliki pandangan yang berbeda akan hal ini. Tiap ahli juga memiliki alasan kuat yang mendasari teori yang mereka kemukakan.

Tetapi dalam catatan dan berbagai penemuan fosil manusia purba di Indonesia, menyebutkan bahwa nenek moyang Indonesia sebenarnya sudah ada sejak 3000 tahun sebelum masehi. Namun masih ada teori lainnya yang mencoba menjelaskan hal ini, berikut ini adalah teori dari ahli yang bisa dijadikan sebagai sebuah acuan untuk mencari tahu asal-usul dari nenek moyang bangsa Indonesia.

Teori dari Drs. Moh. Ali (Teori Yunan)

Ini adalah salah satu teori yang banyak diketahui dan juga dipelajari di sekolah. Teori Yunan menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, sebuah wilayah di Tiongkok Selatan. Drs. Moh. Ali meyakini akan hal ini.

Orang-orang China kuno dipercaya masuk ke Nusantara melalui hulu-hulu sungai besar di daratan Asia. Mereka juga diyakini datang secara bergelombang. Gelombang pertama dikenal dengan sebutan bangsa Proto Melayu atau Melayu Muda yang datang mulai dari 3000 hingga 1500 tahun sebelum masehi. Ciri-ciri dari gelombang ini adalah kebudayaan neolitikum dan menggunakan perahu bercadik satu.

Sedangkan gelombang kedua disebut sebagai bangsa Deutro Melayu atau Melayu muda sekitar 1500 hingga 500 tahun sebelum masehi. Ciri yang menonjol adalah penggunaan perahu bercadik dua.

Teori dari Prof. Dr. H. Kern

Prof. Dr. H. Kern yang berasal dari Belanda ini berpendapat bahwa orang Indonesia berasal dari daratan Asia. Dasar dari pendapat beliau adalah pada kesamaan bahasa yang digunakan. Menurutnya orang yang hidup di wilayah Indonesia, Polinesia, Melanesia dan Mikronesia memiliki kemiripan bahasa, yakni bersumber dari rumpun Austronesia (berasal dari Austria).

Bangsa Indonesia berasal dari satu daerah yang menggunakan bahasa Campa (bahasa yang kini dipakai di Kamboja). Kern menemukan banyak kesamaan istilah geografis, istilah binatang dan nama alat perang kuno yang pernah digunakan.

Teori dari Prof. Dr. Sangkot Marzuki

Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari dataran Austronesia (berasal dari Austria). Prof. Dr. Sangkot Marzuki mendasarkan pendapatnya berdasarkan pada penemuan DNA fosil manusia purba. Beliau juga menyanggah bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunan, China. Menurut beliau, manusia purba jenis Pithecanthropus Erectus tidak ada kelanjutannya pada manusia sekarang. Jenis tersebut telah punah dan digantikan oleh jenis baru yang fosilnya ditemukan di Afrika, dan hingga kini masih diyakini sebagai nenek moyang manusia.

Teori dari Prof. Mohammad Yamin

Teori dari Prof. Mohammad Yamin ini mencoba untuk menyangkal teori-teori di atas. Beliau berpendapat bahwa orang Indonesia berasal dari dalam Indonesia sendiri bukan berasal dari luar.

Salah satu hal yang coba dijadikan sebagai bukti utama adalah fosil-fosil manusia purba dan artefak yang ditemukan di Indonesia lebih lengkap dan banyak dibandingkan fosil yang ditemukan di luar negeri. Misalnya saja temuan Pithecanthropus soloensis dan wajakensis yang tak ditemukan di daerah Asia lain termasuk wilayah Indocina.

Itu dia beberapa pendapat dan teori para ahli mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Apakah kamu memiliki pertanyaan mengenai hal ini? Silahkan tuliskan pertanyaan kamu di kolom komentar ya, dan jangan lupa untuk share pengetahuan ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA