Apa yang dimaksud dengan menghardik anak yatim Jelaskan kelas 5 SD?

Istilah yatim berasal dari saduran bahasa Arab, yang artinya adalah seorang anak dalam usia belum baligh telah ditinggal wafat oleh ayahnya. Sedangkan piatu adalah seorang anak yang belum baligh telah ditinggal oleh ibunya.

Apa yang dimaksud dengan menghardik anak yatim Jelaskan kelas 5 SD?

Arti Menghardik Anak Yatim Maksudnya, seseorang yang menghardik anak yatim adalah orang yang menghindarkan hak yang seharusnya didapatkan olehnya. Seperti enggan memberi makan kepadanya, enggan menyantuninya, dan selalu berkata kasar padanya. Yang demikian sama seperti perbuatan kafir Quraisy pada zaman jahiliyah.29 Sep 2021

Apa yang dimaksud dengan menghardik anak yatim jelaskan apa jawabannya?

Yang dimaksud dengan MENGHARDIK ANAK YATIM secara harfiah adalah membentak, mengata-ngatai, memarahi dengan perkataan yang keras lagi menyakitkan dan lain sebagainya.

Apa arti anak yatim brainly?

Jawaban: Yatim Piatu adalah seseorang yang tidak lagi memiliki ayah dan ibu, sedangkan yatim, dari bahasa Arab, artinya seseorang yang tidak memiliki ayah, dan piatu adalah seseorang yang tidak memiliki ibu lagi.5 Mei 2020

Apa kewajiban kita terhadap anak yatim?

Sebagai sesama umat muslim, ada kewajiban untuk berperilaku baik pada anak yatim. Selain itu, dilarang untuk menghina dan memperlakukan anak yatim semena-mena. Orang yang memberikan perhatian dan perlindungan terhadap anak yatim akan mendapatkan balasan baik dari Allah SWT.9 Mar 2021

Apa keuntungan bagi orang yang memelihara anak yatim?

Hadits tersebut menyatakan bahwa siapapun yang menyantuni dan memelihara anak yatim akan menjadi dekat dengan Rasulullah SAW di surga nanti. Selain itu, dijelaskan pula dalam sebuah hadits bahwa keutamaan memelihara anak yatim adalah dijamin masuk surga jika tidak melakukan dosa yang tidak dapat diampuni.

Bagaimana cara mencintai anak yatim?

  • Memberikan Jaminan Hidup yang Layak. Cara pertama adalah memberikan hidup yang layak untuk anak yatim.
  • Memberi Sentuhan Kasih Sayang.
  • 3. Tidak Menghardik dan Memakan Harta Anak Yatim.

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Bahasa lain viewed by 1940 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Bahasa lain viewed by 1448 persons

Asked by wiki @ 31/07/2021 in Bahasa lain viewed by 931 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in Bahasa lain viewed by 677 persons

Asked by wiki @ 30/07/2021 in Bahasa lain viewed by 675 persons

Asked by wiki @ 01/08/2021 in Bahasa lain viewed by 649 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Bahasa lain viewed by 619 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in Bahasa lain viewed by 618 persons

Asked by wiki @ 26/08/2021 in Bahasa lain viewed by 543 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Bahasa lain viewed by 531 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in Bahasa lain viewed by 485 persons

Asked by wiki @ 08/08/2021 in Bahasa lain viewed by 482 persons

Asked by wiki @ 06/08/2021 in Bahasa lain viewed by 446 persons

Asked by wiki @ 30/07/2021 in Bahasa lain viewed by 428 persons

Asked by wiki @ 12/08/2021 in Bahasa lain viewed by 424 persons

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh sesosok ayah, yang mana kehidupannya yang semula cerah serta bahagia kini telah berubah menjadi sebuah derita, duka, dan lara.

Bukan berarti bahwa anak yatim tersebut tidaklah bisa menjalani kehidupan seperti manusia lainnya, akan tetapi dibalik itu semua terdapat kehidupan yang penuh dengan kesedihan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya, tersingkap penuh dengan makna sebab anak yatim tersebut mempunyai hak-hak yang harus diberikan oleh orang-orang sekitarnya.

Diketahui untuk hak-hak yang diterima oleh anak yatim adalah mendapatkan perlakuan baik, pemenuhan kebutuhan pokok, memperbaiki atau menyediakan tempat tinggal, memberikan pendidikan moral yang layak dan mendapatkan warisan orang tua.

Selain itu menurut pakar ilmu tafsir dan hukum Islam Prof Dr. KH Ahsin Sakho Muhammad bahwa “Nabi berada di sisi orang-orang yang menanggung anak yatim“. Untuk itu bagi yang mengetahui bahwa orang tersebut adalah anak yatim maka hendaklah orang tersebut berbuat baik, memuliakan anak yatim tersebut, mengurusnya dan juga bergaul dengannya seperti saudara.

Olehnya itu, anak yatim tidak hanya membutuhkan batuan berupa persoalan materil atau fisik seperti pakaian, makanan, minuman dan persoalan tempat tinggal. Namun jauh dari pada itu, anak yatim juga membutuhkan curahan kasih sayang. Dan bahkan dalam Islam ditegaskan bahwa jangan membuat anak yatim merasa tersakiti.

Dalam Alquran surah al- Ma’un ayat 1-3, Allah bersabda, “Tahukah kamu [orang] yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.” Disebutkan juga bahwa orang Islam yang memakan harta anak yatim adalah dosa besar baginya sebab anak yatim sendiri adalah sosok yang lemah.

Perlu diketahui bersama bahwa Nabi SAW merupakan contoh nyata dari kehidupan seorang anak yatim dimana pada saat usia belia, telah kehilangan ayahnya dan berpindah-pindah ke saudara-saudaranya. Pengalaman hidup itu, tentu dirasakan oleh Nabi bagaimana dirinya terombang-ambing.

Dalam HR Thabrani, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Bila engkau ingin agar hati menjadi lembut dan damai dan engkau mencapai keinginanmu, sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berilah dia makanan seperti yang engkau makan. Bila itu engkau lakukan, hatimu akan tenang serta lembut dan keinginanmu akan tercapai.“

Apa Yang Dimaksud Dengan Menghardik Anak Yatim?

Berdasarkan dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa adapun jawaban mengenai topik diatas yang berjudul menghardik anak yatim bisa diartikan dalam kata menghardik dalam kata verbal dan menghardik dalam kata nonverbal. Menghardik dengan verbal artinya seseorang menghardik anak yatim dengan kata-kata kasar, mengejek, dan menghina mereka. Sedangkan, hardik dengan nonverbal artinya menghardik anak yatim dengan menzalimi secara tindakan atau perbuatan.

Larangan Terhadap Anak Yatim

Diketahui pula bahwa terdapat larangan terhadap anak yatim seperti:

    1. Bertindak sewenang-wenang
    2. Menghardik anak yatim
    3. Mendekati harta mereka
    4. Mencampuradukkan antara Harta mereka dengan harta milik pribadi
    5. Menukar harta dan memakan harta mereka

Demikianlah informasi mengenai topik yang berjudul Apa Yang Dimaksud Dengan Menghardik Anak Yatim? Jelaskan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD Halaman 57: Apa yang Dimaksud dengan Menghardik Anak Yatim?/Buku PAI Kelas 5 Revisi 2017 /

PORTAL PEKALONGAN - Berikut kunci jawaban PAI kelas 5 SD, Jelaskanlah kisah teladan Nabi Daud a.s. adalah materi yang akan kita pelajari di artikel ini, pada pelajaran 6 Mari Belajar al-Qur’an Surat al-Ma’un.

Adik-adik kelas kelas 5, kita akan belajar mengenai PAI kelas 5 halaman 57 Ini kunci jawaban PAI kelas 5 SD mengenai pertanyaan Apa yang dimaksud dengan menghardik anak yatim? Jelaskan.

Artikel ini akan mengulas kunci jawaban PAI kelas 5 SD pelajaran 6, yang bersumber dari buku PAI Kelas 5 revisi 2017, tentang pertanyaan Apa yang dimaksud dengan menghardik anak yatim? Jelaskan.

Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 1 SD Halaman 41: Sebutkan Sifat Terpuji Nabi Idris AS

Contoh kunci jawaban PAI kelas 5 SD ini, membantu orang tua mendampingi kalian belajar dari rumah.

>

Jadi, sebelum melihat kunci jawaban PAI kelas 5 SD ini, alangkah baiknya mencoba mengerjakan sendiri. Dapat juga bertanya kepada orang tua.

Adik-adik, berikut pembahasan materi PAI kelas 5 SD halaman 57.

Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD Halaman 47: Jelaskanlah Kisah Teladan Nabi Daud AS

1. Siapakah pendusta agama menurut surat al-Ma’un?

Sumber: Buku PAI Kelas 5 Revisi 2017

Video yang berhubungan

Ilustrasi anak Islam. Foto: Shutter Stock

Islam menganjurkan umatnya untuk selalu menyebarkan kasih sayang dan kepedulian kepada sesama, termasuk di antaranya kepada anak yatim. Anjuran ini telah tercantum dalam Alquran dan hadist, salah satunya melalui sabda Rasulullah berikut ini:

“Orang-orang yang memelihara anak yatim di antara umat muslimin, memberikan mereka makan dan minum, pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas)

Begitu mulia kedudukan anak yatim dalam Islam, sehingga umat Muslim pun dianjurkan untuk menyayangi dan mengasihinya. Dilarang baginya untuk menghardik anak yatim. Sebab yang demikian termasuk ke dalam tindakan orang-orang yang mendustakan agama, Allah Swt berfirman:

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,“

Apa yang dimaksud dengan menghardik anak yatim? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Arti Menghardik Anak Yatim

Ilustrasi anak Islam membaca Al-Quran. Foto: Shutter Stock

Mengutip buku Nasihat Langin Penentram Jiwa oleh Syaikh ash-Shafuri, menghardik artinya menghindarkan haknya. Maksudnya, seseorang yang menghardik anak yatim adalah orang yang menghindarkan hak yang seharusnya didapatkan olehnya. Seperti enggan memberi makan kepadanya, enggan menyantuninya, dan selalu berkata kasar padanya.

Yang demikian sama seperti perbuatan kafir Quraisy pada zaman jahiliyah. Dalam buku Mutiara Juz Amma oleh H. Sakib Machmud, dikisahkan bahwa para pemimpin Makkah, seperti Abu Jahal dan Abu Sufyan, setiap minggu berpesta pora dengan kawan-kawannya.

Mereka menyembelih seekor unta setiap kali pesta diadakan. Namun, tatkala ada seorang anak yatim meminta sekerat daging saja, mereka menghardik dan mengusirmya.

Mereka merasa tidak ada gunanya memberi sesuatu kepada anak yatim. Pasalnya, anak yatim itu tidak akan bisa memberi balasan apa-apa, baik berupa materi ataupun jasa. Padahal, kalau saja mereka itu mendengarkan suara hati nuraninya, pastilah ia bergegas memberi kepada anak yatim.

Anak-anak itu tanpa melakukan kesalahan telah mengalami kesusahan. Mereka kehilangan ayah pada waktu belum menginjak dewasa. Itu berarti kehilangan kasih sayang, perlindungan, dan santunan rezeki yang seharusnya ia dapatkan.

Dengan memberikan hak anak yatim, Allah akan memberikan balasan surga. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist berikut:

"Demi Tuhan yang mengutusku dengan kebenaran menjadi Nabi, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat terhadap orang yang menyayangi anak yatim, menghaluskan ucapan kepada mereka, dan mengasihi keyatimannya"

Dalam riwayat lain, Rasulullah juga bersabda, "Sesungguhnya, rumah yang paling dicintai oleh Allah adalah rumah yang berisi anak yatim yang dimuliakan"

Dianjurkan bagi umat Muslim untuk menyayangi anak yatim. Rasulullah menganjurkan umat Muslim untuk mengasihinya, mengusap kepalanya, dan memberinya makanan dari minuman. Dengan begitu, Allah akan melembutkan hatinya dan memenuhi kebutuhannya. Rasulullah SAW bersabda

"Barang siapa yang mengusap anak yatim dengan tiada lain niatnya kecuali karena Allah, maka setiap rambut yang disentuh tangannya ditulis sepuluh kebaikan. Barang siapa berbuat kepada anak yatim perempuan atau anak yatim laki-laki di sampingnya, maka aku dan dia seperti ini di surga". Saat itu beliau menunjukkan sela-sela di antara jari telunjuk dan jari tengahnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA