Apa itu social climbing berikan contohnya?

Lihat Foto

Freepik.com/macrovector

Ilustrasi mobilitas sosial

KOMPAS.com - Mobilitas sering diartikan sebagai perpindahan atau pergerakan yang bisa membawa perubahan. Sedangkan sosial memiliki keterkaitan dengan kehidupan masyarakat.

Maka mobilitas sosial dapat dimaknai sebagai pergerakan seseorang dalam kehidupan masyarakat yang bisa menyebabkan perubahan. Mobilitas sosial bisa terjadi setiap saat, karena kehidupan masyarakat tergolong dinamis.

Menurut Indera Ratna Irawati Pattinasarany dalam buku Stratifikasi dan Mobilitas Sosial [2016], mobilitas sosial merupakan perubahan status atau posisi sosial seseorang atau sekelompok orang dalam masyarakat.

Perubahan status atau posisi sosial ini bisa mencakup berbagai bidang, mulai dari ekonomi, politik, sosial, budaya, pendidikan atau lainnya. Perubahan ini akan selalu terjadi dalam lingkungan masyarakat.

Baca juga: Konsekuensi dari Mobilitas Sosial

Mengutip dari jurnal yang berjudul Mobilitas Sosial Nelayan di Kawasan Pariwisata Pantai, karya Wiluk Kurniawati dan Puji Lestari, mobilitas sosial dibagi menjadi tiga bentuk, yakni:

  • Mobilitas sosial vertikal

Terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial dalam posisi yang tidak sederajat. Jenis mobilitas ini dibagi menjadi dua, yakni:

  1. Social sinking atau gerak mobilitas sosial ke bawah
    Adanya perubahan kedudukan sosial dari kedudukan tinggi ke yang lebih rendah. Contohnya pegawai kantor yang melakukan korupsi, lalu dipecat. Contoh lainnya seorang kapten sepak bola menjadi pemain sepak bola biasa.
  2. Social climbing atau gerak mobilitas sosial ke atas
    Adanya perubahan kedudukan sosial dari posisi rendah ke posisi tinggi. Contoh yang tepat tentang social climbing, yaitu seorang warga biasa diangkat menjadi ketua RT, seorang guru diangkat menjadi kepala sekolah, dan sebagainya.
  • Mobilitas sosial horizontal

Mobilitas sosial yang terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial, tetapi masih dalam posisi yang sederajat. Contohnya perpindahan warga negara, adanya pertukaran pelajar, perpindahan lokasi pekerjaan tanpa mengubah jabatan, dan lain-lain.

Baca juga: Faktor-Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial yang terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial yang berbeda dengan keluarganya. Jenis mobilitas ini dibagi menjadi dua, yakni:

  1. Mobilitas intergenerasi
    Perubahan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi, mulai dari kakek nenek hingga cucu. Contohnya kakek bekerja sebagai dokter, anaknya bekerja sebagai guru, cucunya bekerja sebagai dosen. Contoh lainnya nenek bekerja sebagai pegawai swasta, anaknya bekerja sebagai ibu rumah tangga, cucunya bekerja sebagai pengusaha sukses.
  2. Mobilitas intragenerasi
    Perubahan status sosial yang terjadi di dalam satu generasi yang sama, mulai dari ayah ibu hingga anaknya. Contohnya ayah bekerja sebagai karyawan swasta, anaknya bekerja sebagai guru. Contoh lainnya ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga, anaknya bekerja sebagai dokter.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Jakarta -

Mobilitas sosial adalah perpindahan status seseorang atau kelompok sosial dari kedudukan yang satu ke kedudukan yang lain.

Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII karya Mukminan, dkk, kata mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu mobilis, yang artinya mudah dipindahkan atau bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.

Sedangkan, kata sosial diartikan sebagai individu atau kelompok yang ada dalam lapisan sosial.

Berikut merupakan beberapa pengertian mobilitas sosial menurut para ahli:

Mobilitas sosial adalah tindakan berpindah dari satu kelas sosial, ke kelas sosial lainnya.

Mobilitas sosial adalah sebuah gerak perpindahan dari satu kelas sosial, ke kelas sosial lainnya atau dari strata ke satu ke strata lainnya.

  • Kimball Young dan Raymond W. Mack

Mobilitas sosial merupakan suatu gerak dalam struktur sosial yang mencakup sifat hubungan antar individu maupun kelompok, dengan pola-pola tertentu yang mengatur organisasi di suatu kelompok sosial.

Manusia sebagai makhluk sosial, tentu tidak dapat lepas dari adanya sebuah mobilitas sosial. Baik itu berubah menjadi lebih tinggi, maupun lebih rendah dari sebelumnya atau mungkin hanya berpindah tanpa mengalami perubahan kedudukan.

Mobilitas sosial dapat terjadi akibat beberapa faktor, seperti faktor ekonomi, politik, sosial, dan pendidikan.

Bentuk Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial vertikal merupakan perpindahan dari suatu kedudukan ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat. Perpindahan tersebut bisa menjadi ke tingkat yang lebih tinggi [social climbing], maupun sebaliknya ke tingkat lebih rendah [social sinking].

a. Social Climbing

Mobilitas ini terjadi ditandai dengan naiknya status seseorang ke kedudukan yang lebih tinggi lagi atau terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi, daripada lapisan sosial yang sudah ada sebelumnya.

Contoh: Seorang karyawan yang memiliki kinerja yang sangat bagus, kemudian ia berhasil naik pangkat menjadi manajer di kantornya.

b. Social Sinking

Social sinking adalah proses penurunan status atau kedudukan seseorang, dari atas ke bawah. Adapun alasan dari adanya social sinking adalah masa pensiun, turun jabatan, maupun dipecat, berhalangan melaksanakan tugas, memasuki masa pensiun, turun jabatan, atau dipecat.

Contoh: Polisi yang diturunkan pangkat jabatannya, karena melakukan pelanggaran dalam menjalankan tugas.

Mobilitas sosial horisontal merupakan perpindahan status dalam lapisan yang sama. Pada mobilitas ini, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang.

Contoh: Seorang kepala sekolah yang dipindahkan bertugas ke sekolah lain karena masa kerja di sekolah lamanya sudah habis. Walaupun ia dipindahkan ke sekolah yang baru, namun jabatannya masih tetap sebagai kepala sekolah.

Dampak Terjadinya Mobilitas Sosial

Dampak dari adanya mobilitas sosial bisa bersifat positif dan negatif.

a. Menjadi pendorong sekaligus mempercepat tingkat perubahan sosial ke arah yang lebih baik. Perubahan positif ini terjadi, apabila didukung dengan umber daya manusia yang berkualitas. Salah satu caranya adalah dengan memperbaiki kualitas pendidikan.

b. Meningkatkan integritas sosial
Perubahan sosial yang terjadi tentunya akan mendapatkan respon yang berbeda-beda. Ada yang meresponnya sebagai sebuah tantangan, ada juga yang meresponnya sebagai bentuk penerimaan. Penerimaan pengaruh yang ditimbulkan dari adanya mobilitas sosial menjadi salah satu contoh terjadinya integrasi dalam masyarakat.

a. Timbulnya konflik-konflik sosial
Mobilitas sosial bisa dikatakan sebagai salah satu perjuangan seseorang atau kelompok sosial, untuk dapat mencapai posisi sosial yang lebih tinggi. Adanya persaingan yang ada, tidak heran jika biasanya akan berujung dengan sebuah konflik.

b. Beresiko terkena gangguan psikologis
Tidak sedikit orang, yang mengalami kegelisahan setelah kehilangan jabatan atau kedudukannya. Hal tersebut tentunya akan mengganggu psikologis, bahkan bisa membahayakan dirinya sendiri akibat stres berkepanjangan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit psikis, hingga fisik.

Gangguan psikologis dapat terjadi apabila individu atau kelompok sosial tidak mempunyai tekad untuk berubah ke arah yang lebih baik dan tidak bisa menerima keadaan dengan ikhlas.

Demikian penjelasan tentang mobilitas sosial, mulai dari pengertian menurut beberapa ahli hingga bentuk dan contohnya. Apakah kalian sudah paham?

Simak Video "Saluran Air di Bekasi Berubah Warna Merah Usai Tercemar Limbah"

[pal/pal]

Apa arti Social Climbing dan Social Sinking dan contohnya?

Apa arti social climbing dan social sinking? Sobat penulis cilik, status sosial manusia di masyarakat bergerak naik ataupun turun.

Sebagai makhluk sosial yang dinamis bergerak, mobilitas sosial itu tidak pernah stabil, seperti kutipan banyak orang mengatakan bahwa “roda itu berputar”.

Mobilitas sosial dibagai menjadi dua, yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal.

Arti Social Climbing dan Social Sinking

Kamu bisa membaca perbedaan mobilitas Vertikal dan mobilitas Horizontal, yang pernah aku tulis sebelumnya.

Mobilitas vertikal adalah perpindahan status sosial seseorang [individu] atau kelompok dari kedudukan yang rendah ke posisi lebih tinggi, begitupun sebaliknya.

Lalau, apa perbedaan dan arti Social Climbing dan Social Sinking?

Social climbing

Pangertian Social climbing adalah perpindahan kedudukan dari posisi yang rendah ke tinggi atau disebut juga mobilitas vertikal ke atas.

Contoh Social climbing:

  • Diangkatnya seorang guru menjadi Kepala Sekolah
  • Terpilihnya seorang warga menjadi Kepala Desa

Baca:– Dampak Mobilitas Sosial– Pengertian Hak Asasi Manusia

– Dampak negatif interaksi manusia dengan alam

Social Sinking

Pangertian Social Sinking adalah penurunan status seseorang, yaitu dari level tinggi ke rendah atau mobilitas vertikal ke bawah.

Contoh Social Sinking:

  • Diturunkannya jabatan seorang menjadi karyawan biasa
  • Dipecatnya seseorang karena kelalaiannya dalam bekerja

Baca:– Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial– Saluran Mobilitas sosial

– Perbedaan mobilitas sosial naik dan turun

Nah itulah pengertian dan penjelasan singkat dari artikel Arti Social Climbing dan Social Sinking. Koreksi jika aku salah, terima kasih sudah membaca dan membagikan artikel ini.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA