Fungsi dongeng adalah sebagai hiburan, dan sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral. Hal itu disebabkan karena cerita dalam dongeng banyak yang melukiskan sebuah sindiran, dan kebenaran berisikan pelajaran moral.
Unsur-unsur dongeng terdiri dari tema, alur, latar, tokoh, penokohan, dan amanat. Dongeng merupakan cerita sederhana bersifat fiksi, di mana unsur-unsur yang ada di dalamnya hasil rekayasa dari pengarangnya.
Baca juga: Mengenal Hikayat: Ciri, Unsur, Jenis, dan Tujuannya
Dikutip dari modul Bahasa Indonesia oleh Dr. Agus Triantono, dongeng bisa berisi peristiwa aneh pada zaman dahulu, sehingga termasuk dalam cerita tradisional. Melalui dongeng, nilai kepercayaan dan adat istiadat masyarakat juga dapat tercermin.
Cerita tradisional adalah cerita penyebarannya disampaikan secara turun temurun. Oleh karena itu, pengarang atau penulis dongeng biasanya tidak dapat dikenali secara pasti.
Cerita tradisional dapat disebarkan secara luas ke berbagai tempat kemudian cerita itu akan disesuaikan dengan daerah setempatnya. Maka, tidak heran terkadang dongeng di suatu tempat, akan sama di suatu tempat lainnya.
Apakah detikers pernah mendengar cerita Cinderella atau Bawang Putih dan Bawang Merah dari Indonesia? Kedua judul dongeng tersebut mengandung isi cerita yang sama. Hal itu disebabkan karena cerita tradisional bersifat umum dan dapat degan mudah diterima masyarakat.
Ciri-ciri Dongeng
Ceritanya singkat, dengan menggunakan alur cerita yang sederhana.
Kalimat pembuka, pada umumnya diawali dengan kata-kata: pada zaman dahulu, pada masa silam, alkisah, dan sebagainya.
Terdapat dua tokoh yang berlawanan, yaitu tokoh yang baik dan yang jahat.
Ditulis dengan gaya penceritaan secara lisan
Bersifat fiktif atau khayalan.
Amanat atau pesannya biasa dituliskan dalam cerita.
Tema dari suatu dongeng akan mengandung pesan moral. Daya tarik cerita timbul melalui kebaikan dan cerita cinta, serta berisi manta-mantra ajaib.
Tidak diketahui siapa pengarangnya
Struktur Dongeng
- Pendahuluan
Bagian awal ini akan berisi pernyataan umum yaitu kalimat pengantar untuk memulai dongeng atau sebelum kalimat pembuka paragraf pertama. - Kejadian atau Peristiwa
Kejadian ceritanya disusun sesuai dengan urutan waktu (kronologis). - Penutup
Dalam penutup biasanya terdapat suatu pernyataan umum, berupa pesan moral maupun komentar tentang kebaikan yang dapat mengalahkan kejahatan. Kalimat penutup yang sering ditemukan dalam dongeng. misalnya "mereka hidup bahagia selamanya".
Jenis-jenis Dongeng
1. Dongeng Binatang (Fabel)
Fabel adalah dongeng yang tokohnya diperankan oleh binatang, dengan berperilaku layaknya manusia. Dalam dongeng fabel biasanya cerita perbuatan baik dan buruk, yang menggambarkan watak dan budi pekerti manusia. Contoh dongeng fabel: Si Kancil, Buaya yang Serakah, Persahabatan Kelinci dan Monyet.
2. Dongeng Biasa
Dongeng biasa adalah dongeng yang bisanya menceritakan suka duka, dan impian seseorang. Contoh dongeng biasa: Cinderella, Ande-ande Lumut, Bawang Putih dan Bawang Merah.
3. Lelucon (Jenaka)
Dongeng lelucon akan berisi cerita lucu dari tokoh-tokohnya. Contoh dongeng jenaka: Si Kabaya (Jawa Barat), Pan Balang Tamak (Bali), Singa Rewa (Kalimantan).
4. Legenda
Dongeng legenda merupakan cerita yang berhubungan dengan asal usul atau sejarah darisuatu tempat. Contoh dongeng legenda: Danau Toba, Candi Prambanan, dan Tangkuban Perahu.
5. Mite
Mite atau dikenal juga mitos dalah dongeng yang isinya berhubungan dengan kepercayaan dan hal-hal gaib yang dipercaya oleh masyarakat tertentu.
Contoh dongeng mite: Roro Jongrang, dan Nyi Roro Kidul.
6. Sage
Sage adalah dongeng yang menceritakan mengenai sejarah dengan campuran fantasi dari masyarakat. Contoh dongeng sage: Si Pitung, Panji, dan Lutung Kasarung.
7. Parabel
Dongeng yang isinya mengandung nilai-nilai keagamaan, moral, hingga pendidikan untuk pandangan hidup. Contoh dongeng parabel: Kisah Malin Kundang, dan Hikayat Bayan Budiman.
Saat kita masih kecil, tentunya kita pernah diceritakan, dibacakan, dan dipertontonkan oleh orang tua tentang kisah-kisah seperti Si Kancil, Malin Kundang, Timun Mas, atau lainsebagainya. Tahukah kalian? Cerita-cerita tersebut merupakan cerita fiksi berupa dongeng. Artikel ini membasa tentang pengertian dongeng, makna, tujuan dan contohnya.Pengertian Dongeng
Dongeng adalah suatu cerita yang dikarang dengan tema yang tidak benar-benar terjadi tetapi seolah-olah terjadi. Di Indonesia, dongeng ini juga dikenal dengan cerita rakyat dengan latar yang berasal dari berbagai macam adat.
Dongeng ini biasanya dibuat karena inspirasi dari sebuah peristiwa di masa lalu. Pada awalnya, dongeng ini identik dengan cerita-cerita primitif yang bertemakan soal hal-hal supranatural seperti animisme, dinamisme, dan yang lainnya.
Namun, setelah berkembang, dongeng dijadikan sebagai media hiburan untuk anak sehingga memberikan kesan positif untuk masa kecilnya. Meski dikemas dengan hiburan, dongeng biasanya juga memberikan pendidikan karakter lewat pesan-pesan tersirat yang disampaikan lewat cerita tersebut.
Alhasil, dongeng-dongeng itu menjadi warisan turun temurun dari nenek moyang sehingga bisa terus dibaca dan masih relevan di era sekarang ini.
Dongeng ini pada umumnya tidak diketahui asalnya darimana atau penciptanya siapa, dongeng ini bisa dibuat oleh siapapun. Bahkan kalian pun bisa membuat dongeng kalian sendiri. Dengan catatan, dongeng itu harus memenuhi beberapa persyaratan yang agar bisa diterima di masyarakat.
Di Era modern ini, salah satu contoh dongeng yang paling populer adalah film-film yang disajikan oleh Walt Disney. Cerita-cerita yang difilmkan oleh Disney seperti Frozen, Cinderella, Moana, Beauty and the Beast adalah deretan dongeng yang saat ini populer di kalangan anak-anak.
Film-film tersebut meskipun kesannya hanya kartun yang bersifat menghibur, tetapi sebenarnya ada pesan-pesan moral tersirat yang disampaikan.
Baca juga: Pengertian Pantun, Unsur, Struktur Hingga Jenisnya
Bentuk-bentuk Dongeng
1. Cerita Binatang atau Fabel
Fabel merupakan cerita yang berkaitan dengan dunia hewan, dimana hewan itulah yang menjadi pemeran utama dari dongeng tersebut. Binatang-binatang tersebut diceritakan seolah-olah memiliki sifat seperti manusia yang bisa berbicara.
Salah satu dongeng fabel yang paling terkenal di Indonesia adalah dongeng Si Kancil.
2. Cerita Jenaka
Cerita Jenaka merupakan dongeng yang tema dari ceritanya bertemakan humor-humor sehingga membuat pembaca tertawa dan bersuasana menyenangkan.
Salah satu dongeng yang populer di Indonesia adalah dongeng dari Jawa Barat yang berjudul Kabayan.
3. Cerita Mitos
Cerita mitos adalah cerita yang berhubungan dengan hal-hal yang menyenggol soal kepercayaan masyarakat yang bersifat tidak masuk akal. Pada umumnya, cerita-cerita ini bertemakan soal hal-hal supranatural, gaib, dan bahkan misteri.
Salah satu cerita dongeng bertemakan mitos di Indonesia adalah Roro Jonggrang.
4. Cerita Sejarah atau Sage
Cerita Sage merupakan cerita jenis dongeng yang bertemakan sejarah, tetapi dikaitkan dengan fantasi dari masyarakat.
Salah satu contoh dari dongeng berjenis sage di Indonesia adalah Tutur Tinular.
5. Cerita Parabel
Cerita Parabel merupakan dongeng yang mengkombinasikan unsur keagamaan dan pendidikan. Namun, dongeng jenis ini tidak banyak dikenal oleh masyarakat.
Salah satu contoh dongen dengan jenis parabel di Indonesia adalah Damarwulan.
6. Cerita Legenda
Sesuai dengan namanya, cerita ini bertemakan dengan legenda. Biasanya cerita legenda berkaitan dengan asal usul dari suatu tempat.
Di Indonesia, jenis dongeng ini mungkin paling banyak di antara yang lainnya. Hal itu dikarenakan di Indonesia banyak tempat-tempat bersejarah.
Salah satu contoh dongeng legenda yang terkenal di Indonesia seperti Legenda Danau Toba dan Legenda Tangkuban Perahu.
7. Cerita Biasa
Dongeng yang bertema biasa ini biasanya bercerita tentang kisah suka duka seorang manusia. Cerita ini seperti dongeng Cinderella yang bercerita tentang wanita yang terlunta-lunta oleh ibu tirinya, tetapi berakhir menjadi seorang putri.
8. Dongeng Hikayat
dongeng hikayat ini biasanya bercerita tentang kepahlawanan dari seseorang. Biasanya, para tokoh-tokoh dalam cerita ini memiliki kesaktian khusus yang membuatnya bisa menyelamatkan masyarakat.
Contoh dari dongeng hikayat ini adalah cerita Abu Nawas.
Ciri-Ciri Dongeng
1. Ditulis oleh Anonim
Dongeng yang tersebar di masyarakat biasanya bersifat anonim alias tidak diketahui siapa penulisnya. Namun, meskipun tak dikenal penulisnya, dongen-dongeng ini tetap populer di kalangan masyarakat. Karena itu pula, dongeng juga menjadi milik bersama.
2. Awalnya Disebarkan Secara Lisan
Sebelum dituliskan atau dibuat dalam bentuk audio visual, dongeng-dongeng ini pertama muncul lewat lisan yang diceritakan dari orang ke orang sehingga tersebar luas.
3. Berbagai Versi
Karena dibuat secara lisan dari mulut ke mulut, dongeng ini pada akhirnya memiliki beberapa versi dan tidak diketahui mana versi yang paling pertama.
4. Alur Sederhana
Dongeng biasanya juga dibuat dengan alur yang sederhana supaya bisa mudah dimengerti oleh masyarakat, termasuk seperti anak-anak.
5. Cerita Fiktif dan Pralogis
Seperti yang telah dijelaskan bahwa dongeng merupakan cerita-cerita yang bersifat khayalan, sehingga sesuatu yang tidak masuk akal pun akan dipercaya.
6. Mempunyai Sebuah Pola
Dongeng biasanya diceritakan dengan pola tertentu dengan awalan tertentu dan akhiran yang sudah terpola. Biasanya dongeng dimulai dengan kata-kata “pada suatu hari…, pada suatu ketika, di sebuah desa.., dan lain sebagainya”.
7. Tokoh Tidak Detail
dalam dongeng penokohannya tidak dijelaskan secara detail bagaimana watak atau sifat dari tokoh yang diceritakan.
Unsur Dongeng
1. Tema
Tema merupakan ide pokok atau gagasan utama dari sebuah dongeng.
2. Latar
Latar adalah suasana waktu dan tempat dari cerita dongeng.
3. Alur
Alur ini merupakan jalan cerita dari sebuah dongeng.
4. Tokoh
Tokoh merupakan pelaku atau pemeran yang ada di cerita dongeng tersebut.
5. Penokohan
Penokohan adalah watak-watak yang dimiliki oleh tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita.
6. Amanat
Amanat ini sesuai dengan tujuan dari dongeng adalah untuk memberikan pesan-pesan moral yang tersirat kepada para pendengar.
Nilai-Nilai Moral dalam Dongeng
Seperti yang telah dijelaskan bahwa selain menghibur, dongeng juga mengandung pesan-pesan tersirat, termasuk seperti pesan moral.
Nilai-nilai moral itu biasanya seperti:
1. Nilai kepatuhan
2. Nilai Tawakal
3. Nilai Keberanian
4. Nilai Kebenaran
5. Nilai Rela Berkorban
6. Nilai Kejujuran
7. Nilai Keadilan
8. Nilai Kebijaksanaan
9. Nilai Menghormati Sesama
10. Nilai Kasih Sayang
11. Nilai Kerukunan
12. Nilai Kerukunan
13. Nilai Bekerja Keras
Manfaat Dongeng untuk Anak
Meski saat ini dongeng telah dikembangkan dalam bentuk-bentuk seperti buku atau film, namun pada awalnya dongeng ini diceritakan secara lisan, terutama kepada anak.
Biasanya, tujuan orang berdongeng kepada anak adalah untuk memberikan pengetahuan atau menghibur.
Namun, secara umum manfaat menceritakan dongeng kepada anak adalah untuk:
1. Merangsang imajinasi anak.
2. Menumbuhkan sikap peduli terhadap suatu budaya.
3. Mengembangkan penalaran anak.
4. Mengajarkan kepada anak terkait perbuatan yang baik dan buruk.
5. Menumbuhkan rasa hormat dan kepercayaan diri kepada masyarakat.
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian dari cerita dongeng beserta dengan contoh-contohnya.
Cerita dongeng ini termasuk ke dalam materi Bahasa Indonesia yang akan diajarkan di Sampoerna Academy. Tetapi, Sampoerna Academy memiliki metode pengajaran yang berbeda dengan menggunakan perangkat belajar terbaik yang memungkinkan siswa menikmati belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
Hal ini agar siswanya lebih siap untuk masa depan dengan 21st Century Learning. Pahami lebih lengkap terkait 21st Century Learning