Apa yang terjadi jika karbon dioksida terlalu banyak di udara?

Punggung seorang peserta bertuliskan 'Nol Karbon dioksida' sebelum pawai 'bersepeda telanjang' dimulai di Cape Town, Afrika Selatan, Sabtu (10/3). AP Photo/Schalk van Zuydam

TEMPO.COJakarta - Konsentrasi gas-gas rumah kaca makin memenuhi atmosfer. Data dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyebutkan kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer telah mencapai rekor tertinggi pada 2013. WMO menjelaskan peningkatan ini disebabkan ulah manusia, seperti penggunaan bahan bakar fosil, penggundulan hutan, dan pembakaran sampah. (Baca: Pembakaran Sampah Penyumbang Terbesar Polusi Udara)

"Kadar karbon dioksida naik dari perkiraan global dan mencapai angka 396 bagian per juta per tahun. Ini adalah angka terbesar dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dalam tiga dekade," kata Sekretaris Jenderal WMO Michel Jarraud seperti dikutip dari CBS, Selasa, 9 September 2014.

Angka tersebut meningkat sebanyak 2,9 bagian per juta atau sekitar 42 persen lebih tinggi dari tahun lalu. Padahal para ahli memprediksi peningkatan CO2 hanya mencapai 280 bagian per juta pada 2013. (Baca: Polusi Udara Picu Penggumpalan Darah dan Stroke)

"Jika angkanya sudah bertambah sebanyak ini, tingkat pencemaran karbon dioksida diperkirakan akan melewati batas aman dan mencapai 440 bagian per juta pada 2016. Itu jauh melampaui batas aman 350 bagian per juta dari batas yang dibuat para ilmuwan pada 1987," kata Jarraud. 

Dengan konsentrasi CO2 yang terus bertambah, suhu bumi akan terus meningkat dan terjadi perubahan iklim yang cukup ekstrem. Bahkan WMO pernah melaporkan terjadinya pengasaman laut yang disebabkan laut menyerap CO2. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya selama 300 juta tahun terakhir.

RINDU P. HESTYA | CBS

Berita Lain:
Ada Kejutan di Spesifikasi iPhone 6  
2015, Indonesia Jadi Penonton Saat MEA  
Pengguna Berharap Baterai iPhone 6 Lebih Awet  

Terlalu tingginya kadar karbon dioksida dalam tubuh bisa menyebabkan keracunan karbon dioksida. Karbon dioksida yang teralu tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, yaitu asidosis. Kondisi ini bisa menyebabkan oksigen dalam darah sulit untuk dilepaskan ke dalam sel tubuh, sehingga tubuh kekurangan oksigen.

Apa yang terjadi pada saat manusia bernapas?

Berikut ini adalah cara kerja sistem pernapasan pada manusia: Ketika Anda menarik napas atau disebut dengan inspirasi atau inhalasi, diafragma dan otot-otot di antara tulang rusuk Anda akan berkontraksi dan meluaskan rongga dada, sehingga paru-paru bisa mengembang dan terisi udara.

Bagaimana masuknya oksigen dan keluarnya karbon dioksida dari tubuh kita?

Oksigen akan masuk ke dalam pembuluh kapiler, dan kemudian akan mengalir ke jantung dengan “menumpangi” sel darah merah. Dari jantung, oksigen akan dipompa bersamaan dengan darah menuju ke seluruh tubuh. Sementara itu, karbon dioksida keluar dari pembuluh kapiler dan masuk ke dalam paru-paru.

Bagaimana dampak jika kesetimbangan CO2 pada udara terganggu?

CO2 tersebut akan naik ke atmosfer dan menghalangi pemancaran panas dari bumi sehingga panas dipantulkan kembali ke bumi. Akibatnya, bumi menjadi sangat panas, dan inilah yang disebut efek rumah kaca (global warming).

Bagaimana urutan alat pernapasan pada manusia?

Alat-alat pernapasan pada manusia meliputi :

  • Hidung,
  • Saluran pernapasan (faring, laring, trakea, bronkhus, bronkeolus, alveolus)
  • Paru-paru.

Bagaimana urutan organ pernapasan pada manusia?

10 Organ Pernapasan Manusia Beserta Tugasnya Masing – Masing

  • Hidung. Hidung merupakan tempat atau pintu utama udara dihirup.
  • Faring. Faring sering juga disebut sebagai tenggorokan bagian atas manusia.
  • Epiglotis.
  • Laring.
  • Trakea.
  • Tabung Bronkial.
  • Bronkiolus.
  • Paru – Paru.

Bagaimana proses pengeluaran karbon dioksida dari dalam tubuh?

Dari seluruh tubuh, Karbondioksida dialirkan melalui darah menuju jantung bagian kanan. Lalu dipompa ke *Paru-paru* dan akhirnya akan dikeluarkan melalui saluran Bronkiolus (cabang Bronkus) → Bronkus (cabang tenggorokan) menuju ke hidung.. lalu hidung akan menghembuskan Karbondioksida tsb..

Kadar karbon dioksida tinggi menimbulkan risiko kesehatan serius bagi manusia

Jumat , 17 May 2019, 19:02 WIB

Paparan karbon dioksida yang tinggi dapat menyebabkan pusing hingga merusak perkembangan janin. Ilustrasi.

Rep: Desy Susilawati Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat karbon dioksida (CO2) di atmosfer yang meningkat dengan cepat tidak hanya memicu perubahan iklim. Kenaikan karbon dioksida juga menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi manusia. Dalam jumlah besar atau konsentrasi tingkat tinggi, hampir semua hal bisa berbahaya bagi tubuh. Karbon dioksida, yang berbahaya bagi tubuh manusia, dapat menghasilkan berbagai efek kesehatan.

Medical News Today melaporkan karbon dioksida dalam bentuk gas asphyxiant, gas beracun, atau minimal beracun memotong pasokan oksigen normal untuk bernafas, terutama di ruang terbatas. Faktanya kita semua dihadapkan pada tingkat rendah karbon dioksida dalam bentuk gas dengan menghirup udara di dalam dan luar ruangan.

Paparan konsentrasi karbon dioksida tingkat tinggi yang mencapai 10 persen atau lebih berakibat buruk. Kondisi tersebut dapat menyebabkan ketidaksadaran, kejang-kejang, atau bahkan kematian. Tingginya kadar karbon dioksida juga dapat merusak janin yang sedang berkembang.Paparan konsentrasi karbon dioksida yang lebih rendah juga dapat menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan. Di antaranya sakit kepala, pusing, gelisah, hiperventilasi, kerusakan penglihatan, kemacetan paru-paru, cedera sistem saraf pusat, dan masih banyak lagi.Setiap orang dapat terpengaruh paparan karbon dioksida. Akan tetapi risiko kesehatan bisa lebih parah bagi orang yang hidup dengan penyakit jantung dan paru-paru. Jika Anda curiga terkena karbon dioksida, hubungi dokter atau petugas kesehatan Anda.Cara menghindari atau mengurangi paparan karbon dioksida adalah dengan memeriksa jumlah karbon dioksida di area kerja. Pastikan ada ventilasi yang memadai di area kerja. Ini karena CO2 dapat meningkat dengan cepat di ruangan dengan ventilasi buruk. Jangan pernah memasuki lubang pupuk cair tanpa peralatan pelindung. Kandungan CO2 bersama dengan gas lain dapat dengan cepat menyebabkan hilangnya kesadaran dan kematian.

Pertimbangkan untuk menggunakan sensor karbon dioksida untuk mengukur kadar CO2 di rumah Anda. Pemantauan dan pengendalian tingkat CO2 dalam ruangan tidak hanya penting untuk pertimbangan kesehatan. Akan tetapi juga untuk keselamatan dan bahkan efisiensi energi.

Baca Juga

  • karbon dioksida
  • bahaya karbon dioksida
  • kesehatan tubuh

Merdeka.com - Pernahkah kamu merasa sesak saat menghirup udara di daerah kota besar? Di kota-kota besar yang sudah padat penduduk dan padat kendaraan, kemungkinan besar kamu akan menghirup udara yang sudah tercemar. Udara dapat tercemar oleh beragam gas yang dihasilkan oleh aktivitas manusia sehari-hari. Kali ini, yuk kita bahas tentang 2 jenis gas yang sangat berbahaya dalam pencemaran udara.

1. Gas CO (Karbon monoksida)

Karbon monoksida adalah gas pencemar udara yang sangat berbahaya bagi tubuh. Ia dapat berikatan dengan hemoglobin dalam tubuh, sehingga pengikatan oksigen oleh darah menjadi terganggu. Bahkan kalau manusia menghirip gas CO dalam kadar tinggi, resikonya adalah kematian. Jika dalam kadar sedikit, menghirup CO dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, mata berkunang-kunang, lemas dan mual-mual.

2. Gas CO2 (Karbon dioksida)

Seperti yang kamu tahu, gas karbondioksida sangat penting untuk proses fotosintesis tumbuhan. Namun bagaimana kalau jumlah CO2 di udara terlalu banyak? Tumbuhan makin sedikit, dan gas CO2 makin banyak. CO2 tersebut akan naik ke atmosfer dan menghalangi pemancaran panas dari bumi sehingga panas dipantulkan kembali ke bumi. Akibatnya, bumi menjadi sangat panas, dan inilah yang disebut efek rumah kaca (global warming).

Gas karbondioksida ini berasal dari asap pabrik, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan asap kendaraan bermotor. Selain itu, efek rumah kaca juga dipicu oleh hasil pembakaran fosil (batu bara dan minyak bumi) yang berupa hasil buangan bentuk CO2 dan sulfur belerang.

Nah, itulah 2 jenis gas yang sangat berbahaya untuk pencemaran udara. Untuk mencegah global warming, penting sekali membatasi pembuangan gas CO2 ke udara pada skala limbah udara industri dan kendaraan bermotor. Menanam pohon juga penting untuk menjaga lingkungan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA