Apa yang dimaksud dengan scarcity dan contohnya?

Scarcity (Kelangkaan) membicarakan mengenai sumber daya kita terbatas. Ada berbagai macam contoh sumber daya yang ada didunia ini seperti tanah, pabrik, minyak, dan penduduk/tenaga kerja. Hal-hal tersebut contoh sumber daya yang tersedia didunia ini. Meskipun sumber daya tersebut berjumlah banyak, namun sejatinya sumber daya yang ada tersebut bersifat terbatas. Kita tidak memiliki tanah/minyak/sumber daya tersebut dalam jumlah unlimited /tidak terbatas. Ada batas dalam ketersediaan sumber daya yang ada.

Ketersediaan sumber daya ini berbanding terbalik dengan keinginan manusia. Keinginan manusia itu bersifat tidak terbatas. Dengan sumber daya yang ada kita ingin mendapatkan banyak macam hal. Manusia akan selalu menginginkan banyak hal misalnya perumahan yang lebih banyak dan lebih baik, pendidikan yang lebih tinggi dan lebih baik, dan selalu terkait hal yang lebih banyak dan lebih baik dari segalanya secara praktis.

Jika sumber daya yang kita miliki juga jumlahnya tidak terbatas, kita dapat mengatakan “Ya” untuk setiap keinginan kita. Kita dapat memenuhi semua keinginan kita. Bila hal tersebut benar-benar terjadi tidak akan ada yang namanya ilmu ekonomi.

Karena sumber daya kita terbatas, kita tidak bisa mengatakan ya untuk semua keinginan manusia. Untuk mengatakan ya pada satu hal mengharuskan kita mengatakan tidak pada hal yang lain. Apakah kita suka atau tidak, kita harus membuat pilihan.

Baca juga: Pengantar ilmu ekonomi

Pengertian Scarcity (Kelangkaan)

Kelangkaan atau scarcity adalah kondisi harus memilih di antara alternatif yang tersedia. Kelangkaan atau scarcity merupakan salah satu masalah ekonomi yang mendasar. Pengertian scarcity adalah kesenjangan antara sumber daya yang terbatas dan keinginan yang secara teoritis tidak terbatas.

Situasi kelangkaan atau scarcity menuntut orang untuk membuat keputusan tentang bagaimana mengalokasikan sumber daya secara efisien, untuk memenuhi kebutuhan dasar dan sebanyak mungkin keinginan mereka. Sumber daya apa pun yang memiliki biaya konsumsi yang tidak nol adalah langka sampai tingkat tertentu, tetapi yang penting dalam praktiknya adalah kelangkaan relatif.

Barang langka adalah barang yang pilihan salah satu alternatifnya mengharuskan yang lainnya untuk direlakan. Keinginan kita yang tak terbatas terus bertabrakan dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia. Hal tersebut akan memaksa kita untuk memilih beberapa kegiatan dan menolak yang lain.

Pikirkanlah jika anda memiliki sebidang tanah. Sebidang tanah itu dapat dipergunakan untuk beberapa alternatif pilihan kegiatan. Tanah tersebut dapat dipergunakan untuk membangun rumah di atasnya. Bisa juga diatas tanah tersebut dibangun pompa bensin. Kita juga bisa membuat taman kecil di atasnya. Bahkan kita bisa membiarkan tanah tersebut tidak dikembangkan/tidak terurus. Diatas tanah yang sudah dibangun pom bensin tidak mungkin dipergunakan untuk membangun rumah pada saat bersamaan. Dalam posisi ini, manusia harus membuat pilihan agar bisa membuat keputusan nanti bagaimana menggunakan tanahnya.

Misalkan kita telah memutuskan tanah harus digunakan untuk perumahan. Haruskah itu rumah besar dan mahal atau beberapa yang sederhana? Misalkan itu menjadi rumah besar dan mahal. Siapa yang harus tinggal di rumah? Jika keluarga Zul tinggal di dalamnya, keluarga Fadlli tidak bisa. Fakta bahwa tanah itu langka artinya masyarakat harus membuat pilihan terkait penggunaannya. Pilihan yang muncul bisa berbagai macam, mulai soal digunakan untuk apa sampai persoalan digunakan oleh siapa.

Hampir semua barang bersifat langka. Pikirkan udara yang kita hirup, yang tersedia dalam jumlah besar tanpa biaya kepada kita. Mungkinkah itu langka? Coba pikirkan apakah udara yang langka tersebut memiliki kegunaan alternatif. Apa gunanya kita membuat udara? Kita menghirupnya,dan kita mencemari itu ketika kita mengendarai mobil kita, memanaskan rumah kita, atau mengoperasikan pabrik kita. Efeknya, satu penggunaan udara adalah tempat pembuangan polusi, namun disisi lain tentu membutuhkan udara untuk bernafas.

Kedua kegunaan udara tersebut jelas mempunyai alternatif satu sama lain. Semakin banyak polusi yang kita buang di udara, semakin tidak diinginkan dan semakin tidak sehat untuk pernapasan. Jika kita memutuskan ingin menghirup udara yang lebih bersih, kita harus membatasi kegiatan yang menghasilkan polusi. Udara adalah barang yang langka karena memiliki kegunaan alternatif.

Namun, tidak semua barang akan menghadapi pilihan-pilihan seperti itu. Barang gratis adalah barang yang pilihan penggunaannya tidak mengharuskan kita melepaskan yang lain. Salah satu contoh barang gratis adalah gravitasi. Fakta bahwa gravitasi menahan Anda ke bumi tidak berarti bahwa tetangga Anda dipaksa melayang ke angkasa. Penggunaan gravitasi satu orang bukan merupakan alternatif untuk penggunaan orang lain.

Tidak banyak barang gratis. Luar angkasa, misalnya, adalah barang gratis ketika satu-satunya penggunaan yang kita lakukan adalah menatapnya. Tetapi sekarang, penggunaan ruang angkasa kita telah mencapai titik di mana satu pengguna dapat menjadi alternatif bagi yang lain. Konflik telah muncul terkait alokasi slot orbital untuk satelit komunikasi. Dengan demikian, bahkan bagian luar angkasa pun langka. Ruang angkasa pasti akan menjadi lebih langka karena kita menemukan cara baru untuk menggunakannya. Adanya kelangkaan membuat kita perlu membuat pilihan. Disinilah perlunya kita mempelajari ilmu ekonomi. Dan ruang lingkup ekonomi memang sejatinya sangat luas karena meliputi banyak hal.

Baca juga: Ruang lingkup ilmu ekonomi

Baca juga: Pengantar Ekonomi mikro

Baca juga: Pengantar ekonomi makro

Kelangkaan Absolut dan kelangkaan relatif

Kelangkaan relatif adalah ketika sumber daya terbatas dalam supply, secara alami. Ini tidak ada hubungannya dengan perusahaan yang tidak menciptakan penawaran yang cukup, melainkan hanya ada sejumlah sumber daya yang tersedia di planet ini. Namun, kelangkaan relatif juga mengacu pada penawaran dalam kaitannya dengan permintaan. Misalnya, minyak. Meskipun ada banyak minyak saat ini, ada jumlah terbatas yang tersedia, yang pada titik tertentu, tidak akan dapat memenuhi permintaan. Ini adalah kelangkaan relatif.

Kelangkaan absolut juga mengacu pada sumber daya yang secara alami terbatas tetapi tidak dalam kaitannya dengan permintaan. Contoh terbaik dari ini adalah waktu. Dua puluh empat jam dalam sehari, tujuh hari dalam seminggu, dan 52 minggu dalam setahun. Waktu adalah kelangkaan mutlak.

Penyebab kelangkaan

Penyebab kelangkaan ekonomi yang utama dapat merupakan akibat dari permintaan, akibat dari penawaran, dan struktural. Kelangkaan akibat permintaan mengacu pada saat penawaran tetap statis dan permintaan tumbuh. Adapun penyebab kelangkaan akibat penawaran adalah ketika pasokan sumber daya di bawah permintaan, dan penyebab kelangkaan struktural adalah ketika sebagian populasi tidak memiliki akses yang sama ke sumber daya sebagai bagian lain dari populasi.

Apa Arti Kelangkaan dalam Ekonomi?
Kelangkaan dalam ekonomi mengacu pada ketika permintaan untuk sumber daya lebih besar dari pasokan sumber daya itu, karena sumber daya terbatas. Kelangkaan mengakibatkan konsumen harus membuat keputusan tentang cara terbaik untuk mengalokasikan sumber daya untuk memenuhi semua kebutuhan dasar dan keinginan sebanyak mungkin.

Cara mengatasi kelangkaan ekonomi

Ada dua pilihan yang dapat dilakukan sebagai cara mengatasi kelangkaan ekonomi. Pertama, Masyarakat dapat mengatasi kelangkaan dengan meningkatkan pasokan/penawaran. Semakin banyak barang dan jasa yang tersedia untuk semua, semakin sedikit kelangkaan yang akan terjadi. Tentu saja, peningkatan penawaran disertai dengan keterbatasan, seperti kapasitas produksi, lahan yang tersedia untuk digunakan, waktu, dan sebagainya.

Cara kedua untuk mengatasi kelangkaan adalah dengan mengurangi keinginan. Semakin sedikit keinginan, atau tuntutan, untuk barang dan jasa tertentu yang bukan kebutuhan dasar, seperti makanan dan tempat tinggal, semakin sedikit tekanan yang akan ada pada sumber daya yang terbatas.

Semoga pembahasan mengenai Scarcity (Kelangkaan) ini membantu kita memahami salah satu masalah mendasar dalam ilmu ekonomi.

Pengertian Kelangkaan – Empon-empon, kunyit, jahe, temulawak, serta beberapa bahan sejenis, merupakan bahan dasar pembuat jamu. Jamu dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia, termasuk dari ancaman terpaparnya virus corona covid-19. Pada awal masa pandemi yang lalu, bahan-bahan tersebut sempat sulit kita jumpai di pasaran.

Pada masa itu, masyarakat berbondong-bondong untuk mendapatkan bahan tersebut, sehingga, seiring meningkatnya kebutuhan, yang tidak diimbangi oleh ketersediaan bahan, hal ini menjadi penyebab kelangkaan bahan di masyarakat. Nah, Gramedians, kali ini kita akan membahas mengenai pengertian kelangkaan, secara luas.

Dalam prkatiknya fenomena kelangkaan adalah hal yang serius dan penting untuk kita pahami. Lalu apa sih pengertian kelangkaan, ciri, dan penyebabnya? Untuk lebih lengkapnya, yuk simak penjelasan berikut.

A. Pengertian Kelangkaan Ekonomi

Secara sederhana, pengertian kelangkaan dapat diartikan sebagai, terbatasnya sumber daya, sehingga mengakibatkan kebutuhan manusia tidak tercukupi. Saat kita memerlukan sesuatu, kita tidak bisa mendapati apa yang kita perlukan, hal ini juga disebut sebagai kelangkaan. Secara luas, kelangkaan ekonomi dapat diartikan sebagai, salah satu masalah ekonomi paling mendasar yang kita hadapi setiap hari, banyak digunakan dalam bisnis untuk menunjukkan kesenjangan antara penawaran dan permintaan.

Pada masa pandemi ini, banyak terjadi kelangkaan di banyak sektor. Hal ini disebabkan merebaknya virus corona covid-19 berlangsung sangat cepat di seluruh bumi ini. Masyarakat dihimbau untuk jaga jarak, tidak berkerumun, menggunakan masker, mencuci tangan sehabis memegang sesuatu dengan menggunakan sabun, di air yang mengalir.

Guna memutus mata rantai persebaran virus, pemerintah di seluruh dunia mengeluarkan aturan, agar masyarakat bekerja dari rumah. Namun pada prakteknya, tidak semua aktivitas yang bisa menyokong kegiatan ekonomi dapat dikerjakan dari rumah.Sehingga banyak sektor industri mengalami kemacetan atau gulung tikar. Banyaknya industri yang tutup ini menyebabkan kelangkaan di berbagai bidang sumber daya. Pasti kalian semua mengalami hal yang semacam ini ya, Gramedians.

Berbagai sektor keuangan serta perekonomian Indonesia menjadi berdampak karena adanya hal tersebut. Buku Cara Indonesia Menangani Pandemi Covid-19 Dan Dampaknya Terhadap Perekonomian dapat Grameds baca untuk memahami lebih dalam mengenai hal tersebut.

B. Ciri-ciri kelangkaan

Gramedians, setelah mengetahui pengertian kelangkaan, fenomena ini juga memiliki ciri. Seperti apa ya ciri-ciri kelangkaan ekonomi? Simak ya!

  1. Sumber daya jarang bisa didapat, bisa juga tidak mencukupi, dengan kata lain, alat pemuas berupa barang dan jasa, terbatas.
  2. Keinginan atau kebutuhan manusia yang tinggi, dapat dikatakan, kebutuhan manusia, tidak terbatas.
  3. Jumlah alat yang memenuhi kebutuhan manusia sangat terbatas, karena tidak diproduksi lagi, sehingga mengakibatkan sulit didapat.
  4. Harga permintaan melambung tinggi dibanding dengan harga biasa, karena jumlahnya terbatas, sedangkan permintaan dari konsumen, tinggi.
  5. Konsumen harus berkorban demi mendapat alat pemuas yang berupa barang atau jasa, bahkan sampai mengorbankan kebutuhan banyak orang untuk memenuhi kebutuhan yang lebih penting.

Hal ini juga dapat kita lihat pada contohnya panemi saat ini, dimana begitu banyak tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan banyak masyarakat dan hal ini dibahas dalam buku Mengarungi Badai Pandemi.

C. Jenis Kelangkaan

Kita telah banyak membahas mengenai pengertian kelangkaan, namun kelangkaan ini dapat terjadi pada apa saja , ya? Kali ini kita akan bahas mengenai jenis-jenis kelangkaan itu sendiri.

1. Kelangkaan Sumber Daya Manusia

Manusia dilahirkan memiliki daya cipta, rasa, dan karsa. Dalam kegiatan ekonomi, manusia memiliki banyak sekali peran. Selain sebagai sumber daya itu sendiri, manusia juga berperan sebagai konsumen, atau yang turut memanfaatkan hasil dari suatu kegiatan ekonomi. Sebagai contoh, terjadinya kekurangan tenaga kerja pada sebuah perusahaan, kekurangan ini dapat berarti kuantitas atau yang menunjukkan jumlah fisik, namun dapat juga kurangnya kualitas, seperti kemampuan berpikir atau keterampilan.

Dari kondisi ini, seseorang diharapkan mampu meningkatkan kualitas diri baik dari sisi kemampuan berpikir, maupun menjadi manusia terampil. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pendidikan, menggali sumber pengetahuan, mengikuti perkembangan teknologi, agar menjadi pribadi-pribadi yang terampil dan berkualitas, bahkan mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.

Dalam buku Indonesia Menuju 2045 SDM Unggul Dan Teknologi Adalah Kunci juga dibahas mengenai bagaimana untuk menjadi negara maju kita perlu untuk mempelajari berbagai solusi, terobosan, dan lompatan yang negara maju lainnya sudah lakukan.

2. Kelangkaan Sumber Daya Alam

Makhluk hidup tidak dapat lepas atau jauh dari alam. Alam memberi banyak sekali manfaat bagi makhluk hidup di sekitarnya. Semua yang tersedia di alam, disebut sebagai sumber daya alam, sumber daya alam ini terdiri dari dua jenis, yaitu sumber daya biotik, berupa hewan dan tumbuhan, serta sumber daya abiotik, yang berupa udara, air, tanah, iklim, dan bahan tambang. Sebelum dipergunakan, sumber daya alam tersebut harus dieksplorasi terlebih dahulu, agar dapat dimanfaatkan.

Sumber daya jika dimanfaatkan terus menerus, pasti persediaannya akan semakin menipis, termasuk juga sumber daya alam. Menipisnya ketersediaan sumber daya alam inilah yang disebut sebagai kelangkaan, terutama sumber daya alam yang tidak terbarukan, seperti hasil tambang.

Untuk mencegah hal tersebut, muncul Hukum Sumber Daya Alam di Indonesia yang digunakan untuk mengatur kewenangan pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber daya alam yang ada, dan hal ini dibahas dalam buku Hukum Sumber Daya Alam Indonesia.

3. Kelangkaan Sumber Daya Entrepreneurship (Kewirausahaan)

Dikutip dari //www.gramedia.com/literasi/pengertian-kewirausahaan/, istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris, sebelum dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris, kata entrepreneurship sendiri berasal dari kata berbahasa Perancis, yaitu entreprende yang memiliki arti petualang, pencipta, dan pengelola usaha, maka kewirausahaan secara umum, dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menentukan, mengembangkan, kemudian menggabungkan inovasi, kesempatan, dan cara yang lebih baik agar memiliki nilai yang lebih dalam kehidupan.

Berlangganan Gramedia Digital

Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda.

Rp. 89.000 / Bulan

Jadi, sumber daya entrepreneurship (kewirausahaan) sendiri merupakan sebuah upaya yang melibatkan sumber daya lainnya seperti sumber daya alam, modal dan teknologi, sehingga dapat menciptakan kekayaan dan kemakmuran melalui penciptaan lapangan kerja, penghasilan dan produk yang diperlukan masyarakat.

Seorang pengusaha yang kreatif dan inovatif dapat memanfaatkan sumber yang ada, untuk menciptakan hasil-hasil yang berkualitas, sehingga memperoleh keuntungan yang maksimal. Hal ini menjadi salah kunci dari kesuksesan wirausaha yang terdapat dalam 8 Kunci Sukses Enterpreneur Sejati: Kiat dan Motivasi Menjadi Pebisnis Ulung oleh Rudi Rakian.

4. Kelangkaan Sumber Daya Modal

Untuk mendukung suatu produksi, dibutuhkan sumber daya berupa modal. Sumber daya modal merupakan pondasi utama untuk menghasilkan barang atau jasa, yang merupakan produk yang memiliki nilai manfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya modal dapat berupa, dana segar, modal fisik.

Yakni berupa bahan baku, peralatan, gedung, mesin, keterampilan, bahkan kemauan, serta semangat juga boleh disebut sebagai sumber daya modal. Keinginan yang kuat, menjadi fondasi membangun permodalan. Keinginan kuat dengan diiringi usaha dan kerja keras akan memunculkan peluang tersendiri untuk menjalankan suatu produksi.

D. Penyebab kelangkaan

Gramedians, kelangkaan tidak serta merta terjadi begitu saja. Ada suatu dan lain hal yang dapat menyebabkan terjadinya kelangkaan. Kira-kira apa saja ya penyebabnya? Kita simak yuk!

1. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian. Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, tanpa disertai proses produksi suatu alat pemuas kebutuhan yang memadai, akan menyebabkan terhambatnya proses pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi akan mengakibatkan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, semakin tidak terkendali.

2. Kemampuan Produksi

Kemampuan produksi ditentukan oleh faktor produksi yang berupa tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan.Faktor-faktor pendukung tersebut jumlahnya terbatas, sehingga otomatis akan berdampak pada terjadi atau tidaknya kelangkaan.

3. Perbedaan Letak Geografis

Kondisi alam di setiap belahan bumi ini tidaklah sama, setiap wilayah memiliki karakteristik masing-masing. Dari karakteristik ini akan melahirkan keberagaman sumber daya, sesuai dengan potensi masing-masing wilayah. Persebaran kondisi geografis inilah yang menjadi penyebab dari kelangkaan sumber daya.

4. Bencana Alam

Bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, serta bencana alam yang lain merupakan salah satu faktor penyebab kelangkaan yang tidak dapat diprediksi oleh manusia. Bencana alam selalu menyisakan kerusakan bangunan, infrastruktur, sumber daya alam yang lain rusak, bahkan menimbulkan korban jiwa.

5. Pandemi

Pandemi yang terjadi selama satu tahun di belahan bumi ini menjadi penyebab kelangkaan yang tidak dapat diprediksi pula. Pembatasan sosial berskala besar mengakibatkan terhentinya proses produksi barang, penggunaan jasa juga terbatas, sumber daya manusia juga sangat terbatas, karena banyak orang meninggal akibat pandemi ini. Jadi dapat dibayangkan, pandemi menyebabkan kelangkaan besar-besaran di banyak sektor ekonomi.

Pada buku Sepuluh Pelajaran Untuk Dunia Pasca-Pandemi dibahas mengenai dengan adanya pandemi dijadikan sebagai sebuah pembelajaran, yang di dalamnya mencakup risiko perbahan alam serta biologis hingga kebangkitan kehidupan digital.

E. Dampak kelangkaan

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia, pasti membawa dampak. Begitu juga kelangkaan, kelangkaan membawa dampak pada pemenuhan kebutuhan manusia. Yuk kita simak dampak dari kelangkaan ini!

1. Kenaikan harga

Jika permintaan lebih besar dari ketersediaan sumber daya, maka harga akan melambung. Hal ini wajar terjadi, karena siapa cepat, dia dapat, dan siapa berani bayar lebih tinggi, dia juga yang dapat. Sebagai contoh, sebelum pandemi datang, masker medis di pasaran hanya seharga 30 ribu perak satu box dengan isi 100 lembar masker, di masa pandemi, masyarakat wajib memakai masker ketika keluar ruangan, karena setiap orang butuh masker, maka harga masker menjadi melambung sampai 10 kali lipat, bahkan sempat hilang dari peredaran.

2. Pengangguran meningkat

Kelangkaan alat pemuas kebutuhan, menyebabkan perputaran roda ekonomi tidak berjalan dengan lancar, sehingga banyak hal yang tidak dapat terpenuhi, termasuk pula ketersediaan sumber pembiayaan untuk menggaji tenaga kerja. Bagaimana dapat menggaji seorang tenaga kerja, jika sumber daya finansialnya tidak ada. Dengan kelangkaan jenis ini, sumber daya manusia produktif tidak memiliki pekerjaan.

Untuk memuaskan kebutuhan, seseorang harus memiliki alat tukar yang seimbang. Untuk memperoleh alat tukar, diperlukan suatu usaha dan pengorbanan. Usaha yang dilakukan, jika tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan, maka usaha ini tidak akan menghasilkan nilai tukar. Ketika seseorang tidak dapat memuaskan kebutuhannya karena tidak memiliki nilai tukar, lama-lama mereka akan melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhannya. Pada kondisi ini, berdampak pada potensi terjadinya kriminalitas.

4. Angka Kemiskinan Bertambah

Minimnya sumber daya yang mampu menghadirkan daya beli, berdampak pada ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan. Tidak terbelinya alat pemuas kebutuhan pokok, dapat diindikasikan sebagai munculnya kemiskinan. Angka kemiskinan yang muncul akibat kelangkaan, berdampak pada sulit majunya sebuah negara berkembang.

F. Cara Mengatasi Kelangkaan

Keterbatasan sumber daya, mendorong manusia agar berdaya upaya untuk memenuhi segala kebutuhannya. Upaya tersebut akan disertai dengan pengorbanan berupa sumber daya finansial, tenaga, dan juga pikiran yang tidak terbatas, hal ini dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan hidup.

Agar upaya tersebut dapat berhasil secara maksimal, maka dibutuhkan rencana serta cara yang strategis guna menghindari, atau mengatasi kelangkaan. Agar lebih jelas, yuk kita simak bersama, beberapa cara untuk mengatasi kelangkaan.

1. Menyusun skala prioritas

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia perlu membuat perencanaan. Perencanaan ini disusun berdasar prioritas dari mulai yang penting, hingga yang tidak penting. Penyusunan skala perencanaan ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kelangkaan, karena menggunakan alat pemuas kebutuhan berdasar sifat mendesak atau tidaknya alat pemuas ini harus dipenuhi.

2. Menghemat penggunaan sumber daya alam.

Meski hasil alam ini berlimpah, namun jika pemanfaatannya tidak dibatasi, maka lambat laun akan menipis dan kemudian habis. Manusia diharapkan bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam ini, bukan mengeksploitasi secara berlebih. Kita perlu mengingat, bahwa bumi dan seluruh kekayaan alam di dalamnya, bukan warisan dari leluhur, melainkan merupakan pinjaman dari anak, cucu, dan cicit kita.

3. Memelihara kelestarian alam

Setiap hari, ribuan pohon ditebang, untuk memenuhi kebutuhan produksi kertas. Bukan hanya itu saja, kayu-kayu keras juga banyak ditebang, kemudian diekspor sebagai barang mentah, penebangan hutan secara besar-besaran akan membuat yang menjadi habitat hidup pohon ini akan menjadi gundul dan gersang, dampak yang terjadi dari kondisi ini adalah, bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kurangnya kandungan air dalam tanah. Maka diperlukan kesadaran manusia untuk melestarikan kekayaan sumber daya alam ini dengan menanami atau meremajakan hutan kembali.

4. Memanfaatkan sumber daya pengganti

Ada dua jenis sumber daya alam di bumi ini, yaitu sumber daya alam yang dapat terbarukan, dan sumber daya alam tidak terbarukan. Sumber daya alam tidak terbarukan, persediaannya terbatas, sementara kebutuhan manusia tidak terbatas, maka diperlukan sumber daya alternatif sebagai pengganti sumber daya ini. Sebagai contoh, minyak bumi berasal dari pelapukan fosil binatang purba yang terkubur berjuta-juta tahun lalu.

Setelah bertahun-tahun dimanfaatkan, persediaannya akan menipis. Demi memenuhi kebutuhan masyarakat atas ketersediaan minyak bumi sebagai sumber energi, maka dibuatlah sumber energi alternatif seperti biogas, biodiesel, dan lain sebagai pengganti minyak bumi. Sebagai contoh yang lain, melambungnya harga masker dan langkanya masker di pasaran, membuat banyak orang menjadi kreatif dalam membuat masker sendiri yang dapat dipakai dan dicuci berulang kali.

5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Kelangkaan sumber daya manusia yang berkualitas menyebabkan minimnya serapan bagi sumber daya manusia produktif. Hal ini berdampak pada meningkatnya angka pengangguran. Untuk merespon kondisi ini, perlu diselenggarakan pelatihan tenaga kerja, agar kemampuan yang dimiliki oleh seseorang menjadi maksimal, sehingga dapat meningkatkan kualitas diri.

6. Mengelola sumber daya modal dengan tepat guna

Mengelola sumber daya modal, berhubungan dengan kemampuan seseorang mengatur skala prioritas dalam pemenuhan kebutuhan. Ketika pengelolaan sumber daya modal berjalan beriringan dengan pengaturan skala prioritas, maka hal ini sangat membantu seseorang mengatur pengeluarannya dengan baik dan benar. Bagi seorang wirausahawan, hal ini dapat mengefisienkan biaya operasional, harapannya dengan modal yang seminimal mungkin, bisa memperoleh keuntungan yang maksimal. Inilah yang disebut dengan mengelola sumber daya modal dengan tepat guna.

Nah begitu Gramedians, sedikit ulasan mengenai pengertian kelangkaan. Lihat sekeliling kalian, di masa pandemi ini, kita harus bisa lebih bijak menyikapi fenomena-fenomena ekonomi yang muncul di sekitar kita. Kita diajak untuk lebih kreatif dan inovatif merespon kondisi ini. Setelah mengetahui pengertian kelangkaan Grameds bisa mulai melihat diri sendiri, potensi apa yang kalian miliki sebagai individu yang memiliki, sumber daya pribadi apa yang dapat dihasilkan, sehingga berguna bagi orang lain.

Pentingnya kepedulian melihat sekitar, yang merupakan faktor pendukung tersedianya alat pemenuhan kebutuhan manusia. Jika hal ini dapat dilakukan, maka diharapkan, kelangkaan tidak akan terjadi, minimal jika terjadi, jangan sampai memunculkan dampak negatif dalam perputaran roda perekonomian.

Buku Terkait “Kelangkaan”

Berikut ini adalah beberapa rekomendasi buku ekonomi di Toko Buku Gramedia.

1. Pengantar Ekonomi Mikro Dan Makro Edisi Revisi

2. Pengantar Teori Ekonomi Makro

3. Mudah Memahami Dan Mengimplementasikan Ekonomi Makro Diserta

Semoga dengan tulisan ini, kalian bisa memiliki jurus jitu sendiri-sendiri untuk merespon kelangkaan ini ya, Gramedians. Demikian artikel tentang Pengertian Kelangkaan, baca juga artikel yang lain berikut ini :

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA