Apa yang dimaksud hipertensi dan hipotensi

Tekanan darah adalah 1 dari 4 komponen utama tanda-tanda vital. Jika seseorang sedang mengalami fase-fase kritis, tekanan darah adalah tolak ukur utama dalam menentukan keadaan seseorang. 

Kebanyakan orang mengetahui, bahwa hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang sangat berbahaya, namun bagaimana dengan tekanan darah rendah? 

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Ternyata keduanya bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang mengalami kegawatan dan keduanya merupakan manifestasi klinis yang jika tidak ditangani dengan benar, dapat berakibat fatal.

Hipertensi Adalah Silent Killer

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah masalah yang umum sekali terjadi pada masyarakat. Berdasarkan tingkat kejadian yang ada,bersamaan dengan penyakit akibat pola hidup seperti diabetes dan stroke, angka kejadian hipertensi semakin meningkat dari tahun ke tahun. 

Selain itu banyak orang yang menderita hipertensi  belum mendapatkan penanganan adekuat, atau mungkin juga karena hipertensi adalah silent killer. Atau ada yang sudah diobati namun kondisinya masih belum membaik sesuai dengan yang diharapkan.

Yang dikhawatirkan untuk orang-orang yang menderita hipertensi adalah penyakit penyerta dan komplikasi yang dihasilkan dari gejala hipertensi jangka panjang. 

Jika hipertensi sudah mencapai tingkat tertentu, maka hipertensi akan menimbulkan stroke,gagal jantung yang dapat meningkatkan tingkat kematian penderitanya.

Banyak orang yang mengenal istilah hipertensi, namun apakah Anda mengerti apa itu pengertian hipertensi? 

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Secara umum, tekanan darah normal pada seseorang adalah 120/80mmHg, jika tekanan darah seseorang melebihi dari 140/90 umumnya sudah digolongkan sebagai penderita hipertensi. Tapi secara medis, penggolongan hipertensi tidak sesederhana itu.

Derajat Hipertensi Menurut JNC 7

Derajat hipertensi dibagi menjadi beberapa kategori sesuai dengan organisasi kesehatan yang mengurusnya. 

Anda harus mengetahui derajat hipertensi yang biasanya terjadi agar Anda lebih berhati-hati saat memeriksa tekanan darah Anda. Apakah termasuk hipertensi atau bukan. 

Untuk menilai apakah seseorang menderita penyakit hipertensi atau tidak, Anda harus mengacu pada suatu standar nilai ukur dari tekanan darah.

Ada beberapa macam klasifikasi hipertensi yang digunakan di masing-masing negara. Indonesia menggunakan klasifikasi dari JNC 7 yang mana menggolongkan hipertensi sebagai berikut :

Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Darah Sistolik (mmHg) Tekanan Darah Diastolik (mmHg)

Normal

< 120

< 80

Prehipertensi

120 – 139

80 – 89

Hipertensi derajat 1

140 – 159

90 – 99

HIpertensi derajat 2

> 160

> 100

Selain penggolongan hipertensi seperti di atas, ada beberapa penggolongan hipertensi berdasarkan tekanan darahnya seperti :

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

  • Hipertensi Urgensi, yaitu suatu keadaan dimana tekanan darah sudah melebihi 160/100mmHg (biasanya lebih dari 180/110) tanpa adanya tanda-tanda kerusakan organ-organ tubuh.
  • Hipertensi Emergensi, yaitu suatu keadaan dimana tekanan darah sudah melebihi 180/110 tapi belum disertai adanya tanda-tanda kerusakan organ.

Bahaya Akibat Hipotensi

Tekanan darah rendah ditandai dengan tekanan sistolik (bacaan atas) < 90 mmHg dan / atau tekanan diastolik (bacaan bawah) < 60 mmHg. 

Tekanan darah rendah akan menimbulkan hambatan atau pembatasan terhadap jumlah darah yang dialirkan ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal sehingga mengakibatkan kepala terasa melayang dan pusing serta tubuh terasa tidak stabil atau mudah goyah, bahkan sampai kehilangan kesadaran.

Walaupun tidak sepopuler tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah tetap harus diamati dan ditangani secara adekuat karena jika tidak ditangani, hipotensi bisa berkembang menjadi gagal jantung, stroke bahkan menyebabkan syok dan kematian.

Tekanan darah normal pada anak-anak

Apakah tekanan darah pada anak-anak sama dengan tekanan darah pada orang dewasa? Jawabannya tentu saja tidak. Tekanan darah normal pada anak-anak dibawah 18 tahun, umumnya lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa. 

Pada bayi baru lahir rata-rata 60/40,bayi hingga usia 1 tahun tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mm/Hg. Sedangkan pada anak balita, tekanan darah 100-115 mmHg. Untuk itu, saat mengukur tekanan pada bayi, atau anak-anak, jangan menggunakan patokan JNC 7, karena JNC 7 diperuntukan bagi orang dewasa.

Tekanan darah normal pada ibu hamil

Ibu hamil mensuplai darah untuk 2 orang, oleh karena itu, tentu saja ibu hamil akan memiliki tekanan darah yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil. 

Untuk wanita hamil perlu diingat 2 hal, Tekanan darah di bawah 110/75 akan dianggap sebagai tekanan darah rendah atau hipo-tension sementara tekanan darah di atas 140/90mmHg tetap dianggap sebagai tekanan darah tinggi atau hipertensi. 

Pada wanita hamil dikenal istilah preeklampsia yaitu suatu keadaan hipertensi pada wanita hamil disertai dengan adanya kandungan protein pada urin. 

Jika tidak dikontrol dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan eklampsia atau kondisi kejang-kejang yang disebabkan oleh hipertensi yang dimiliki selama masa kehamilan.

Tekanan darah normal pada Lansia

Pada Lansia kriteria tekanan darah bisa sedikit berubah, umumnya tekanan darah normal pada lansia kurang dari 140/90 atau pada beberapa lansia dengan kondisi medis tertentu, tekanan sama dengan dibawah 90/60 mmHg masih dianggap normal.

Mempertahankan tekanan darah dalam batas normal adalah hal yang wajib dilakukan oleh semua orang. Meski tekanan darah tinggi dan tekanan darah rendah bisa mengancam kapan saja. 

Ada hal yang bisa anda lakukan untuk menormalkan tekanan darah yaitu dengan cara memperhatikan makanan yang masuk ke tubuh dan menghindari makanan yang bisa memicu naik dan turunnya tensi darah serta olahraga teratur.

Baca juga: Apa Hubungan Antara Hipertiroid dan Hipertensi

 

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.

Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah suatu kondisi di mana angka tekanan darah Anda berada di bawah angka normal. Selain itu, tekanan darah rendah menandakan bahwa jantung, otak, dan beberapa bagian tubuh lainnya tidak mendapatkan darah sesuai dengan kebutuhannya.

Sebenarnya, kondisi ini tidak terlalu berbahaya karena Anda mungkin sesekali pernah mengalaminya. Terkadang, tekanan darah rendah juga tidak menimbulkan gejala apapun. Umumnya, orang yang rutin berolahraga memiliki tekanan darah lebih rendah dibanding orang yang jarang melakukan aktivitas fisik.

Namun, jika tekanan darah terlalu rendah, Anda mungkin mengalami pusing kepala, bahkan hingga pingsan. Maka itu, meski tergolong wajar, jika sudah pada tingkatan yang parah, kondisi ini harus segera mendapatkan penanganan.

Jenis-jenis tekanan darah rendah

Tekanan darah rendah terbagi ke dalam beberapa jenis. Menurut Mayo Clinic, kondisi ini dibedakan berdasarkan penyebab. Di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Hipotensi ortostatik atau postural

Hipotensi yang satu ini adalah kondisi yang terjadi saat Anda tiba-tiba berdiri dari posisi duduk atau tidur. Gravitasi dapat menyebabkan darah berkumpul pada kaki Anda saat berdiri.

Seharusnya, tubuh Anda akan menyeimbangkan dengan meningkatkan tekanan darah dan pembuluh darah akan menyempit. Tujuannya, untuk memastikan bahwa sejumlah darah akan kembali ke otak.

Akan tetapi, pasien yang mengalami hipotensi ortostatik sering kali mengalami kegagalan dalam menyeimbangkannya, sehingga tekanan darah justru semakin rendah, menyebabkan pusing kepala, pandangan yang kabur, dan mungkin kehilangan kesadaran diri.

Tekanan darah rendah ortostatik ini dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk dehidrasi, terlalu lama dalam posisi tidur, kehamilan, diabetes, penyakit jantung, luka bakar, udara yang terlalu panas, dan beberapa masalah saraf.

2. Hipotensi postprandial

Pengertian hipotensi yang satu ini adalah tekanan darah rendah yang terjadi usai makan. Biasanya, kondisi ini muncul 1-2 jam setelah makan dan pada orang dewasa.

Setelah Anda makan, darah akan mengalir menuju saluran pencernaan. Umumnya, tubuh Anda akan meningkatkan tekanan darah dan pembuluh darah tertentu akan menyempit demi membantu tekanan darah tetap normal.

Sayangnya, pada beberapa orang, mekanisme tersebut justru tidak berhasil, sehingga menyebabkan pusing kepala dan hilang kesadaran. Tekanan darah ini biasanya dialami oleh orang yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) atau orang yang menderita gangguan sistem saraf.

Biasanya, kondisi ini bisa diatasi dengan mengurangi porsi makan, memperbanyak minum air putih, dan menghindari konsumsi alkohol.

3. Neurally mediated hypotension

Sementara itu, tekanan darah rendah yang satu ini terjadi karena kesalahan otak dalam menerima sinyal. Biasanya, kondisi ini terjadi saat Anda terlalu lama berdiri. Umumnya, dialami oleh anak-anak.

4. Hipotensi ortostatik dengan multiple system atrophy

Jenis tekanan darah yang satu ini memiliki gejala yang mirip dengan penyakit Parkinson. Tekanan darah ini dapat menjadi penyebab kerusakan yang terjadi pada sistem saraf yang mengontrol tekanan darah, ritme jantung, pernapasan, dan pencernaan secara bertahap.

Biasanya, jenis hipotensi ini berkaitan dengan tekanan darah tinggi saat sedang berbaring.

Seberapa umum kondisi ini terjadi?

Tekanan darah rendah termasuk salah satu kondisi yang umum terjadi. Meski begitu, sering kali orang yang mengalami kondisi ini tidak menyadarinya. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga lansia.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA