Apakah otak pfc yang rusak bisa diperbaiki

PortalJember.com - Sesuatu yang berbagu pornografi lebih berbahaya daripada narkoba.

Seseorang yang pernah melihat hal pornografi pasti akan kecanduan yang bahkan bisa melebihi narkoba.

Bahkan, kecanduan melihat hal buruk seperti itu akan membuat otak menjadi rusak.

Baca Juga: Posisi Sujud dalam Sholat yang seperti Ini Dilarang oleh Nabi, Ustadz Adi Hidayat: Banyak Dilakukan Wanita

Lantas, jika sudah terlanjur, bagaimana cara menyembuhkan otak dan menghilangkan kebiasaan akibat pornografi?

Ustadz Adi Hidayat menjelaskannya dalam sebuah video di kanal Youtube Fathul Islam Channel pada 6 Januari 2020.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, saat seseorang sudah terinfeksi sesuatu hal yang buruk, maka kembali pada Al-Qur'an, seperti pada surah An-Nisa ayat 17-18:

Baca Juga: 10 Kunci Hidup Sukses dan Bahagia Menurut Ustadz Adi Hidayat, Kesuksesan dan Kenyamanan Hidup Mudah Didapat


Ilustrasi gambar (Shutterstock)

Pada era digital ini sebagian besar aktivitas anak dan remaja tidak dapat dipisahkan dari gawai dan internet. Selain terdapat situs khusus yang menyediakan banyak konten vulgar, di internet juga muncul berbagai macam iklan yang dapat diakses anak secara tidak sengaja, hal ini tentu saja membuat orangtua harus lebih waspada dan melakukan pengawasan ekstra sehingga anak dapat mengakses konten yang aman dan sesuai dengan usianya.

Uswatun Hasanah Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya yang juga merupakan spesialis keperawatan jiwa menjelaskan, beberapa studi telah menunjukkan berbagai dampak buruk pornografi, mulai dari kecanduan, kerusakan otak, hingga gangguan mental.

“Dampak pertama adalah kecanduan. Kecanduan pornografi dapat berawal dari faktor ketidaksengajaan yang kemudian memunculkan rasa penasaran, sehingga mendorong anak untuk mencoba dengan sengaja,”jelas Uswatun Selasa (16/8/22)

Menurut Uswatun, pada tahap coba-coba ini, anak merasakan sensasi yang menyenangkan sehingga ingin mengulang perilaku yang sama (terus menyaksikan konten pornografi) secara berulang yang akhirnya menyebabkan kecanduan. Tujuannya hanya satu yaitu untuk mendapatkan sensasi menyenangkan tersebut.

“Kecanduan ini akan berdampak pada kerusakan otak yang cukup serius.Pornografi merupakan bentuk adiksi yang tidak dapat diamati secara langsung dengan system indera namun dapat menimbulkan kerusakan otak yang permanen melebihi kencanduan narkoba,”katanya.

Selanjutnya adalah kerusakan otak. Kerusakan otak yang diakibatkan oleh pornografi erat kaitannya dengan kecanduan. Kecanduan menciptakan perubahan kimia di otak, perubahan anatomi dan patologis yang menghasilkan berbagai manifestasi disfungsi otak yang secara kolektif atau yang disebut sindrom hipofrontal.

“Bagian otak yang diserang saat anak kecanduan pornografi adalah Pre Frontal Korteks (PFC). PFC berfungsi sebagai pusat pengendali emosi, konsentrasi, pembeda antara baik dan buruk, pengendalian diri, berpikir kiritis, membentuk kepribadian dan perilaku sosial,”imbuhnya lagi.

Uswatun menjelaskan bagian otak ini juga yang berfungsi dalam proses berpikir dalam merencanakan masa depan seseorang, sehingga saat anak kehilangan fungsi PFC ini maka anak dikatakan kehilangan "sistem rem" otak, yang dalam artian sederhana, anak tidak mampu mengontrol pikiran dan perilakunya.

Dampak lain juga perubahan perilaku. Kerusakan pada PFC tentunya mempengaruhi perilaku anak. Perilaku yang umum ditunjukan oleh anak yang kecanduan pornografi diantaranya adalah lebih senang menyendiri mengurung diri di kamar, gugup dan menghindari kontak mata saat diajak komunikasi, malas beraktivitas, tidak mau bergaul dengan orang lain, tidak mau lepas dari gawai dan marah bahkan mengamuk jika aktivitasnya dengan gawai diganggu atau dibatasi.

Terakhir adalah gangguan mental. Selain perubahan perilaku masalah mental yang akan dialami diantaranya gangguan konsep diri, depresi, kecemasan sedang sampai berat, penyimpangan seksual dan perilaku kekerasan.

Uswatun menjelaskan beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua maupun lingkungan sekitar yakni dengan melakukan pengawasan ekstra, membekali anak dengan kasih sayang juga ilmu agama serta seks edukasi sesuai dengan tahap perkembangan, meletakkan komputer di ruang keluarga, memasang aplikasi pengaman pada gawai serta melatih anak untuk mengakses internet dengan aman dan sehat.

“Jika anak dan remaja terlanjur kecanduan pornografi maka orangtua dapat melakukan pendampingan dan pengawasan untuk penghentian secara bertahap dengan didampingi oleh seseorang yang  profesional dan jika kecanduan sudah sampai menyebabkan kerusakan otak cukup serius, maka dapat dilakukan berbagai bentuk terapi yang dilakukan oleh tim profesional,”pungkasnya.

Apakah otak PFC bisa kembali normal?

Begitupun dengana trofi atau pengecilan atau penciutan pada otak tentu tidak dapat kembali dengan normal dan dapat menimbulkan kelaianan yang permanen. Jika keluhan tersebut terjadi maka perlu berkonsultas dengan dokter ahli psikiater untuk penanganan lebih lanjut.

Apa yang terjadi jika PFC mengalami kerusakan?

Jika PFC rusak, maka akan timbul gejala-gejala yang ditandai dengan kurangnya daya berkonsentrasi, tidak dapat membedakan benar dan salah, berkurangnya kemampuan untuk mengambil keputusan dan menjadi pemalas.

Apakah otak yang rusak bisa diperbaiki?

Perlu Anda ketahui bahwa kerusakan pada otak bersifat irreversible atau tidak bisa dipulihkan. Yang bisa dilakukan adalah menjaga agar fungsi otak yang lain tidak ikut rusak. Anda perlu melakukan beberapa latihan untuk menjaga kesehatan otak Anda.

Apakah otak rusak akibat PMO bisa disembuhkan?

Sebab itu, penanganan atas kondisi ini pun tidak bisa dilakukan secara singkat. Sejauh ini, belum diketahui metode penyembuhan kerusakan otak akibat PMO yang lebih baik dari pada menghentikan segala aktifitas yang berkaitan dengan PMO itu sendiri.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA