Apa yang dimaksud pulpa gigi

Polip pulpa adalah pembengkakan pada pulpa, yaitu bagian tengah gigi yang berisi jaringan dan sel pembentuk gigi. Polip pulpa atau pulp polyp kerap muncul di gigi geraham, tepatnya menutupi gigi berlubang, sehingga terlihat seperti daging lebih.

Polip pulpa terjadi ketika pulpa di gigi yang berlubang mengalami iritasi atau infeksi bakteri. Polip pulpa umumnya hanya menyerang satu gigi, tetapi kadang bisa juga muncul di beberapa gigi.

Polip gigi biasanya terjadi pada anak-anak atau remaja, dan sangat jarang dialami oleh orang dewasa. Di dunia kedokteran, polip pulpa juga disebut dengan chronic hyperplastic pulpitis atau proliferative pulpitis.

Penyebab Polip Pulpa

Penyebab munculnya polip pulpa bermacam-macam, antara lain:

  • Gigi berlubang hingga menyebabkan banyaknya struktur gigi yang hilang, terutama bagian email atau enamel gigi
  • Gigi berlubang yang tidak diperbaiki sehingga pulpa gigi terpapar oleh bakteri
  • Gigi patah akibat cedera sehingga membuat pulpa gigi terbuka

Selain perubahan pada struktur gigi, perubahan hormon estrogen dan progesteron, serta reaksi alergi pada gigi juga diduga dapat memicu terbentuknya polip pulpa di gigi.

Gejala Polip Pulpa

Tanda dan gejala yang dapat muncul akibat polip pulpa antara lain:

  • Benjolan lunak berwarna merah muda, merah, atau putih dari gigi yang berlubang
  • Perdarahan dan luka terbuka dari benjolan lunak tersebut
  • Polip yang cenderung membesar sampai memenuhi lubang di gigi
  • Rasa tidak nyaman saat mengunyah makanan

Pada beberapa kasus, penderita polip pulpa juga bisa saja tidak merasakan gejala apa pun.

Kapan harus ke dokter gigi

Segera periksakan ke dokter jika muncul daging lebih di tempat gigi yang berlubang. Salah satu penyebab polip pulpa adalah gigi patah, yang bisa terjadi akibat cedera atau kecelakaan. Periksakan juga ke dokter gigi bila ada gigi yang patah, goyang, atau tanggal.

Diagnosis Polip Pulpa

Untuk menentukan polip pulpa, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien kemudian melihat keberadaan polip pada gigi yang berlubang. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan sebagai berikut:

  • Pemindaian rongga mulut dan gigi melalui foto Rontgen, untuk melihat tingkat kerusakan gigi serta mendeteksi kelainan di sekitar tulang rahang
  • Pengambilan sampel jaringan polip untuk diperiksa melalui mikroskop, guna melihat kemungkinan infeksi bakteri pada pulpa

Pengobatan Polip Pulpa

Metode pengobatan polip pulpa tergantung pada tingkat keparahannya. Beberapa metode pengobatan tersebut adalah:

  • Pulpotomi, yaitu pengangkatan pulpa tanpa mengangkat bagian akar gigi, yang dilakukan bila polip tidak memengaruhi pulpa di dekat akar gigi
  • Perawatan saluran akar gigi bila pertumbuhan akar tidak matang
  • Operasi cabut gigi dan akar gigi yang bisa diikuti dengan pemasangan gigi palsu

Bagi pasien yang menjalani operasi cabut gigi, jangan menggunakan bagian mulut yang baru dioperasi untuk mengunyah makanan.  Dokter akan meresepkan obat antibiotik dan obat antinyeri, serta menyarankan pasien berkumur setiap hari dengan obat kumur yang mengandung chlorhexidine sampai seminggu setelah operasi.

Untuk perawatan setelah pengobatan polip pulpa, ikutilah anjuran dokter. Sikatlah gigi dengan hati-hati agar tidak mengenai gigi yang baru dioperasi, dan periksakan gigi secara rutin untuk memantau keberhasilan pengobatan.

Komplikasi Polip Pulpa

Bila tidak ditangani, polip pulpa dapat menyebabkan sejumlah komplikasi berikut:

Pencegahan Polip Pulpa

Cara mencegah polip pulpa adalah dengan menjaga kesehatan mulut dan gigi. Upaya yang dapat dilakukan antara lain:

  • Menyikat gigi dua kali sehari dengan sikat berbulu lembut dan pasta gigi
  • Membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi menggunakan benang gigi
  • Berkumur dengan obat kumur antiseptik untuk mencegah timbulnya plak
  • Memeriksakan gigi secara ke dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali

Terakhir diperbarui: 8 April 2022

//m.klikdokter.com/me/martha.klikdokterdrg. Martha Mozartha M.Si2010-07-05 06:57:3812 Tahun Lalu

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pulpa adalah suatu rongga di bawah lapisan dentin. Pulpa gigi banyak memiliki kemiripan dengan jaringan ikat lain pada tubuh manusia, namun ia memiliki karakteristik

Pulpa

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pulpa adalah suatu rongga di bawah lapisan dentin. Pulpa gigi banyak memiliki kemiripan dengan jaringan ikat lain pada tubuh manusia, namun ia memiliki karakteristik yang unik. Di dalam pulpa terdapat berbagai elemen jaringan seperti pembuluh darah, persyarafan, serabut jaringan ikat, cairan interstitial, dan sel-sel seperti fibroblast, odontoblast dan sel imun.

Baca Juga

Pulpa adalah sistem mikrosirkuler, di mana komponen vaskular terbesarnya adalah arteriol dan venula, yang memasuki pulpa melalui lubang di ujung saluran akar gigi (foramen apikal). Karena dibatasi oleh dinding denting yang kaku, perubahan volume di dalam rongga pulpa -misalnya saat terjadi vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah)- menjadi sangat terbatas

persyarafan dan pembuluh darah kecil berjalan di sepanjang saluran akar dan keluar melalui foramen apikal yang terletak di ujung akar.

Di bagian terluar pulpa yang sehat adalah barisan sel odontoblast –yaitu sel pembentuk dentin. Uniknya, badan sel odontoblast berada di dalam pulpa, sedangkan perpanjangan selnya (disebut serabut tomes) memasuki tubulus dentin. Oleh sebab itu, adanya stimulus yang mengenai dentin -baik rangsang mekanis maupun suhu- akan diteruskan ke pulpa. Sel odontoblast yang berada di pulpa bagian coronal (yang menghadap mahkota gigi) lebih banyak daripada bagian radikular (yaitu daerah akar gigi).

Di bawah lapisan sel odontoblast terdapat zona bebas sel (cell free zone), di mana di zona ini hanya sedikit terdapat sel-sel dan mengandung pembuluh darah kapiler dan serabut syaraf yang tidak bermyelin. Selanjutnya adalah zona yang kaya akan sel, di mana selain terdapat fibroblast juga terdapat sel-sel pertahanan seperti makrofag, sel dendritik dan limfosit.

Inervasi (Persyarafan) Pulpa

Pulpa adalah fenomena yang kompleks, yang tidak hanya melibatkan respon sensorik tapi juga aspek emosional dan konseptual. Gigi dipersyarafi oleh banyak sekali serabut syaraf. Apapun bentuk rangsangan yang diterima pulpa –perubahan suhu, rangsang mekanis, trauma- sensasi yang dihasilkan adalah rasa sakit. Sistem sensorik pada pulpa membuatnya dapat menghantarkan sinyal ke otak saat pulpa terancam –misalnya saat terjadi karies mencapai pulpa.

Di dalam pulpa, terdapat dua jenis serabut syaraf yaitu serabut syaraf bermyelin (serabut A) dan tanpa myelin (serabut C). Serabut sensorik pada pulpa berasal dari syaraf trigeminal dan memasuki ujung akar pulpa melalui foramen apikal. Serabut syaraf A terletak di daerah perbatasan dentin-pula, dan bila terstimulasi maka akan terasa rasa sakit yang tajam. Sedangkan serabut syaraf C terdistribusi di seluruh kamar pulpa, bila serabut syaraf tipe ini terangsang maka akan terasa rasa sakit yang lebih berat dan biasanya gigi telah mengalami cedera, misalnya karena benturan atau karies mencapai pulpa.

Bila infeksi bakteri karena karies telah mencapai pulpa, akan terjadi inflamasi (peradangan) pada pulpa dan lama kelamaan persyarafan dan vaskularisasi pulpa dapat mengalami kematian.[](MM)

Suka0%
Sedih0%
Lucu0%
Kaget0%
Marah0%

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA