Apa motto dari pemerintah Indonesia tentang tarian daerah di dunia internasional

Penulis : Abdullah Arifin

Sumber : -

Selamat Hari Tari Internasional! Ini Tari Tradisional Indonesia yang MenduniaSetiap 29 April diperingati sebagai Hari Tari Internasional. Peringatan hari ini lahir dari pembuat tari balet modern, yaitu Jean-Georges Noverre.Indonesia memiliki berbagai tari tradisional yang mewakili kelompok masyarakat Tanah Air. Berikut Eventori telah merangkum tari tradisional Indonesia yang mendunia.1. Tari JaipongJaipong merupakan salah satu tarian yang berasal dari Jawa Barat. Tarian ini adalah tari pergaulan yang menggabungkan beberapa seni tradisional seperti pencak silat, wayang golek, ketuk tilu, dan lainnya.H. Suanda adalah pria asal Karawang, Jawa Barat yang menciptakan tari Jaipong. Tari ini mulai dipopulerkan pada 1960-an melalui media kaset yang benama Suanda Grup.Tari ini sudah mendunia, karena sering dipentaskan di festival-festival tari internasional yang mewakili Jawa Barat.2. Tari KecakSalah satu tarian yang berasal dari Bali adalah tari Kecak. Pencipta tarian kecak adalah seniman asal Bali bernama Wayan Limbak dan pelukis asal Jerman, Walter Spies.Biasanya, tari ini dilakukan oleh puluhan laki-laki yang bertelanjang dada dan memakai kain kotak-kotak di pinggang sampai atas dengkul.Tari Kecak telah mendunia, bahkan menjadi bagian dari kurikulum mahasiswa Victorian College of the Arts (VCA), yang merupakan bagian dari Universitas Melbourne.3. Tari TopengTari Topeng bisa ditemui di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Cirebon, Betawi, Magelang, Bali, dan Malang. Seiring dengan berkembangnya zaman, tari topeng mengalami perkembangan.Mbah Karimun asal Dusun Kedungmonggo, Kabupaten Malang adalah pencipta tari Topeng. Awalnya, tari topeng adalah tarian di lingkungan keraton. Seiring berjalannya waktu, tari ini dianggap tarian rakyat.Tari ini pernah tampil dalam proyek film band asal Inggris Coldplay yang berjudul Amazing Day. Tari Topeng tersebut diambil dari unggahan penggemar yang diminta oleh Coldplay.4. Tari PiringSalah satu tradisional dari Minangkabau adalah tari Piring. Tarian ini menampilkan atraksi menggunakan piring. Para penari mengayunkan piring di tangan mengikuti gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa ada piring yang terlepas dari tangan.Huriah Adam adalah orang yang mempopulerkan tarian ini. Tari Piring dipertunjukkan untuk penyambutan tamu terhormat atau pembukaan upacara adat.Sekelompok anak bangsa yang menampilkan Tari Piring Bejamba diKota Veliko Tarnovo,Bulgariaberhasil membawa pulang medali emas pada kejuaraanWorld Cup of Folklore padaacara yang digelar 10 hingga 20 Mei 2018.5. Tari SamanTari Saman yang merupakan sebuah tariansuku Gayo, berasal dari Aceh. Tarian ini biasanya ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat dan untuk merayakan kelahiranNabi Muhammad SAW.Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman diAcehdidirikan dan dikembangkan olehSyekh Saman, seorang ulama yang berasal dariGayodiAceh Tenggara.

Pada 24 November 2011, tari Saman ditetapkanUNESCOsebagaiDaftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusiadalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali.

Ketika memasuki ruang pagelaran Sintren, pesinden melantunkan syair seperti dibawah ini:

Turun turun sintren
Sintrene widadari
Nemu kembang yun ayunan
Nemu kembang yun ayunan
Kembange putri mahendra
Widadari temurunan

Ketika Sintren dan dalang Sintren telah bersiap ditempat dan akan memulai pementasan maka syair akan dilanjutkan dengan syair seperti dibawah ini:

Kembang rampe oli tuku ning pasar kramat
Nok fani dirante kang rantee dalang mamat
Kembang rampe oli tuku ning pasar kramat
sintrene dirante kang rantee dalang mamat

Gulung gulung glasah ana sintren lagi turu
Penontone buru buru
Gulung gulung gelasah ana sintren lagi turu
Penontone buru buru

Selasih Selasih Sulandana
Menyangkuti ragae sukma
Ana sukma saking surga
Widadari temurunan

Selasih Selasih Sulandana
Menyangkuti ragae sukma
Ana sukma saking surga
Widadari temurunan

Ketika Ranggap (bahasa Indonesia : kurungan ayam) dibuka, maka Syair Ya Robana (ya Allah swt) yang mengingatkan para penonton untuk segera bertaubat dilantunkan oleh pesinden seperti berikut:

Ya robana, robbana,robbana
Ya robana zhalamna anfusana
Wa inlam tagfirlana
Wa tarhamna lanakunanna
Min al-khosirin

Setelah Sintren keluar dari ranggap dan kemudian berdiri, syair dirubah untuk menunjukan bahwa sintren telah berdandan dan berganti baju serta para Panjak (pemain musik) siap untuk mengiringi penampilannya.

Turun turun sintren
Sintrene dandan suwe
Dandan kalunge sesumpinge
Dandan kalunge sesumpinge

Sintren joged manis meseme
Panjak songgot rame-rame

Ketika Sintren melakukan gerakan tarian pertama kali, maka syair dirubah kembali menunjukan bahwa Sintren telah siap, pada bagian ini prosesi melempar uang yang membuat sintren lemas tidak berdaya dilakukan.

Turun turun sintren
sintrene widadari
Nemu kembang yun ayunan
Nemu kembang yun ayunan
Kembange putri mahendra
Widadari temurunan

Ketika prosesi pelemparan uang sudah selesai, maka dalang akan memasukan sintren kembali ke dalam ranggap tanda bahwa pagelaran akan segera berakhir.

Kembang kilaras ditandur tengahe alas
Paman bibi aja maras
Dalang sintren jaluk waras

Kembange srengenge surupe wayahe sore
Sawise lan sedurunge kesuwun ning kabehane

Syair Kembang Gewor

Pagelaran Sintren dibuka dengan syair seperti berikut:

Turun-turun Sintren
Sintrene widadari
Nemu kembang ning ayunan
Nemu kembang ning ayunan
Kembange Siti Mahendara
Widadari temurunan ngaranjing ning awak ira

Ketika Sintren sudah masuk ke Ranggap (kurungan ayam) maka pesinden akan melanjutkan dengan syair Sih Solasih untuk mengiringi prosesi pelepasan rantai yang membelit sintren di dalam Ranggap.

Sih solasih sulandana
Menyan putih pengundang dewa
Ala dewa saking sukma
Widadari temurunan

Syair kemudian dilanjutkan dengan syair kembang Gewor yang mengiringi datangan para Bodoran (bahasa Indonesia : pelawak) yang mengiringi pagelaran Sintren.

Turun-turun sintren Sintrene widadari
Nemu kembang yun ayunan
Nemu kembang yun ayunan
Kembange si jaya Indra
Widadari temurunan
Kang manjing ning awak ira

Turun-turun sintren sintrene widadari
Nemu kembang yun ayunan
Nemu kembang yun ayunan
Kembange si jaya Indra
Widadari temurunan

Kembang gewor bumbung kelapa lumeor
Geol-geol bu Sintren garepan njaluk bodor
Bumbune kelapa muda
Goyang-goyang nyi sintern minta bodor

Syair kemudian dilanjutkan dengan syair kembang Kates, Kenangan dan Jae Laos yang menandakan pagelaran Sintren akan segera berakhir, seperti berikut:

Kembang kates gandul
Pinggire kembang kenanga
Kembang kates gandul
Pinggire kembang kenanga
Arep ngalor garep ngidul
Wis mana gageya lunga

Kembang kenanga
Pinggire kembang melati
Kembang kenanga pinggire
Kembang melati
Wis mana gageya lunga
Aja gawe lara ati

Kembang jahe laos
Lempuyang kembange kuning
Kembang jahe laos
Lempuyang kembange kuning
Ari balik gage elos sukiki menea maning

Syair Metu sing konjarah (keluar dari kurungan)

Clikung lawung klontongena bandanira (Intip lihatlah dengan hati-hati, berkumpulah, bebaskan belenggumu)
Clikung lawung klontongena bandanira (Intip lihatlah dengan hati-hati, berkumpulah, bebaskan belenggumu)
Ari sukma ngelontong, ngelontong salin busana (seandainya jiwa sudah terbebas, bebaslah ganti pakaianmu)

Simbar-simbar pati, lamun dadi ja kesuwen (simbar-simbar pati (wangsalan Cirebon : rambut mati (uban) ), seandainya sudah muncul janganlah malu)
Simbar-simbar pati, lamun dadi ja kesuwen (simbar-simbar pati (wangsalan Cirebon : rambut mati (uban) ), seandainya sudah muncul janganlah malu)
Tokena sing konjarah, tokena sing konjarah (keluarlah dari kurungan, keluarlah dari kurungan)
Nya bebet nya iket nya sabuk sakerise (bebet (kain yang diikatkan dipinggang), iket (kain yang diikatkan dikepala), sabuk beserta kerisnya)

Syair Sintren dibanda (sintren dibelenggu)

Ayu sintren terapena bandanira (ayo sintren siapkan belenggumu)
Ayu sintren tangan ditaleni (ayo sintren tangan diikat)
Badan ditaleni (badan diikat)
Arep manjing ning konjarah (mau masih ke kurungan)
Pangeranira lara tangis (pemimpinmu sedang menderita dan menangis)
Tangise wong keyungyun (tangisannya orang yang menarik hati)

Turun-turun sintren, sintrene widadari (datang-datang sintren, sintrennya bidadari)
Nemu kembang yun-ayunan, nemu kembang yun-ayunan (nemu kembang hendak dibawa kemana?)
Kembange cahaya indra, widadari temurunan (kembangnya cahaya indra, bidadari sedang datang)
Ngrajinga ning badanira (memasuki badanmu)

Syair Wari lais (air suci)

Syair Sintren Wari Lais (air suci) atau yang secara harafiah berarti pemuda dengan niat yang suci sering diperdengarkan dalam berbagai media seni selain Sintren, diantaranya adalah dalam kesenian Tarling Cirebon, lirik Wari Lais masih suka diperdengarkan lewat para penyanyi Tarling seperti mimi Dadang Darniah pada era 70an dan kemudian Diana Sastra.

Wari lais klontongena bandanira (air suci (pemuda dengan tujuan mulia) ) lepaskanlah belenggu dirimu)
Dunung ala dunung (ditempat-tempat manapun)
Dunung ala dunung (ditempat-tempat manapun)
Si Dunung ing bahu kiwa (tempat-tempat sudah menjadi tangan kiri (“ekstrem kiri”) (tuduhan belanda mengatakan rakyat itu pemberontak)
Pangeranira lara nangis (pimpinanmu sedang menderita dan menangis)

Syair Tambak-tambak Pawon (menyalakan dapur)

Sebelum tarian Sintren dimulai, untuk menghimpun masyarakat sekaligus memberitahu bahwa akan ada pagelaran tarian sintren, pesinden sintren di desa Kroya, kabupaten Indramayu bisanya melantunkan syair berikut:

Tambak tambak pawon
Isie dandang kukusan
Ari kebul-kebul wong nontone pada kumpul

Setelah masyarakat sudah berkumpul, pesinden kemudian melanjutkan dengan syair selanjutnya:

Turun sintrén, sintréné widadari
Nemu kembang yun ayunan
Nemu kembang yun ayunan
Kembangé si Jaya Indra
Widadari temurunan

Kang manjing ning awak ira
Turun-turun sintrén
Sintrené widadari
Nemu kembang yun ayunan
Nemu kembang yun ayunan
Kembangé si Jaya Indra
Widadari temurunan

Kembang katés gandul
Pinggiré kembang kenanga
Kembang katés gandul
Pinggiré kembang kenanga
Arep ngalor arep ngidul
Wis mana gagéya lunga

Kembang kenanga
Pinggiré kembang melati
Kembang kenanga
Pinggiré kembang melati
Wis mana gagéya lunga
Aja gawé lara ati

Kembang jaé laos
Lempuyang kembangé kuning
Kembang jaé laos
Lempuyang kembangé kuning
Ari balik gagé elos
Sukiki menéya maning

Kembang kilaras
Ditandur tengaé alas
Paman-bibi aja maras
Dalang sintrén jaluk waras

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA