Apakah laboratorium berfungsi sebagai sarana utama atau sarana penunjang dalam pembelajaran IPA?

LABORATORIUM SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR

Makalah Kelompok Ini Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Manajemen Pusat Sumber Belajar

Disusun Oleh:

Kelompok III

Eryus Herlina                        (1532900082)

Rian Ramadhan                      (1522900050)

Adelia Pratiwi                         (1532900062)

Asriyantini                              (1532900070)

Aulia Fitria                              (1532900071)

Debby Andriansyah                (1532900078)

Fitriana                                    (1532900083)

Heru Yudistiro                        (1532900088)

Dosen Pengampu:

Dafit Satria, M.Pd.I

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

2018

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.. ii

A.   Latar Belakang. ii

B.    Rumusan Masalah. iii

C.    Tujuan. iii

BAB II  PEMBAHASAN.. 1

A.   Pengertian Laboratorium.. 1

B.    Manajemen Laboratorium.. 3

C.    Fungsi Laboratorium Sebagai Pusat Sumber Belajar 4

D.   Peranan Laboratorium Sekolah. 5

E.    Organisasi Labotarium di Sekolah. 5

F.    Jenis-Jenis Laboratorium di Sekolah. 9

G.   Infrastruktur Laboratorium di Sekolah. 11

H.   Kelebihan dan Kekurangan Laboratorium Sebagai Pusat Belajar 12

I.     Hal Penting Yang Harus Diperhatikan dalam Laboratorium.. 12

BAB III PENUTUP. 14

Kesimpulan. 14

DAFTAR PUSTAKA.. 15

 

Dalam sistem pendidikan sekarang, peserta didik dipacu dan dilatih untuk mengembangkan ketrampilan ilmiah seperti mencari, mengumpulkan, mengamati, bereksperimen, dan menyimpulkan data yang telah ada. Dengan bantuan media pembelajaran dan sumber belajar yang sudah disiapkan lembaga sekolah sangat berpengaruh terhadap perkembangan ketrampilan berpikir peserta didik tersebut.

Berbagai usaha yang dilakukan oleh guru atau pengelola pendidik untuk lebih meningkatkan serta mendukung proses belajar yang lebih efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau hasil belajar, salah satunya yang terkait dengan pusat sumber belajar. Banyak berbagai sumber yang dapat dijadikan sebagai pusat sumber belajar yang salah satunya laboratorium. Laboratorium perlu dilestarikan serta dikelola, karena berperan untuk mendorong efektivitas serta optimalisasi proses pembelajaran melalui penyelenggaraan berbagai fungsi yang meliputi fungsi layanan, fungsi pengadaan/pengembangan media pembelajaran, fungsi penelitian dan pengembangan dan fungsi lain yang relevan untuk peningkatan efektivitas dan efisien pembelajaran.

Salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah laboratorium. Laboratorium merupakan infrastruktur sekolah yang mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah, seperti bidang ilmu bahasa dan ilmu pengetahuan alam (fisika, biologi, dan kimia) yang menuntut adanya pembuktian antara teori yang didapatkan dengan realita yang sebenarnya. Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi siswa. Banyak fungsi Dan manfaat yang dapat diambil dari penggunaan laboratorium. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar.

B.    Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan laboratorium?

2.      Apa yang dimaksud dengan manajemen laboratorium?

3.      Apa saja fungsi laboratorium sebagai pusat sumber belajar?

4.      Apa saja peranan laboratorium di sekolah?

5.      Bagaimana organisasi laboratrium di sekolah?

6.      Apa saja jenis-jenis laboratorium di sekolah

7.      Bagaimana infrastruktur laboratorium di sekolah?

8.      Apa saja kelebihan dan kekurangan laboratorium sebagai pusat sumber belajar?

9.      Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam laboratorium?

C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengertian laboratorium.

2.      Untuk mengetahui pengertian manajemen laboratorium.

3.      Untuk mengetahui fungsi laboratorium sebagai pusat sumber belajar.

4.      Untuk mengetahui peranan laboratorium di sekolah.

5.      Untuk mengetahui organisasi laboratrium di sekolah.

6.      Untuk mengetahui jenis-jenis laboratorium di sekolah.

7.      Untuk mengetahui infrastruktur laboratorium di sekolah.

8.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan laboratorium sebagai pusat sumber belajar.

9.      Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam laboratorium.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Laboratorium

Secara etimologi kata “Labolatorium” berasal dari kata lain yang berarti ‘tempat bekerja’ dan dalam perkembangan kata “Labolatorium” mempertahankan kata aslinya yaitu ‘tempat bekerja’ akan tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah.

Berdasarkan peraturan pemerintah No 32 tahun 2013 sebagai pengganti PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, bahwa laboratorium merupakan sarana prasarana yang diperlukn untuk menunjang proses pembelajran. (Depdiknas, 2008, hal. 112)

Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. Laboratorium adalah suatu ruangan yang tertutup di mana percobaan eksperimen dan penelitian dilakukan. (Depdiknas, 2008, hal. 112)

DefInisi laboratorium menurut para ahli yaitu:

Laboratorium adalah tempat atau ruangan di mana para ilmuwan bekerja dengan peralatan untuk penyelidikan dan pengujian terhadap suatu bahan atau benda.

Laboratorium adalah instalasi atau lembaga yang melaksanakan pengujian.

  • Menurut W.J.S Poerwadarminta

Dalam kamus bahasa Indonesia mengatakan bahwa: Labolatorium adalahtempat untuk mengadakan percobaan (oenyelidikan dan sebagainya) segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan sebagainya. Sedangkan Laboran adalah orang (ahli ilmu kimia dan sebagainya) yang bekerja di Labolatorium.

Labolatorium adalah ruangan atau bangunan yang digunakan penelitian ilmiah, eksperimen, pengujian, dan lainnya.

  • Dalam kamus Cambridge Advanced Leaner’s Dictionary

Labolatorium adalah ruang atau bangunan dengan peralatan ilmiah atau untuk mengajar ilmu pengetahuan, atau tempat dimana bahan kimia atau obat-obatan yang diproduksi.

Labolatorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan. Dalam pengertian sempit, laboratorium diartikan sebagai ruang atau tempat yang berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan praktikum. (Nuryani, 1991, hal. 51)

Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompentensi yang diharapkan bagi peserta didik. Untuk meninngkatkan efesiensi dan efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Sebagus dan selengkap apapunn suatu laboratorium tidak akan berarti apa-apa bila tidak ditunjang dengan manajemen yang baik. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi laboretorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar. (Ibrahim, 2009, hal. 4)

Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan laboratorium adalah Labolatorium sekolah merupakan tempat atau lembaga tempat peserta didik belajar serta mengadakan percobaan (Penyelidikan) dan sebagainya yang berhubungan dengan sains. Dengan begitu kegiatan laboratorium (parktikum) merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar.

B.     Manajemen Laboratorium

Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk engelola laboratorium.. suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaiatan satu dengn yang lainnya. Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang tampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan kegiatan laboratorium sehari-hari. Suatu (job description)  yang jelas, pemanfaatan fasilitas yang efektif, efesien, disiplin dan administrasi laboratorium yang baik pula. (Fred & Ellington, 1984, hal. 56)

Pengelolaan laboratorium adalah kegiatan menggerakan sekelompok orang (SDM), keuangan, peralatan, fasilitas dan atau segala obyek fisik lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan atau sarana tertentu yang diharapkan secara optimal. Pengelolaan laboratorium secara umum meliputi aspek :

  1. perencanaan yaitu proses pemikiran yang sistemik,  analitis, logis tenang kegiatan yang harus dilakukan, langah-langkah, metode, SDM, tenaga, dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efesien.
  2. penataan alat dan bahan yaitu proses pengaturan alat/ bahan dilaboratorium agar  tertata dengan baik. (Nuryani, 1991, hal. 126)
  • pengadministrasian laboratorium yaitu suatu proses pencatatan atau investarisasi fasilitas dan aktifitas laborarium. Dengan pengadmiistrasian yang tepat semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapatt terogranisir dangan sistematis.
  • pengamanan, perawatan dan pengawasan.

Manajemen laboratorium, dalam hal ini manajen mutu, harus didesian untuk selalu memperbaiki efektifitas dan efesiensi kerjanya, disamping harus mempertimbangkan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan. Dalam konteks pendidikan disekolah laboratorium mempunyai fungsi sebagai tempat proses pembelajaran dengan metode praktikum yang dapat memberikan pengalaman belajar pada siswa untuk berinteraksi dengan alat dan bahan serta mengobservasikan sebagai gejala secara langsung.

C.    Fungsi Laboratorium Sebagai Pusat Sumber Belajar

Tujuan pembelajaran tertentu dengan banyak variasi dapat digali, diungkapkan, dan dikembangkan, dari laboratorium. Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif.

Secara umum fungsi semua laboratorium adalah antara lain : sebagai tempat dilakukannya percobaan alat-alat laboratorium dan bahan-bahan praktikum tidak mungkin semuanya diletakan dalam kelas, oleh karena itu percobaan dilakukan didalam laboratorium.

Menurut Sukarso, secara garis besar fungsi laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran biologi secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.
  2. Sebagai tempat yang dapat mendorong semangat peserta didik untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang diselidiki atau diamati.
  3. Tempat displat atau pameran
  4. Sebagai tempat bagi peserta didik untuk belajar memahami karakteristik alam dan lingkungan melalui optimalisasi keterampilan proses serta mengembangkan sikap ilmiah
  5. Sebagai tempat peserta didik berlatih menerapkan keterampilan proses sesuai dengan tuntunan pembelajaran yang mengutamakan proses selain produk
  6. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang diterima sehingga antara teori dan praktek bukan dua hal yang terpisah, melainkan dua hal yang merupakan suatu kesatuan, keduanya saling mengkaji dan saling mencari dasar. (Sukarso, 2010, hal. 76)

D.    Peranan Laboratorium Sekolah

Untuk itu peranan laboratorium fisika menjadi sangat penting, karena laboratorium merupakan pusat proses belajar mengajar untuk mengadakan percobaan, penyelidikan atau penelitian.

Adapun peranan laboratorium sekolah antara lain :

  1. Laboratorium sekolah sebagai tempat timbulnya berbagai masalah sekaligus sebagai tempat untuk memecahkan masalah tersebut.
  2. Laboratorium sekolah sebagai tempat untuk melatih keterampilan serta kebiasaan menemukan suatu masalah dan sikap teliti.
  3. Laboratorium sekolah sebagai tempat yang dapat mendorong semangat peserta didik untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang diselidiki atau diamatinya.
  4. Laboratorium sekolah berfungsi pula sebagai tempat untuk melatih peserta didik bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur, serta berpikir kritis dan cekatan.
  5. Laboratorium sebagai tempat bagi para peserta didik untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya.

E.     Organisasi Labotarium di Sekolah

Organisasi laboratorium adalah suatu sistem kerja sama dari kelompok orang, barang, atau unit tertentu tentang laboratorium untuk mencapai tujuan. Mengorganisasikan laboratorium berarti menyusun sekelompok orang/petugas dan sumber daya lain untuk melaksanakan suatu rencana atau program dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang berdaya gunu terhadap laboratorium. Pengorganisasian laboratorium meliputi pengaturan dan pemeliharaan alat-alat dan bahan-bahan laboratorium, pengadaan alat-alat dan bahan-bahan, dan menjaga kedisiplinan dan keselamatan laboratorium. Orang-orang yang terlibat langsung dalam organisasi adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum dan Sarana Prasarana, koordinator laboratorium, laboran, dan guru-guru mapel IPA (Kimia, Fisika, Biologi).

Komponen Struktur organisasi dalam laboratoriums sekolah terdiri dari komponen sebagai berikut:

Kepala Sekolah dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum dan Sarana Prasarana yang juga bekerja sama dengan koordinator laboratorium dalam pelaksanaan kegiatan laboratorium, memiliki tugas pokok:

  1. Memberi tugas kepada penanggung jawab teknis laboratorium IPA, penanggung jawab mata pelajaran ( fisika, kimia, dan biologi), dan laboran.
  2. Memberikan bimbinga, motivasi, pemantauan, dan evaluasi kepada petugas-petugas laboratorium IPA.
  3. Memberikan Motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan laboratorium IPA.
  4. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium sesuai dengan program kerja yang telah disusun.
  • Mengesahkan program kerja laboratorium dan mendisposisikan program yang dapat dilaksanakan dan tidak dapat dilaksanakan dengan memberikan masukan dan pertimbanagan terhadap program yang diajukan.
  • Koordinator / Kepala Laboratorium

Koordinator atau kepala laboratorium berwenang dan bertanggung jawab untuk merencanakan, melakasanakan, mengembangnkan, mengavaluasi dan menindak lanjuti      seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan Laboratorium IPA. Tugas pokok koordinator / kepala laboratorium:

  1. Perencanaan Pengembangan Laboratorium
  2. Menyusun rencana pengembangan laboratorium
  3. Merencanakan pengelolaan laboratorium
  4. Mengembangkan sistem administrasi laboratorium
  5. Menyusun prosedur operasional standar POS) kerja laboatorium yang terintegrasi dengan kesehatan dan keselamatan kerja serta penagangan bahan berbahaya dan beracun.
  6. Pengelolaan kegiatan laboraorium

Mengkoordinasikan kegiatan praktikum dengan guru mata pelajaran IPA untuk menyusun buku pedoman, pelaksanaan praktikum, ataupun membuat publikasi karya ilmiah.

  1. Menyusun jadwal kegiatan laboratorium
  2. Memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium
  3. Mengevaluasikan kegiatan laboratorium
  4. Menyusun laporan kegiatan laboratorium
  5. Pembagian tugas teknisi dan laboran laboratorium
  6. Merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran
  7. Menentukan jadwal kerja teknisi dan laboran
  8. Mensupervisi teknisi laboratorium
  9. Membuat laporan secara periodik (tiap semester)
  10. Memantau sarana dan prasarana laboratorium
  11. Memantau kondisi dan keamanan bahan serta alat laboratorium
  12. Memantau kondisi keamanan bangunan laboratorium
  13. Mendesain ruangan laboratorium
  14. Mengusulkan kepada kepala sekolah untuk pengadaan alat dan bahan praktek
  15. Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran dalam kegiatan labotaorium
  16. Menilai kinerja teknisi dan laboratorium
  17. Menilai hasil kerja teknisi dan laboran
  18. Menilai kegiatan laboratorium
  19. Mengevaluasi program laboratorium untuk perbaikan selanjutnya.
  20. Guru Mata Pelajaran IPA

Berwenang dan bertanggung jawab secara teknisi dalam pemanfaatan peralatan laboratorium. Tugas pokok guru mata pelajaran IPA:

  1. Merencanakan pemanfaatan laboratorium sekolah
  2. Membuat daftar dan merencanakan kebutuhan bahan peralatan dan suku cadang laboratorium
  3. Memanfaatkan katalog sebagai acuan dalam merencanakan bahan, peralatan, dan suku cadang laboratorium
  4. Mengatur penyimpanan bahan, peralatan perkakas dan suku cadang laboratorium
  5. Bersama laboran mengkoordinir penataan ruang laboratorium IPA berdasarkan desain yang dibuat kepala laboratorium
  6. Mencatat bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium dengan memanfaatkan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
  7. Mengatur tata letak bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium IPA
  8. Menyiapkan penuntun kegiatan praktikum
  9. Mendampingi dan mengawasi peserta didik ketika melakukan praktikum
  10. Memandu peserta didik untuk menggunakan peralatan dan bahan-bahan yang ada laboratorium sesuai aturan
  11. Berkoordinasi dengan laboran untuk menyiapkan paket bahan rangkaian peralatan yang siap pakai untuk kegiatan praktikum serta mengecek paket bahan dan rangkaian peralatan setelah selesai praktikum.
  12. Laboran

Berwenang dan bertanggung jawab secara tekinisi dalam penyiapan praktikum, penyimpanan, pemeliharaan dan perawatan alat dan bahan Laboratorium IPA. Tugas pokok laboran:

  1. Mengiventaris bahan dan peralatan praktikum
  2. Mencatat dan mengklasifikasikan bahan dan peralatan laboratorium
  3. Mencatat penggunaan bahan dan peralatan laboratorium
  4. Mengisi buku administrasi laboratorium
    1. Mencatat kegiatan praktikum
  5. Mencatat kehadiran guru dan peserta didik
  6. Mencatat penggunaan alat dan bahan laboratorium IPA
  7. Mencatat kerusakan alat
  8. Melaporkan keseluruhan kegiatan praktikum secara periodik
    1. Menyiapkan bahan dan peralatan yang sesuai dengan penuntut praktikum
  9. Berkoordinasi bersama guru mata pelajaran IPA menata ruang laboarorium berdasarkan desain yang dibuat oleh kepala laboratorium
  10. Melayani guru dan peserta didik dalam pelaksanaan praktikum
  11. Pertanggung jawab atas kebersihan alat atau bahan dan ruangan lab beserta perlengkapannya sebelum dan sesudah praktikum
  12. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
  13. Menangani limbah laboratorium sesuai dengan prosedur yang berlaku.

F.     Jenis-Jenis Laboratorium di Sekolah

Laboratorium terdapat bermacam-maacam jenisnya. Menurut Wirjosoemarto dkk,  disekolah mencegah, umumnya jenis laboratorium disesuaikan dengan mata pelajaran yang membutuhkan laboratorium tersebut karena itu disekolah-sekolah untuk pembelajaran IPA biasanya hanya dikenal laboratorium fisika, laboratorium kimia dan laboratorium biologi. Di SLTP mungkin hanya ada laboratorium IPA saja. Diperguruan tinggi, untuk satu jurusan saja, mungkin terdapat banyak laboratorium. Kadang-kadang atas pertimbangan efisiensi, suatu ruangan laboratorium difungsikan sekaligus sebagai ruangan kelas untuk proses belajar mengajar. Laboratorium jenis ini dikenal sebagai Science classroom laboratory. Kelibihan jenis laboratorium ini besifat multi guna.

Laboratorium sebagai pusat sumber belajar dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya, antara lain:

Laboratorium Kimia digunakan untuk melaksanakan kegiatan praktikum yang berhubungan dengan analisa kimia kualitatif (kimia organik, kimia anorganik, dan biokimia) dan kimi kuantitatif (penetapan kadar unsur maupun senyawa, Uji mutu maupun Quality Contol).

Laboratorium Fisika digunakan untuk melaksanakan kegiatan praktikum yang berhubungan dengan analisa fisik suatu produk seperti uji kebocoran, uji kekentalan, dan uji organoleptik.

  • Laboratorium Mikrobiologi

Laboratorium Mikrobiologi digunakan untuk melaksanakan kegiatan praktikum yang berhubungan dengan analisa mikrobiologi seperti: Uji bakteri gram positif dan negatif, uji bakteri patogen, uji kapang dan jamur. (Sitepu, 2014, hal. 56)

Laboratorium Bahasa berfungsi sebagai sara yang dapat digunakan guru untuk melaksankan pembelajaran saintifik dan penilaian otentik. Dengan dukungan laboratorium bahasa, guru akan mampu menyelenggarakan pembelajaran dengan berbagai metode dan melaksankan berbagai penilaian otentik dengan berbagai metode seperti untuk kerja, observasi kegiatan diskusi peserta didik dilaboratorium, dan tes atas kompetensi pengetahuan yang dilaksankan dilaboratorium bahasa.

Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasarana penting untuk penunjang proses pembelajaran di sekolah. IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan kepada para siswa untuk berpikir kritis melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa.

Mengingat pentingnya peran laboratorium  komputer dalam mengembangkan keterampilan TIK dan dalam akselerasi proses pembelajaran, maka perlu dilakukan upaya manajemen laboratorium komputer yang baik untuk mendukung peran dan fungsi laboratorium secara optimal. (Emha, 2009, hal. 56)

G.    Infrastruktur Laboratorium di Sekolah

Mencakup bahasan tentang lokasi laboratorium, konstruksi laboratorium dan saran lain, termasuk pintu utama. Pintu daarurat, jenis meja kerja/peralatan, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai, jenis pintu, jenis lampu yang dipakai, kamar penangas, jenis pembangunan limbah, jenis ventilasi, jenis AC, jenis tempat penyimpanan, jenis lemari bahan kimia, jenis alat optik, jenis timbangan dan instrumen yang lain, kondisi laboratorium, dan sebagainya.

Mencakup bahasan tentang ketersedian energi listrik, gas, air, alat komunikasi, dan pendukung keselamatan kerja seperti pemadam kebakaran, hidran dan sebagainya. (Depdiknas, 2008, hal. 166)

H.    Kelebihan dan Kekurangan Laboratorium Sebagai Pusat Belajar

  1. Kelebihan laboratorium
  2. Melibatkan siswa secara langsung dalam mengamati suatu proses.
  3. Siswa dapat menyakini akan misalnya, karena langsung mendengar , melihat, meraba dan mencium yang sedang dipelajari.
  4. Siswa cenderung tertarik pada objek nyata di dalam sekitarnya.
  5. Membangkitkan rasa ingin tahu, memperkaya pengalaman keterampilan kerja dan pengembangan ilmiah.
  6. Kelemahan laboratorium
  7. Guru harus benar-benar mampu menguasai materi dan keterampilan.
  8. Tidak semua mata pelajaran dipraktekkan dan tidak semua diajarkan dengan metode praktek alat dan bahan-bahan mahal harganya, dapat menghambat untuk melakukan praktek. (Basuki, 1991, hal. 121)

I.       Hal Penting Yang Harus Diperhatikan dalam Laboratorium

Laboratarium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari jadi suatu laboratarium sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan mutu serta sistem pengajaran.

  1. Disiplin labiratarium selalu terjaga dengan baik.
  2. Kebersihan, keamanan dan keselamatan labiratarium selalu terjaga dengan baik.
  3. Kelancaran pengguna laboratarium selalu terjaga dengan baik.

Dalam melakukan pengelolaan laboratarium, beberapa aspek yang diperhatikan  yaitu:

  1. Perencanaan
  2. Penataan
  3. Pengadministrasian
  4. Pengamanan, perawatan, dan pengawasan

Dalam pengelolaan suatu laboratarium pada dasarnya merupakan tanggung jawab bersama baik dari pengelola maupun penguna laboratarium itu sendiri. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. (Nuryani, 1991, hal. 41)

BAB III

PENUTUP

Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Selain itu juga Labolatorium sekolah merupakan tempat atau lembaga tempat peserta didik belajar serta mengadakan percobaan (Penyelidikan) dan sebagainya yang berhubungan dengan sains. Dengan begitu kegiatan laboratorium (parktikum) merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar.

Pengelolaan laboratorium adalah kegiatan menggerakan sekelompok orang (SDM), keuangan, peralatan, fasilitas dan atau segala obyek fisik lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan atau sarana tertentu yang diharapkan secara optimal. Tujuan pembelajaran tertentu dengan banyak variasi dapat digali, diungkapkan, dan dikembangkan, dari laboratorium. Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif. fungsi semua laboratorium adalah antara lain : sebagai tempat dilakukannya percobaan alat-alat laboratorium dan bahan-bahan praktikum tidak mungkin semuanya diletakan dalam kelas, oleh karena itu percobaan dilakukan didalam laboratorium.

 

Basuki. (1991). Laboratorium Sekolah. Jakarta: Gramedia Pustakaa Utama.

Depdiknas, P. B. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesi, Edisi Keempat. Jakarta:         Gramedia.

Emha. (2009). Pengelolaan Laboratorium Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Fred, P., & Ellington, H. (1984). Labotorium Pendidikan, Diterjemahkan oleh: Sudjarwo. Jakarta: Erlangga.

Ibrahim, B. (2009). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Nuryani. (1991). Laboratorium di sekoalah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sitepu. (2014). Pengembangan Laboratorium Sumber Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sukarso. (2010). Manajemen Laboratorium. Bogor: Ghalia Indonesia.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA