Sebuah baglog dapat dipanen antara 4-8 kali, bergantung pada besarnya baglog, kandungan bibit jamur, serta lingkungan selama pemeliharaan. Keberhasilan budidaya jamur tiram putih dapat dilihat dengan menghitung nilai REB (Rasio Efisiensi Biologis). Misalnya, berat baglog adalah 1.000 gram, sementara berat jamur yang dipanen sampai baglog tidak berproduksi lagi adalah 700 gram, maka nilai BER adalah 70. Semakin tinggi, semakin baik. Begitu juga sebaliknya. Pada umumnya, REB akan mencapai 100-150. Artinya, dari 1.000 gram baglog dapat menghasilkan jamur seberat 1.000-1.500 gram. Adapun berat maksimal yang dapat dihasilkan dari sebuah baglog berukuran 1.000 gram adalah 2.000 gram jamur tiram segar. Tahapan panen sangat menentukan kualitas jamur tiram putih. Agar dapat berhasil dengan optimal dan maksimal, ada beberapa yang harus diperhatikan. PENENTUAN SAAT PANEN Panen dilakukan jika bentuk dan ukuran tubuh buah jamur sudah optimal. Cukup besar, namun belum mekar penuh. Pemanenan biasanya dilakukan dua sampai lima hari sejak munculnya bakal tubuh buah jamur. Cepat tidaknya jamur mencapai ukuran optimal sangat dipengaruhi tempat. Pemanenan dapat dilakukan setiap waktu, baik pagi, siang, sore, maupun malam. Petani jamur di daerah sekitar Bandung pada umumnya memanen jamur pada pagi hari mulai pukul 06.00 sampai 06.30. Kegiatan panen biasanya bergantung pengumpul atau bandar dari pasar, namun panen pagi hari dapat menjaga jamur tetap segar. TEKNIK PANEN Teknik memanen atau cara memanen jamur tiram putih adalah dengan cara mencabut seluruh rumpun jamur yang ada. Panen tidak boleh dilakukan hanya dengan mengambil yang besar saja dan menyisakan yang kecil-kecil. Karena walaupun disisakan, pertumbuhannya tidak akan optimal bahkan kadangkala akan mati. Begitu pula bagian batang yang menembus baglog harus dicabut pula. Baglog harus dibersihkan dari sisa-sisa jamur. Apabila tidak, sisa tersebut akan membusuk dan mengakibatkan baglog membusuk. Setelah dilakukan pembersihan, plastik pembungkus baglog diturunkan ke bawah guna memberikan ruang bagi bakal tubuh buah untuk tumbuh lagi. PASCAPANEN (Setelah Panen) Penanganan setelah panen bertujuan agar produk jamur dapat diterima pasar dengan baik. Penanganan pascapanen dilakukan sesaat setelah panen. Tubuh buah harus dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel, semisal bagian baglog. Cara membersihkannya adalah dengan memotong ujung tubuh buahnya. Dengan cara demikian, kebersihan akan lebih terjaga sehingga daya tahan jamur akan lebih lama. Produk jamur tiram putih ini tidak perlu dilakukan tindakan sortasi atau pemisahan karena pasar terutama pasar tradisional belum menghendaki demikian. Setelah dibersihkan, jamur kemudian ditimbang dan dipisah-pisah sesuai permintaan pasar. Setelah itu, jamur dikemas ke dalam kantong plastik sesuai ukuran. PEMASARAN Pemasaran jamur tiram putih pada umumnya bisa dilakukan di pasar-pasar tradisional. Apabila tujuannya pasar tradisional biasanya bandar sendiri yang datang dari pasar untuk mengambilnya. Pembayaran biasanya dilakukan satu bulan sekali oleh bandar. Untuk memasuki pasar modern atau supermarket biasanya harus melalui kontrak terlebih dahulu. Pada umumnya, pasar modern lebih menuntut kualitas yang lebih baik daripada pasar tradisional Kualitas jamur tiram putih tersebut biasanya dilihat dari warna, kemasan, kesegaran, kandungan air, ukuran jamur. Show
Tweet Dimohon untuk menyertakan link sumber jika tulisan ini Anda publikasikan kembali. Panen Dan Pasca Panen Jamur 0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara) 103 tayangan20 halamanInformasi Dokumenklik untuk memperluas informasi dokumenJudul Asli7. PANEN DAN PASCA PANEN JAMUR Hak Cipta© © All Rights Reserved Bagikan dokumen IniBagikan atau Tanam DokumenOpsi Berbagi
Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat 0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat Apakah konten ini tidak pantas?Laporkan Dokumen IniSimpanSimpan 7. PANEN DAN PASCA PANEN JAMUR Untuk Nanti 0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara) Panen Dan Pasca Panen Jamur Judul Asli:7. PANEN DAN PASCA PANEN JAMUR Diunggah olehCholista Ferry IrDeskripsi lengkap SimpanSimpan 7. PANEN DAN PASCA PANEN JAMUR Untuk Nanti 0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat 0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat TanamkanBagikan Lompat ke Halaman Anda di halaman 1dari 20Cari di dalam dokumen You're Reading a Free Preview Buy the Full Version Puaskan Keingintahuan AndaSegala yang ingin Anda baca. Kapan pun. Di mana pun. Perangkat apa pun. Tanpa Komitmen. Batalkan kapan saja. Bagikan dokumen IniBagikan atau Tanam DokumenOpsi Berbagi
Beranda Buku Buku audio Dokumen Bagaimana cara penanganan pasca panen yang baik dalam budidaya tanaman jamur?Penanganan pascapanen dilakukan sesaat setelah panen. Tubuh buah harus di bersihkandari kotoran-kotoran yang menempel. Cara membersihkannya adalah dengan memotong akar dan pangkal tubuh buahnya kemudian dilakukan sortasi untuk pemisahan jamur yang kadang terdapat rusak.
Bagaimanakah proses budidaya jamur?Berikut cara budidaya jamur tiram dan perawatannya:. Sebelum menyusun baglog, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Diamkan kurang lebih lima hari. ... . Setelah itu, potong ujung baglog untuk memberikan ruang tumbuh lebih lebar. Biarkan selama tiga hari dan jangan disiram. ... . Lakukan penyiraman dengan sprayer.. Dalam kegiatan budidaya jamur apa saja yang perlu disiapkan?Bahan-bahan yang diperlukan dalam budidaya jamur adalah Serbuk kayu, bekatul (dedak), kapur (CaCO3 ), gips (CaSO4 ), tepung jagung (biji-bijan), glukosa. Bahan yang harus dipersiapkan diantaranya serbuk gergaji, bekatul, kapur, gips, tepung jagung, dan glukosa.
Bagaimana ciri jamur yang sudah siap untuk di panen?Ciri-ciri jamur tiram yang sudah siap panen adalah ujungnya meruncing, mekar besar, tudungnya belum pecah, dan warnanya putih bersih.
|