SAMBA di Debian
Haii guys, ketemu lagi nih kita 😀 hehe
Oke sekarang ane mau share tentang sharing file di server linux, sebelumnya kita sudah sharing file sesame server Linux. Kali ini kita akan coba sharing file Linux dengan Windows… emang bisa? Kan beda system operasi ? Tentu bisa jawabannya brooo.. yuk mari kita coba langsung di TKP!!
Samba itu sendiri adalah program yang bersifat open source yang menyediakan layanan berbagi berkas (file service) dan berbagi alat pencetak (print service).
Samba memiliki beberapa kegunaan yaitu :
-
Penghubung mesin Unix (termasuk Linux) dengan mesin DOS/Windows.
-
Menempatkan mesin Unix (Linux) sebagai Primary Domain Controller sebagaimana yang dilakukan Windows NT / Windows 2000 Server.
-
Berbagi file dan printer pada semua komputer yang terhubung ke jaringan
-
Memberikan autentikasi kepada tiap client yang login kedalam 1 domain pada 1 jaringan.
Topologi SAMBA
Install Paket SAMBA
root@prakoso:~# apt-get install samba
Create Folder yang akan di share
Kita buat 2 folder yang akan di share dengan nama write-able dan read-only. Dan kita buat sebuah file di direktori yang sudah dibuat.
root@prakoso:~# mkdir /home/read-only
root@prakoso:~# mkdir /home/write-able
root@prakoso:~# touch /home/read-only/iseng.txt
root@prakoso:~# touch /home/write-able/coba.txt
root@prakoso:~# chmod 777 /home/read-only/iseng.txt
root@prakoso:~# chmod 777 /home/write-able/coba.txt
Konfigurasi samba berdasarkan user dan password
Edit file /etc/samba/smb.conf untuk memberikan akses ke direktori yang di sharing.
root@prakoso:~# nano /etc/samba/smb.conf
-
Cari bagian AUTHENTICATION atau bisa dengan cara CTRL+W ketikan security, lalu hapus tanda pagar(#) pada line security = user
-
Pada line paling bawah, sisipkan sricpt berikut untuk pengaturan direktori yang di sharing.
-
[write-able] dan [read-only] = nama direktori samba
Path = lokasi file samba di server
Browseable = folder dapat di search atau tidak
Writeable = hak akses menulis pada folder tersebut
Read only = hak akses membaca pada folder tersebut
-
-
Karena kita akan mengakses file samba berdasarkan user dan password maka kita buat user terlebih dahulu atau menggunakan user yang ada
root@prakoso:~# adduser (nama user)
Setelah itu kita buat password file samba berdasarkan user yang sudah kita buat
root@prakoso:~# smbpasswd –a (nama user)
-
root@prakoso:~# /etc/init.d/samba restart
Uji coba Client Windows (berdasarkan user dan password)
-
Buka menu Run lalu ketikan backslash(\\) IP address server lalu tekan Enter
-
Setelah itu akan muncul direktori samba yang sudah kita buat
-
Buka folder write-able atau read only, lalu kita akan diminta username dan password untuk masuk ke direktori tersebut. Isikan username dan password samba yang sudah kita buat diserver lalu tekan Enter atau OK.
-
Coba kita edit file coba.txt pada direktori write-able dan perhatikan isi file yang tadi kosong ketika kita edit, ukuran file akan bertambah.
-
Sekarang kita coba edit file iseng.txt pada direktori read-only, karena file iseng.txt
hanya bisa di baca saja, maka ketika kita save akan membuat file baru.
-
Memberikan akses full ke folder read-only dan write-able untuk menambahkan file atau folder baru.
root@prakoso:~# chmod 777 /home/read-only/
root@prakoso:~# chmod 777 /home/write-able/
-
Coba buat file tkj.txt di direktori write-able
-
Coba buat file di direktori read-only, karena di server tidak diberikan akses full maka tidak bisa membuat file atau folder di direktori read-only.
Konfigurasi SAMBA tanpa username dan password
Edit file /etc/samba/smb.conf untuk memberikan akses ke direktori yang di sharing.
root@prakoso:~# nano /etc/samba/smb.conf
-
Cari bagian AUTHENTICATION atau bisa dengan cara CTRL+W ketikan security, ganti kata security = user
menjadi security = share
-
Pada line paling bawah, edit sricpt berikut untuk pengaturan direktori yang di sharing.
-
root@prakoso:~# /etc/init.d/samba restart
-
Cek melalui client, buka salah satu direktori tersebut dan kita bisa masuk ke direktori tersebut tanpa diminta username dan password
Map Drive Windows
-
Buka windows explorer, klik kanan di network pilih map network drive
-
Pilih browse, pilih nama komputer server, kemudian pilih direktori yang akan di map ke windows, disini kita pilih read-only
-
Kita bisa ganti Drive Z: menjadi O: atau yang lainnya (yang belum dipakai), jika sudah klik finish.
-
Lakukan hal yang sama untuk map direktori write-able
-
Hasil map drive direktori read-only dan write-able di windows
Bagaimana hasil dari praktek kita? mudah bukan melakukan sharing file antara Linux dengan Windows..
Sekian postingan ane untuk siang hari ini, tunggu postingan ane selanjutnya dimana masih “berbau” sharing file di Linux
See you 😀
View all posts by irmandadwiprakoso