Nah sebagai pejuang ASI, Mama-Mama perlu nih mengetahui segala sesuatu tentang ASI agar tetap berkualitas, termasuk cara penyimpanan ASI serta daya tahan ASI. Lantas, ASI basi berapa jam sih usai disimpan dalam wadah?
Kalau penasaran, simak penjelasannya di sini ya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber.
Dikutip dari The Academy of Breastfeeding Medicine Protocol Committee, ASI segar dapat bertahan selama 3 sampai 4 jam pada suhu ruangan 16-29 Celsius. Bisa juga bertahan sampai 6-8 jam, apabila disimpan dalam kondisi yang sangat bersih.
Sedangkan untuk ASIP beku yang sudah dicairkan, namun belum dihangatkan, bisa bertahan 3-4 jam. Lebih dari itu, dikhawatirkan kondisi ASI sudah rusak atau basi.
Lalu buat ASIP yang telah dihangatkan, sebaiknya segera diminum bayi. Kalau tidak habis, lebih baik segera buang ASIP tersebut karena sudah lebih rentan terkontaminasi bakteri dan jamur.
Perbesar
Ilustrasi ASI basi berapa jam (Sumber: Flickr)Untuk ASI segar yang disimpan dalam lemari es, bisa disimpan hingga 3 hari lamanya. Sementara itu, ASI beku yang disimpan di dalam freezerkulkas1 pintu dapat bertahan hingga 2 minggu lamanya.
Dalam freezer kulkas 2 pintu, ASI beku dapat bertahan lebih lama lagi, yakni 3 sampai 6 bulan. Lebih dari waktu penyimpanan tersebut, ASI dipastikan akan segera basi atau kedaluwarsa.
Sebagai catatan, untuk ASI beku yang telah dihangatkan harus segera dihabiskan dan tidak boleh dibekukan kembali ya. Apabila masih ada sisa dari ASI beku yang telah dihangatkan tersebut, tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi kembali dan harus segera dibuang.
Secara umum, penyimpanan ASI yang paling disarankan agar bertahan lebih lama adalah dengan menyimpannya di dalam freezer.
Mengapa ASI yang Sudah Lewat Batas Waktunya Tidak Boleh Diminum Lagi?
Setelah mengetahui daya tahan penyimpanan ASI dan berapa lama ASI menjadi basi, mungkin Mama-Mama menjadi bertanya-tanya mengenai mengapa ASI yang sudah lewat tenggat waktunya tidak boleh lagi dikonsumsi oleh bayi?
Menurut laman BabyCenter, ASI yang dikonsumsi bayi di luar batas waktu penyimpanan bisa menimbulkan beragam dampak negatif bagi bayi.
ASIP yang sudah dikonsumsi bayi dan tidak habis, ketika dikonsumsi lagi memiliki potensi kontaminasi bakteri dari mulut bayi maupun dari kontaminasi yang muncul dari udara. Kalau dibiarkan, bakteri ini nantinya bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan pada si kecil.
Lalu kandungannutrisiyang ada pada ASI, seperti lemak dan vitamin bisa berkurang saat berada pada suhu ruang lebih dari 4 jam.
Jadi apabila bayi tidak menghabiskan ASI perah, gunakan sisa susu dalam waktu 2 jam setelah bayi menyusui. Usai 2 jam, sisa ASI sebaiknya harus segera dibuang.
Itulah penjelasan mengenai daya tahan penyimpanan ASI baik di dalam suhu ruangan maupun di dalam lemari pendingin. Pastikan si kecil untuk mendapatkan ASI yang baik dan berkualitas ya, Ma!
ASI Tidak Diperah, Apakah Benar Bisa Menjadi Basi?
Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Minggu, 20 Mar 2016 13:05 WIB
Jakarta - Seringkali karena beberapa alasan tertentu ibu tak sempat memerah ASI, misalnya karena banyak pekerjaan di kantor. Nah, jika kondisinya seperti ini, apakah kelak ASI tersebut bisa basi?
Menurut dr Aditya Suryansyah, SpA dari RSAB Harapan Kita, pernyataan bahwa ASI akan basi bila tidak diperah atau diisap bayi adalah salah. "Yang benar, ASI tidak akan pernah basi selama masih berada di dalam tubuh ibunya," tutur dr Aditya kepada detikHealth beberapa waktu lalu.
Ia melanjutkan, hal yang sebenarnya terjadi bila ASI lama tidak dikeluarkan, baik melalui pemerahan maupun disusui langsung ke bayi, adalah produksinya yang semakin berkurang. Mengapa demikian?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: Timbul Bercak-bercak Merah Pada Pipi Bayi, Benarkah karena Ruam ASI?Ini karena hormon di bagian payudara akan merangsang otak untuk menghambat produksi ASI berikutnya. Bukan tak mengkhawatirkan, jika berlangsung terus-menerus maka ASI bisa berhenti berproduksi lebih awal.
"Begitu juga sebaliknya, jika ASI sering dikeluarkan, maka produksi ASI akan lebih banyak yang keluar," imbuh dr Aditya.
Selain faktor pengeluaran ASI yang harus rutin, produksi ASI juga dipengaruhi oleh kondisi psikologis dan kadar gizi ibu. Bila ibu bisa mengendalikan stres dengan baik, banyak makan makanan bergizi dan cukup istirahat, maka ASI yang diproduksi juga akan banyak.
Baca juga: Studi: Tidur Sekasur dengan Bayi Tingkatkan Motivasi Ibu untuk Menyusui
(ajg/up)
air susu ibu