Apakah ada hubungan antara berbagai rasio jelaskan jika ada dimana letak hubungan tersebut

Salah satu metode yang dipakai dalam analisa laporan keuangan disebut dengan analisis rasio keuangan. Pada analisis rasio cara yang digunakan dengan memperhitungkan adanya perbandingan data secara kuantitatif yang ada pada neraca atau pun laba rugi.

Secara umum dihitungnya rasio pada data keuangan ialah untuk melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan dahulu, kini serta adanya kemungkinan yang terjadi di masa depan. Pemakaian rasio keuangan sangat beragam dilihat dari kepentingannya sendiri. Adanya perbedaan pada jenis perusahaan pun juga bisa berpengaruh pada beragamnya rasio-rasio yang ada.

Pengertian Dari Analisis Rasio Keuangan

Harvindo, Tahun 2010 memberikan pengertian bahwa rasio merupakan satu angka yang dibedakan dengan angka lainnya sebagai sebuah hubungan. Sementara Jonathan Golin, Tahun 2001 memberikan pernyataan tentang rasio yang merupakan suatu angka yang didefinsikan pada suatu pola kemudian dibandingkan dengan pola lainnya dan dinyatakan oleh persentase.

Sementara itu keuangan merupakan suatu hal yang dihubungkan dengan akuntansi. Seperti melakukan pengelolaan keuangan serta adanya laporan keuangan yang berpengaruh pada analisis rasio keuangan. Jadi analisis rasio keuangan merupakan indeks yang diterapkan dengan adanya angka-angka akuntansi yang saling berhubungan. Kemudian diperoleh berdasarkan pembagian angka yang satu dengan lainnya, begitu menurut James Carter Van Horne mengutip dari Kasmir, tahun 2008.

Berdasarkan pernyataan Irawati, tahun 2005:22 tentang rasio keuangan merupakan teknis analisa di bidang manajemen keuangan. Analisis rasio keuangan dimanfaatkan sebagai alat ukur yang ada pada keuangan suatu perusahaan di masa periode tertentu. Cara tersebut dilakukan dengan melakukan perbandingan dua variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan. Dan diletakkan pada kolom neraca atau pun laba rugi laporan perusahaan yang ada.

Baca juga : 5 Mitos dalam Pengembangan Bisnis yang Harus Anda Ketahui

Fungsi Analisis Rasio Keuangan

Financial ratio atau disebut juga rasio keuangan adalah alat analisa keuangan perusahaan dalam review hasil suatu perusahaan dengan panduan perbandingan data keuangan yang ada di dalam laporan keuangan, seperti neraca, laporan laba atau rugi, laporan aliran kas. Sebenarnya pengertian rasio merupakan sebuah alat yang disebut pada aritmatical terms yang bisa berguna dalam menerangkan konektivitas antara dua jenis data keuangan.

Analisa rasio keuangan memerlukan data laporan keuangan yang sudah tersedia sebagai acuan penilaiannya. Namun begitu, didasarkan dengan data serta keadaan masa lalu, analisis rasio keuangan diartikan untuk mereview resiko serta peluang yang ada di masa yang akan datang.

Pengukuran serta hubungan dari satu pos ke pos yang lainnya di laporan keuangan terlihat rasio yang ada. Rasio keuangan menghasilkan kesimpulan yang berarti dalam menentukan tingkat sehatnya suatu keuangan dalam perusahaan.

Baca juga : Akuntansi Anggaran, Pengertian, Tujuan, dan Fungsinya pada Bisnis

Kegunaan Dari Analisa Rasio Keuangan

Analisa rasio keuangan diwujudkan dalam angka serta daftar statistik yang lebih bisa dibaca serta diterjemahkan. Serta laporan keuangan yang begitu rinci dan rumit diganti menjadi sederhana serta informatif. Adapun beberapa kegunaan dari adanya rasio keuangan merupakan hal yang tercipta sebagai berikut ini :

  • Perwujudan visualisasi tentang sejarah perusahaan disertai dengan nilai keadaan suatu perusahaan tersebut.
  • Perwujudan visualisasi kepada investor serta kreditor tentang kebaikan dan keburukan suatu keadaan atau tempat keuangan perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.
  • Mampu menetapkan efisiensi kinerja pada manajer perusahaan dengan dituangkan ke dalam catatan keuangan serta laporan keuangan.
  • Adanya kemungkinan manajer keuangan melakukan prediksi reaksi dari para calon investor serta kreditor disaat melakukan pencarian guna menambah dana.
  • Mampu mewujudkan pembuatan keputasan, adanya pertimbangan serta melakukan prediksi berdasarkan tren pasar dengan pencapaian perusahaan serta prospek yang akan terjadi nanti di masa datang.
  • Standarisasi ukuran penilaian perusahaan agar memudahkan untuk memahami posisi perusahaan yang berada di kalangan industri lainnya.

Baca juga : Mengenal Pengertian dan Perbedaan Wesel Bayar dan Wesel Tagih

Jenis Dari Rasio Keuangan

Dalam dunia bisnis secara keseluruhan, yaitu adanya analisis rasio keuangan pada bisnis dan dapat dibagi kedalam kelompok rasio sebagai berikut ini:

1. Rasio Rentabilitas Atau Probabilitas

Rasio rentabilitas atau probabilitas adalah rasio yang mewujudkan skill perusahaan dalam menciptakan laba pada periode tertentu serta memberikan gambaran tentang tingkat efisiensi dan efektifitas manajemen perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional.

Rasio probabilitas juga disebut dengan rasio rentabilitas dimana divisualisasikan kemampuan perusahaan dalam mencapai laba dengan jalan kemampuan serta sumber yang ada yaitu kas, modal, karyawan perusahaan, penjualan, jumlah cabang perusahaan dan sebagainya.

Baca juga : Mengetahui Perbedaan Rasio Rentabilitas Dan Profitabilitas

2. Rasio Likuiditas

Kemampuan sebuah perusahaan membayar kewajiban finansial jangka pendek merupakan analisis rasio keuangan bersifat likuiditas. Likuiditas tidak hanya tentang keadaan keuangan perusahaan saja namun tentang keahliannya merubah aktiva lancar jadi uang kas.

Baca juga : Pengertian Rasio Likuiditas, Contoh, dan Macam-macam Rasionya

3. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio

Solvabilitas atau leverage ratio merupakan keahlian sebuah perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan dalam waktu jangka pendek serta jangka panjang jika terjadi likuidasi atau pembubaran perusahaan. Sedangkan jika perusahaan terjadi solvable maka perusahaan tersebut memiliki aktiva atau kekayaan yang mencakup pembayaran semua hutang, begitu sebaliknya jika perusahaan tak mampu membayar hutangnya artinya terjadi insolvable.

4. Rasio Aktivitas

Untuk mengukur kegunaan dari seluruh sumber daya yang ada maka digunakan rasio aktivitas, dengan analisa keuangan yang efektif.  Perbandingan bertahap pada penjualan dan investasi dari jenis rasio yang dilibatkan pada aktiva keuangan. Selain itu adanya persediaan aktiva tetap serta yang lain merupakan tolak ukur adanya rasio aktivitas ini.

Baca juga : Mengetahui Pengertian dan Rumus Inventory Turnover Ratio

Kesimpulan

Sebuah rasio keuangan tidak akan mempunyai arti jika berdiri sendiri, rasio harus dibandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut terwujud secara sempurna. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan metode perbandingan rasio keuangan pada periode saat ini dengan periode yang sebelumnya.

Selain itu, analisis rasio keuangan bisa dikerjakan dengan melakukan perbandingan rasio keuangan perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis pada industri yang sama. Selanjutnya bisa dipahami bagaimana prestasi yang dicapai oleh perusahaan itu dalam bidang industri.

Untuk kemudahan melakukan analisis rasio keuangan pada usaha Anda, gunakanlah softaware akuntansi yang memiliki fitur laporan keuangan terlengkap dan penghitungan rasio keuangan dengan mudah seperti Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah dikembangkan sejak 20 tahun lalu dan digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis di Indonesia. Accurate Online juga telah meraih Top Brand Awards sejak tahun 2016 sampai saat ini sebagai software akuntansi terbaik di Indonesia.

Anda juga bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis melalui tautan di bawah ini :




RASIO KEUANGAN




1.1            Pengertian Rasio Keuangan

Rasio adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antar suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Menurut Harahap (2002:105) bahwa: ”
Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu”.

Sedangkan menurut Harahap (2002: 298), memberikan batasan sebagai berikut: “Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti)”.

Dalam pembahasan  ini digunakan analisis rasio keuangan dan analisis trend untuk menilai kinerja perusahaan. Rasio-rasio tersebut bermanfaat untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau kinerja operasi. Analisis trend menggambarkan kecenderungan serta pola perubahan tersebut yang pada gilirannya dapat menunjukkan analisis mengenai  risiko dan peluang bagi perusahaan yang sedang ditelaah.

Pengertian analisis rasio menurut kamus istilah keuangan dan investasi adalah metode analisis yang digunakan dalam membuat penilaian kredit dan investasi dan menggunakan hubungan antara angka-angka yang ditemukan dalam laporan keuangan untuk menentukan nilai dan mengkaji risiko. Rasio-rasio tersebut dibandingkan dengan rasio masa sebelumnya serta rasio perusahaan lain agar dapat mengungkapkan kecenderungan dan mengidentifikasi kejanggalan.   

Djarwanto (1996:123) mengemukakan bahwa ”rasio dalam analisis laporan keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan”.

Selanjutnya pengertian rasio keuangan seperti yang dijelaskan oleh Horne (1997:133) adalah sebagai berikut : “untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan, analis keuangan harus melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan keuangan perusahaan”. Alat yang bisa digunakan dalam pemerikasaan ini adalah rasio keuangan atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan dengan jalan membagi suatu data dengan data lainnya.

Berdasarkan beberapa pengertian analisis rasio tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis rasio merupakan salah satu metode analisis untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dengan menggunakan perhitungan-perhitungan rasio atas dasar kuantitatif, yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelemahan dan kekuatan yang dihadapi oleh perusahaan di bidang keuangan, dengan membandingkan angka-agka yang satu dengan angka yang lainnya dari suatu laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba/rugi.

Dalam hal ini, neraca menggambarkan posisi aktiva, utang dan modal sendiri perusahaan, sedangkan laporan laba/rugi memberikan gambaran mengenai pendapatan dan semua biaya serta laba yang terjadi pada suatu periode tertentu.

Rasio-rasio keuangan ini dikelompokkan ke dalam 5 (lima) kelompok dasar, yaitu likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas dan penilaian pasar. Ada pula yang mengelompokkan rasio-rasio keuangan kedalam empat golongan, antara lain:

1.     Rasio likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan (current ratio, acid test ratio).

2.     Rasio leverage adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang (debt to total assets ratio, net worth to debt ratio dan sebagainya).

3.     Rasio aktivitas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (inventory turnover, average collection period, dan sebagainya).

4.     Rasio profitabilitas adalah rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan (profit margin on sales, return on total assets, return on net worth dan sebagainya).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa peralatan rasio keuangan yang sering digunakan oleh para analisis keuangan dalam menganalisis keadaan keuangan suatu perusahaan, yaitu terdiri dari:

1.     Rasio Likuiditas

2.     Rasio Leverage

3.     Rasio Aktivitas

4.     Rasio Profitabilitas

1.2            Dasar Pembanding Angka Rasio

Analisis laporan keuangan tidak akan berarti apabila tidak ada pembandingnya. Data pembanding untuk rasio keuangan mutlak ada sehingga dapat dilakukan perhitungan terhadap rasio yang dipilih. Dengan adanya data pembanding, kita dapaat melihat perbedaan angka- angka yang ditonjolkan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan dari periode sebelumnya. Dengan kata lain, laporan keuangan tersebut memiliki makna tertentu jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Menurut Riyanto (2001;329), analisis rasio keuangan dapat dilakukan dengan dua macam cara pembandingan yaitu:

1.     Membandingkan rasio sekarang dengan rasio – rasio dari waktu – waktu yang lalu atau dengan rasio – rasio yang di perkirakan untuk waktu – waktu yang akan datang.

2.     Membandingkan rasio – rasio dari suatu perusahaan dengan rasio – rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri untuk waktu yang sama. Dengan demikian manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan/kecerdasan penganalisis data menginterpretasikan data yang bersangkutan.

1.3            Laporan Keuangan

Telah dijelaskan bahwa laporan keuangan dapat dijadikan media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan, dimana laporan keuangan tersebut terdiri dari neraca, perhitungan rugi laba, ikhtisar laba ditahan dan laporan posisi keuangan. Biasanya laporan keuangan dibuat per periode. Adapun laporan keuangan lebih luas dilakukan satu tahun sekali.

Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas 5 komponen diantaranya adalah laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

1.     Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi, adalah laporan keuangan yang menyajikan detail atau rincian pendapatan yang diperoleh dan beban yang terjadi selama satu periode akuntansi di suatu perusahaan atau mengetahui apakah perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian pada periode tersebut.

2.     Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)

Laporan perubahan modal, adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi selama satu periode akuntansi, berfungsi untuk mengetahui apakah modal perusahaan bertambah atau berkurang.

3.     Neraca (Balance Sheet)

Neraca, adalah laporan keuangan yang menunjukkan jumlah harta, utang, dan modal dari sebuah perusahaan selama satu periode akuntansi di perusahaan tersebut.

4.     Laporan Arus Kas (Cash Flow)

Laporan arus kas, adalah laporan keuangan yang digunakan untuk mengetahui arus kas masuk dan kas keluar, dan juga melihat pengaruhnya terhadap saldo kas akhir periode. Arus kas masuk seperti pendapatan atau pinjaman dari pihak lain sedangkan arus kas keluar seperti biaya-biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan.

5.     Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan, adalah laporan keuangan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan lain yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi atau penjelasan secara rinci atau detail yang dianggap perlu terhadap laporan keuangan yang ada. Tujuannya agar pengguna laporan keuangan menjadi jelas dengan data yang disajikan. 

  Perusahaan dianjurkan untuk menyajikan laporan keuangan yang menjelaskan karakteristik utama yang mempengaruhi kinerja keuangan, posisi keuangan perusahaan dan kondisi ketidakpastian

1.4            Fungsi Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan terutama bertujuan untuk mendapat gambaran tentang baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut manajemen akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan. Informasi tersebut dapat membantu manajer dalam memahami apa yang perlu dilakukan perusahan selain itu manajer dapat membuat keputusan-keputusan penting di masa yang akan datang.

Analisis rasio keuangan tidak hanya penting bagi pihak manajemen tetapi penting juga bagi pihak ekstern perusahaan. Bagi pihak ekstern, analisis rasio keuangan penting untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan. Dengan mengetahui perkembangan keuangan perusahaan tersebut mereka dapat memutuskan apakah akan tetap menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut atau tidak. Dengan kata lain, rasio keuangan memilki fungsi yaitu:

1.     Dapat Mengetahui Kinerja Perusahaan

Dengan menggunakan rasio keuangan, pebisnis atau pelaku usaha dapat mengetahui apakah bisnis/usahanya mengalami peningkatan atau penurunan kinerja dengan cara membandingkan rasio – rasio keuangan perusahaan dari tahun sebelumnya.

2.     Membantu Manajemen Perencanaan di Masa Mendatang

Dengan adanya perhitungan dan analisis rasio keuangan perusahaannya dapat membantu menajemen memahami kinerja perusahaannya sehingga dapat dijadikan acuan oleh manajemen untuk mengambil keputusan atau kebijakan perusahaan untuk memperbaiki atau meningkatan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang, seperti :

A.     Rasio Likuiditas

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya (kurang dari satu tahun). Menurut Munawir (2004), rasio likuiditas dapat dibagi menjadi tiga:

-         Current Ratio (CR) yaitu perbandingan antara aktiva lancar dan hutang lancar

-         Quick Ratio (QR) yaitu perbandingan antara aktiva lancar dikurangi persediaan terhadap hutang lancar.

-         Working Capital to Total Asset (WCTA) yaitu perbandingan antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar terhadap jumlah aktiva.

B.      Rasio Solvabilitas/Leverage

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

-         Debt Ratio (DR) yaitu perbandingan antara total hutang dengan total asset.

-         Debt to Equity Ratio (DER) yaitu perbandingan antara jumlah hutang lancar dan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri.

-         Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER) yaitu perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.

-         Times Interest Earned (TIE) yaitu perbandingan antara pendapatan sebelum pajak (earning before tax, selanjutnya disebut EBIT) terhadap bunga hutang jangka panjang.

-         Current Liability to Inventory (CLI) yaitu perbandingan antara hutang lancar terhadap persediaan.

-         Operating Income to Total Liability (OITL) yaitu perbandingan antara laba operasi sebelum bunga dan pajak (hasil pengurangan dari penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dan biaya operasi) terhadap total hutang.

C.      Rasio Aktivitas

Menurut Ang (1997) rasio ini menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya atau perputaran (turnover) dari aktiva-aktiva. Rasio aktivitas dapat diproksikan dengan:

-         Total Asset Turnover (TAT) yaitu perbandingan antara penjualan bersih dengan jumlah aktiva.

-         Inventory Turnover (IT) yaitu perbandingan antara harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata.

-         Average Collection Period (ACP) yaitu perbandingan antara piutang rata-rata dikalikan 360 dibanding dengan penjualan kredit.

-         Working Capital Turnover (WCT) yaitu perbandingan antara penjualan bersih terhadap modal kerja.

D.     Rasio Rentabilitas / Profitabilitas

Menurut Husnan dan Pudjiastuti (1994), rasio profitabilitas/rentabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan aktivanya, efisiensi ini dikaitkan dengan penjualan yang berhasil diciptakan. Rasio profitabilitas dapat diproksikan dengan:

-         Net Profit Margin (NPM) yaitu perbandingan antara laba bersih setelah pajak (NIAT) terhadap total penjualannya.

-         Gross Profit Margin (GPM) yaitu perbandingan antara laba kotor terhadap penjualan bersih.

-         Return on Asset (ROA) yaitu perbandingan antara laba setelah pajak dengan jumlah aktiva.

-         Return on Equity (ROE) yaitu perbandingan antara laba setelah pajak terhadap modal sendiri.

1.5            Keunggulan Dan Keterbatasan Rasio Keuangan

Analisis rasio ini memiliki keuanggulan dibanding teknik analisis lainnya. Keuanggulan tersebut seperti diuraikan oleh Sofyan Syafii Harahap (1998 : 298) antara lain :

1.     Rasio merupakan angka-angka dan ikhtisar statistic yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.

2.     Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3.     Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain

4.     Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi.

5.     Menstandarisir ukuran perusahaan

6.     Lebih mudah memperbandingkan perusahaandengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodic atau time series.

7.     Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.

Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio ini, teknik ini juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar kita tidak salah dalam penggunaannya. Adapun keterbatasan analisis rasio menurut Sofyan Syofii Harahap (1998 : 298) ini antara lain :

1.     Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya

2.     Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan juga menjadi keterbatasan analisis ini seperti :

A.   Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran yang dapat dinilai biasa atau objektif.

B.   Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dari rasio adalah nilai perolehan (cost) bukan harga pasar.

C.   Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.

D.   Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.

3.     Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio.

4.     Jika data yang tersedia tidak sinkron maka akan kesulitan dalam menghitung rasio.

5.     Jika dua atau lebih perusahaan dibandingkan teknik dan metode yang digunakan berbeda maka perbandingan dapat menimbulkan kesalahan.

Rasio keuangan merupakan alat yang sangat berguna, namun mempunyai beberapa keterbatasan dan harus digunakan dengan hati-hati. Rasio-rasio tersebut terbentuk dari penfsiran dengan cara menggabungkan beberapa rasio yang ada menjadi suatu model peramalan yang berarti yaitu model yang disebut analisis diskriminan. Analisis diskriminan ini menghasilkan suatu index yang memungkinkan penggolongan suatu observasi ke dalam satu kelompok yang telah ditetapkan terlebih dahulu, sehingga dengan model ini dapat diukur prospek sutu perusahaan.

1.6            Hubungan Antar Berbagai Rasio

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, rasio laporan keuangan memiliki hubungan tersendiri antar rasio. Hubungan ini bisa merupakan hubungan rasio antara laporan keuangan yang satu dengan yang lain atau hubungan dalam komponen dalam satu laporan keuangan. Hubungan tersebut dapat bersifat positif maupun negatif tergantung rasio keuangannya. Sebagai contoh hubungan antar berbagai rasio keuangan yaitu:

1.     Hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri

2.     Hubungan antar rasio utang dengan rentabilitas modal sendiri

Misalnya hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri bersifat positif. Semakin besar rentabilitas ekonomi, akan berakibat besar pula rentabilitas modal sendiri. Tentu saja dengan asumsi faktor-faktor lain tidak berubah seperti bunga dan pajak. Kemudian dapat dikatakan pula bahwa hubungan rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri pada berbagai tingkat pengguna modal asing cukup berpengaruh. Misalnya semakin tinggi rentabilitas ekonomi (bunga tetap), pengguna modal asing yang lebih besar akan berpengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri. Atau dapat pula dikatakan bahwa bertambahnya pengguna modal asing yang lebih besar akan mempengaruhi rentabilitas modal sendiri, demikian pula sebaliknya. Berbeda dengan hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri yang selalu bersifat positif, Hubungan antara rasio utang dengan rentabilitas modal sendiri. Hubungan kedua rasio ini dapat bersifat positif dan bersifat negatif atau bahkan tidak berpengaruh sama sekali. Dalam praktiknya rentabilitas modal sendiri, selain dipengaruhi rentabilitas ekonomi, juga di penagruhi rasio utang.

Pengaruh positif memiliki arti semakin besar rasio utang, besar pula rasio modal sendiri. Dengan catatan kalau rentabilitas ekonomi (8%) lebih besar dari tingkat bunga (7%). Pengaruh negatifnya adalah kalau rentabilitas ekonomi lebih kecil dari tingkat bunga, rasio utang bertambah besar dan rasio modal sendiri menjadi kecil.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA