Apa fungsi lilosom pada sel tumbuhan

Apa fungsi lilosom pada sel tumbuhan

Apa fungsi lilosom pada sel tumbuhan
Lihat Foto

openstax.org

Sel tumbuhan dan organelnya

KOMPAS.com - Unit struktural dan fungsional terkecil yang dimiliki mahkluk hidup disebut sebagai sel

Dalam hal ini, unit struktural berarti setiap makhluk hidup tersusun dari sel. 

Sementara itu, unit fungsional berarti semua fungsi-fungsi kehidupan berlangsung di dalam sel.

Masing-masing kelompok makhluk hidup memiliki struktur sel yang berbeda.

Misal, struktur sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan. Tidak semua organel sel tumbuhan ditemukan pada hewan dan begitu juga sebaliknya. 

Baca juga: Apa Saja Struktur Sel Tumbuhan?

Struktur sel tumbuhan

Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut adalah struktur sel tumbuhan:

1. Dinding sel

2. Membran plasma

3. Sitoplasma

4. Organel sel

Organel sel tumbuhan

Organel sel adalah unit-unit kerja di dalam sel yang bertugas untuk menjalankan fungsi sel.

Organel sel tumbuhan memiliki 9 bagian yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda.

Berikut adalah 9 bagian organel sel tumbuhan:

1. Nukleus

Nukleus adalah organel sel yang paling besar dan memiliki informasi genetik berupa DNA. Nukleus biasanya terletak di tengah sel, namun pada tumbuhan terletak di tepi. 

Baca juga: Jenis-jenis Tumbuhan yang Menunjukkan Keanekaragaman Tingkat Gen

Nukleus merupakan organel sel yang sangat penting bagi kehidupan karena ia mengendalikan seluruh kegiatan sel.

2. Retikulum endoplasma (RE)

Retikulum endoplasma adalah sistem membran yang kompleks yang tersusun secara tidak beraturan dan membentuk jaring-jaring kerja.

RE berfungsi sebagai saluran di dalam sitoplasma yang menghubungkan nukleus dengan membran plasma.

Terdapat dua RE, yakni RE kasar dan RE halus. RE kasar berfungsi sebagai tempat sintesis protein, sedangkan RE halus berfungsi sebagai tempat pembentukan lemak. 

3. Ribosom

Ribosom adalah organel sel berukuran kecil yang diameternya sekitar 20nm. 

Baca juga: Tumbuhan Paku Baru Ditemukan dari Hutan Papua

Ribosom ditemukan pada sitoplasma atau melekat pada membran RE ketika proses sintesis 

4. Badan Golgi

Badan golgi adalah organel yang membentuk struktur seperti jala yang kompleks. 

Organel ini memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah mengubah materi-materi yang terdapat di dalamnya secara kimia dan berperan dalam pembentukan enzim.

5. Lisosom

Lisosom adalah organel sel yang berbentuk kantong kecil, agak bulat, dan dibatasi oleh sistem membran tunggal. 

Lisosom berfungsi untuk mencerna materi yang diambil secara endositosis, autofagi atau menghancurkan zat dan materi yang tidak dibutuhkan di dalam sel, dan lain-lain.

Baca juga: 5 Tumbuhan Endemik Hutan Amazon, Banyak yang Jadi Obat Tradisional

6. Mitokondria

Mitokondria adalah organel sel yang bentuknya berbeda-beda, ada yang berbentuk oval, bulat, silindris, dan tidak beraturan. 

Organel ini merupakan tempat berlangsungnya respirasi aerobik dalam sel. 

7. Plastida

Plastida adalah organel yang hanya terdapat di dalam sel tumbuhan.

Organel ini berisi pigmen atau pemberi warna. Salah satu contoh plastida yang hanya terdapat pada sel-sel tumbuhan adalah klorofil.

Plastida yang berisi klorofil disebut kloroplas. Ia berfungsi sebagai organel utama penyelenggara proses fotosintesis. 

Baca juga: Ciri-ciri Tumbuhan Lumut

8. Badan mikro 

Badan mikro diselubungi oleh membran tunggal yang berisi enzim katalase dan oksidase. Organel ini memiliki dua tipe, yaitu peroksisom dan glioksisom.

Glioksisom terdapat pada sel tumbuhan, terutama pada jaringan yang mengandung lemak seperti biji-bijian berlemak. 

Glioksisom menghasilkan enzim katalase dan oksidase. Glioksisom berfungsi untuk mengoksidasi asam lemak menjadi gula yang berguna untuk pertumbuhan tanaman.

9. Vakuola

Vakuola adalah rongga yang terbentuk di dalam sel dan dibatasi membran tonoplas.

Pada tumbuhan, vakuola berukuran besar seperti pada sel-sel parenkim dan kolenkim. 

Vakuola berisi alkaloid, pigmen anthosianin, tempat penimbunan sisa metabolisme, dan tempat penyimpanan zat makanan.,

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Lisosom adalah organel bermembran yang ditemukan pada banyak sel hewan. Bentuknya berupa vesikel bulat yang mengandung enzim hidrolitik yang mampu memecah berbagai jenis biomolekul. Lisosom memiliki komposisi yang sesifik, baik pada protein membran maupun pada protein lumennya. Lumen lisosom memiliki pH (~4.5–5.0)[1] yang optimal bagi enzim yang terlibat dalam hidrolisis, analog dengan aktivitas di lambung. Di samping degradasi polimer, lisosom juga terlibat dalam beragam proses sel, termasuk sekresi, perbaikan membran plasma, apoptosis, persinyalan sel, dan metabolisme energi.[2]

Apa fungsi lilosom pada sel tumbuhan
Biologi selSel hewan

Komponen sel hewan pada umumnya:

  1. Nukleolus
  2. Inti sel
  3. Ribosom (titik-titik kecil sebagai bagian dari no. 5)
  4. Vesikel
  5. Retikulum endoplasma kasar
  6. Badan Golgi
  7. Sitoskeleton
  8. Retikulum endoplasma halus
  9. Mitokondria
  10. Vakuola
  11. Sitosol (cairan yang berisi organel, yang terdiri dari sitoplasma)
  12. Lisosom
  13. Sentrosom
  14. Membran sel

Lisosom bertindak sebagai sistem "pembuangan sampah" sel dengan mencerna material bekas pakai di sitoplasma, baik dari dalam maupun dari luar sel. Material dari luar sel diambil melalui endositosis, sedangkan material dari dalam sel dicerna melalui autofagi.[3] Ukuran organel ini sangat bervariasi—yang besar dapat berukuran hingga lebih dari 10 kali lipat dibandingkan yang kecil.[4] Lisosom ditemukan dan diberi nama oleh ahli biologi Belgia Christian de Duve, yang akhirnya menerima Penghargaan Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada 1974.

Untuk menyediakan pH asam bagi enzim hidrolitik, membran lisosom mempunyai pompa H+ yang menggunakan energi dari hidrolisis ATP. Membrane lisosom juga sangat terglikosilasi yang dikenal dengan lysosomal-associated membrane proteins (LAMP). Sampai saat ini sudah terdeteksi LAMP-1, LAMP-2, dan CD63/LAMP-3. LAMP berguna sebagai reseptor penerimaan kantong vesikel pada lisosom.

Enzim hidrolitik

Enzim hidrolitik dibuat pada retikulum endoplasma, yang mengalami pemaketan di badan Golgi dan kemudian ke endosom lanjut yang nantinya akan menjadi lisosom. Untuk prosesnya ini, enzim ini mempunyai molekul penanda unik, yaitu manosa 6-fosfat (M6P) yang berikatan dengan oligosakarida terikat-N.

Seluruh glikoprotein yang ditransfer oleh retikulum endoplasma ke cis Golgi memiliki rantai oligosakarida terikat-N yang identik, dengan manosa di ujung terminalnya. Untuk membentuk manosa 6-fosfat, cis Golgi membutuhkan situs pengenalan, yang disebut signal patch, yang memiliki situs H3N+–COO−

Pembentukan M6P ini memerlukan dua buah enzim, yaitu GlcNac fosfotransferase yang berfungsi untuk mengikat enzim hidrolitik secara spesifik dan menambah GlcNac-fosfat ke enzim. Kemudian terdapat enzim kedua yang memotong GlcNac sehingga membentuk M6P. Satu enzim hidrolitik mengandung banyak oligosakarida sehingga dapat mengandung banyak residu M6P. Setelah itu, dari cis Golgi, enzim hidrolitik ini akan ditransfer ke trans Golgi.

M6P yang terikat pada enzim hidrolitik akan berikatan pada reseptor protein M6P yang berada pada jaringan trans Golgi. Reseptor ini terikat pada membran dan berguna untuk pemaketan enzim hidrolitik dengan memasukkan enzim tersebut ke vesikel clathrin coats, dan nantinya vesikel tersebut dikirim ke endosom lanjut. Pemaketan ini terjadi pada pH 6,5–6,7, dan dikeluarkan pada pH 6.

Pada endosom, enzim hidrolitik akan terlepas dari reseptor M6P karena adanya penurunan pH (menjadi 5). Setelah terlepas, reseptor M6P akan dibawa oleh vesikel transpor dari endosom kembali ke membran trans Golgi untuk digunakan kembali. Transpor, baik menuju endosom atau kebalikannya, membutuhkan peptida penanda (signal peptide) yang terdapat pada ekor sitoplasmik dari reseptor M6P. Namun, tidak semua molekul dengan M6P dikirim ke lisosom; ada yang 'lolos' dari pengepakan dan ditransfer ke luar sel. Reseptor M6P juga terdapat di membran plasma, yang berguna untuk menangkap enzim hidrolitik yang lolos tersebut dan membawanya kembali ke endosom.

Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

Autofagi

Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.

Fagositosis

Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

Penyakit penyimpanan lisosomal adalah penyakit keturunan yang memengaruhi metabolisme lisosom, terjadi karena mutasi di gen struktural sehingga kekurangan salah satu enzim hidrolitik aktif yang secara normal ada dalam lisosom. Substrat yang tidak tercerna akan menumpuk dan mengganggu fungsi seluler lainnya. Penyakit ini sangat jarang ditemukan, yaitu sekitar 1 dari 7700 kelahiran manusia. Salah satu contohnya adalah penyakit Pompe.

Penyakit Pompe adalah penyakit genetik neuromuskular yang dapat terjadi pada bayi, anak-anak, dan manusia dewasa, yang membawa gen cacat dari orang tuanya. Gejala penyakit ini adalah perkembangan otot lemah, terutama pada otot untuk bernapas dan bergerak. Pada bayi, penyakit ini juga menyerang otot jantung. Penyebabnya adalah cacat pada gen yang bertanggung jawab untuk membuat enzim acid alpha-glucosidase (GAA) yang terletak pada kromosom 17. Enzim GAA ini hilang atau diproduksi dalam jumlah sedikit. Fungsi enzim ini untuk memecah glikogen, bentuk gula yang disimpan pada otot, sehingga terjadi penumpukan glikogen pada lisosom.

  1. ^ Ohkuma S, Poole B (July 1978). "Fluorescence probe measurement of the intralysosomal pH in living cells and the perturbation of pH by various agents". Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America. 75 (7): 3327–31. doi:10.1073/pnas.75.7.3327. PMC 392768  . PMID 28524. 
  2. ^ Settembre C, Fraldi A, Medina DL, Ballabio A (May 2013). "Signals from the lysosome: a control centre for cellular clearance and energy metabolism". Nature Reviews Molecular Cell Biology. 14 (5): 283–96. doi:10.1038/nrm3565. PMC 4387238  . PMID 23609508. 
  3. ^ Underwood, Emily (2018). "When the brain's waste disposal system fails". Knowable Magazine. doi:10.1146/knowable-121118-1. 
  4. ^ Lüllmznn-Rauch, Renate (2005). "History and Morphology of Lysosome". Dalam Zaftig, Paul. Lysosomes (edisi ke-Online-Ausg. 1). Georgetown, Tex.: Landes Bioscience/Eurekah.com. hlm. 1–16. ISBN 978-0-387-28957-1.  Parameter |name-list-style= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lisosom&oldid=21494493"