Apa fungsi dan tujuan pendidikan karakter

Secara umum, fungsi pendidikan karakter sesuai dengan fungsi pendidikan nasional, yakni untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Adapun secara lebih khusus pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama43, yaitu:

43

Said Hamid Hasan, dkk., Pengembangan Pendidikan Budaya dan

Karakter Bangsa (Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional, Badan

45

a Pembentukan dan Pengembangan Potensi

Pendidikan karakter berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi manusia atau warga negara Indonesia agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup Pancasila.

b Perbaikan dan Penguatan

Pendidikan karakter berfungsi memperbaiki karakter manusia dan warga negara Indonesia yang bersifat negatif dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi manusia atau warga negara menuju bangsa yang berkarakter, maju, mandiri, dan sejahtera.

c Penyaring

Pendidikan karakter bangsa berfungsi memilah nilai budaya bangsa sendiri dan menyaring nilai-nilai budaya bangsa lain yang positif untuk menjadi karakter manusia dan warga negara Indonesia agar menjadi bangsa yang bermartabat.

Tujuan pendidikan yakni pembentukan kepribadian manusia yang baik. Pendidikan karakter adalah memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilainilai

46

tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah (setelah lulus dari sekolah).44

Tujuan pendidikan karakter adalah penanaman nilai dalam diri peserta didik dan pembaruan tata kehidupan bersama yang lebih menghargai kebebasan indi vidu. Tujuan ini bersifat jangka panjang hal ini tidak sekedar berupa idealisme yang menentukan sarana untuk mencapai tujuan itu tidak dapat diverifikasi, melainkan sebuah pendekatan dialeksi yang semakin mendekatkan hasil yang ideal dan dapat dievaluasi secara objektif.45

Pendidikan karakter juga bertujuan meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mangarahkan pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter ini, diharapkan peserta didik mampu secara mandiri untuk meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasikan serta mempersonalisasi nilai-nilai

44

Dharma Kesuma, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik

di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 9.

45

Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak

47

karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam prilaku sehari-hari.46

Pendidikan karakter lebih mengutamakan pertumbuhan individu yang ada dalam pendidikan. Pendidikan karakter kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Penanaman nilai dalam peserta didik dan pembaharuan kualitas dalam lembaga pendidikan yaitu: kognitif, afektif dan psikomotorik.

3. Nilai-nilai Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter dianggap sebagai pendidikan nilai moralitas manusia yang disadari dan dilakukan dalam tindakan nyata. Nilai-nilai tersebut merupakan nilai yang dapat membantu interaksi bersama orang lain secara lebih baik. Nilai tersebut mencakup berbagai bidang kehidupan, seperti hubungan dengan sesama, diri sendiri, bangsa dan negara, lingkungan dan Tuhan.47 Tentu saja dalam penanaman nilai tersebut membutuhkan tiga aspek, baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Senada dengan yang diungkapkan oleh Thomas

46

Jamal Ma’mur Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: Difa Press, 2011), hlm. 43.

47

Masnur Muslih, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan

48

Lickona48, yang menekankan tiga komponen karakter yang baik, yaitu moral knowing (pengetahuan tentang moral), moral feeling (perasaan tentang moral), dan

moral action (perbuatan moral). Sehingga dengan

komponen tersebut, seseorang diharapkan mampu memahami, merasakan dan mengerjakan nilai-nilai kebajikan.49

Kementrian Pendidikan telah memaparkan tentang nilai pendidikan karakter dalam buku pelatihan dan pengembangan pendidikan budaya karakter bangsa, yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Kemendiknas RI. Dalam buku tersebut disusun delapan belas karakter pendidikan budaya karakter bangsa,50 yaitu:

a. Nilai religius

Sikap dan prilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran

48

Abdul Majid, Pendidikan Karakter Persfektif Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 61.

49

Masnur Muslih, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan

Krisis Multidimensional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 75.

50

Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an, (Jakarta: Raja Grafindo, 2014), hlm. xi

49

terhadap pelaksanaan ibada agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

b. Nilai jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. c. Nilai toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

d. Nilai disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. e. Nilai kerja keras

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

f. Nilai kreatif

Berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

50 g. Nilai mandiri

Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. h. Nilai demokratis

Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

i. Nilai rasa ingin tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

j. Nilai semangat kebangsaan

Cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsadan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

k. Nilai cinta tanah air

Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

l. Nilai menghargai prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi

51

masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

m. Nilai bersahabat/komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain

n. Nilai cinta damai

Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

o. Nilai gemar membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberi kebajikan bagi dirinya.

p. Nilai peduli lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

q. Nilai peduli sosial

Sikap dan tindakan yang ingin selalu memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

52 r. Nilai tanggung jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharunya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Lebih lanjut, Kemendiknas melansir bahwa berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan atau hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, nilai karakter tersebut dikelompokkan menjadi lima51, yaitu: nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan diri sendiri, nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan sesama manusia, nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan lingkungan, serta nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan kebangsaan.

Setelah diketahui nilai-nilai pendidikan karakter tersebut, tampak bahwa pendidikan karakter di Indonesia ingin membangun individu yang berdaya guna secara integratif. Hal ini dapat terlihat dalam nilai-nilai yang

51

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 32.

53

diusung, yakni meliputi nilai yang berhubungan dengan dimensi ketuhanan, diri sendiri dan juga orang lain.

54

Pengertian Pendidikan Karakter; Fungsi, Tujuan dan Contohnya. Pendidikan karakter merupakan sebuah usaha dari individu yang menjadi pengajar, memberikan bimbingan untuk bisa membuat setiap individu yang menjadi murid supaya memunculkan karakter pribadi yang baik. Pendidikan karakter sendiri memiliki keterkaitan dengan pendidikan moral, karena tujuannya sendiri diupayakan untuk melatih setiap individu ke arah yang lebih baik. Untuk lebih jelasnya mengenai pendidikan karakter, anda bisa mengetahui pengertian pendidikan karakter menurut para ahli, fungsi, tujuan dan juga contohnya sebagai berikut.

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli

Pengertian Pendidikan karakter sendiri dikemukakan oleh para ahli, hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan karakter tentunya sangat penting untuk membangun moral setiap individu. Akan hal tersebut, anda bisa menyimak berbagai pendapat dari para ahli mengenai pendidikan karakter sebagai berikut :

1. Menurut Thomas Lickona

Thomas Lickona menuturkan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu tindakan yang disengaja guna mempermudah seseorang untuk memahami, memperhatikan, ataupun juga melakukan nilai-nilai dari etika yang penting.

2. Menurut Elkind

Elkind menuturkan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang dikerjakan oleh seseorang pendidik dalam memberikan pengaruh sebuah karakter pada muridnya. Kondisi tersebut tentu bisa dilihat dari seorang guru yang mampu mengajarkan materi pelajaran dan juga mampu menjadi sosok teladan bagi muridnya.

baca juga: Pengertian Pendidikan: Menurut Para Ahli, Umum, Sejarah, Tujuan, Dan Jenisnya

3. Menurut T. Ramli

T. Ramli mengutarakan bahwa pengertian pendidikan karakter merupakan sebuah proses pendidikan dengan mengedepankan esensi dan juga makna terhadap moral. Hal tersebut tentunya bisa membentuk pribadi peserta didik menuju ke arah yang lebih baik.

baca juga: pengertian pendidikan formal

  Pengertian Manajemen Pemasaran

4.Menurut John W. Santrock

John W. Santrock memberikan penuturan bahwa pengertian pendidikan karakter merupakan sebuah proses pendidikan yang dilakukan dengan cara pendekatan langsung kepada murid. Hal ini ditujukan untuk menanamkan nilai moral dan memberikan sebuah bahan pengetahuan moral, dengan demikian  proses pendidikan bisa mencegah perilaku yang tidak diperbolehkan.

Fungsi Pendidikan Karakter

Fungsi pendidikan karakter bila dilihat secara umum merupakan sebuah cara untuk bisa membangun karakter dari murid. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk membentuk individu yang memiliki moral, memiliki akhlak yang mulia, memiliki sifat toleransi yang tinggi, mampu bersikap tangguh dalam menyelesaikan masalah, dan tentunya bisa menjaga perilaku baik. Untuk lebih jelasnya anda bisa mengetahui beberapa fungsi pendidikan karakter, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Bisa memunculkan apa yang ada pada potensi dalam diri manusia, hal ini bisa membuat setiap individu bisa berpikiran baik, memiliki hati baik, dan juga mampu menjaga perilaku yang baik.
  2. Bisa memupuk dan menguatkan perilaku masyarakat yang memiliki banyak kultur untuk dijaga
  3. Bisa memupuk dan bahkan mampu membuat peradaban bangsa menjadi meningkatkan dan bersaing secara kompetitif dalam hubungan internasional

Pendidikan karakter sendiri perlu untuk dibina dan diajarkan mulai sejak dini atau lebih tepatnya pada masa kanak-kanak. Hal ini bisa dimulai dan dilakukan dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sekitar. Dengan demikian ilmu yang didapat bisa diterapkan dengan pada setiap dari peserta didik.

Tujuan Pendidikan Karakter

Tujuan utama dari adanya pendidikan karakter yang dimulai sejak dini adalah supaya mampu membangun sebuah bangsa yang ideal dan akhlak mulia. Hal tersebut bisa terwujud dengan mudah apabila masyarakatnya secara bersama-sama memiliki akhlak mulia, mampu menjaga moral, memiliki sikap toleransi dalam beragama, dan bergotong-royong untuk kepentingan bersama.

  Pengertian Manajemen Operasional

Mencapai tujuan tersebut, tentunya diperlukan sebuah keterkaitan yang sangat erat antara penanaman nilai dari pembentuk karakter peserta didik. Apalagi dengan memiliki keteguhan yang kuat dengan  berlandaskan pada sebuah pendidikan agama, pancasila, dan juga budaya setempat.

baca juga: pengertian pendidikan informal

Adapun beberapa nilai yang mampu membentuk karakter di antaranya adalah seperti dengan adanya sikap kejujuran, sikap toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, kemandirian, sikap demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, sikap bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli terhadap lingkungan, peduli sosial, memiliki rasa tanggungjawab ataupun dengan adanya sikap religius yang kuat.

Contoh Pendidikan Karakter

Ada banyak sekali contoh yang dilakukan yang memiliki kaitan yang sangat erat dengan pendidikan karakter. Supaya lebih efektif hal tersebut dimulai sejak dini supaya setiap individu mampu memupuk karakternya menjadi sosok yang berakhlak baik. Untuk contoh dari pendidikan karakter sendiri diantaranya seperti berikut:

Mengajarkan Beribadah Sejak Dini

Untuk memupuk sebuah nilai karakter ke arah yang lebih religius, setiap anggota keluarga bisa melakukan sebuah hal yang bisa menumbuhkan karakter dengan mengajak untuk sholat berjamaah. Dengan aktivitas rutin dalam menjalankan sholat berjamaah bersama keluarga tentu saja bisa memupuk karakter ke arah yang lebih religius.

Apabila orang tua mampu untuk meluangkan waktunya untuk menjalankan ibadah secara berjamaah, tentu saja bisa memberikan sebuah contoh yang positif bagi anak. Dengan melakukan ibadah secara berjamaah dengan rutin, maka anak akan merasa terbiasa dan sangat nyaman.

Mengajarkan Berbicara yang Baik

Sebuah perilaku yang selalu dijalani setiap hari adalah berbicara, poin penting yang bisa diberikan untuk menciptakan karakter yang baik adalah dengan berbicara sopan dan menghindari berbohong. Ketika bohong biasanya seseorang melakukan perlindungan diri untuk tidak terkena marah dan berbagai kondisi lainnya.

  Pengertian Pluralisme: Definisi, Manfaat dan Contoh Pluralisme

Kondisi tersebut pun bisa dialami oleh seorang anak, biasanya anak berbohong karena takut dimarahi oleh orang tuanya. Kondisi tersebut tentunya tidaklah baik bila terus dipertahankan, dan fungsi dari orang tua akan sangat vita untuk bisa memberikan pendidikan karakter yang baik dan positif. Hal ini bisa dilakukan dengan sebuah sikap dan juga komunikasi yang tidak membuat seorang anak tertekan.

Dengan demikian seorang anak akan selalu jujur meskipun itu sangat menyedihkan, dan di sanalah sebuah sikap dari orang tua memberikan sebuah pengarahan dengan lembut. Selain itu orang tua juga memberikan sebuah pemahaman bahwa konsekuensi dari sebuah kesalahan bisa berakibat sangat buruk dan harus dipertanggung jawabkan.

Mengajarkan Sikap Toleransi

Sebagai negara yang majemuk baik itu suku, budaya agama dan bahasanya tentu saja jangan dijadikan sebuah kelemahan yang membuat kesatuan bisa rusak. Bahkan sebaliknya sebuah perbedaan harus dijadikan sebagai perekat akan kesatuan dan kemauan yang kuat untuk saling melengkapi. Hal ini bisa dialami oleh setiap orang ketika menjalani kehidupan sehari-hari, tak terkecuali juga dengan anak-anak.

baca juga: pengertian pendidikan nonformal

Menyikapi masalah perbedaan, orang tua tentunya memiliki fungsi yang kuat sebagai jembatan dalam membangun karakter yang baik sejak dini. Hal ini bisa terjadi kapan pun dan dimana pun dimana setiap anak akan menemui teman nya dari berbagai ras yang berbeda.

Apabila orang tua mampu membiasakan mengunjungi kerabat atau teman yang memiliki latar belakang berbeda dengan memiliki hubungan yang sangat baik. Hal tersebut secara tidak langsung membuat anak akan merasakan perbedaan tidak akan menjadi pemisah, bahkan sebaliknya perbedaan bisa semakin memperkuat tali persaudaraan. Kondisi ini juga bisa memupuk seorang anak untuk tidak canggung bila berhadapan dengan seseorang yang memiliki latar belakang yang berbeda.

  Pengertian URL: Sejarah, Fungsi, Tipe dan Contohnya

***

Demikianlah artikel tentang pengertian pendidikan karakter beserta fungsi, tujuan dan jenisnya. Semoga artikel ini bisa menjadi sumber pedoman untuk kita semua dalam mempelajari pendidikan dan pengaruhnya bagi generasi bangsa.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA