Apa fungsi organ pencernaan hati

Apakah Anda tahu apa saja fungsi hati? Bagi anak-anak milenial, mungkin akan terpikir mengenai perasaan seperti cinta, sayang, emosi, dan lainnya. Akan tetapi, hati yang dibahas yaitu hati yang ada di dalam sistem pencernaan. 

Fungsi Hati

Hati merupakan organ terbesar yang ada di dalam sistem pencernaan. Ada banyak fungsi hati, selain sebagai proses pencernaan. Berikut ini beberapa fungsi hati yang penting untuk Anda ketahui. 

Fungsi hati dalam tubuh yang pertama yaitu untuk memproduksi cairan empedu. Empedu itu sendiri merupakan cairan yang terdiri dari air, asam empedu, garam empedu, pigmen empedu, bilirubin, mineral elektrolit, fosfolipid, dan kolesterol. Cairan ini berguna untuk mengubah lemak menjadi gumpalan halus sehingga lebih mudah untuk dicerna. 

Fungsi lain dari hati yaitu untuk menghancurkan sel darah merah yang sudah tua. Sel darah merah hanya memiliki umur sekitar 100-120 hari saja. Ketika sel darah merah sudah mencapai umur tersebut, maka akan dihancurkan di dalam sel hati. Nantinya, sel darah merah yang telah dihancurkan akan berubah menjadi biliverdin. Setelah itu, akan mulai bercampur dengan zat lain sehingga disebut bilirubin. 

Hati memiliki peran untuk menyimpan berbagai vitamin seperti vitamin A, vitamin B12, vitamin D, vitamin E dan vitamin K. Vitamin yang disimpan ini berguna ketika suatu saat dibutuhkan. Tidak hanya itu, hati juga dapat menyimpan mineral seperti zat besi yang akan digunakan untuk membuat sel darah merah yang baru. 

Baca Juga: Apa Saja Mineral dan Vitamin Untuk Tulang Dan Otot Agar Tetap Sehat

Selain menyimpan vitamin dan mineral, hati juga berfungsi dalam menyimpan cadangan energi. Hal ini karena hati akan menstabilkan kadar gula darah. Pada saat gula darah tinggi, maka hati akan menyimpannya sebagai cadangan energi. Sedangkan ketika kadar gula darah menurun, maka energi yang telah disimpan tersebut akan dipecah menjadi energi yang akan dilepaskan ke aliran darah. 

Fungsi hati yang terakhir yaitu mengatur mekanisme pada darah. Hal ini karena hati mampu memproduksi protein yang akan membantu mengangkut oksigen dan juga penggumpalan darah. Oksigen dalam darah sangatlah diperlukan oleh tubuh, karena oksigen membuat organ-organ dalam tubuh bisa berfungsi dengan baik. 

Baca Juga: Punya Peran Penting di Dalam Tubuh, Apa Itu Pembuluh Darah Arteri?

Menjaga Kesehatan Hati

Mengingat fungsi hati yang penting bagi tubuh, tentunya Anda perlu menjaga kesehatan hati. Lantas bagaimanakah cara menjaga kesehatan hati? Untuk menemukan jawabannya, Anda harus menyimak penjelasan di bawah ini. 

Cara menjaga kesehatan hati yang perlu Anda lakukan pertama yaitu mencukupi asupan air. Hal ini karena hati membutuhkan air untuk dapat berfungsi dengan baik. Jika Anda kekurangan asupan air, maka hati akan terkena dampaknya dan racun akan mengendap di dalam tubuh. Ketika kondisi ini terjadi, maka akan memunculkan gejala berupa urine yang berwarna pekat. 

Cara menjaga kesehatan hati yang lainnya yaitu dengan melakukan vaksin hepatitis. Pasalnya, penyakit hepatitis ini merupakan penyakit yang dapat merusak hati. Penyakit ini ditularkan kepada orang lain melalui cairan tubuh dan juga darah. Sedangkan untuk hepatitis A, penularannya melalui kontak dengan makanan yang telah terkontaminasi. Jadi, usahakan selalu menjaga kebersihan agar terhindar dari penyakit hepatitis. 

Anda perlu berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan, karena beberapa obat-obatan bisa saja membahayakan fungsi hati. Hal ini terjadi karena hati berfungsi mengubah zat obat menjadi netral atau aktif. Jadi, sebaiknya Anda selalu mengonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat-obatan. 

Hal terakhir yang bisa Anda lakukan yaitu dengan mengonsumsi makanan sehat. Beberapa makanan sehat yang bisa Anda konsumsi yaitu sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan juga buah-buah. Pasalnya, makanan yang Anda makan memiliki peranan penting dalam menjaga organ-organ di dalam tubuh tetap berfungsi dengan normal. 

Nah, itulah dia beberapa informasi mengenai fungsi hati dan juga cara menjaga kesehatan hati yang perlu Anda ketahui. Pastikan Anda telah melakukan beberapa cara menjaga kesehatan hati tersebut jika tidak ingin mengalami berbagai masalah pada hati. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Fungsi hati bagi tubuh sangatlah penting, mulai dari menghancurkan racun dalam darah hingga membantu proses pencernaan. Bila organ hati tidak berfungsi dengan baik, berbagai kondisi serius dapat muncul. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga fungsi hati.

Hati atau liver terletak di bagian kanan atas rongga perut, tepatnya di bawah diafragma dan sisi kananlambung.Organ terbesar dalam sistem pencernaan ini berwarna merah kecokelatan dan memiliki berat sekitar 1,5 kilogram. Normalnya, Anda tidak bisa merasakan organ ini karena terlindungi oleh tulang rusuk.

Apa fungsi organ pencernaan hati

Sebagian orang mungkin hanya mengetahui fungsi hati dalam proses pencernaan. Padahal, hati juga bekerja sama dengan organ maupun sistem tubuh lain, seperti kelenjar getah bening, kantong empedu, dansistem saraf,untuk memastikan berbagai mekanisme tubuh tetap berjalan dengan baik.

Berbagai Fungsi Hati bagi Tubuh

Sebagai salah satu organ penting dalam tubuh manusia, hati memiliki beragam fungsi. Berikut adalah beberapa fungsi hati:

1. Menghancurkan sel darah merah yang sudah tua

Sel darah merah diproduksi secara teratur di dalam tubuh, tepatnya sumsum tulang. Sel darah ini umumnya memiliki usia sekitar 100–120 hari. Setelah itu, sel darah merah yang sudah tua akan diproses oleh organ hati dan menghasilkan bilirubin.

Nantinya, bilirubin akan disaring oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urine. Proses inilah yang menjadikan urine berwarna kekuningan.

Gangguan pada fungsi hati bisa menyebabkan bilirubin menumpuk dan memicu berbagai masalah kesehatan dan salah satunya adalahpenyakit kuning,yang ditandai dengan mata dan kulit berwarna kekuningan.

2. Membersihkan darah

Hati juga berfungsi untuk membersihkan darah dari senyawa berbahaya, mulai dari racun, alkohol, hingga obat-obatan. Untuk menjalankan fungsi yang satu ini, hati akan mengubah senyawa berbahaya tersebut menjadi molekul yang larut dalam air dan akan dikeluarkan melalui urine.

3. Menyimpan cadangan energi dan nutrisi

Hati menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa saat kadar glukosa darah rendah. Selain itu, hati juga berperan dalam penyimpananasam folat,zat besi, dan beberapa vitamin, seperti vitamin A, vitamin B12, vitamin D, dan vitamin K.

4. Memproduksi zat yang dibutuhkan tubuh

Organ hati memproduksi beragam zat yang penting bagi tubuh. Misalnya, kolesterol dan protein khusus yang dapat membawa lemak ke seluruh tubuh. Organ ini juga memproduksi protein, sepertialbuminyang dapat menjaga keseimbangan cairan dalam sistem sirkulasi tubuh.

Protein yang berperan sebagai faktor pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh juga dihasilkan oleh hati. Selain itu, hati memproduksihormon pertumbuhanpada anak-anak dan cairan empedu yang berperan penting dalam proses pencernaan makanan.

PemeriksaanFungsi Hati

Untuk memonitor kondisi organ hati, diperlukan pemeriksaan fungsi hati atau disebut juga uji fungsi hati. Gunanya untuk mendeteksi adanya penyakit hati, seperti hepatitis, perlemakan hati,sirosis, kanker hati,atau kerusakan hati yang disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan tertentu.

Berbagai fungsi yang dijalankan organ hati membuat berbagai senyawa kimia dihasilkan dan beredar di aliran darah. Oleh karena itu, tes fungsi hati dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel darah untuk memeriksa senyawa kimia tersebut.

Pola hasil pemeriksaan darah dapat menentukan senyawa mana yang kadarnya berlebihan atau berkurang sehingga menyebabkan masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa senyawa yang biasanya diukur dalam tes fungsi hati:

Alanin transaminase (ALT)

ALT memiliki nama lain serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT).Senyawa berbentuk enzim ini berperan dalam proses pengolahan protein. Kadar ALT akan tinggi ketika liver mengalami cedera atau peradangan, seperti pada penyakithepatitis.

Aspartat aminotransferase (AST)

AST atau dikenal juga dengan serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) merupakan enzim yang ada di dalam hati. Bila kadarnya tinggi, biasanya menggambarkan adanya masalah pada organ hati.

Alkaline phosphatase (ALP)

Ini adalah enzim yang terbentuk di dalam hati dan tulang. Pada penderita penyakit tulang atau beberapa jenis penyakit hati dan saluran empedu, kadar senyawa alkalin fosfatase dalam darah akan tinggi.

Gamma-glutamyl transferase (GGT)

Merupakan enzim yang diproduksi oleh hati,tetapi juga dapat ditemukan pada organ lain seperti ginjal, pankreas, jantung dan otak. Pemeriksaan GTT bersamaan dengan komponen uji fungsi hati lain dilakukan untuk menilai apakah terdapat gangguan pada saluran empedu atau hati.

Albumin

Ini merupakan protein utama yang diproduksi liver dan masuk ke sirkulasi darah. Kadar albumin yang rendah dapat mengindikasikan beberapa jenis masalah hati atau bisa juga disebabkan oleh kondisi kurang gizi.

Bilirubin

Bilirubin merupakan senyawa yangtersusun dari hemoglobin. Senyawa ini memberikan warna kekuningan atau kehijauan pada cairan empedu.

Kadar bilirubin yang tinggi dalam darah bisa menyebabkan penyakit kuning (jaundice). Jenis bilirubin yang diperiksa dalam tes fungsi hati termasuk bilirubin tak terkonjugasi, bilirubin terkonjugasi, dan bilirubin total.

Selain tes fungsi hati dengan mengukur senyawa di atas, diperlukan pula pemeriksaan lain untuk memastikan diagnosis atau memantau masalah pada organ hati. Jika diperlukan, dokter juga akan menyarankan pemeriksaanUSG hati.

Agar fungsi hati tetap terjaga, Anda dianjurkan untuk menerapkan pola makan sehat dan seimbang, serta utamakan konsumsi sayur dan buah. Jangan lupa untuk rutin berolahraga dan istirahat yang cukup.

Jika Anda mengalami gejala yang diduga berkaitan dengan gangguan fungsi hati, segera periksakan diri kedokter agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.