Apa tujuan pemeriksaan lingkar dada saat daftar tni

Halodoc, Jakarta - Tentara adalah salah satu pekerjaan yang harus ditunjang oleh fisik yang prima. Cara bergabung ke sekolah militer dan menjadi tentara adalah melalui Seleksi Akademi Militer. Pada seleksi tersebut, terdapat beberapa tes yang akan dilakukan, salah satunya adalah tes fisik. Walau begitu, fisik bukan satu-satunya hal yang akan diukur. Namun, tetap menjadi syarat wajib untuk menjadi pertahanan negara paling depan tersebut.

Militer di Indonesia terbagi menjadi tiga divisi, yaitu angkatan darat (TNI-AD), angkatan laut (TNI-AL), dan angkatan udara (TNI-AU). Dari semua tes yang dilakukan pada proses rekrutmen, pemeriksaan fisik akan menjadi momok yang paling berat dikarenakan banyak peserta yang gagal pada tes ini. Badan yang ideal belum tentu menandakan apabila orang tersebut mempunyai tubuh yang sehat dan bugar.

Baca Juga: Agar Selalu Sehat, Karyawan Kantoran Butuh Medical Check Up

Tes kesehatan tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu tes kesehatan bagian luar tubuh dan bagian dalam tubuh. Pemeriksaan kesehatan luar tubuh meliputi tinggi badan, postur, mata, gigi, THT, alat reproduksi, hingga anus. Sementara itu, pada tubuh bagian dalam akan dilakukan rontgen, tes urine, hingga tes darah. Setelah itu juga, akan dilakukan pemeriksaan mental, dikarenakan pekerjaan membutuhkan kesehatan mental yang prima juga.

Rekrutmen untuk sekolah militer terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu Tamtama, Bintara, dan Akademi Militer (akmil). Hal tersebut tergantung latar belakang pendidikan dari orang yang mendaftar. Untuk Tamtama, seseorang dengan tamatan SMP dan sederajat masih dapat mendaftar. Lalu, pada tingkatan Bintara, seseorang yang mendaftar harus minimal lulusan SMA. Sedangkan untuk mendaftar ke Akmil, minimal pendidikan SMA hingga sarjana.

Berikut adalah beberapa pemeriksaan fisik yang dilakukan sebelum masuk ke sekolah militer:

Baca Juga: Tips Mengatur Aktivitas Fisik selama Bulan Puasa

Pemeriksaan fisik atau medical check up memang menjadi hal yang menakutkan. Selain dapat menggagalkan untuk mendapat pekerjaan, bisa saja kamu mendapatkan diagnosis penyakit serius. Walau begitu, terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri ketika pemeriksaan tersebut mendekat, yaitu:

Salah satu cara untuk dapat melewati pemeriksaan fisik untuk masuk ke sekolah militer adalah dengan rutin berolahraga. Hal tersebut dapat membuat tubuh kamu lebih bugar dan peredaran darah menjadi lancar. Jika kamu tidak terbiasa untuk berolahraga berat, lakukan saja olahraga yang sederhana, seperti joging dan bersepeda. Berolahragalah di pagi hari, supaya kamu dapat menghirup oksigen yang masih bersih.

Apabila kamu seorang perokok, cobalah untuk berhenti kurang lebih seminggu sebelum pemeriksaan dilakukan. Hal tersebut membuat napas kamu menjadi lebih panjang dari biasanya. Kandungan dalam rokok dapat membuat napas menjadi pendek dan mudah terengah-engah.

Sebelum pemeriksaan fisik dilakukan, ada baiknya untuk tidur tepat waktu. Menjaga kualitas tidur beberapa hari sebelum pemeriksaan akan membuat tubuh kamu menjadi lebih bugar dan otak menjadi lebih sehat. Hal tersebut membuat kinerja dari tubuh menjadi lebih baik.

Baca Juga: 5 Tanda Kalau Kamu Hanya Menilai Seseorang dari Fisiknya Saja

Itulah beberapa pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk masuk ke sekolah militer. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal pemeriksaan fisik, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter bisa dilakukan dengan mudah melalui Chat atau Voice/Video Call. Selain itu, kamu juga bisa beli obat di Halodoc. Praktis tanpa perlu keluar rumah, pesananmu akan diantarkan sampai tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!

Liputan6.com, Jakarta - Hanya mereka yang memenuhi syarat yang dapat menjadi anggota militer suatu negara.

Hal itu wajar, mengingat tanggungjawab militer yang begitu besar, yakni untuk melindungi dan mempertahankan kedaulatan negara.

Salah satu cara yang dilakukan oleh militer untuk menjaring individu yang terbaik adalah dengan menetapkan prosedur latihan dan seleksi yang ketat serta menantang -- dari segi fisik dan mental.

Dari berbagai contoh, berikut 7 latihan atau seleksi militer paling gila di seluruh dunia, seperti Liputan6.com kutip dari KickassFacts (9/3/2018).

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Marinir Taiwan (Wikimedia Commons)

Tes 'jalan menuju surga' adalah tahap akhir dari Program Pelatihan Pasukan Amfibi Korps Marinir Taiwan.

Uji ketahanan fisik dan mental itu merupakan ujung dari rangkaian pelatihan program intensif yang berjalan selama 9 pekan.

Seperti dikutip dari KickassFacts, tes itu mengharuskan peserta program untuk merayap di atas jalur berbatu dan berkarang sepanjang 45 meter -- menyimulasikan skenario penyerbuan di pesisir pantai.

Tak hanya menguji ketahanan fisik, tes itu juga dilakukan sebagai bentuk uji ketahanan mental. Karena, peserta melakukan tes tersebut setelah 4 hari tanpa tidur.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Tentara Belarus (Wikimedia Commons)

Salah satu proses latihan dan seleksi yang dilakukan oleh tentara Belarus untuk tergabung menjadi anggota Special Unit (Pasukan Khusus) adalah melakukan lari halang-rintang sejauh 10 Km.

Tes itu merupakan rangkaian dari paket program tes demi menguji ketahanan fisik para calon anggota Special Unit.

Salah satu rintangan yang harus dilalui oleh para calon anggota dalam tes tersebut adalah memanjat tembok yang diselimuti bara api.

Tidak alat bantu ekstra -- terkecuali yang sudah disediakan oleh panitia -- yang dikenakan para calon anggota dalam melakukan tes itu, yang justru semakin menambah kesulitan uji coba tersebut.

Oh ya, sebelum melakukan tes panjat tembok api tersebut, para calon anggota telah terlebih dahulu melewati beragam halang rintang sulit yang menguji kapabilitas fisik.

Dan, di garis akhir, para calon anggota juga langsung melakukan simulasi close-quarter combat atau pertarungan jarak dekat.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Anggota Marinir AS meminum darah ular kobra saat latihan militer gabungan Cobra Gold antara militer AS dan Thailand di Chonburi, Thailand (19/2). Saat latihan para marinir meminum darah kobra untuk bertahan hidup. (AFP Photo/Lilian Suwanrumpha)

Seperti dikutip dari KickassFacts, salah satu program latihan baru yang wajib dilakukan oleh para anggota Korps Marinir AS (USMC) adalah meminum darah ular.

Kabarnya, latihan itu terinspirasi oleh format uji mental dan teknik bertahan hidup dari militer negara-negara Asia Timur  dan Asia Tenggara Tenggara, seperti Indonesia, Thailand, Jepang, dan Filipina.

Bagi Korps Marinir AS, tujuan latihan itu tetap sama, yakni menguatkan mental para 'the Devil's Dogs' -- julukan USMC -- dan teknik bertahan hidup dalam skenario pertempuran gerilya di hutan belantara (guerilla-jungle warfare).

Kini, tes itu rutin mereka lakukan jika tengah berlatih bersama dengan militer dari negara-negara Asia Timur-Tenggara.

Oh ya, dikabarkan, Menteri Pertahanan AS James Mattis -- yang merupakan Jenderal Purnawirawan USMC -- suka dengan teknik latihan semacam itu.

Pada kunjungannya ke Jakarta pada Januari 2018 lalu, personel Komando Pasukan Khusus TNI-AD menyuguhkan simulasi tes membunuh dan meminum darah ular sebagai seremoni perpisahan Mattis yang hendak bertolak dari Tanah Air ke Vietnam.

Melihat aksi para Kopassus, Jim 'the Mad Dog' Mattis kagum.

"Ularnya! Kalian lihat cara mereka membuat ular-ular itu lelah dan mereka memutar-mutar ular itu," kata Mattis kepada reporter Reuters di Jakarta, seperti dikutip dari media AS, The Drive (25/1/2018).

Melanjutkan komentarnya terhadap aksi para prajurit Kopassus tersebut, Jim Mattis mengatakan, "Kalian bisa bayangkan latihan para individu tersebut sehingga mereka bisa melakukan aksi itu. Ketika Anda melihat pasukan melakukan banyak hal kecil seperti itu dengan sempurna, bayangkan mereka melakukan hal besar bersama-sama."

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi tentara Rusia (AP)

Seperti dikutip dari KickassFacts, Pasukan Khusus Rusia melakukan tes gila yang mengancam nyawa itu demi menguji mental dan kapabilitas tempur dalam jarak dekat (Close-quarter combat).

Skenarionya, dua personel saling berhadap-hadapan dalam jarak yang cukup berdekatan. Mereka dipersenjatai dengan sebuah pistol berpeluru tajam. Tubuh mereka dilindungi dengan sebuah rompi kevlar anti-peluru.

Ketika diperintahkan oleh instruktur, keduanya mulai beradu cepat menembak satu sama lain di dada atau tepat di area tubuh yang dilindungi kevlar.

Dan skenario itu dilakukan berkali-kali.

Bahkan, dalam satu skenario, masing-masing di antara mereka diminta untuk terus saling tembak-menembak hingga diperintahkan berhenti.

Gagasan di balik latihan itu adalah menguatkan mental para pasukan jika terkena peluru dalam baku tembak. Latihan itu juga dilakukan demi mempersiapkan para personel agar tetap mampu melakukan counter-attack di tengah hujan peluru musuh.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Personel Navy SEALs jelang Operation Red Wings (US Navy SEALs/Wikimedia Commons)

Sebagai unit pasukan khusus Angkatan Laut AS, salah satu medan pertempuran 'wajib' yang harus dikuasasi oleh para personel US Navy SEALs adalah perairan.

Maka, salah satu cara agar para 'operator' siap dalam skenario pertempuran semacam itu adalah dengan lolos program "Cold Water Conditioning".

Pertama-tama para personel berpakaian lengkap disiram oleh lumpur kental. Setelah itu mereka diminta untuk berenang di perairan dalam dengan tangan dan kaki terikat.

Sesuai instruksi, mereka diminta untuk menyelam dan naik ke permukaan air, berenang dari ujung ke ujung, dan melakukan serangkaian manuver sebanyak puluhan kali.

Pada salah satu skenario, mereka juga diminta untuk menyelam dan menyelesaikan sebuah 'misi' di dasar air -- seperti mengambil benda dan lain-lain. Misi itu mereka lakukan tetap dalam kondisi tangan dan kaki yang terikat.

Oh ya, terkadang, instruktor juga menembakan peluru tajam secara acak ke air sekitar peserta latihan -- demi menyimulasikan kondisi pertempuran nyata.

Tujuan latihan itu adalah menguji ketahanan fisik dan mental.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Dapatkah Anda menemukan 12 Tentara Inggris dalam foto ini? (Facebook/The Army in London)

Sejatinya, tes itu sama seperti lari halang-rintang pada umumnya. Namun, semua itu dilakukan di pasir laut berlumpur yang tebal, dalam, kental, dan berbau amis busuk.

Mereka harus mencapai garis akhir dalam waktu maksimal 45 menit.

Di tengah proses itu, instruktor terkadang memberi tugas ekstra mendadak pada mereka berupa push-up dan merangkak.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Seorang tentara mengusap wajahnya saat mengikuti upacara peringatan 20 tahun serah terima Hong Kong dari pemerintah Inggris ke China, di Hong Kong, Jumat (30/6). (AP Photo)

Meski dikemas dalam bentuk permainan beregu, latihan ini justru dinilai yang paling gila.

Awalnya, instruktor meminta tentara membentuk satu regu yang terdiri dari 3 - 5 orang dan membentuk lingkaran.

Kemudian instruktor memberikan sebuah granat kepada salah satu anggota regu.

Ketika diperintahkan untuk mulai, tentara yang memegang granat segera melepas pin pengaman peledak itu.

Permainan pun berjalan dengan saling oper-mengoper granat hidup tersebut ke masing-masing anggota regu. Prosesnya dilakukan dengan cepat, seakan memegang sebuah kentang rebus panas yang baru diangkat dari panci.

Karena sebuah granat membutuhkan waktu beberapa detik sebelum meledak, maka oper-mengoper itu bisa berlangsung beberapa kali.

Ketika dirasa akan meledak, orang terakhir yang memegang granat harus cekatan melempar granat itu ke lubang yang telah disiapkan sebelumnya.

Pada saat yang bersamaan, seluruh anggota regu pun harus segera melakukan manuver berlindung untuk menyelamatkan diri dari ledakan granat.

Gila bukan?

Kabarnya, latihan itu dilakukan untuk menguji kesigapan, fokus, dan mental para tentara.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA