Apa yang dimaksud dengan fungsi hias dan fungsi pakai?


Kerajinan Tangan adalah kegiatan menciptakan suatu produk atau barang yang dilakukan oleh tangan dan memiliki fungsi pakai atau keindahan sehingga memiliki nilai jual. Kerajinan tangan yang memiliki kualitas tinggi tentu harganya akan mahal, jika kalian memiliki keterampilan dan berusaha untuk membuat suatu produk mungkin dengan kerajinan yang akan anda memiliki bisa menjadi suatu usaha yang menjanjikan.  Contoh Kerajinan Tangan: Sulam, seni lipat, renda, bordir, seni dekoratif dan sebagainya.

kerajinan tangan mempunyai 2 fungsi, yaitu fungsi pakai dan fungsi hias.

  • Fungsi pakai adalah kerajinan yang hanya mengutamakan kegunaan dari benda kerajinan tersebut dan memiliki keindahan sebagai tambahan agar menjadi menarik.
  • Fungsi hias adalah kerajinan yang hanya mengutamakan keindahan tanpa memperhatikan guna dari barang tersebut, contoh kerajinan ini seperti miniatur, patung, dan lain-lain yang hanya menjadi kenikmatan bagi siapa saja yang melihatnya.

Materi yang akan di ajarkan dalam kerajinan tangan ( handycraft) adalah cara membuat syal rajut, sepatu rajut, tas rajut dan lain sebagaiya.

 Sebutkan prinsip kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai

4 prinsip kerajinan fungsi hias - Prinsip kerajinan fungsi hias

- kerajinan fungsi hias ini prinsipnya adalah sebagai benda pajangan atau hiasan yang fungsinya sebagai orgamen untuk memperindah tempat tinggal ataupun tempat-tempat lainnya.Prinsip kerajinan fungsi pakai- kerajinan fungsi pakai prinsipnya adalah sebagai benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi dan tujuan dari kerajinan tersebut. Ringkasan Prakarya Kelas 9 semester 1Bab 1: Kerajinan Fungsi Hias     Kegiatan membuat kerajinan berhubungan dengan aktivitas pembuatan benda-benda kebutuhan hidup. Benda-benda tersebut sangat dibutuhkan oleh seluruh manusia untuk mempermudah dan mempercepat produktivitas kerja. Sejak dahulu, rakyat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari pakaian hingga kebutuhan ritual budaya. Semakin berkembangnya zaman, kebutuhan akan benda-benda atau perkakas berkembang tidak hanya sebatas benda fungsional saja akan tetapi perkakas pun dibuat dengan diperhalus dan diperindah, baik dari segi penampilannya, ukuran, maupun hiasannya. Pada akhirnya, masyarakat memproduksi kerajinan perkakas atau alat-alat tidak hanya sebagai benda kebutuhan hidup sehari-hari, tetapi juga sebagai benda hiasan.A. Prinsip Kerajinan Fungsi Hias     Kerajinan merupakan bagian dari seni rupa terapan yang dapat diartikan sebagai proses produksi yang melibatkan keterampilan manual dalam membuat benda-benda kebutuhan hidup yang dirancang untuk tujuan fungsional (kerajinan) serta memiliki nilai keindahan. Di bawah ini diuraikan berbagai tujuan dari produk kerajinan.     1, Sebagai penghias -> kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau              sebagai pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna tertentu.     2. Sebagai benda dipakai -> kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai              kebutuhan sehari-hari.     3. Sebagai kebutuhan ritual -> kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi            sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual     4. Sebagai kebutuhan simbolik -> kerajinan tradisional selain sebagai hiasan juga berfungsi                      melambangkan hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual.     5. Sebagai kebutuhan konstruktif -> kerajinan selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai                      pendukung sebuah bangunan.Adapun prinsip kerajinan fungsi hias meliputi hal-hal beriku:    1. Keunikan bahan kerajinan fungsi hias        Bahan dasar yang dapat digunakan sebagai kerajinan yaitu bahan alam,bahan buatan,bahan limbah organik,dan bahan limbah anorganik.Adapun bahan yang dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut:        - Bahan alam -> sesuatu yang terdapat di alam semesta.Bahan alam yang dapat digunakan sebagai kerajinan adalah : tanah liat,serat,logam,batu,kayu,bambu,rotan,kulit            - Bahan buatan -> sesuatu yang diolah manusia dengan menggunakan bahan kimia dan paduannya.Contohnya lilin,gips,fiberglass,sabun        - Bahan limbah organik -> limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk, contohnya kulit jagung,kertas/kardus, jerami,sisik ikan, cangkang kerang,tempurung kelapa         - Bahan limbah anorganik -> jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa membusuk,              contohnya karet ban,plastik, kaleng,stereofoam,kaca,logam besi / baja, pecahan keramik       2. Keterampilan Tangan      Dalam sejarahnya, istilah "ketukangan" (keahlian tukang) atau istilah lain pengrajin, dahulu yang merupakan proses kerja para tukang berkembang menjadi "kekriyaan" (craftmanship). Pada awalnya pekerjaan yang dilakukan dengan tubuh dan tangan tanpa dibekali ilmu desain . Kemudian makin lama berkembang menjadi kerja yang bersifat canggih bahkan dapat melebihi seorang seniman atau desainer.      Kesadaran Material (material consciousness) adalah kesadaran bekerja melalui dan dengan peralatan yang ada pada kita. Dengan kata lain, kesadaran seorang pengrajin untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas disertai kepekaan pada apa yang terpaut dengan perkakas itu.  3. Unsur Estetik      Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dilihat dari segi bentuk,warna ragam hias, dan komposisi. Dari segi bentuk disuguhkan aneka ragam bentuk, sesuai fungsi yaitu sebagai produk hiasan, baik bentuk dua atau tiga dimensi. Produk kerajinan dibentuk berdasarkan pada proporsi,komposisi,keseimbangan dan kesatuan, irama ,dan pusat perhatian sehingga dihasilkan produk kerajinan yang harmonis. Adanya unsur estetik pada karya kerajinan dapat meningkatkan citra produk kerajinan tersebut.  4. Unsur Hiasan      Unsur hiasan (ornament) adalah unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara diantaranya dilukis,diukir,dicetak . Ada dua jenis cara penerapan unsur hiasan pada produk kerajinan: (1) hiasan pada permukaan produk yaitu hiasan yang dibuat setelah produk kerajinan selesai dibuat, (2) hiasan terstruktur yaitu hiasan yang dibentuk sejak awal kerajinan dibuat sehingga menyatu dengan produk itu sendiri.B. Produk kerajinan fungsi hias    Kerajinan fungsi hias dibuat dengan tujuan sebagai berikut.    1. Untuk memenuhi Kebutuhan    2. Kerajinan fungsi hias modifikasiC. Kemasan Produk Kerajinan Fungsi Hias    Dilihat dari fungsinya, kemasan memiliki 4 fungsi utama, yaitu menjual produk, melindungi produk,memudahkan penggunaan produk, dan memperindah penampilan produk. Keempat fungsi ini penting diperhatikan agar menarik dalam meningkatkan daya jual produk. Kemasan sebagai pelengkap karya dengan tujuan karya dapat terlihat lebih menarik. Bahan dasar dari kemasan itu sendiri sangat bervariasi, seperti logam,plastik,kayu,serat alam,kardus,kaca,mika.D. Modifikasi Produk Kerajinan Fungsi Hias     Modifikasi adalah mengubah,menggayakan,menambah/menyederhanakan bentuk, memadukan aneka bahan,mengatur ulang komposisi warna, motif,dan menciptakan karya baru yang sangat berbeda dari asalnya.     Kemasan merupakan wadah sebuah produk kerajinan yang dapat melindungi produk, memudahkan penggunaan produk, memperindah penampilan produk,dan meningkatkan nilai jual sebuah produk.

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  4 prinsip kerajinan fungsi hias

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang  Trik Menyeimbangkan Kehidupan Pribadi dengan Urusan Orderan Jahitan, Biar Kamu Nggak Jadi ‘Budak’ Finansial!

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : //valentaaudrey26.blogspot.co.id/2021/02/ringkasan-prakarya-kelas-9-semester-1.html

Sebutkan dan jelaskan prinsip kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai! Fungsi hias atau penghias, kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruangan dan tidak memiliki makna tertentu selain menghias.

Sedangkan fungsi benda pakai adalah kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari. Selengkapnya Fungsi Kerajinan Tekstil

Prinsip Kerajinan Fungsi Hias dan Fungsi Pakai

Adapun prinsip kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai hal-hal berikut

1. Keunikan Bahan kerajinan

Sumber daya alam Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan tersedia sangat berlimpah. Setiap permukaan bumi memiliki ciri sumber daya alam yang berbeda satu sama lainnya. Contohnya laut.

Sumber daya alam yang dihasilkan laut berupa bebatuan, cangkang kerang, sisik ikan, tulang ikan, dan tumbuhan laut. Sedangkan darat memiliki kekayaan alam di antaranya kayu, logam, bebatuan, tanah liat, tumbuhan (serat), dan masih banyak lagi.

Bahan dasar yang digunakan sebagai kerajinan dapat berasal dari bahan alam bahan buatan, bahan limbah organik, dan bahan limbah anorganik. Semua bahan dapat diperoleh dari alam, maupun diolah sendiri, bahkan hingga memanfaatkan bahan limbah yang ada di lingkungan sekitar.

Seorang pengrajin hanya memerlukan kreatifitas dan ketekunan untuk dapat menciptakan sebuah produk kerajinan yang dapat dinikmati banyak orang dan bernilai jual.

Semua macam bahan dasar untuk memproduksi kerajinan yang telah disebutkan di atas, dapat digunakan sebagai kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai. Dalam mengolah bahan dasar kerajinan fungsi hias diperlukan sebuah teknik yang sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang digunakan dan tujuan dari pembuatan produk kerajinan.

Tentunya banyak teknik yang digunakan untuk bekerja dalam membuat kerajinan fungsi hias ataupun fungsi pakai. Masing-masing teknik memiliki kekhasan sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang digunakan. Teknik pengerjaan sebuah kerajinan pun dipengaruhi oleh alat yang dipakainya.

Sebuah alat dapat mempercepat dan mempermudah produksi kerajinan. Peralatan yang digunakan juga bergantung pada kebutuhan penggunaan teknik tersebut.

Teknik yang digunakan di antaranya adalah teknik jahit untuk tekstil menggunakan alat mesin jahit, teknik ukir untuk kayu menggunakan alat pahat, teknik rajut untuk serat menggunakan alat hakpen, teknik sulam untuk serat dan pita menggunakan jarum, dan lain-lain.

Namun ada teknik yang tidak menggunakan alat melainkan cukup hanya menggunakan tangan saja contohnya; teknik lipat untuk origami dan lain-lain.

2. Keterampilan Tangan

Dalam sejarahnya, istilah ‘ketukangan’ (keahlian tukang) atau pengrajin, dahulunya merupakan proses kerja para tukang berkembang menjadi ‘kekriyaan’ (craftmanship).

Pada awalnya, pekerjaan yang dilakukan dengan tubuh dan tangan tanpa dibekali ilmu desain. Ini semakin lama semakin berkembang menjadi kerja yang bersifat canggih, bahkan dapat melebihi seorang seniman atau desainer.

Ketukangan atau pengrajin tidak terbatas pada keterampilan kerja tangan. Meskipun demikian, kita tetap melihat bahwa keahlian tukang atau pengrajin merupakan keterampilan campuran antara berbagai jenis kerja tetapi tetap dengan dasar kesadaran material.

Kesadaran material, (material consciousness) adalah kesadaran bekerja melalui dan dengan peralatan yang ada pada kita. Dengan kata lain, kesadaran seorang pengrajin untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas disertai kepekaan terhadap apa yang terpaut dengan perkakas itu. Artinya kepekaan terhadap tenaga manusia, bahan, alat, lingkungan alam, lingkungan sosial, dan sebagainya.

Seorang yang bekerja membuat produk-produk kerajinan umumnya disebut pengrajin. Pengrajin yang telah disebutkan di atas adalah seorang profesional yang bekerja secara konsisten berkualitas tinggi dalam menciptakan sebuah produk.

Dalam hal ini sangat dibutuhkan keterampilan tangan dalam mengerjakan pekerjaan manual yang bersifat praktik, seperti halnya seorang mekanik. Teknologi hanya digunakan sebagai pendekatan yang membuat kerja lebih eisien, misalnya dengan alat-alat bantu kerja.

Namun, tidak semata-mata semua pekerjaan kerajinan tekstil dapat dikerjakan dengan bantuan alat, meskipun dengan maksud agar dihasilkan produk kerajinan dengan jumlah banyak. Misalnya, batik tulis yang sepenuhnya dikerjakan secara manual.

Sebagai pengrajin dalam membuat produk kerajinan pada umumnya memiliki satu konsep karya yang dapat diproduksi lebih dari satu produk. Banyaknya produk yang dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Penggarapan produk tersebut dapat dikerjakan oleh beberapa orang atau beberapa tenaga kerja. Sebagai contoh dalam memproduksi kerajinan batik dapat dikerjakan oleh beberapa tenaga kerja melalui pembagian kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing, yaitu ada tenaga bagian membatik, mewarna, melorot, dan melakukan finishing.

Oleh karena itu dapat dikatakan seorang pengrajin membutuhkan orang lain yang memiliki keahlian di bidang masing-masing. Dengan demikian, dari proses kegiatan tersebut dihasilkanlah produk kerajinan tekstil yang baik dan layak dipasarkan. Hasil karya kerajinan memiliki ciri khas yang unik dan menarik.

3. Unsur Estetik

Kegiatan membuat kerajinan berawal dari dorongan kebutuhan manusia untuk membuat alat atau barang yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Kerajinan sebagai karya fungsional tidak cukup hanya memenuhi aspek fungsi saja melainkan memerlukan sentuhan keindahan untuk meningkatkan kualitas dan nilai ekonomisnya.

Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai dilihat dari aspek bentuk, warna ragam hias dan komposisi. Dari segi bentuk disuguhkan keberanekaragam bentuk sesuai fungsi yaitu sebagai produk hiasan, baik bentuk dua atau tiga dimensi.

Produk kerajinan tapestri dibentuk berdasarkan pada proporsi, komposisi, keseimbangan dan kesatuan, irama, serta pusat perhatian, sehingga dihasilkan produk kerajinan yang harmonis. Fungsi warna sebagai penunjang keindahan dan juga sebagai perlambangan. Adanya unsur estetik pada karya kerajinan dapat meningkatkan citra produk kerajinan tersebut.

4. Unsur Hiasan (Ornament)

Unsur hiasan (ornament) adalah unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara di antaranya, dilukis, diukir, dan dicetak. Ada dua jenis cara penerapan unsur hiasan pada produk kerajinan, (a) hiasan pada permukaan produk, yaitu hiasan yang dibuat setelah produk kerajinan selesai dibuat, (b) hiasan terstruktur yaitu pembuatan hiasan dibentuk sejak awal kerajinan dibuat sehingga menyatu dengan produk itu sendiri.

Ragam hias merupakan identitas suatu daerah yang memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda dari daerah satu dengan lainnya. Ragam hias daerah diaplikasikan pada bermacam-macam benda, seperti, kain, ukiran pada rumah dan perabotan rumah tangga, senjata tradisional, alat musik tradisional, busana daerah, serta asesoris, dan perhiasan.

Unsur hiasan yang terdapat pada ragam hias setiap produk kerajinan tekstil memiliki nilai tradisi yang begitu kental. Inilah yang memperkarya khazanah kerajinan Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Kerajinan Indonesia memiliki ciri khas yang tidak dapat disamakan dengan negaranegara lainnya.

Ragam hias memiliki makna simbolik, sehingga pengrajin perlu memahami tujuan dari pembuatan produk kerajinan dan memaknai ragam hias yang terkandung pada produk kerajinan tersebut. Namun ragam hias dapat dimodiikasi menjadi berbagai bentuk pengembangan atau penyederhanaan. Hal ini dilakukan untuk memperkaya produk sebagai bagian dari kerajinan inovatif.

Ragam hias yang ditampilkan pada sebuah produk kerajinan tekstil bertujuan untuk keindahan dan keunikan. Oleh karena itu produk kerajinan fungsi hias maupun fungsi pakai sama-sama membutuhkan unsur hiasan sebagai sentuhan pada produknya.

Untuk kerajinan fungsi hias maupun fungsi pakai makna keberadaan ragam hias pada produk sama-sama untuk mendekorasi sebuah benda agar lebih terlihat artistik. Dalam penerapan pengaturan posisi dan banyak atau sedikitnya ragam hias pada produk kerajinan dapat dilakukan dengan menyesuaikan tujuan dan desain yang dibuat.

Itulah penjelasan lengkap mengenai Prinsip Kerajinan Fungsi Hias dan Fungsi Pakai. Baca juga materi selanjutnya tentang Jenis dan Karakteristik Kerajinan Tekstil

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA