Senin, 20 Juni 2022 10:03 WIB
Ingus, Asal dan Bahayanya
42204
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
Ingus mungkin terdengar menggelikan bagi segelintir orang. Saat terkena flu atau alergi, pasti akan merasa tidak nyaman dengan bagian hidung dan akan sibuk membersihkan cairan hidung atau ingus yang mengalir tanpa henti walaupun sudah dikeluarkan berkali-kali.
Ingus merupakan lendir atau cairan yang dihasilkan oleh kelenjar mukosa yang melapisi saluran pernapasan. Saluran ini meliputi hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Lendir hidung memiliki peran penting untuk tubuh Anda, di antaranya :
• Menjaga kelembapan lapisan dalam hidung agar tidak kering.
• Menangkap debu dan partikel lain saat bernapas.
• Melawan infeksi, dan melembapkan udara yang dihirup sehingga menjadi lebih nyaman saat bernapas.
Fakta lainnya, debu dan partikel yang telah tertangkap silia hidung akan mengering dan terbungkus lendir hidung. Lendir hidung / ingus yang normal memiliki tekstur yang sangat tipis dan encer, peningkatan produksi ingus merupakan salah satu cara tubuh merespon zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Lendir berperan sebagai penghalang infeksi dengan cara membersihkan organ hidung dari partikel-partikel yang menyebabkan peradangan.
Bila selaput lendir meradang maka dapat menbuat tekstur lender / ingus menjadi lebih pekat, kental dan lengket, penyebab peradangan selaput lendir bisa karena infeksi, alergi, iritan atau rhinitis vasomotor.
Apakah kita pernah memperhatikan warna ingus saat sedang pilek? Jika diperhatikan warna lendir / ingus yang dihasilakan tidak selalu sama. Berbagai ciri-ciri ingus yang menandakan adanya masalah pada kesehatan tubuh atau gangguan pada hidung :
1. Warna Ingus Bening
Ingus yang berwarna bening umumnya berbentuk sinusitis sinutisincer dan transparan, secara umum ingus berwarna bening tidak mengindikasi masalah kesehatan tertentu.
2. Warna Ingus putih
Musim dingin biasanya rawan terhadap penyakit Flu, alergi dan dehidrasi. Ketika sel rambut hidung terluka karena peradangan sehingga ingus susah keluar dan kehilangan kelembaban yang menyebabkan warna lendir menjadi putih, meski begitu ingus yang berwarna putih masih dianggap normal.
3. Warna Ingus Kuning
Jika ingus berwarna kuning berarti kemungkinan sedang mengalami infeksi atau sinusitis, ingus yang berwarna kuning berarti tubuh sedang melawan sesuatu seperti demam, itu adalah gejala normal sebagai bentuk pertahanan tubuh.
4. Warna Ingus Hijau
Ingus berwarna hijau berarti ada infeksi bakteri atau jamur, warna hijau diproduksi oleh sel darah putih yang merespon infeksi atau peradangan, ketika rongga hidung meradang ia akan membengkak menyebabkan ingus terjebak dan jamur tumbuh.
5. Warna Ingus Merah atau Cokelat
Rona merah atau cokelat pada ingus adalah darah yang berasal dari pembuluh darah yang rusak.
Ingus berdarah ini terjadi ketika mungkin bersin terlalu keras atau karena lapisan hidung yang terlalu kering sehingga menyebabkan pembuluh darah dalam rongga hidung pecah.
Setiap hari kita memproduksi ingus / lendir guna menjaga lapisan hidung agar tetap lembab dan sebagai alat penangkal jamur, virus, bakteri, dan polutan. Kondisi ingusan memang menyebalkan dan membuat tidak nyaman. Kondisi hidung meler bisa di atasi dengan mudah, bergantung pada apa penyebabnya.
Jaga Kesehatan dan Pola Hidup Sehat…
Referensi :
1. Faisal Yulianto, dkk. Pengenalan Karakter Seseorang Melalui Bentuk Hidung. //journal.uim.ac.id/
2. Alya Pratiwi, dkk. Indera Pembau (Hidung). Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Jakarta.
Jakarta (ANTARA) - Mereka yang terkena Infeksi Menular Seksual (IMS) Gonore (GO) biasanya alat kelamin luarnya mengalami "pilek" atau mengeluarkan cairan nanah dan ini berbeda dari cairan keputihan pada wanita.
"Tekstur keputihan akibat jamur dan GO berbeda. Pada GO (cairan) lebih kental seperti ingus dari hidung, keputihan akibat jamur di vagina biasanya berbau, warna tetap putih kadang-kadang kekuningan," kata dokter spesialis kulit dan kelamin, Anthony Handoko dalam virtual media briefing "Gonore (GO): Mungkinkah 'pilek' pada alat kelamin sembuh?", Rabu.
"Keluar nanah, seperti ingus makanya disebut pilek. warnanya putih kehijauan. Akibat nanah, saluran (kemih) tersebut menjadi mampet, saat berkemih ada dorongan air seni, (sehingga) saat kencing rasanya sakit. Ujung penisnya atau lubang kemih akan lebih merah dan bengkak," sambung dia.
Baca juga: Organ intim juga bisa kena pilek, kok bisa?
Baca juga: Penjelasan ginekolog soal kondisi normal Miss V dan tanda infeksi
Selain itu, pada sebagian kasus keputihan menimbulkan gatal dan merah di bibir luar vagina. Cairan yang keluar bukan nanah walau warnanya putih kekuningan.
"GO merahnya di mulut rahim dan harus dilihat menggunakan alat. GO pada wanita tidak menyebabkan keputihan yang biasanya muncul karena jamur," tutur Anthony.
GO disebabkan infeksi bakteri infeksi Neisseria Gonorrhoeae dan dapat menular dari orang ke orang ketika melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi atau melakukan kontak dengan cairan tubuh mereka, baik secara vaginal maupun anal.
"Kontak itu tidak selalu harus penetrasi, saat Anda melakukan kontak seksual misalnya menempel (antar organ intim) tidak ada penetrasi penis ke vagina, saat penis keluarkan nanah, bisa (menularkan bakteri ke pasangan)," kata Anthony.
Berbeda dari pria, pada wanita, infeksi awal GO biasanya tidak bergejala sehingga kadang tak terdeteksi dini sehingga terlambat mendapatkan pengobatan. Pada pria, tanda atau gejala yang bisa dikenali yakni keluarnya nanah dari penis dan muncul rasa sakit saat berkemih.
Pada wanita, penyakit ini baru terdeteksi jika sudah lanjut dan ini dapat menyebabkan penularan infeksi GO ke bayi saat proses melahirkan dan infertilitas (kemandulan).
Pada kasus yang jarang terjadi, GO yang tidak diobati juga dapat menyebar ke darah atau sendi dan bisa mengancam jiwa. GO yang tidak diobati, pada beberapa kasus bahkan meningkatkan peluang untuk mendapatkan atau menularkan HIV AIDS.
Pencegahan utama yang bisa dilakukan masyarakat ialah melakukan hubungan intim yang aman, yaitu menggunakan kondom, tidak bergonta-ganti pasangan.
Baca juga: Ini tanda Miss V yang sehat
Baca juga: Cara bersihkan miss V yang benar
Baca juga: 10 tanda jelang masa menopause
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2020