Apa yang dimaksud dengan komunikasi satu arah dan dua arah?

Kalian pasti pernah mendengar ceramah bukan? Atau pidato kepresidenan? Apa yang bisa kalian lihat dari hal tersebut.

Ya, ceramah ataupun pidato merupakan salah satu contoh dari komunikasi satu arah. Satu arah karena tidak ada timbal balik terhadap sang penyampaian pendapat.

Dan berikut rincian penjelasan tentang komunikasi satu arah.

Pengertian Komunikasi Satu Arah

Pengertian Secara Umum

Komunikasi satu arah adalah pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran  dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya.

Komunikasi satu arah bisa dikatakan sebagai komunikasi yang tidak memberi kesempatan kepada pendengar untuk memberikan tanggapan atau sanggahan. Komunikasi satu arah banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Komunikasi ini condong di pakai dalam dunia militer ini dikarenakan dalam dunia militer menggunakan sistem komando, dimana perintah dari atasan harus dilaksanakan oleh bawahan tanpa ada pertanyaan atau timbal balik.

Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya.

Dalam hal ini banyak memiliki kekurangan, dikarenakan tidak adanya kesempatan untuk memberikan umpan balik, dimana ini bisa mengakibatkan dampak negatif dari penggunaan komunikasi satu arah ini.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Carl I. Hovland
    Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan-rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan).
  • Gerald R. Miller
    Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat yang di sadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.
  • Everett M. Rogers
    Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
  • Harold Laswell
    Mendefinisikan komunikasi sebagai “Who says what in wich channel to whom with what effect”.

Contoh Komunikasi Satu Arah

Contoh komunikasi satu arah, yaitu:

  • Website sebagai media publikasi dari suatu pemerintahan. Dimana komunikasi satu arah terjadi dalam hal pemerintahan di website tersebut hanya memberitakan informasi saja dari pemerintahan kepada masyarakat.
  • Pidato apel pagi setiap hari senin yang dilakukan oleh pemimpin pemerintahan, dimana pemimpin hanya menyampaikan informasi tanpa adanya sanggahan oleh para pegawai.
  • Siaran Radio. Radio disini dimaksudkan kepada radio penyiaran, yaitu sebagai radio komunikasi dengar, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka.
  • Televisi. Televisi merupakan media komunikasi satu arah jika menayangkan berita atau informasi siaran yang disertai gambar.
  • Surat Kabar. Surat kabar merupakan media komunikasi satu arah, dimana surat kabar hanya menyampaikan informasi-informasi melalui tulisan-tulisan yang dicetak dalam kertas.
  • Sebuah baliho yang merupakan salah satu jenis iklan produk yang sedang dibaca seseorang di pinggir jalan.

Perbedaan antara komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah

Manusia adalah makhluk sosial. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berinteraksi dengan manusia lain. Interaksi merupakan ungkapan yang kemudian dapat menggambarkan cara untuk mempermudah terjadinya sebuah hubungan antara seseorang dengan orang lain, yang kemudian diaktualisasikan melalui praktek komunikasi. Komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Manusia tidak lepas dari adanya komunikasi. Pada saat manusia baru lahir ke dunia sudah mulai diperkenalkan dengan komunikasi. Contohnya di Indonesia ketika seorang bayi baru saja dilahirkan ayahnya langsung mengadzankan bayinya. Walaupun bayi tersebut hanya terdiam dan mendengarkan saja. Setiap kali manusia berinteraksi dengan manusia lain pasti selalu ada komunikasi. Oleh sebab itu saya akan menjelaskan pengertian komunias dan perbedaan komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Serta peran komunikasi dalam manajemen organisasi.

  1. Teori
  2. Pengertian komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian warta/pesan/informasi yang mengandung arti dari satu pihak kepada pihak lain dalam usaha untuk mendapat saling pengertian.

Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communicare yang berarti memberitahukan. Beberapa pengertian komunikasi menurut beberapa ahli, antara lain sebagai berikut :

  1. Menurut Mc. Farland, komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling

pengertian satu sama lain antar manusia.

  1. Menurut Keith Davis dalam bukunya Human Relation at Work, komunikasi

adalah proses jalur informasi dan pengertian dari seseorang keorang lain.

  1. Menurut Dr. Phil Astrid Susanto dalam bukunya Komunikasi dalam Teori dan

Praktek, komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang

mengandung arti.

Proses komunikasi merupakan langkah-langkah pertukaran informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media dalam usaha pencapaian pengertian.

Langkah – langkah proses komunikasi sebagai berikut :

  1. Komunikator memiliki gagasan atau pesan/informasi yang ingin disampaikan

kepada komunikan.

  1. Komunikator membuat atau menyusun sandi sandi (encoding) untuk

menyampaikan maksud, baik dalam bentuk kata-kata atau lambang ( gambar,

warna, bahasa sandi, tulisan, dan lain-lain) sebagai pesan.

  1. Perkataan dan lambang-lambang (pesan) tersebut disalurkan melalui media
  2. Komunikan menguraikan/ mentafsirkan pesan (decoding) yang dikirimkan oleh

komunikator sehingga mempunyai makna/arti.

  1. Komunikan memberi tanggapan (feedback) terhadap informaasi yang diberikan

oleh komunikator, sehingga komunikator dapat menganalisis apakah pesan

yang disampaikan sesuai atau tidak dengan apa yang dimaksudkanya, karena

dalam proses komunikasi dapat saja terjadi hambatan-hambatan.

  1. Pengertian komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah
  2. Komunikasi satu arah (one way communication)

Curtis, James, dan Winsor (2004:30 ) menyatakan komunikasi satu arah di sebut juga komunikasi intrapesona (intrapersonal) yaitu komunikasi yang mengacu pada pesan-pesan yang di kirimkan oleh orang-orang secara intern (pemikiran) yang sering kali berhubungan dengan diri sendiri (evalusi diri).

Effendy (2003 : 57) menyatakan komunikasi intra pribadi (intra personal communication) adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Dia berdialog dengan dirinya sendiri dan juga bertanya kepada dirinya sendiri kemudian menjawabnya sendiri.

Komunikasi satu arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu hanya dari pihak komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk memberikan respon atau tanggapan.

Berdasarkan penjelasan di atas saya dapat menyimpulkan bahwa komunikasi intra pribadi bisa disebut juga sebagai komunikasi satu arah karena komunikasi intra pribadi ini hanya komunikasi yang terjadi antar pribadi/individu itu sendiri.

Proses komunikasi satu arah

Kelebihan komunikasi satu arah yaitu:

  1. Lebih cepat dan efisien,
  2.    Dalam hal-hal tertentu dapat memberikan kepuasan kepada komunikator,

karena pihak komunikan tidak mempunyai  kesempatan untuk memberikan

respons atau tanggapan terhadap hal-hal yng disampaikan oleh komunikator,

  1. Dapat membawa wibawa komunikator (pimpinan), karena komunikasi tidak

dapat mengetahui secara langssng atau menilai kesalahan dan kelemaha

komunikator.

  1. Suasana pada saat penyampaikan pesan atau informasi lebih tentram dan

teratur

  1. Yang berbicara hanya ada satu orang sehingga penerima pesan atau penyimak

lebih mudah mencerna dan memahami pesan yang disampaikan,

  1. Dapat mempengaruhi orang lain melalui pesan yang disampaikan atau

informasi yang disampaikan,

  1. Pembicara bebas menyampaikan apa yang ingin disampaikan,
  2. Pesan yang disampaikan pembicara lebih fakta dan dapat dipercaya.

Kelemahan komunikasi satu arah yaitu:

  1. Tidak memberikan kepuasan kepada komunikan, karena komunikan tidak

mempunyai kesempatan untuk memberikan respons atau tanggapan.

  1. Memberikan kesan otoriter.
  2. Dapat menimbulkan kesalah pahaman dan ketidak jelasan, sehingga muncul

prasangka yang tidak baik.

  1. Penyimak bisa saja memahami apa yang disampaikan pembicara karena

penyimak tidak boleh merespon atau memberikan tanggapannya kepada

pembicara, sehingga pembicara tidak mengetahui apakah semua penerima

pesan atau penyimak memahami seluruh isi pesan yang disampaikan pembicara

atau tidak memahami, jadi walaupun penerima pesan  mau memberikan

tanggapan cukup kepada diri sendiri.

  1. Terkadang penyimak tidak peduli akan apa yang disampaikan pembicara karena

penerima pesan merasa bosan.

  1. Komunikasi dua arah (two ways communication)

Komunikasi dua arah merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan ada timbal balik baik dari komunikator maupun komunikan. Komunikasi dua arah dapat terjadi secara vertical, horizontal, dan diagonal.

1) Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang alirannya berlangsung dari atas

ke bawah atau sebaliknya. Dalam suatu perusahaan, komunikasi vertikal yang

terjadi adalah komunikasi yang berlangsung antara manajemen tingkat atas,

menengah, hingga ketingkat karyawan. Contoh: Komunikasi berlangsung

antara direktur dengan sekertaris di sebuah kantor.

2) Komunikasi horizontal yang berlangsung antara komunikator dengan

komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama.

Contohnya komunikasi antara guru dengan guru.

3) Komunikasi diagonal dalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator

dengan komunikan yang tingkat, kedudukan, serta wewenangnya berbeda.

Contohnya: komunikasi antara kepala sekolah dengan kepala bagian.

  1. Perbedaan antara komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah :

Komunikasi satu arah terjadi ketika seorang pengirim pesan kepada orang lain, sedangkan penerima pesan tidak menanggapi pesan tersebut atau komunikasi satu arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu hanya dari pihak komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk memberikan respon atau tanggapan. Yang termasuk komunikasi satu arah yaitu, khotbah, berita di TV dan radio. Contohnya: kepala sekolah berpidato dalam upacara setiap hari senin di sekolah sehingga semua siswa hanya bisa mendegarkan saja dan tidak memberikan tanggapan.

Sedangkan komunikasi dua arah komunikasi yang terjadi ketika seseorang mengirim pesan, mengeluarkan ide, gagasan, pendapat dan peerima pesan (pendengar) menanggapi isi pesan atau komunikasi dua arah merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan ada timbal balik baik dari komunikator maupun komunikan. Contohnya: seorang guru matematika sedang menjelaskan materinya dipapan tulis. Kemudian selesai memberi materi kepada muridnya guru tersebut bertanya kepada muridnya tentang materi yang disampaikan. Apakah sudah mengerti atau belom? . Lalu murid pun menjawab pertanyaan guru matematika tersebut.

  1. Peran komunikasi dalam manajemen organisasi

Komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214). Manajemen sering mempunyai masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif sangat penting bagi para manajer, paling tidak ada dua alasan, pertama, komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai; kedua, komunikasi adalah kegiatan dimana para manejer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka. Proses Komunikasi memungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai dasar perencanaan, agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan.

Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang penugasan mereka. Pengarahan mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan kelompo dapat tercapai. Jadi seorang manejer akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain. Sebahagian besar waktu seorang manejer dihabiskan untuk kegiatan komunikasi, baik tatap muka atau melalui media seperti Telephone, Hand Phone dengan bawahan, staf, langganan dsb. Manejer melakukakan komunikasi tertulis seperti pembuatan memo, surat dan laporan-laporan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.

  1. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial,

komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat

fungsi, yaitu:

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi

(information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu

organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik

dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota

organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada

dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan

dalam suatu organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan

informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi

konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan)

membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan

kesehatan, izin cuti dan sebagainya.

Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam

suatu organisasi.  Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang

berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:

  • Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka

yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang

disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk

memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi

kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya

perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.  Namun demikian,

sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:

  1. Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah.
  2. Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi.
  3. Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus

sebagai pribadi.

  1. Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
  • Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya

berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-

peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu

membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.  Adanya kenyataan ini, maka

banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada

memberi perintah.  Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh

karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau

pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan

karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.  Ada dua

saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut

(newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran

komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat

kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata.  Pelaksanaan

aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih

besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

Herlambang, Susatyo, S.E. MM.(2013). Pengantar Manajemen “ Cara Mudah Memehami Ilmu Manajemen”. Jakarta : Gosyen Publishing

Leavitt, J.H.(1992). Psikologi Manajemen, Alih Bahasa Zarkasi, M., Jakarta: Penerbit Erlangga

Febri Rahmanto, Aris.(2004). “Peran Komunikasi Dalam Suatu Organisasi”. Jurnal Komunikologi, Vol. 1, No. 2.

TA Gutama, TA.(2010). “Peran Komunikasi Dalam Organisasi”. Jurnal Sosiologi, Vol. 25, No. 2.

Yuliana, Rahmi.(2012). Peran komunikasi dalam organisasi. Semarang: Jurnal STIE Semarang, VOL 4, NO 3, Edisi Oktober 2012.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA