Apa yang dimaksud mad wajib muttasil

Contoh Hukum Bacaan Mad Wajib Muttasil Dalam Al Quran agar mengerti panjang dan pendeknya suata kalimat. (Foto: Freepik)

Kastolani Senin, 22 November 2021 - 16:10:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Ada 3 Contoh bacaan Mad Wajib Muttasil Dalam Al Quran yang penting diketahui agar mengerti cara membacanya panjang atau pendek huruf tersebut.

Mad Wajib Muttashil adalah salah satu 13 bagian dari Hukum Mad Far’i  di dalam ilmu tajwid.

BACA JUGA:
Contoh Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfasil

Secara etimologi, mad artinya panjang, wajib berarti harus dan mutthasil artinya bersambung.

Secara istilah, mad wajib muttasil adalah hukum bacaan yang terjadi apabila ada mad thabi'i (mad asli) bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat fathah, dhummah ataupun kasrah dalam satu kata (bersambung).

BACA JUGA:
5 Contoh Hukum Bacaan Qalqalah Sugra Dalam Al Quran

Sedangkan cara membaca mad wajib muttashil adalah dipanjangkan menjadi dua setengah (2 1⁄2) alif atau sama dengan empat sampai lima harakat (ketukan).

Berikut 3 Contoh Hukum Bacaan Mad Wajib Muttasil dalam Al Quran:

1. Ada mad thabi'i bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat kasrah dalam satu kata.

Contoh dalam Al Quran, Surat Ad Duha ayat 8

وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ 

Latin: Wawa jadaka 'aaaaaailang fa aghnaa (QS. Ad Duha: 8)

Ada mad thabi'i bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat kasrah dalam satu kata

Contoh lain ditemukan dalam Surat Al Baqarah ayat 5

اُولٰٓٮِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنۡ رَّبِّهِمۡ‌ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ‏

Latin: Ulaaa'ika 'alaa hudam mir rabbihim wa ulaaa'ika humul muflihuun

Surat Al Buruj ayat 2

وَالسَّمَآءِ ذَاتِ الۡبُرُوۡجِۙ

Latin: Wassamaaa'i zaatil buruuj

Artinya: Demi langit yang mempunyai gugusan bintang,

 Surat At Thariq ayat 1

وَالسَّمَآءِ وَالطَّارِقِۙ

Latin: Wassamaaa'i wattaariq

2. Ada Mad Thabi'i bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat dhumah dalam satu kata

Contoh Dalam Al quran, Surat Al Infithar ayat 1

اِذَا السَّمَاۤءُ انْفَطَرَتْۙ

Idzassamaaaaa u ng fatharat. (QS. Al Infitar: 1)

Surat Al Baqarah ayat 6

اِنَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا سَوَآءٌ عَلَيۡهِمۡ ءَاَنۡذَرۡتَهُمۡ اَمۡ لَمۡ تُنۡذِرۡهُمۡ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ‏

Latin: Innal laziina kafaruu sawaaa'un 'alaihim 'a-anzar tahum am lam tunzirhum laa yu'minuun. (QS. Al Baqarah: 6)

3. Ada mad thabi'i bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat fathah dalam satu kata

Contoh Dalam Al Quran, Surat An naba ayat 1

عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ

'Amma yatasaaaaa aluun. (QS. An Naba: 1)

Surat Al A'la ayat 5

فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ 

Faja'alahuu ghutsaaaaaa an ahwaaa (QS. Al A'la: 5)

Surat 'Abasa ayat 2

اَنۡ جَآءَهُ الۡاَعۡمٰىؕ‏

Latin: An jaa-ahul 'a-maa.

Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid

Tajwid menurut bahasa adalah tahsin, yang artinya memperindah. Adapun menurut istilah membunyikan setiap huruf dari makhrajnya dengan memberikan setiap huruf hak dan mustahaknya.

Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardu kifayah, namun mengamalkannya dalam membaca Alquran hukumnya fardhu 'ain yakni semua qari' atau orang yang membaca Alquran wajib menerapkan tajwid saat membaca ayat-ayat Alquran.

Perintah untuk membaca Alquran dengan tartil dan benar disebutkan dalam Alquran.

Allah SWT berfirman:

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)

Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW Sehingga Siti Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan bahwa Nabi SAW bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan dengan orang lain.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

​ ​

putri anne (Foto: @putriannesaloka)

Kastolani Selasa, 08 Desember 2020 - 20:51:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Hukum bacaan mad penting diketahui Muslim dalam membaca Alquran. Sebab, membaca Alquran pun tidak boleh sembarangan karena harus benar dan tartil. Salah satu upaya agar bisa membaca Alquran dengan baik dan tartil yakni belajar ilmu tajwid yakni ilmu yang mempelajari tentang cara pengucapan dan pelafalan Alquran. 

Nabi Muhammad SAW telah bersabda: 

"زَيِّنوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ" 

Artinya: Hiasilah Alquran dengan suara kalian! 

"لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْآنِ" 

Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak melagukan bacaan Alquran. 

BACA JUGA:
Khataman Alquran Meriahkan Hari Santri 2020 di Jateng

Diriwayatkan dari Ibnu Masud, bahwa ia telah mengatakan, "Janganlah kamu membacanya dengan bacaan seperti menabur pasir, jangan pula membacanya dengan bacaan tergesa-gesa seperti membaca puisi (syair). Berhentilah pada hal-hal yang mengagumkan, dan gerakkanlah hati untuk meresapinya, dan janganlah tujuan seseorang dari kamu hanyalah akhir surat saja.

Salah satu ilmu tajwid yakni tentang hukum bacaan Mad. Mad yaitu memperpanjang [memanjangkan] bacaan pada saat bertemunya dengan huruf-huruf hijaiyah yang termasuk ke dalam hukum Mad. Ini bisa dikatakan bahwasanya Hukum Mad yaitu hukum yang digunakan untk mengatur panjang atau pendek suatu bacaan di dalam Alquran.

Dalam aturan hukum Mad, apabila harus dua harakat [ketukan], maka itu wajib dibaca 2 harakat dengan secara merrata, teratur dan juga tetap. Apabila terdapat 6 harakat maka itu wajib dibaca juga dengan 6 harakat. 

Apabila dalam aturannya seharusnya dibaca 6 harakat, akan tetapi hanya dibaca  dengan 2 harakat dan hal tersebut menjadikan terjadinya perubahan atau pada kata atau kalimat tersebut, maka hukum dari bacaan tersebut yaitu haram.

Mad dibagi menjadi dua, yaitu Mad asli dan mad far’i. Mad asli disebut juga mad thabi’i dengan panjang dua harakat, sedangkan Mad far’i terbagi dalam 14 turunan yang panjangnya mulai dari 2 harakat sampai enam harakat.

Macam-Macam Mad Beserta Penjelasannya

1. Mad Thabi'i atau Mad Asli

Mad Thobi’i yaitu merupakan satu dari bagian [cabang] dari Hukum Mad. Secara bahasa [etimologi] Mad Thobi’i mempunyai arti alami atau biasa, yaitu tidak lebih dan juga tidak kurang. Dibaca dengan panjang 2 harakat atau 1 alif.

 Mad Thobi’i ini sering disebut dengan istilah lain sebagai Mad Ashli, ini artinya adalah asal mula [asal-muasal] suatu kejadian, dan ini adalah merupakan kunci utama [dasar] di dalam belajar tentang hukum-hukum dari Mad Far’i.

Hukum Mad Thobi’i ini berlaku ketika:

Huruf hijaiyah dengan harakat Fathah  ( ــــَــ )  ketemu dengan huruf hijaiyah Alif  ( ا );huruf hijaiyah dengan harakat Kasrah ( ـــــِـــ ) ketemu huruf  hijaiyah Ya Sukun ( يْ );dan huruf hijaiyah dengan harakat Dhammah ( ـــــــُــــــ ) ketemu dengan huruf Waw sukun ( وْ )maka huruf-huruf itu dibaca dengan panjang 1 alif atau 2 harakat.

Contoh Mad Thobi’i atau Mad Ashli Huruf Alif [ا]

حَامِيَةٌ : haamiyatun
سَالِمٌ : saalimun

Contoh Mad Thobi’i atau Mad Ashli Huruf Waw Sukun [ وْ ]

شَكُوْرٌ = syakuurun

غَفُوْرٌ = ghofuurun

Contoh Mad Thobi’i atau Mad Ashli Huruf Ya Sukun [يْ ]

بِصِيْرٌ = bashiirun

خَبِيْرٌ = khobiirun

2. Mad Far'i

Mad Far'i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun. Nah, Mad Far'i ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut: 

1. Mad Jaiz Munfashil

Mad Jaiz Munfashil merupakan satu dari 13 bagian dari Hukum Mad Far’i dalam ilmu tajwid. Secara etimologi Jaiz Munfashil adalah : Jaiz berarti boleh dan Munfashil berarti terpisah atau di luar kata
Mad Jaiz Munfashil ini terjadi ketika ada huruf Mad Thobi’i  yaitu ( ــــــَــــــ ا ; يْ ـــــــِــــــ ; وْ ـــــــُـــــــ ) ketemu dengan huruf hijaiyah Alif (ا) yang mempunyai harakat Fathah, harakat Kasrah, ataupun harakat Dhammah ( اَ – اِ – اُ )

Cara membaca dari Mad Jaiz Munfashil ini adalah boleh panjang 1 alif [2 harakat], 2 alif [4 harakat], ataupun juga bisa 3 alif [6 harakat]. Begini contohnya:وَﻻَأنْتُمْ بِمَا أُنْزِلَ  

2. Mad Wajib Muttasil

Mad Wajib atau Mad Muttashil, dan seringkali disebut dengan Mad Wajib Muttashil adalah salah satu 13 bagian dari Hukum Mad Far’i  di dalam ilmu tajwid. Secara etimologi, mad wajib mutthashil artinya adalah :

Mad artinya adalah panjang bacaan. Wajib berarti harus dan Mutthashil berarti bersambung.
Hukum dari Mad Wajib Muttashil yaitu hukum tajwid yang terjadi ketika huruf hijaiyah Mad Thobi’i  ( ــــــَــــــ ا ; يْ ـــــــِــــــ ; وْ ـــــــُـــــــ ) ketemu dengan huruf hijaiyah Hamzah dengan harakat Fathah [Fathatain], dengan harakat Kasrah [Kasratain], atau juga dengan harakat Dhammah [Dhammatain] ( ءَ /  ءً – ءِ / ءٍ – ءُ / ءٌ ).  Dan inti utama dari Mad Wajib Muttashil ini yaitu Huruf Mad Thobi’i bertemu Hamzah dan ini dalam satu kata atau bersambung.

Cara membaca atau panjangnya bacaan dari Hukum Mad Wajib Muttashil  ini adalah wajib 6 ketukan [harakat] dan ini tidak bisa ditawar lagi.

Di dalam kitab suci Al-Quran, tanda dari Hukum Mad Muttashil  adalah garis yang melengkung tebal dan tanda ini mirip seperti gambar pedang,  yang letaknya berada di atas dari  huruf Mad Thobi’i ataupun terletak di antara Huruf hijaiyah Mad Thobi’i dan huruf hijaiyah Hamzah.

Contohnya:

سَوَآءٌ - جَآءَ - جِيْءَ

3. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf

Mad Lazim Harfi Mukhaffaf merupakan bagian dari 13 cabang hukum Mad Far’i ini terjadi pada huruf-huruf hijaiyah tunggal di awal surah-surah di dalam kitab Al-Qur’an Al Karim. Dan ini hanya dibaca dengan menyebutkan nama-nama huruf hijaiyah-nya saja.
Lazim berarti harus / wajib. Harfi berarti huruf; mad ini terjadi sebab huruf hijaiyah [ bukanlah pada kata/kalimat]. Mukhaffaf berarti ringan di dalam cara mengucapkannya

Cara Membaca Mad Lazim Harfi Mukhaffaf

Hukum Mad Lazim Harfi Mukhaffaf yaitu suatu hukum tajwid yang dikhususkan untuk kombinasi dari 14 huruf yang berada di 13 ‘Ayat pembuka’, pada 29 Surah di dalam kitab suci Alquran.
 Contohnya:

الۤمّۤ, الۤمّۤصۤۚ

4. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi

Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ini masih termasuk ke dalam macam-macam mad. Mad ini terjadi jika ada Mad Thabi’i bertemu dengan tasydid pada satu kata atau ayat.

Cara membaca mad ini adalah harus panjang selama tiga kali Mad Thabi’i atau sekitar enam harakat. Contohnya:
وَﻻَالضَّآلِّينَ اَلصّاخَةُ

5. Mad Layin

Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Layyin. Mad ini terjadi jika setelah huruf yang berharakat fatha wau sukun atau ya’ sukun. Cara membacanya adalah dengan membaca mad dengan sekedar lunak dan lemas saja. Contohnya:
رَيْبٌ خَوْفٌ

6. Mad 'Aridh Lissukun

Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian membaca, sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Layin. Contohnya: بَصِيْرٌ خَالِدُوْنَ والنَّاسِ سَمِيْعٌ

Wallahu A'lam.

Sumber: Tafsir Ibnu Katsir, ilmutajwid.id


Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Belajar Alquran Ilmu tajwid Hukum bacaan Mad

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA