Apa yang Yesus lakukan kepada perempuan yang berdosa itu?

“Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” (Injil Yohanes 8:10-11)

Menurut hukum orang Yahudi, perempuan yang kedapatan berbuat zinah, harus dilempari batu sampai mati. Ketika wanita tersebut diperhadapkan kepada Tuhan Yesus, Tuhan Yesus mengatakan bahwa siapa yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu. Setelah mendengar perkataan itu, mereka pergi seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Mengapa Yesus tidak menghukum perempuan itu? Ada beberapa hal yang dapat kita renungkan:

  1. Tuhan Yesus Mengasihi Orang Berdosa

Para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang ingin mencobai Tuhan Yesus membawa kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berbuat dosa dengan maksud memperoleh sesuatu untuk mencari-cari kesalahan Yesus. Dalam Injil Matius 23, Yesus mengecam mereka karena mereka tahu Firman Tuhan tetapi tidak melakukannya. Ketika mereka menangkap basah perempuan yang berzinah, para ahli Taurat dan orang-orang Farisi tidak punya belas kasihan terhadap orang berdosa, hanya bisa menghakimi. Kita sebagai anak Tuhan, kita tidak boleh menghakimi teman kita atau siapapun yang melakukan dosa, tetapi kita harus tetap mengasihi mereka dan punya belas kasihan terhadap orang berdosa, seperti yag dilakukan Tuhan Yesus. Yesus adalah Tuhan yang menjadi manusia yang datang ke dunia bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa (Injil Matius 9:13).

  1. Tuhan Yesus Sanggup Mengampuni Dosa

Firman-Nya berkata: “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (Kitab Yesaya 1:18). Jika orang berkata, dosa saya begitu besar dan banyak, saya merasa kotor, mungkinkah Tuhan mengampuni dosa saya? Jawabannya ya, dan Tuhan Yesus pasti mengampuni dosa, asalkan kita mengakui semua dosa kita di hadapan Tuhan dan bertobat/tidak melakukannya lagi. Firman-Nya berkata: “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Surat 1 Yohanes 1:9). Jangan biarkan iblis terus menekan kita karena dosa yang kita perbuat. Iblis bisa saja berkata kepada kita, kamu orang berdosa, kamu kotor dan najis. Atau, iblis bisa juga pakai orang lain (teman/keluarga/dan lain-lain) untuk menekan kita, kamu orang berdosa, kamu tidak layak beribadah kepada Tuhan, dan perkataan-perkataan lain yang tidak membangun diri kita. Kalau kita mau dosa kita diampuni, datanglah kepada Tuhan Yesus, carilah segera Gereja (jika kita belum/sudah lama tidak ke Gereja), dan berbicaralah kepada hamba Tuhan yang ada di sana untuk membimbing kita.

Setelah dosa kita diampuni Yesus, yang harus kita lakukan selanjutnya adalah hidup di dalam terang Firman Tuhan. Perkataan terakhir Yesus kepada perempuan berdosa itu adalah jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang. Kita harus tahu dan yakin, setelah kita meninggalkan dunia ini, kita akan pergi ke mana. Yesus menjanjikan surga kepada siapa saja yang mau percaya kepada Dia dan hidup dalam kebenaran Firman-Nya. Ketika seseorang percaya kepada Yesus dan hidup dalam kebenaran Firman-Nya, maka orang itu pasti ke surga. Jangan kita ragu akan janji-Nya. Jangan kita mau menjadi budak dosa atau budaknya iblis. Marilah kita datang kepada Tuhan Yesus yang sangat mengasihi kita karena Dia adalah kasih (Surat 1 Yohanes 4:16). Tuhan memberkati kita.

RENUNGAN HARIAN KRISTEN TERBARU, KAMIS 9 JULI 2020

560. TUHAN YESUS MENNGAMPUNI PEREMPUAN YANG BERDOSA

Oleh: E. Gunawi Sp.

FIRMAN TUHAN:
Kitab Injil Yohanes 8:10-11: “Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.””

Shalom. Haleluya! Salam damai sejahtera dan sukacita dari Yesus Kristus, Tuhan kita. Pada hari yang berbahagia ini, kita akan menyelidiki dan merenungkan dua ayat nas Firman Tuhan yang dicatat dalam Kitab Injil Yohanes 8:10-11. Perikopnya adalah “Perempuan yang berzinah”

Kali ini, kita menyuguhkan topik: TUHAN YESUS MENGAMPUNI PEREMPUAN YANG BERDOSA. Karenanya, marilah kita panjatkan doa, ucapan syukur, hormat, pujian dan kemuliaan kepada Tuhan Yesus Kristus yang memberi kita waktu untuk menyelidiki dan merenungkan Firman-Nya pada saat ini. Puji Tuhan!

Pengantar
Di sana, di Bait Allah, Tuhan Yesus duduk dan mengajar banyak orang pada pagi buta. Kemudian ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.

Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah kemudian berkata kepada-Nya bahwa perempuan itu sedang berbuat zinah dan tertangkap basah. Mereka mencobai Dia agar dapat menangkap-Nya. Mereka lalu meminta pendapat-Nya tentang hal itu.
Tetapi Tuhan Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.

Ketika Ia didesak menjawab mereka, maka Ia pun bangkit berdiri. Ia kemudian berkata kepada mereka bahwa barangsiapa di antara mereka tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama kali melemparkan batu kepada perempuan berzinah yang dihadapkan kepada-Nya.

Lalu Ia membungkuk lagi dan menulis di tanah. Setelah mereka mendengar perkataan Tuhan Yesus itu, maka mereka pergi satu persatu, mulai dari yang tertua. Dengan demikian, maka tinggal Tuhan Yesus dan perempuan itu yang tetap berdiri di tempatnya.

Kemudian Tuhan Yesus bertanya kepadanya, di manakah mereka dan apakah mereka menghukumnya? Perempuan itu pun menjawab bahwa tidak ada yang menghukumnya. Oleh karena itu, maka Tuhan Yesus berkata: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

Hai perempuan, di manakah mereka?
Ketika Tuhan Yesus bangkit berdiri, Ia tidak melihat seorang pun dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka sudah pergi satu persatu karena mendengar perkataan Tuhan Yesus. Sesudah mereka mendengar perkataan Tuhan Yesus bahwa siapa pun di antara mereka yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama kali melemparkan batu kepada perempuan berzinah yang dihadapkan kepada-Nya. Namun, tidak ada seorang pun yang mengangkat batu dan melemparkannya kepada peremouan itu.

Sementara itu, Tuhan Yesus yang memperkatakan perkataan itu, lalu menunduk ke bawah dan menulis lagi di tanah. Mereka tidak ada yang berani melemparkan batu kepada perempuan yang didapatinya sedang berzinah meninggalkan Tuhan Yesus dan perempuan itu.

Oleh sebab itu, Tuhan Yesus bertanya kepada perempuan yang dikatakan berzinah bahwa di manakah mereka, hai perempuan? Firman Tuhan yang dicatat dalam Kitab Injil Yohanes 8:10, menyatakan kepada kita: “Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? ….”

Benar! Di manakah mereka, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, yang membawa perempuan yang berzinah kepada-Nya? Mengapa mereka pergi tanpa melakukan sesuatu pada perempuan yang ditangkap? Mengapa mereka tidak mengambil batu dan melempar perempuan itu? Mengapa mereka tidak merajamnya? Mengapa mereka, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, lebih memilih pergi daripada melempar perempuan itu dengan batu?

Hal itu karena mereka semua merasa dirinya adalah orang berdosa, tetapi tidak mau mengakuinya. Mereka merasa pernah berbuat dosa, sehingga tidak melemparkan batu kepada perempuan itu. Namun tidak mau bertobat. Kemunafikan sudah membelenggu hidup mereka.

Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”
Lebih lanjut, Tuhan Yesus juga bertanya kepada perempuan itu bahwa apakah tidak ada seorang yang menghukum dirinya? Bahwa apakah tidak ada seorang pun yang melempar batu kepadanya?

Demikianlah Tuhan Yesus bertanya kepada perempuan itu sebagaimana ditulis pada akhir ayat 10 dalam Kitab Injil Yohanes 8:11: “… Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”

Aku pun tidak menghukum engkau
Sekarang, marilah kita baca dan kita pelajari Firman Tuhan yang direkam pada awal ayat 11 dalam Kitab Injil Yohanes 8:11. Alkitab menyatakan kepada kita: “Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau.…”

Menurut ayat Firman Tuhan ini, kita mendapati bahwa dengan sangat berwibawa dan penuh kuasa, Tuhan Yesus berkata pada perempuan itu bahwa diri-Nya juga tidak akan menghukumnya. Bahwa Tuhan Yesus tidak memberinya hukuman atas perbuatannya.

Bertolak dari pernyataan Tuhan Yesus tersebut, kita dapat memetik pelajaran bahwa Tuhan Yesus, Anak Tunggal Allah Bapa, tidak menghukum perempuan itu. Ia tidak menghukumnya, bukan karena Ia berbuat dosa seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang meninggalkan diri-Nya dan perempuan itu. Sebab Ia kudus dan tidak mengenal dosa. Tuhan Yesus tidak menghukum perempuan itu karena Ia menaruh belas kasihan kepadanya.

Dalam perkataan lain, Dia, Tuhan Yesus Yang Mahakudus, tidak menghukum perempuan berzinah yang dibawa kepada-Nya oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Dia pun tidak menghukumnya, karena Dia menaruh belas kasihan kepadanya.

Di sini, secara implisit menunjukkan betapa mulia-Nya, Dia, Yesus Kristus, Tuhan yang kita sembah, kita puji dan kita muliakan. Dia Yang Mahakudus sungguh menaruh belas kasihan kepada orang berdosa supaya bertobat.

Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi
Akhirnya, marilah kita simak dan kita perhatikan Firman Tuhan yang dicatat pada akhir ayat 11 dalam Kitab Injil Yohanes 8:11: “…. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” Tuhan Yesus berkata kepada perempuan itu supaya pergi dan tidak berbuat dosa lagi. Secara tersirat, Tuhan Yesus mengingatkan perempuan itu supaya memperbaiki jalan hidupnya, meninggalkan perbuatan dosa, dan tidak berbuat dosa mulai saat itu juga.

Pelajaran yang dapat kita petik
Di sana, di Bait Allah, Tuhan Yesus yang sedang duduk dan mengajar banyak orang dicobai oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka membawa kepada-Nya seorang perempuan yang didapatinya berdosa.

Kemudian, mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah. Mereka berkata kepada Tuhan Yesus bahwa perempuan itu ditangkap karena kedapatan sedang berbuat dosa. Mereka meminta pendapat tentang hal itu kepada Tuhan Yesus.

Ketika Tuhan Yesus tidak segera menjawab, mereka mendesak-Nya agar menjawab pertanyaan mereka. Oleh karena itu, maka Tuhan Yesus bangkit berdiri. Tuhan Yesus berkata kepada mereka bahwa barangsiapa di antara mereka tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama kali yang melemparkan batu kepada perempuan berdosa yang sedang dihadapkan kepada-Nya.

Setelah mereka mendengar perkataan Tuhan Yesus itu, maka mereka pun pergi meninggalkan Tihan Yesus dan perempuan itu. Tidak seorang pun di antara mereka yang merakam atau melempar batu kepada perempuan yang berdosa itu.

Ketika Tuhan Yesus bangkit berdiri, Ia tidak melihat seorang pun di antara mereka. Tuhan Yesus bertanya kepada kepada perempuan itu, di manakah mereka dan apakah mereka menghukumnya? Perempuan itu pun menjawab bahwa tidak ada seorang pun yang menghukumnya. Oleh karena itu, maka Tuhan Yesus berkata bahwa Dia pun tidak menghukumnya. Dia mengampuninya. Lalu Tuhan Yesus memintanya pergi dan tidak berbuat dosa lagi.

Lalu, bagaimanakah dengan kita? Sudahkah kita berhenti mencari-cari atau mengungkit dosa dan kesalahan orang lain? Sudahkah kita berhenti berbuat dan melemparkan masalah kepada orang lain? Sudahkah kita mengampuni dengan hati yang tulus kepada orang-orang yang bersalah kepada kita?

Sudah tentu, kita percaya bahwa semua pribadi di antara kita sudah berhenti mencari-cari atau mengungkit dosa dan kesalahan orang lain. Tentu, kita percaya bahwa semua pribadi di antara kita sudah berhenti berbuat dan melemparkan masalah kepada orang lain. Sudah tentu, kita percaya bahwa semua pribadi di antara kita sudah mengampuni dengan hati yang tulus kepada orang-orang yang bersalah pada kita.

Berbahagialah kita
Berbahagialah kita yang sudah berhenti mencari-cari atau mengungkit dosa dan kesalahan orang lain, karena Dia sudah lebih dahulu melimpahkan kasih setia dan kasih karunia-Nya kepada kita dengan berkelimpahan.

Berbahagialah kita dan semua pribadi di antara kita yang sudah berhenti berbuat dan melemparkan masalah kepada orang lain, karena Dia sudah mengampuni, melindungi dan menyelamatkan kita dengan baik, lebih baik dan sangat baik.

Berbahagialah kita yang sudah mengampuni dengan hati yang tulus kepada orang-orang yang bersalah pada kita, karena Dia sudah menyediakan bagi kita bagian hidup dalam kehidupan kekal yang penuh sukacita dan damai sejahtera di sorga.

JESUS CHRIST BLESS YOU AND US. HALLELUJAH. AMEN.

*********
Terima kasih Ibu/Bapak/Saudara/i sudah berkenan membaca Renungan Harian Kristen Terbaru ke-560, yang diunggah melalui: //renunganhariankristenterbaru.wordpress.com edisi hari ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA