Apa makna dari nasi kuning atau pelleng?

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Setiap daerah atau suku umumnya memiliki makanan khas masing-masing. Begitu juga dengan Sumatra Utara, salah satunya adalah suku Pakpak.

Suku Pakpak umumnya mendiami daerah di Sumut, di antaranya Kabupaten Dairi, Pakpak Bharat, bahkan ada juga yang berdomisili di Aceh, tepatnya kabupaten/kota yang daerahnya berbatasan dengan Sumut yakni Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam.

Suku Pakpak, memiliki makanan khas daerah yang disebut dengan Pelleng.

Pelleng terbuat dari nasi bertekstur lunak (sudah ditumbuk) dengan campuran rempah-rempah seperti kunyit, lengkuas, bawang, cabai dan lainnya.

Dan Pelleng, biasa disajikan dengan lauk ayam kampung yang telah digulai. Dilihat sepintas, Pelleng seperti nasi kuning.

Namun ketika dimakan, maka yang dirasakan adalah rasa pedas.

Pelleng, oleh warga Suku Pakpak biasa disajikan ketika ada hajatan, upacara adat atau peristiwa penting dalam keluarga maupun desa yang bersifat sakral.

Baca juga: NASA Laporkan Asteroid Sebesar Menara Eiffel Dekati Bumi dengan Kecepatan 23.700 kilometer/Jam

Di keluarga, Pelleng dibuat ketika ada anggota keluarga hendak merantau, menjelang ujian, saat kelulusan, upacara penanda tahun, dan sebagainya. 

Sehingga Pelleng dapat dikatakan sebagai makanan spesial. Dan Pelleng bukan merupakan makanan sehari-hari bagi masyarakat Pakpak.

Adapun makna Pelleng dapat dikatakan sebagai doa dan harapan, kekuatan, persatuan, obat, perdamaian, perjuangan, kesuksesan serta kebahagiaan.

(ind/tribun-medan.com)

Oleh: Cristie  Br. Angkat

Suara USU, Medan. Berbicara mengenai makanan tradisional tidak akan ada habisnya dan tidak ada bosannya, semua masyarakat memiliki selera yang berbeda-beda. Makanan tradisional yang dimiliki setiap suku  memiliki cara dan bahan yang berbeda-beda. Salah satunya Pelleng. Pelleng merupakan makanan khas suku Pakpak yang ada di Kabupaten Dairi. Makanan khas suku Pakpak ini biasanya dibuat pada saat-saat tertentu, seperti pada saat ingin melaksanakan ujian, mencari kerja, pergi merantau, hendak meminang dan banyak moment-moment penting lainnya.

Pada masa lampau, Pelleng merupakan makanan bagi mereka yang hendak berangkat berperang,. Sebelum berangkat ke medan perang, mereka disuguhkan terlebih dahulu Pelleng yang bertujuan untuk menambah semangat dan keberanian

Makanan Pelleng memiliki ciri khas nasi yang lunak berwarna kuning, dan juga rasanya yang pedas. Penyajian Pelleng biasanya dipadukan dengan Tektek, yaitu ayam yang dimasak dan diberikan bumbu. Biasanya dalam penyajian daging ayam tersebut dicincang dan diletakkan diatas Nasi Pelleng sebagai topping.

Pengolahannya sendiri yaitu beras dimasak layaknya memasak nasi tapi dikondisi lebih lunak, Pada saat nasi sudah masak masukkan kuah gulai dan perasan asam cikala. Bumbu tersebut terdiri dari cabai, kunyit, jahe, bawang merah dan bawang putih yang telah dihaluskan, serai dan daun salam. Semua bumbu ini ditumis beserta air asam cikala yang sudah disaring, kemudian diberi garam secukupnya. Setelah tumisan dan air cikala matang, maka kemudian dicampur dengan nasi yang telah ditanak tadi hingga semua bumbunya bercampur secara merata. Setelah itu barulah dapat disebut Pelleng.

Bagi masyarakat suku Pakpak, Pelleng  terdiri dari 5 macam, yaitu Pelleng Kelasen, Pelleng Simsim, Pelleng Boang, Pelleng Kepas dan Pelleng Pegagan.

Redaktur: Zukhrina Az Zukhruf

Related

Advertisement

  • Sejarah Nasi Kuning
  • Mengapa Warna Kuning?
  • Nasi Tumpeng
  • Kapan Nasi Kuning biasa disajikan?

Indonesia memiliki banyak sekali makanan khas. Setiap daerah memiliki ciri khas nya masing-masing.

Salah satunya Nasi Kuning, Nasi berwarna kuning ini berasal dari Pulau Jawa. Nasi Kuning sendiri biasa kita temukan di daerah Yogyakarta, Jawa Tengah, Bali, Manado dan Banjar.

Apa makna dari nasi kuning atau pelleng?
Nasi Kuning, (Sumber : https://www.kompas.com/)

Nasi kuning biasa disajikan dalam berbagai perayaan atau upacara adat karena nasi ini merupakan hidangan yang mengungkapkan rasa syukur 

Nasi Kuning disajikan dalam perayaan dengan harapan bisa membawa keberkahan serta kemakmuran hidup.

Sejarah Nasi Kuning

Nasi kuning ada sejak kerajaan hindu muncul di tanah Jawa. Dalam agama Hindu mempercayai bahwa dewa dan dewi tinggal di gunung dan di Jawa mempunyai banyak gunung. Maka nasi kuning ini dibuat  untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan memohon keselamatan kepada dewa-dewi.

Saat kerajaan Islam muncul di tanah jawa, masyarakat Pulau Jawa tetap meneruskan tradisi membuat tumpeng nasi kuning untuk mengungkapkan rasa syukur.

Masyarakat islam di Pulau Jawa juga menggunakan tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur dan memohon keselamatan kepada Tuhan.

Mengapa Warna Kuning?

Walau warna nya tidak biasa, namun jangan salah! Rasa Nasi Kuning ini enak sekali loh! Rasa gurih dan manis yang khas biasa dipadukan dengan berbagai lauk dan sambal.

Namun mengapa warna nya kuning ya? Ternyata ada maknanya loh! Warna kuning dari nasi kuning sendiri didapat dari pewarna alami warna kuning yaitu kunyit. Jadi pastinya aman untuk dikonsumsi ya!

Warna kuning ini melambangkan gunung emas yang bermakna kekayaan, kemakmuran serta moral yang luhur. Maka dari itu Nasi Kuning biasa dijadikan sebagai tumpeng.

Nasi Tumpeng

Kata “Tumpeng” Merupakan singkatan dari “yen metu kudu sing mempeng”. Makna nya adalah “ketika keluar harus sungguh-sungguh semangat”. Lebih jelasnya bermakna “ketika terlahir manusia harus menjalani kehidupan di jalan Tuhan dengan semangat, yakin, fokus, dan tidak mudah putus asa.”

Apa makna dari nasi kuning atau pelleng?
Nasi Tumpeng, (Sumber : unileverfoodsolutions.co.id)

Tumpeng biasa disajikan dengan nasi kuning yang dibentuk kerucut. Bentuk kerucut pada tumpeng berarti keaguangan Tuhan.

Lalu mengitari nasi kuning, ada tujuh macam lauk-pauk. Sayuran menggambarkan alam dan tumbuhan, lalu lauk pauk seperti ikan, daging menggambarkan kondisi alam. Misalnya ikan asin artinya gotong royong, telur rebus artinya tekad yang bulat dan daging ayam menjadi simbol patuh terhadap Sang Pencipta. 

Kapan Nasi Kuning biasa disajikan?

Nasi kuning biasa disajikan pada acara syukuran dan peristiwa-peristiwa gembira seperti kelahiran, pernikahan dan pertunangan.

Orang Jawa pada zaman dahulu memang memiliki banyak pertimbangan saat menciptakan dan menyajikan nasi kuning sebagai sajian istimewa. Nasi kuning tidak hanya memiliki makna dan arti yang baik tapi juga doa untuk orang yang menikmatinya dan merayakan momen bahagia. Diharapkan dengan disajikan nya nasi kuning pada perayaan istimewa bisa membawa keberkahan serta kemakmuran hidup.

(Penulis: Adithia Risma Rara Putri, Universitas Brawijaya, Peserta Magang GenPinas 2021)

Advertisement

Nasi kuning melambangkan apa?

Masyarakat Hindu membuat nasi berwarna kuning sebagai simbol Mahadewa, dan dibentuk kerucut simbolisasi gunung. Hal tersebut digunakan untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan untuk memohon keselamatan kepada dewa dewi.

Warna kuning pada nasi tumpeng memiliki makna moral yang luhur dan kekayaan sebutkan pada acara apa saja yang menggunakan tumpeng nasi kuning?

Tumpeng Nasi Kuning - warna kuning menggambarkan kekayaan dan moral yang luhur. Digunakan untuk syukuran acara-acara gembira, seperti kelahiran, pernikahan, tunangan, dan sebagainya. Tumpeng Nasi Uduk - Disebut juga tumpeng tasyakuran.

Apa makna nasi kuning tumpeng?

Tak itu saja, warna nasi pada tumpeng ternyata juga memiliki arti khusus. Menurut Ari nasi kuning memiliki arti warna emas yang menjadi simbol kemuliaan yang megah. Adapun nasi berwarna putih diketahui merupakan sebuah simbol kesucian.

Mengapa disebut nasi kuning?

Warna kuning yang dipilih pada nasi ini menurut kepercayaan Jawa sendiri diartikan seperti emas yang dimana melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Dari situlah asal mula nama nasi kuning diberikan.