Pernah mendengar istilah komposisi penduduk? Atau baru mau belajar tentang materi ini? Jika jawabannya iya, yuk sama-sama kita belajar dan saling berbagi ilmu. Mungkin sebelumnya kalian sudah tahu tentang tingkat kepadatan penduduk di negara kita ini. Dan tingkat kepadatan penduduk di tiap negar berbeda-beda ya. Coba amati bagaimana tingkat kepadatan penduduk yang ada di pulau Jawa khususnya ibukota? Padat merayap ya, sampai-sampai tiada hari tanpa macet, bangunan yang semakin merajalela bahkan lahan kosong pun rasanya jarang ditemukan. Padahal kalau dipiki-pikir pemerintah sudah mengupayakan kebijakan KB (keluarga berencana) tetapi kepadatan penduduk masih saja belum teratasi. Banyaknya jumlah penduduk disuatu daerah tentu mengharuskan pemerintah untuk mendatanya. Dari komposisi penduduk pemerintah bisa mengetahui tentang gambaran penduduk di suatu daerah tertentu, sehingga pemerintah akan lebih mudah menyusun strategi untuk mengeluarkan kebijakan dalam pembangunan negeri ini.
Pengertian komposisi penduduk
Apa sih komposisi penduduk itu? Komposisi penduduk merupakan suatu susunan atau pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria tersebut seperti usia, jenis kelamin, angkatan kerja, dan rasio ketergantungan. Contoh komposisi penduduk yaitu pengelompokan penduduk berdasarkan usia, mata pencaharian, jenis kelamin, agama, pendidikan, bahasa, tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan masih banyak lagi. Komposisi penduduk sangatlah diperlukan dalam suatu negara, karena dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan ataupun penentu kebijakan dalam melaksanakan pembangunan, sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan. Gambaran mengenai komposisi penduduk haruslah dipelajari dengan alasan, karena setiap penduduk memiliki usia dan jenis kelamin yang berbeda sehingga mempunyai potensi dan kemampuan yang berbeda pula.
Macam-macam komposisi penduduk
Untuk menganalisis situasi kependudukan di suatu wilayah, perbandingan komposisi penduduk mempunyai peranan yang sangat penting. Di bawah ini ada beberapa jenis komposisi penduduk yang perlu kamu ketahui, diantaranya adalah:
- Komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin
- Komposisi penduduk berdasarkan usia
Dalam kehidupan bermasyarakat, usia mempunyai peran yang sangat penting, dimana umur dapat dijadikan dasar dalam pengelompokan penduduk. Seperti, menentukan atau memprediksi angkatan kerja dan seberapa banyak lapangan kerja yang seharusnya diciptakan. Fungsi pengelompokan umur adalah untuk mengetahui angka beban ketergantungan penduduk.
- Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Komposisi penduduk yang didasarkan pada jenis kelamin ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara jumlah laki-laki dan jumlah perempuan.
Komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat digambarkan dalam sebuah bentuk diagram atau biasa disebut dengan piramida penduduk. Diagram ini digunakan untuk mengetahui perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan, jumlah tenaga kerja, dan struktur penduduk suatu negara dengan cepat. Yuk simak macam-macam dari piramida penduduk.
- Piramida penduduk muda (expansive), yang menggambarkan penduduk yang sedang tumbuh dan berkembang. Maksudnya adalah jumlah penduduk masih terus meningkat dengan ciri kelahiran lebih banyak dari kematian.
- Piramida penduduk stasioner, menunjukkan penduduk dalam keadaan yang tetap atau stationer. Dicirikan dengan jumlah kelahiran seimbang dengan kematian.
- Piramida penduduk tua, menunjukkan penduduk yang menuju arah kemunduran. Ditandai dengan jumlah penduduk terus berkurang, dan kelahiran juga semakin menurun, sebagian besar penduduk berusia tua.
- Komposisi penduduk berdasarkan ciri sosial
Pengelompokan penduduk yang didasarkan pada tingkat pendidikan dan status perkawinan. Berdasarkan tingkat pendidikannya, penduduk dikelompokkan menjadi penduduk yang buta huruf dan melek huruf. Sedangkan status perkawinan, pengelompokan penduduk disusun menjadi kelompok belum kawin, sudah kawin, cerai, dan janda atau pun duda.
- Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian
Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian atau pekerjaan dapat digunakan untuk mengetahui jenis pekerjaan beserta pendapatan dari pekerjaan tersebut. Masalah komposisi penduduk Indonesia sering kali dipermasalahkan dengan keadaan ekonomi penduduk, dimana jumlah lapangan kerja yang menyempit dan pertambahan penduduk yang meluas.
Manfaat komposisi penduduk
Setelah kalian mengetahui apa itu komposisi penduduk, jangan lupa untuk mengetahui pula apa manfaat dari komposisi tersebut. berikut beberapa manfaat dari komposisi penduduk, antara lain:
- Komposisi penduduk dapat mengklasifikasikan penduduk dengan berbagai kriteria.
- Berperan dalam pencapaian pembangunan nasional.
- Untuk tolok ukur penilaian struktur ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan suatu negara.
- Untuk mengetahui potensi SDM (aspek pendidikan).
- Komposisi yang berdasarkan umur dan jenis kelamin digunakan untuk mengetahui angka ketergantungan.
- Untuk mengetahui tingkat kepadatan penduduk.
Fungsi komposisi penduduk sangatlah berpengaruh terhadap pencapaian kemajuan bangsa ini. Bagaimana? Bukan suatu hal yang susah kan mempelajari ilmu pengeahuan sosial. Atau terkadang kamu merasa kesulitan dalam memahami materi IPS? Tahukah kamu harus kemana jika kesulitan memahami materi pelajaran di sekolah? Di bimbingan belajar Nusa Caraka pastinya. Segala macam jenis kesulitan belajar dapat terselesaikan disini.
Lusiani Monalisa
Karakteristik penduduk menurut umur dan jenis kelamin berguna dalam membantu menyusun perencanaan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penduduk sesuai dengan kebutuhan kelompok umur masing-masing. Baik kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan sebagainya. Setiap kelompok umur memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, misalnya kelompok bayi dan balita, mereka lebih membutuhkan asupan gizi yang baik dan perawatan kesehatan. Bagi penduduk perempuan remaja misalnya, mempunyai kebutuhan untuk meningkatkan status kesehatan agar ketika memasuki usia perkawinan tidak terkena anemia, sedangkan kelompok penduduk usia lanjut juga
membutuhkan pelayanan berkaitan dengan kesehatan dan lain-lain.
- Rasio Jenis Kelamin (RJK)
Rasio Jenis Kelamin adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan banyaknya jumlah penduduk laki-laki dan banyaknya jumlah penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya jumlah penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Data rasio jenis kelamin ini, berguna untuk pengembangan perencanaan pembangunan yang berwawasan gender, terutama yang berkaitan dengan perimbangan pembangunan laki-laki dan perempuan secara adil. Rasio Jenis kelamin juga digunakan untuk melihat proporsi penduduk berdasarkan jenis kelamin dan untuk berbagai perencanaan kegiatan seperti penyediaan Rumah Sakit Bersalin, penyediaan ragam pendidikan dan lain sebagainya. Selain itu, informasi rasio jenis kelamin juga penting diketahui oleh para politisi, terutama untuk meningkatkan keterwakilan perempuan dalam parlemen.Dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: SR = Sex Ratio (Rasio Jenis Kelamin)Pl = Jumlah Penduduk Laki-laki
Pp = Jumlah Penduduk PerempuanRasio Jenis Kelamin Menurut Umur Kabupaten Aceh Jaya
No Kelompok Umur PENDUDUK Rasio Jenis Kelamin Pria Wanita Jumlah Penduduk 1 0-4 3,521 3,231 6,752 108.98 2 5-9 4,679 4,429 9,108 105.64 3 10-14 4,404 4,425 8,829 99.53 4 15-19 3,409 3,284 6,693 103.81 5 20-24 3,707 3,479 7,186 106.55 6 25-29 3,677 3,805 7,482 96.64 7 30-34 4,149 4,530 8,679 91.59 8 35-39 4,031 3,913 7,944 103.02 9 40-44 3,346 3,194 6,540 104.76 10 45-49 3,058 2,570 5,628 118.99 11 50-54 2,301 1,972 4,273 116.68 12 55-59 1,815 1,578 3,393 115.02 13 60-64 1,228 995 2,223 123.42 14 65-69 807 633 1,440 127.49 15 70-74 714 885 1,599 80.68 16 >=75 844 986 1,830 85.60 Jumlah 45,690 43,909 89,599 104.06 Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Jaya, Tahun 2018, diolah
Dari tabel di atas terlihat bahwa Rasio Jenis Kelamin di Kabupaten Aceh Jaya adalah 104,06 yang terdiri dari laki-laki 45,690 dan perempuan 43,909. Gambaran rasio jenis kelamin Kabupaten Aceh Jaya menunjukan bahwa penduduk laki-laki lebih banyak dibanding penduduk perempuan.
Secara biologis jumlah kelahiran bayi laki-laki pada umumnya lebih besar dibanding dengan kelahiran bayi perempuan, namun bayi laki-laki lebih rentan terhadap kematian dibanding bayi perempuan. Rasio jenis kelamin pada kelompok umur 70-74 Tahun menunjukkan penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Ini menunjukkan bahwa teori yang mengatakan bahwa umur harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan umur harapan hidup laki-laki adalah benar.
Rasio Jenis Kelamin Per Kecamatan Kabupaten Aceh Jaya
No Kecamatan Pendududuk Rasio Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 2 3 4 5 6 1 TEUNOM 6,658 6,568 13,226 101 2 KRUENG SABEE 8,492 8,269 16,761 102 3 SETIA BAKTI 4,484 4,243 8,727 105 4 SAMPOINIET 3,827 3,613 7,440 105 5 JAYA 7,721 7,208 14,929 107 6 PANGA 4,051 4,083 8,134 100 7 INDRA JAYA 3,599 3,322 6,921 108 8 DARUL HIKMAH 3,492 3,239 6,731 107 9 PASIE RAYA 3,366 3,364 6,730 100 TOTAL 45,690 43,909 89,599 104 Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Jaya, Tahun 2018, diolah
Jika dilihat menurut wilayah kecamatan, dari Tabel di atas terlihat bahwa rasio jenis kelamin di setiap kecamatan di atas 100, dan dari table di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki disetiap kecamatan lebih banyak daripada perempuan.
- Piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang, pada satu sisi menunjukkan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk perempuan dalam kelompok interval usia penduduk lima tahunan.Pada grafik Piramida dibawah ditunjukkan dengan Penduduk laki-laki digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan. Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk atau persentase jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk total.Dengan mengamati bentuk piramida penduduk (serta bentuk piramida penduduk dari waktu ke waktu), banyak informasi yang didapat mengenai struktur kependudukan sebuah wilayah. Seperti gambar dibawah ini :
pendidikan dasar dan menengah yang cukup untuk menampung penduduk kelompok ini.Demikian pula jumlah penduduk pada kelompok 30-34 tahun menunjukkan jumlah yang besar. Diduga penduduk kelompok umur ini adalah kelompok yang lahir pada tahun 1980an yang mulai memasuki usia tersebut ditambah dengan migran yang masuk ke Kabupaten Aceh Jaya. Penduduk lansia (65 tahun ke atas), menunjukkan proporsi yang masih kecil yaitu 4,5%.Namun dimasa depan proporsi penduduk lansia akan terus merambat naik, karena pergeseran umur penduduk serta usia harapan hidup yang semakin meningkat. Pertambahan jumlah penduduk lansia ini harus mulai diantisipasi dari sekarang, karena kelompok ini akan terus membesar di masa depan, sehingga diperlukan kebijakan seperti ketenagakerjaan, kesehatan, pelayanan lansia serta kebutuhan sosial dasar lainnya.No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah n % N % n % 1 0-4 3,521 7.71 3,231 7.36 6,752 7.54 2 5-9 4,679 10.24 4,429 10.09 9,108 10.17 3 10-14 4,404 9.64 4,425 10.08 8,829 9.85 4 15-19 3,409 7.46 3,284 7.48 6,693 7.47 5 20-24 3,707 8.11 3,479 7.92 7,186 8.02 6 25-29 3,677 8.05 3,805 8.67 7,482 8.35 7 30-34 4,149 9.08 4,530 10.32 8,679 9.69 8 35-39 4,031 8.82 3,913 8.91 7,944 8.87 9 40-44 3,346 7.32 3,194 7.27 6,540 7.30 10 45-49 3,058 6.69 2,570 5.85 5,628 6.28 11 50-54 2,301 5.04 1,972 4.49 4,273 4.77 12 55-59 1,815 3.97 1,578 3.59 3,393 3.79 13 60-64 1,228 2.69 995 2.27 2,223 2.48 14 65-69 807 1.77 633 1.44 1,440 1.61 15 70-74 714 1.56 885 2.02 1,599 1.78 16 >=75 844 1.85 986 2.25 1,830 2.04 Jumlah 45,690 100.00 43,909 100.00 89,599 100.00 Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Jaya, Tahun 2018, diolah
Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Aceh Jaya sebagian besar merupakan penduduk usia produktif yaitu pada kelompok umur antara 15-64 tahun (72,02%) dengan komposisi terbesar berada pada penduduk berumur 5-9 tahun. Demikian pula dengan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin, nampak bahwa penduduk laki-laki yang terbesar berada pada kelompok umur 15-34 tahun, sedangkan penduduk perempuan berada pada kelompok umur 15-34 tahun. Kondisi ini sangat menguntungkan karena sebagian besar (diatas 50%) merupakan penduduk usia kerja (usia produktif), dan sisanya sebanyak 24,68% merupakan penduduk usia muda (berusia dibawah 15 tahun) dan 4,86% merupakan penduduk lanjut usia (65 tahun ke atas).
Penduduk berusia kurang dari 15 tahun cukup besar pula yaitu lebih dari seperempat penduduk Kabupaten Aceh Jaya. Hal ini harus menjadi perhatian karena 5 tahun mendatang kelompok ini akan menjadi entry tenaga kerja baru, yang memerlukan keahlian dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai baik ketrampilan maupun etos kerja dan kepribadian. Untuk memperoleh hal tersebut, diperlukan asupan gizi yang cukup, pendidikan yang memadai serta lingkungan pergaulan yang cukup, baik di rumah maupun di masyarakat.
Sehingga ketika mereka memasuki pasar kerja, mampu memperoleh peluang kerja yang tersedia. Disisi lain pemerintah Kabupaten Aceh Jaya harus mampu pula menciptakan pasar kerja yang dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi. Jika dicermati lebih lanjut, ternyata 8,99% penduduk Kabupaten Aceh Jaya merupakan balita. Kondisi ini menuntut perhatian Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya dalam penanganan penduduk balita terutama dari segi kesehatan dan investasi bidang pendidikan.
- Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
Rasio Ketergantungan digunakan untuk melihat hubungan antara perubahan struktur umur penduduk dengan ekonomi secara kasar. Rasio ini digunakan untuk melihat seberapa besar beban tanggungan yang harus dipikul oleh penduduk produktif (usia 15-64 tahun) terhadap penduduk yang belum produktif (0-14 tahun) dan tidak produktif lagi (usia 65 tahun keatas) yang dianggap memiliki potensi ekonomi. Semakin rendah Rasio Ketergantungan, maka semakin rendah pula beban kelompok umur produktif untuk menanggung penduduk usia tidak produktif atau belum produktif.No Usia Jumlah Penduduk Kategori usia Rasio Ketergantungan Total Muda Tua 1 2 3 4 5 6 7 1 0-4 6,752 Non Produktif (Muda) 49,23 41,12 8,11 2 5-9 9,108 Non Produktif (Muda) 3 10-14 8,829 Non Produktif (Muda) 4 15-19 6,693 Produktif 5 20-24 7,186 Produktif 6 25-29 7,482 Produktif 7 30-34 8,679 Produktif 8 35-39 7,944 Produktif 9 40-44 6,540 Produktif 10 45-49 5,628 Produktif 11 50-54 4,273 Produktif 12 55-59 3,393 Produktif 13 60-64 2,223 Produktif 14 65-69 1,440 Non Produktif (Tua) 15 70-74 1,599 Non Produktif (Tua) 16 >=75 1,830 Non Produktif (Tua) total 89,599 Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Jaya, Tahun 2018, diolah
Untuk menghitung Rasio Ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun). Dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
RKTotal = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua
RKMuda = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda
RKTua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
P(0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
P(65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
P(15-64) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64 tahun)
Kelompok Umur Lk Pr Jlh Pddk % 1 2 3 4 5 0-14 Tahun (Umur Muda) 12,604 12,085 24,689 41.12 15-64 Tahun (Umur produktif) 30,721 29,320 60,041 67.01 >65 Tahun (Umur Tua) 2,365 2,504 4,869 8.11 Jumlah 45,690 43,909 89,599 100.00 Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Jaya, Tahun 2018, diolah
Dari Tabel di atas terlihat bahwa 67,01% penduduk Kabupaten Aceh Jaya merupakan penduduk Usia produktif (usia kerja) yang berpotensi sebagai modal pembangunan, sedangkan penduduk yang berpotensi sebagai beban yaitu penduduk yang belum produktif (0-14 tahun) sebesar 41,21% dan penduduk yang dianggap kurang produktif atau tidak produktif lagi (65 tahun ke atas) sebesar 8,11%. Jika diperhatikan menurut jenis kelamin, jumlah penduduk usia produktif laki-laki lebih besar daripada penduduk usia produktif perempuan.
Hal ini terlihat juga pada kelompok usia muda. Sedangkan pada kelompok usia tua terlihat bahwa penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Jika memperhatikan komposisi penduduk menurut kelompok usia muda, usia produktif dan usia tua yang demikian, maka diketahui rasio ketergantungan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2018 sebesar 67,01 per 100 penduduk, yang berarti bahwa setiap 100 penduduk usia produktif (usia kerja) di Kabupaten Aceh Jaya mempunyai tanggungan sekitar 33,53 perpenduduk, dimana penduduk usia non produktifsebesar 41,21 per 100 penduduk diantaranya berasaldari kelompok usia muda dan 8,11 per 100 penduduk lainnya berasal dari kelompok usia lanjut.
Kondisi ini sebenarnya menguntungkan bagi Kabupaten Aceh Jaya terutama untuk memperbesar tabungan rumah tangga, investasi sumber daya manusia dan peningkatan kesejahteraan. Namun demikian, ini juga menjadi tantangan bagi pemerintah Kabupaten Aceh Jaya untuk meningkatkan kesempatan kerja, kualitas penduduk dan tetap mempertahankan laju pertumbuhan penduduk yang rendah.
Jenis Kelamin
Rasio Ketergantungan Muda Tua Total 1 2 3 4 Laki-Laki 41.03 7.70 48.73 Perempuan 41.22 8.54 49.76 L+P 41.12 8.11 49.23
Rasio ketergantungan total Kabupaten Aceh Jaya jika dirinci menurut jenis kelamin, bahwa angka beban tanggungan laki-laki menjadi lebih besar daripada perempuan, tetapi pada usia lanjut angka beban tanggungan perempuan menjadi lebih tinggi daripada laki-laki. Perempuan yang berusia lanjut terus bertambah dan jumlahnya melebihi laki-laki karena usia perempuan relatif lebih panjang.