Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan pembelajaran

Dalam kegiatan belajar, guru harus memerhatikan evaluasi program pembelajaran yang akan diterapkan dalam kelas. Evaluasi pembelajaran yang akan dilakukan guru adalah salah satu unsur penting dalam proses belajar mengajar. Evaluasi ini akan dilakukan guru setelah proses belajar atau transfer knowledge melalui tugas dan materi yang diajar telah selesai dilakukan.

Dalam hal ini, evaluasi yang sering dipahami dalam dunia pendidikan yaitu sebatas penilaian kemampuan akademik siswa saja. Adapun penilaian yang dilakukan guru bisa secara formatif dan sumatif. Ketika penilaian telah selesai dilakukan, maka evaluasi juga telah selesai dilaksanakan. Pemahaman tentang penilaian sebagai evaluasi pembelajaran kurang tepat adanya. Hal ini dikarenakan pelaksanaan penilaian yang dilakukan guru saat proses belajar hanya terbatas, yaitu mengenai pencapaian tujuan pembelajaran sudah tercapai atau tidak.

Evaluasi pembelajaran tidak hanya berurusan pada nilai yang akan diukur berdasarkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang telah diberikan guru, tetapi evaluasi program juga akan mengkaji banyak faktor. Oleh karena itu, evaluasi program sangat penting untuk diperkenalkan kepada seluruh guru, karena evaluasi memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan mutu pendidikan di Indonesia.

Sebelumnya, apa sih yang dimaksud dengan evaluasi? Evaluasi dimaknai sebagai suatu riset dalam untuk menganalisis, mengumpulkan, serta menyajikan informasi yang bermanfaat mengenai objek evaluasi tersebut. Evaluasi juga bisa dikatakan sebagai penilaian, baik penilaian yang baik ataupun buruk.

Dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa prinsip yang menjadi pegangan untuk seorang guru dalam evaluasi pembelajaran. Berikut penjelasannya.

1. Kontinuitas

Evaluasi yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya dilakukan saat ujian tengah semester atau ketika akhir semester saja. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru bertujuan untuk melihat perubahan nilai yang didapatkan siswa secara berkesinambungan. Sehingga, bisa dikatakan guru harus memastikan secara seksama dan detail dalam menganalisis kemampuan siswa.

2. Komprehensif

Selain itu, guru juga harus memerhatikan aspek kognitif dan aspek afektif siswa. Jika diperhatikan secara seksama, tidak jarang beberapa guru hanya fokus memerhatikan aspek kognitif siswa saja, padahal kedua aspek tersebut sama penting dan berperan besar dalam proses evaluasi pembelajaran siswa. Dalam hal ini, guru tidak hanya dituntut untuk mengajarkan siswa untuk memahami suatu materi pembelajaran saja, tetapi guru juga dituntut dalam membentuk karakter siswa, terutama dalam mengajak siswa untuk bisa berpikir positif dan memiliki perilaku positif dalam proses belajar. Bahkan, akan sangat bagus jika bisa bermanfaat dalam kehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu, evaluasi pembelajaran yang baik akan dilakukan guru dari proses belajar siswa hingga hasil belajar.

3. Kooperatif

Proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru memiliki beberapa elemen yang berperan penting dalam perkembangan siswa, seperti dari kepala sekolah, guru wali kelas, guru mata pelajaran, dan orangtua. Dengan sikap kooperatif yang ditunjukkan oleh beberapa pihak tersebut, perkembangan siswa akan jauh lebih baik lagi. Sehingga, bisa dikatakan bahwa komunikasi dan kerjasama merupakan unsur penting dalam evaluasi pembelajaran siswa.

4. Objektif

Selain itu, penilaian hasil dalam evaluasi belajar siswa harus bersifat objektif. Bersifat objektif berarti guru tidak memerhatikan faktor-faktor subjektif yang dapat mempengaruhi hasil belajar, seperti guru memiliki hubungan khusus terhadap siswa, ada faktor perasaan tidak tega atau hal-hal lain yang dapat mengubah pandangan dan penilaian guru terhadap kemampuan siswa. Apabila siswa mendapatkan nilai yang kurang baik, Anda harus memasukkan nilai tersebut dan memberikan catatan yang dapat memotivasi siswa serta pemberitahuan kepada orangtua.

5. Praktis

Hal terakhir yaitu evaluasi pembelajaran bersifat praktis, berarti kegiatan tersebut harus bisa menghemat biaya, waktu, dan tenaga guru. Praktis yang dimaksud seperti dalam membuat instrumen penilaian. Dengan adanya prinsip tersebut, guru akan lebih mudah dalam menyusun instrumen penilaian, dengan catatan instrumen tersebut juga dapat digunakan oleh guru lain, tanpa menghilangkan esensi evaluasi pembelajaran itu sendiri, terutama dalam mencapai tujuan kegiatan belajar.

Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun evaluasi program pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

7 Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Melakukan Evaluasi Program Pembelajaran

Jika Anda ingin melakukan evaluasi pembelajaran, tentu saja Anda harus memiliki beberapa hal yang harus direncanakan agar hasil yang diperoleh lebih maksimal. Berikut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam melakukan evaluasi menurut Zinal Airifin dalam buku yang berjudul Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, dan Prosedur.

1. Analisis Kebutuhan

Dalam hal ini, analisis yang dilakukan guru untuk membantu mereka dalam mengidentifikasi kebutuhan dan mempermudah mereka dalam menentukan skala prioritas pemecahannya. Analisis yang akan dilakukan guru seperti dalam menentukan kebutuhan siswa, baik secara individu maupun kelompok.

2. Menentukan Tujuan Penilaian

Selain itu, guru juga harus menentukan tujuan penilaian. Tujuan penilaian tersebut harus dirumuskan secara jelas dan tegas, karena berperan penting dalam menentukan arah, ruang lingkup materi ajar, model pembelajaran yang akan digunakan, serta karakter alat penilaian. Tujuan penilaian harus dirumuskan sesuai dengan jenis penilaian yang akan dilakukan guru, seperti penilaian formatif, sumatif, penempatan, atau diagnostik. Adapun rumusan dalam tujuan penilaian harus memerhatikan domain hasil belajar siswa.

3. Mengidentifikasi Kompetensi dan Hasil Belajar

Guru harus mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar siswa sesuai dengan kompetensi yang ada dalam kurikulum yang berlaku, yang dimulai dari standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar siswa hingga indikator pembelajaran.

4. Menyusun Kisi-Kisi

Dalam hal ini, penyusunan kisi-kisi yang dipersiapkan guru yaitu terkait penilaian yang relevan dengan materi pelajaran yang sudah disampaikan oleh guru kepada siswa. Fungsi dari kisi-kisi tersebut yaitu sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal dalam tes siswa. Kisi-kisi tersebut juga harus disusun berdasarkan silabus, sehingga guru terlebih dulu harus menganalisis silabus sebelum menyusun kisi-kisi.

5. Mengembangkan Draf Instrumen

Draf instrumen penilaian yang disusun guru bisa berupa tes maupun non-tes. Dalam bentuk tes, berarti guru harus membuat soal dengan pertanyaan yang jelas dan terfokus. Sedangkan dalam bentuk non-tes, guru dapat membuatnya dalam bentuk angket, lembar observasi, kegiatan wawancara, dan studi dokumentasi.

6. Uji Coba dan Analisis Soal

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui soal-soal yang perlu diubah, diperbaiki, bahkan soal yang harus dibuang, serta soal mana yang baik untuk digunakan selanjutnya. Soal yang baik merupakan soal yang sudah mengalami uji coba dan revisi yang didasarkan atas analisis empiris dan rasional.

7. Revisi dan Merakit Soal

Jika soal telah diuji dan dianalisis, maka langkah selanjutnya adalah melakukan revisi yang sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal dan daya pembeda. Dengan demikian, akan terdapat soal yang bisa diperbaiki dari penyampaian bahasa, pokok soal, ataupun harus direvisi total.

Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika sedang melakukan evaluasi program pembelajaran. Untuk menyusun evaluasi pembelajaran, Anda harus memastikan bahwa hasil belajar yang dimiliki siswa sesuai dengan proses belajarnya selama ini.

Mengajar adalah kegiatan seorang pendidik yang membelajarkan anak didiknya dengan secara dinamis. Dalam hal ini seorang pendidik atau guru berperan sebagai fasilisator sekaligus motivator untuk siswanya dalam belajar di sekolah. Persiapan sebelum mengajar oleh setiap guru harus dilakukan dengan teliti dan baik, apalagi setelah selama tiga bulan melakukan pembelajaran jarak jauh.

Oleh karena itu dalam situasi ini guru harus mempersiapkan seluruh perangkat pembelajaran dengan matang supaya kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas bisa menjadi lebih efektif dan efisien. Pada saat ini, yang dihadapi guru bukan hanya siswa dan kegiatan belajar di kelas, tetapi juga keselamatan para siswa yang rentan terserang virus COVID-19.

Pandemi COVID-19 bukan hanya mengguncang perekonomian negara, dunia pendidikan pun turut mengalami persoalan yang serius saat ini. Pembelajaran jarak jauh yang diterapkan pemerintah nyatanya tidak terlalu efektif untuk diterapkan saat pembelajaran. Kemampuan akademik siswa menjadi menurun dan banyaknya keluhan yang terjadi antar siswa. Banyak siswa yang mengeluh karena tugas yang diberikan sangat banyak dan juga mereka tidak memahami pembelajaran yang diberikan. Begitu juga dengan orang tua yang merasa kewalahan dan mengaku tidak bisa mengajar anaknya dengan baik selama pembelajaran jarak jauh diterapkan.

Beberapa masalah lainnya yang terjadi selama pembelajaran jarak jauh seperti tidak adanya sinyal yang kuat di daerah rumah karena tinggal di atas gunung atau di daerah pelosok. Beberapa belum memiliki fasilitas yang memadai karena kurang mampu untuk membeli keperluan yang digunakan untuk pembelajaran jarak jauh.

10 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Kembali Mengajar di Kelas saat Pandemi

Pada bulan Juli 2020 ini, sekolah kembali dibuka dan siswa kembali belajar di kelas seperti biasanya. Namun, semua itu tidak terlepas dari ketatnya protokol kesehatan saat kegiatan belajar belum berlangsung atau sesudahnya. Oleh karena itu, sebelum memulai pembelajaran, sangatlah penting untuk setiap guru melengkapi persiapan sebelum mengajar, di antaranya yaitu seperti berikut.

1. Kesehatan

Di saat pandemi Covid-19 ini, sangatlah penting untuk memperhatikan kesehatan. Terutama untuk setiap guru yang akan kembali mengajar di kelas saat pandemi seperti ini. Saat Anda kembali mengajar tentunya Anda akan kembali berinteraksi dengan para siswa dan banyak orang lainnya. Dengan demikian kesehatan yang Anda miliki harus sangat baik dan perhatikan pola makan serta minum Anda supaya fisik yang Anda miliki kuat.

2. Mental yang Kuat

Beberapa orang mengalami gejala takut keluar rumah atau bisa disebut dengan parno saat bertemu dengan orang banyak. Hal itu dikarenakan pandemi Covid-19 yang masih berkeliaran di sekeliling kita dan selalu membuat kita cemas. Oleh karena itu, sebelum Anda kembali mengajar di kelas ada baiknya Anda menyiapkan mental Anda terlebih dahulu supaya tidak cemas berlebihan saat di kelas nanti dan kegiatan pembelajaran akan lancar.

3. Menyiapkan Materi dan Bahan Ajar

Sebelum memulai pembelajaran, ada baiknya untuk menyiapkan materi dan bahan ajar yang tepat. Hal itu sangat berguna untuk membuat siswa menjadi lebih terarah saat pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini Anda harus tetap menerapkan social distancing, sesuai dengan protokol kesehatan.

4. Tentukan Tujuan Pembelajaran

Untuk melakukan suatu kegiatan, sudah seharusnya kita harus menentukan tujuan dari kegiatan tersebut. Hal itu juga berguna saat mengajar di kelas. Di saat pandemi seperti ini, guru bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa, tetapi guru juga harus menjaga dan mencegah terjadinya persebaran virus Covid-19 saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung di kelas.

5. Kembali Meningkatkan Minat Siswa

Setelah tiga bulan lamanya menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh, sudah dapat dipastikan bahwa sebagian siswa merasa jenuh dan tidak minat dalam belajar. Hal itu dapat dilihat dari nilai akademik siswa yang menurun. Oleh karena itu, guru sangat berperan penting untuk kembali meningkatkan minat siswa dalam belajar. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan yaitu dengan memberikan motivasi dan semangat yang tinggi.

6. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan suatu rancangan pembelajaran yang akan dibuat oleh guru untuk menggambarkan langkah-langkah pembelajaran yang akan diterapkan di dalam kelas. Dalam hal ini setiap guru harus membuat satu RPP untuk setiap satu materi seperti biasanya. RPP sangatlah berguna untuk membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih baik dan terstruktur. Selain memuat langkah-langkah pembelajaran, RPP juga memuat kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode belajar yang akan diterapkan, media pembelajaran yang akan digunakan serta intrumen penilaian yang akan diberikan.

Media belajar yang akan Anda gunakan di dalam kelas berguna untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. Media belajar yang akan Anda gunakan tidak harus terbaru dan canggih, tetapi untuk saat ini ada baiknya Anda menggunakan media belajar yang tidak melibatkan antar siswa di dalam kelas. Anda mungkin bisa menggunakan media belajar berupa video. Video pembelajaran berguna untuk melatih siswa dalam menyerap pengetahuan yang bersumber dan audio visual. Mereka akan sangat tertarik saat pembelajaran berlangsung nantinya.

8. Merancang Strategi Pembelajaran

Sebelum kembali mengajar, guru harus mempersiapkan strategi yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung. Strategi belajar berguna untuk membuat pembelajaran menjadi lebih asyik dan menaikkan motivasi belajar siswa. Ketika kegiatan belajar berlangsung, kerap kali terjadi sesuatu yang tidak diharapkan seperti siswa yang berujung bosan dan kelas menjadi tidak kondusif. Oleh karena itu sangat penting untuk mempersiapkan strategi sebelum guru kembali mengajar di dalam kelas.

9. Merancang Metode Pembelajaran

Saat melakukan kegiatan pembelajaran, Anda harus merancang metode pembelajaran yang bagaimana saat di kelas nanti. Apalagi di saat pandemi seperti ini, ada baiknya Anda untuk membatasi ruang gerak siswa di dalam kelas. Metode pembelajaran yang tepat untuk saat ini, yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru atau teacher center. Dalam hal ini siswa memperhatikan Anda saat mengajar. Mereka tidak belajar secara berkelompok dan bersosialisasi di dalam kelas.

10.  Merancang Penilaian

Hal terakhir yang harus Anda persiapkan yaitu bagaimana cara Anda untuk melakukan penilaian dari kegiatan pembelajaran di kelas. Di saat seperti ini memang penilaian yang akan Anda lakukan terbatas oleh ruang gerak, oleh karena itu Anda harus membuat beberapa latihan soal untuk siswa supaya dapat melihat kemampuan mereka dalam pembelajaran tersebut.

Persiapan sebelum mengajar sangatlah penting untuk setiap guru. Persiapan yang dilakukan guru berguna untuk menunjang pembelajaran supaya terlihat lebih efektif dan efisien nantinya. Apalagi di saat pandemi COVID-19 seperti ini, sangat penting bagi guru untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, tetapi dengan jangka waktu yang terbatas. Kegiatan belajar mengajar di kelas di saat pandemi seperti ini tidak berlangsung lama seperti biasanya, karena hal itu akan sangat berdampak untuk meningkatkan penyebaran virus COVID-19. Oleh karena itu, guru harus mempersiapkan pembelajaran sebaik mungkin.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA