Apa saja yang terdapat dalam bahan pangan nabati

Bahan pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tanaman, yaitu bisa berasal dari buah, daun, biji hingga akarnya. Tumbuhan merupakan organisme autotrof dimana dapat membuat makanan sendiri dengan mengubah bahan anorganik menjadi organik. Bahan organik dalam tumbuhan inilah yang dimanfaatkan sebagai sumber makanan nabati oleh manusia dan hewan. Bahan pangan nabati dapat menjadi sumber karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin bagi tubuh. Contoh bahan pangan nabati adalah serelia yang berasal dari gandum, jagung, padi menghasilkan beras. Selain itu kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau. Sayuran dapat berupa bayam, kangkung, kubis, tomat dan lain sebagainya.

Jadi, bahan pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuhan atau bahan makanan yang berbahan dasar dari tumbuhan. 

Bahan pangan merupakan hasil olah pertanian yang dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu, hewani dan nabati. Contoh bahan pangan nabati dan hewani pun, punya perbedaan yang signifikan.

Bahan nabati misalnya, didapatkan dari tumbuhan, umbi-umbian, sayuran, rumput laut atau seumpama padi, jagung dan kacang-kacangan. Sementara itu, hewani termasuk daging, ikan, susu dan telur.

Contoh Bahan Nabati

Sebagaimana pengertiannya, bahan nabati seluruhnya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sebagai negara tropis, Indonesia kaya akan tanaman, buah dan sayur yang melimpah.

Seluruh jenis nabati yang ada pun memiliki kandungan yang unggul seperti serat, vitamin serta mineral. Untuk sayuran, juga dikelompokkan menjadi dua yaitu sayur yang tumbuh berdasar tempat dan berdasar bagian tanaman.

Untuk bagian tanaman, jenisnya mencakup buah, bunga, biji, batang, umbi, akar dan lain sebagainya. Seluruh jenis hewani ini umum sebagai bahan konsumsi. Beda halnya dengan pengelompokan berdasarkan iklim yakni panas dan tropis.

Contoh nabati yang tumbuh di iklim sedang yaitu seledri, jamur, wortel, brokoli, kentang, selada dan sejenisnya. Tak cuma sayuran, buah juga digolongkan berdasarkan iklim yaitu tropis, subtropis dan sedang. Buah tropis misalnya pepaya, nanas, durian, mangga, alpukat hingga pisang.

Sementara itu, jenis buah-buahan yang berada di kawasan iklim seperti jeruk, berry, anggur, apel dan sejenisnya. Setiap buah dan sayuran mengandung senyawa fenolik, yang bakal memberikan reaksi kecoklatan yang dikatalis enzim.

Faktor inilah yang membuat beberapa jenis buah-buahan berubah menjadi coklat saat dibelah dan didiamkan dalam waktu lama.

Contoh Bahan Hewani

Berikutnya, untuk bahan hewani yang berasal dari hewan dengan beberapa jenis. Adapun, yang termasuk dalam bahan hewani yaitu telur, ikan dan daging.

Daging

Banyak jenis hewan yang pengembangbiakannya, memang ditujukan untuk dikonsumsi. Sebut saja ayam, sapi, bebek, kalkun hingga babi. Termasuk juga pada beberapa jenis unggas lainnya, yang sengaja diternak dan diperjualbelikan sebagai pakan.

Pada umumnya, daging sangat baik dalam menghasilkan protein atau asam amino esensial. Beberapa sumber hewani sendiri memiliki perbedaan pada kandungan gizinya, dan bisa dipengaruhi karena bagian tubuh dari hewan itu sendiri seperti paha atau dada.

Umur daging ketika disembelih, lingkungan, pakan hingga kondisi selama pengembangbiakan juga akan berpengaruh terhadap baik tidaknya kandungan daging tersebut. Faktor yang paling mempengaruhi daging sendiri, adalah mikroorganisme.

Daging segar yang kemudian rusak akan mengeluarkan bau busuk, dan selanjutnya berubah warna menjadi pucat atau berlendir. Kondisi ini juga didukung oleh sanitasi di lokasi penyembelihan, tempat penyimpanan atau juga proses distribusi.

Penting untuk menjaga lokasi penyembelihan agar selalu terjaga kebersihannya. Juga, mengurangi risiko daging terkontaminasi mikroba. Hewan yang melalui proses penyembelihan, harus sebisa mungkin dikeluarkan darahnya agar tak terganggu bakteri.

Kondisi daging setelah disembelih nantinya, akan melalui tiga tahap yakni proses awal atau pre rigor, dilanjut dengan rigor mortis dan diakhiri dengan post rigor atau biasa dikenal pasca rigor.

Pre rigor sendiri merupakan kondisi dimana metabolisme yang terjadi tak lagi sebagai metabolisme aerobik, namun anaerobik lantaran tak adanya sirkulasi darah menuju jaringan otot.

Kondisi selanjutnya, akan menyebabkan terbentuknya asam laktat yang kian lama kian menumpuk, sehingga pada proses ini tekstur daging akan lentur dan lunak.

Ikan

Ikan dikelompokkan ke dalam tempat hidup yaitu ikan darat, imigrasi dan ikan laut. Contoh ikan laut sendiri adalah tuna, sarden atau hiu. Sementara ikan darat seperti gurame, lele, nila, mujair dan sebagainya.

Untuk ikan imigrasi sendiri juga mempunyai beberapa jenis seperti salmon atau salem. Jenis ikan ini, umum dikonsumsi meski dengan harga yang cukup mahal. Setiap jenis ikan mempunyai kandungan gizi tinggi, dengan kandungan protein, vitamin, mineral, karbohidrat serta lemak esensial.

Secara alami, ikan mengandung komponen gizi tinggi sehingga sangat disukai mikroba pembusuk ikan. Faktor inilah yang membuat ikan cukup mudah mengalami kerusakan atau pembusukan apabila disimpan pada suhu kamar.

Telur

Telur merupakan salah satu jenis makanan yang paling banyak digemari. Selain enak, jenis makanan ini juga mudah diolah menjadi berbagai masakan atau campuran. Kandungan gizinya yang tinggi pula, akan membuat masakan menjadi lebih enak.

Pada putih telur, terdapat protein, karbohidrat, air dan mineral. Beda halnya dengan kuning telur yang mempunyai kandungan lemak, vitamin, karbohidrat dan protein.

Meski bergizi, telur juga memiliki resiko jika mengkonsumsinya yaitu bakteri Salmonella. Bakteri ini merupakan jenis patogen yang menyebabkan beberapa jenis penyakit dari kotoran ayam. Penting untuk memperhatikan telur dalam kondisi utuh, agar bakteri tak mampu berkembang lantaran terlindungi oleh cangkang telur.

Namun apabila Anda mendapati kerusakan pada cangkang semisal retak atau pecah, maka salmonella kemungkinan akan mudah masuk ke dalam putih telur. Tentu, nutrisi dalam putih telur tidak akan cukup untuk membantu perkembangan bakteri.

Susu

Susu merupakan minuman yang banyak digemari, terutama anak-anak. Hal ini tentu baik karena kandungan gizi pada gigi sangat baik untuk tumbuh kembang. Susu mempunyai kandungan vitamin, mineral, lemak, protein dan karbohidrat yang membantu mencukupi kebutuhan gizi harian.

Baik anak-anak maupun dewasa, bisa memulai pola menu makanan empat sehat lima sempurna, yang mana susu menjadi penyempurna kelima bagi makanan. Bahan hewani ini mengandung vitamin C, A, D, K, E, B1, B2, B6 asam folat dan beberapa jenis kandungan gizi lainnya.

Dengan kandungan gizi yang kompleks itu, tak sulit untuk menemukan susu sebagai bahan konsumsi. Utamanya, yang secara normal terdapat dalam susu serta kandungan mikroba yang ada di dalamnya.

Itulah contoh bahan nabati dan hewani, yang mana keduanya dibutuhkan tubuh untuk memenuhi gizi harian.

kilasdepok.com, JAKARTA – Apa itu bahan pangan nabati? Pangan menjadi sumber utama bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Pangan dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan dan memberikan energi untuk aktivitas sehari-hari.

Namun, bahan pangan sendiri dibagi dalam dua jenis, yaitu pangan nabati dan pangan hewani. Dari kedua bahan pangan tersebut, masing-masing menjadi sumber makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Dari kedua jenis bahan pangan di atas, bahan pangan nabati biasanya menjadi sumber makanan pokok bagi manusia. Sesuai dengan namanya, bahan pagan ini tentu berasal dari tumbuhan. 

Lalu apa saja jenis bahan pangan nabati? Berikut penjelasannya. 

Apa Itu Bahan Pangan Nabati?

Source: shutterstock

Bahan pangan nabati merupakan bahan organik yang dihasilkan tumbuhan dan dapat dikonsumsi oleh manusia.

Bahan pangan nabati dapat diolah atau dimakan langsung. Jenis makanan ini mengandung berbagai gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Gizi yang terkandung di dalamnya yaitu vitamin, mineral, serat, karbohidrat, kalsium, zat besi, protein dan sebagainya. 

Jenis Bahan Pangan Nabati

Bahan pangan nabati terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu bahan pangan yang berasal dari tanaman hortikultura dan bahan pangan yang berasal dari tanaman pangan.

1. Tanaman Hortikultura

Source: shutterstock

Tanaman hortikultura adalah tanaman yang dihasilkan melalui proses budidaya pertanian modern. 

Tanaman budidaya ini memiliki beberapa ciri, yaitu mudah busuk, membutuhkan banyak ruang selama proses penanaman, dipanen secara musiman, dan membutuhkan lokasi penanaman yang sesuai. 

Tanaman hortikultura dapat membantu menjaga kesehatan manusia karena banyak mengandung serat, zat besi, kalsium, fosfor, mineral dan vitamin, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C dan vitamin E. 

Baca Juga:  5 Persiapan Menyambut Bulan Ramadan 

Tanaman hortikultura yang dapat dimanfaatkan untuk bahan pangan yaitu buah-buahan dan sayuran. Beberapa contoh sayuran adalah sawi, bayam, wortel, kangkung, selada, kol, buncis dan mentimun.

2. Tanaman Pangan

Source: Freepik

Tanaman pangan adalah berbagai jenis tumbuhan yang mengandung karbohidrat dan protein dalam jumlah besar, yang dapat digunakan sebagai energi atau sumber energi bagi manusia. 

Tanaman pangan merupakan sumber pangan pokok yang menunjang kelangsungan hidup manusia.

Jenis tanaman pangan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan manusia yaitu aneka biji-bijian serealia, kacang-kacangan, dan umbi-umbian.

Contoh Bahan Pangan Nabati

Berikut beberapa contoh bahan pangan nabati, di antaranya yaitu:

1. Buah-buahan

Source: sehatq.com

Selain rasanya yang enak dan segar, buah-buahan juga merupakan bahan pangan yang kaya akan nutrisi.

Bahan pangan ini kaya akan mineral, serat, dan vitamin, diantaranya vitamin A, vitamin B, vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin C.

Jenis buah-buahan itu sendiri sangat beragam, mulai dari jeruk, nanas, pisang, durian, semangka, apel, jambu, dan lain-lain.

2. Sayur-sayuran

Source: thegorbalsla

Tidak hanya buah-buahan, sayur juga menjadi bahan pangan yang memiliki gizi yang cukup kompleks.

Sayuran merupakan sumber makanan yang mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, seperti vitamin, mineral, serat, kalsium, kalium, zat besi dan asam folat.

 Jenis sayuran antara lain bayam, kangkung, kol, seledri, terong, dan lainnya.

3. Serealia

Source: borneo24

Serealia merupakan bahan pangan yang dihasilkan dari biji-bijian yang kaya akan karbohidrat. 

Tak hanya itu, biji-bijian jenis ini juga kaya akan protein, kandungan lemak yang rendah, memiliki serat kasar, kaya akan mineral, dan memiliki kandungan vitamin, seperti vitamin E dan vitamin B.

Contoh tanaman serealia, yaitu beras, jagung, gandum, sorgum, dan barley.

4. Kacang-kacangan

Source: Shutterstock

Kacang berasal dari tanaman yang dapat dimakan dengan jenis biji yang lebih besar dari biji-bijian serealia. 

Baca Juga:  Rasakan Pusing Setelah Gempa Bumi, Ini Penyebabnya

Kacang-kacangan banyak mengandung serat, protein, lemak sehat, mineral dan vitamin, terutama vitamin E.

Beberapa contoh kacang di antaranya yaitu kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, almond, kacang mete, dan kacang pinus.

5. Umbi-umbian

Source: lensabis.com

Umbi adalah makanan nabati yang terbentuk di dalam tanah. Umbi-umbian merupakan sumber makanan yang memiliki kandungan utama seperti karbohidrat atau pati. 

Selain itu, umbi-umbian juga mengandung serat, vitamin, mineral, protein, kalsium, zat besi, fosfor, kalium dan sebagainya. 

Beberapa contoh umbi-umbian adalah kentang, singkong, talas, ubi jalar, bawang merah, bawang merah dan bengkuang.

6. Rempah-rempah

Source: shutterstock

Rempah-rempah merupakan makanan nabati yang biasanya digunakan sebagai penambah rasa pada makanan.

Selain berperan sebagai penambah cita rasa, rempah-rempah juga mengandung berbagai bahan yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. 

Rempah-rempah dapat digunakan untuk mengurangi kadar gula, melawan peradangan, mengatasi mual dan sakit perut, menjaga kesehatan jantung, menghilangkan rasa sakit, memperkuat sistem kekebalan tubuh, mencegah alergi dan hidung tersumbat, menjaga kesehatan sistem pencernaan, menurunkan kolesterol, serta mengurangi berat badan dan lemak tubuh. 

Beberapa contoh rempah-rempah adalah jahe, kayu manis, kunyit, kencur, jinten, serai, kapulaga, ketumbar, ginseng, pala, dan lada hitam.

Manfaat Bahan Pangan Nabati

Bahan pangan nabati selain kaya akan vitamin tentunya juga memiliki banyak manfaat. Berikut beberapa manfaat yang akan didapatkan dengan mengonsumsi protein bahan pangan nabati.

1. Menjaga Berat Badan

Source: Dok. Jovee

Protein yang terkandung dalam bahan pangan nabati cenderung mengandung lebih sedikit kalori dan lemak dibandingkan makanan hewani.

Selain itu, makanan nabati juga mengandung serat yang tinggi dan berbagai nutrisi penting bagi tubuh manusia. 

Mengganti sebagian asupan protein dengan makanan yang mengandung protein nabati dapat mengontrol berat badan dan membantu menurunkan berat badan tanpa kehilangan nutrisi penting.

2. Menyehatkan Tubuh 

Source: shutterstock

Mengonsumsi protein yang berasal dari makanan nabati telah terbukti membuat orang hidup lebih sehat dan panjang umur.

Konsultan kesehatan Maggie Berghoff, mengatakan bahwa makan protein nabati penting untuk umur panjang, kekuatan dan kesehatan. Hasil penelitian JAMA Internal Medicine juga mengungkapkan hal yang sama.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi protein dari makanan hewani, mengonsumsi protein dari kacang-kacangan dan biji-bijian cenderung memiliki risiko kematian yang lebih rendah.

3. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Source: sehatq.com

Bahan pangan nabati mengandung lebih sedikit protein, lemak jenuh, dan tidak mengandung kolesterol. 

Selain itu, beberapa makanan nabati seperti alpukat dan kacang-kacangan juga merupakan sumber protein dan mengandung lemak sehat yang baik untuk jantung. 

Makan banyak protein nabati dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

4. Menurunkan Risiko Penyakit Kanker

Source: shutterstock

Kandungan serat dan nutrisi yang terkandung dalam makanan nabati sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan yang dapat mengurangi risiko berbagai penyakit, terutama kanker. 

Selain itu, World Health Organization (WHO) juga menyatakan bahwa daging merah olahan memiliki sifat karsinogenik dan dapat menyebabkan kanker kolorektal, kanker pankreas, dan kanker prostat.

5. Menurunkan Risiko Penyakit Diabetes Tipe 2

SHUTTERSTOCK/Proxima Studio

Selain penyakit jantung dan kanker, mengonsumsi protein yang berasal dari makanan nabati juga dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. 

Dalam sebuah penelitian kecil yang melibatkan pasien diabetes tipe 2, ditemukan bahwa mengganti konsumsi daging merah dengan kacang (sejenis kacang polong) dapat mengurangi kadar kolesterol dan gula darah.

Akhir Kata

Itu tadi beberapa penjelasan mengenai bahan pangan nabati. Untuk hidup yang lebih sehat, Anda bisa mengganti makanan Anda dengan bahan pangan nabati.

Tentu saja selain mengganti makanan, tentu saja perlu disertai pola hidup sehat dan rajin berolahraga agar hasil yang didapatkan lebih maksimal.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA