Apa faktor pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah jelaskan

Perkembangan sensorik dan motorik anak sangat bergantung pada usia mereka sebelum 2 tahun, di mana masa ini merupakan golden period (masa emas) untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam dirinya.

Berdasarkan keterangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) adalah hal yang sebaiknya dilakukan para orang tua untuk mengetahui sikap, mental, dan perasaaan anak. Kemampuan anak memang biasanya dibawa sejak lahir, namun seiring berjalannya waktu anak akan terus belajar dan memiliki pengalaman baru.

  • Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan

Metode tumbuh kembang anak ini dilakukan untuk mengetahui apakah anak dalam kondisi kurang gizi atau tidak. Parameter yang digunakan adalah mengukur berat badan, tinggi badan, dan mengukur lingkar kepala anak (LKA).

  • Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan

Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan bertujuan untuk melihat sejauh mana perkembangan anak. Apakah anak memiliki keterlambatan bicara, gangguan daya ingat, dan sulit mendengar? Pemeriksaan ini akan dilakukan dengan cara skrining atau menggunakan kuesioner yang akan diberikan oleh dokter spesialis anak.

  • Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah anak mengalami masalah mental, seperti autisme, sulit konsentasi, dan hiperaktif. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan kuesioner deteksi dini autis pada anak untuk umur 18-36 bulan, deteksi dini gangguan pemusatan perhatian, dan deteksi dini hiperaktif.

Dilansir dari website Direktorat Kesehatan Keluarga - Kementerian Kesehatan, pada tahun 2007 Kementerian Kesehatan telah bekerja sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk menyusun kegiatan SDIDTK yang dilakukan bertahap yakni:

  • Usia balita 0 - 24 bulan dilakukan 3 bulan sekali.
  • Usia balita 24 - 72 bulan dilakukan 6 bulan sekali.

Stimulasi yang teratur diberikan kepada anak akan membuatnya lebih cepat berkembang dibandingkan mereka yang tidak mendapatkan stimulasi khusus. Stimulasi yang diberikan adalah bentuk program dari pemerintah, yaitu SDIDTK (Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak) yang akan diberikan pada anak usia 0 hingga 6 tahun untuk bisa memaksimalkan perkembangannya dengan optimal.

Baca juga: 3 Tips Menjaga Kesehatan Bagi Calon Mama Tanpa Merepotkan!

Secara umum, ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Berdasarkan riset dari First Cry Parenting, orang tua dapat menurunkan gen ke anak termasuk ciri fisik, kecerdasan/ bakat, hingga kondisi penyakit tertentu yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Lingkungan eksternal berperan penting dalam membentuk karakter dan juga perkembangan psikologis anak. Mulai dari lingkungan sekolah, tempat tingga, teman bermain, hingga pengasuh anak. Mereka yang cenderung memberikan dampak negatif, akan membuat anak menjadi kurang bisa bergaul dengan teman-teman sebayanya.

Jenis kelamin anak menjadi faktor yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan anak ketika mulai pubertas. Secara fisik, anak laki-laki akan tumbuh lebih tinggi dan kuat dibandingkan anak perempuan.

Baca juga: 5 Persiapan Ibu Menuju ASI Berlimpah

Aktivitas anak juga menjadi salah satu indikator yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Anak laki-laki cenderung menyukai olahraga, sedangkan anak perempuan lebih cenderung menyukai boneka, menggambar, dsb. Namun, anak laki-laki dan perempuan juga bisa melakukan keduanya.

Dengan melakukan kegiatan tersebut, hal ini bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh, meningkatkan sensor motorik, sensorik, hingga kepekaan terhadap teman lainnya.

Hormon memiliki pengaruh dalam tubuh karena setiap anak laki-laki dan perempuan memiliki hormon yang berbeda. Anak laki-laki memiliki hormon testosteron yang umumnya mempengaruhi ciri fisik tubuh, pembentukan massa otot, hingga rasa tertarik dengan lawan jenis. Sementara, anak perempuan memiliki hormon estrogen yang berfungsi untuk membentuk sistem reproduksi.

Tumbuh kembang anak juga dipengaruhi oleh nutrisi yang diberikan. Pola makan seimbang yang kaya vitamin, mineral, protein, karbohidrat dan lemak sangat penting untuk perkembangan otak dan tubuh anak.

Status sosial dapat menentukan kualitas kemampuan anak. Hal ini dikarenakan anak yang tercukupi berbagai kebutuhannya, dapat belajar banyak hal baru. Namun, bukan berarti yang kekurangan tidak akan berkembang. Hanya saja anak yang berasal dari keluarga berkecukupan bisa lebih unggul, jika mereka tidak memiliki masalah keterbelakangan mental.

Polusi dalam ruangan atau polusi dari kondisi perumahan dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

Nah, setelah Realfoodfam mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak sejak usia dini, pastikan agar anak mendapatkan pemberdayaan dan nutrisi yang tepat. Program 12 Hari Stay Fit dapat dikonsumsi oleh anak usia dini, remaja, hingga dewasa untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.  Realfood Stay Fit dapat membantu menjaga daya tahan tubuh si kecil dengan menghambat virus influenza.

Artikel lainnya terkait “kesehatan anak”

Setelah dilahirkan, tentunya menjadi kewajiban orangtua untuk memastikan pertumbuhan anak. Bukan hanya memastikan kondisi fisik anak yang sehat dan sesuai dengan usianya, orangtua juga wajib menjaga kesehatan mental anak-anak agar pertumbuhan serta perkembangan anak bisa berjalan secara optimal. Ibu juga perlu mengetahui beberapa tanda yang menjadi gangguan pertumbuhan pada anak agar kondisi ini bisa segera diatasi. 

Pertumbuhan anak mengacu pada perubahan fisik, bahasa, pikiran, dan emosi yang terjadi pada diri anak sejak lahir hingga dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan anak juga sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, faktor lingkungan, hingga berbagai kejadian yang terjadi saat anak bertumbuh.

Tahapan Pertumbuhan Anak

Berikut ini tahapan pertumbuhan anak yang sebaiknya diperhatikan oleh orangtua:

1. Aspek Kognitif

Menurut Piaget, anak usia 6-12 tahun berada dalam tahap Operasional Konkret. Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkret.

Pada tahap ini, ditandai dengan tiga kemampuan baru yang akan dikuasai anak, yaitu kemampuan mengelompokkan, menyusun, dan menghubungkan/menghitung angka atau bilangan. Kemampuan yang berkaitan dengan angka, seperti menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Di samping itu, pada masa ini anak sudah memiliki kemampuan memecahkan masalah yang sederhana.

Kemampuan kognitif pada masa ini merupakan dasar diberikannya ilmu seperti membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Untuk mengembangkan daya nalarnya, anak dilatih untuk bisa mengungkapkan pendapatnya terhadap berbagai hal, baik yang dialaminya maupun peristiwa lain yang terjadi di sekitar.

2. Aspek Fisik

Perubahan fisik yang terjadi pada masa ini, akan berjalan lebih lambat dibanding masa bayi dan masa awal kanak-kanak.

Pada awal periode (usia 6 tahun), anak terlihat masih seperti anak kecil. Nanti, di akhir periode (usia 12 tahun), anak sudah berubah dan mulai tampak seperti orang dewasa. Apalagi ada beberapa anak yang mengalami pubertas di akhir periode ini.

Pada masa usia sekolah, anak sudah siap menerima pelajaran keterampilan yang berkaitan dengan motorik, seperti menulis, menggambar, melukis, mengetik komputer, melakukan aktivitas olahraga seperti berenang, bermain bola, dll.

3. Aspek Bahasa

Kemampuan anak dalam mengenal dan menguasai perbendaharaan kata mengalami perkembangan yang pesat pada usia anak sekolah. Sekitar 2.500 kata yang dikuasai oleh anak usia 6 tahun, akan meningkat menjadi 50 ribu kata yang bisa dikuasai saat nanti anak berusia 11-12 tahun.

Seiring dengan tingkat berpikir anak yang sudah lebih maju, anak akan banyak bertanya soal waktu dan sebab akibat. Ditambah dengan adanya pelajaran bahasa yang di dapat anak di sekolah, maka diharapkan pada periode ini anak bisa memiliki keterampilan mengolah informasi yang diterima, serta berpikir dan menyatakan gagasannya.

4. Aspek Sosio-Emosional

Menurut Erikson, anak usia 6-12 tahun akan memasuki tahap Industrial vs Inferioritas. Kalau sebelumnya anak banyak berada di lingkungan keluarga, pada tahap ini anak akan banyak keluar ke lingkungan sekolah.

Sehingga semua aspek memiliki peran bagi anak (orang tua harus selalu mendorong, guru harus memberi perhatian, teman harus menerima kehadirannya). Tapi sayangnya, anak tidak selalu mendapatkan itu semua. Sehingga orang tua harus paham tentang kondisi sekolah anak, teman satu permainan.

Seiring dengan lingkungan anak yang lebih luas, terdapat kebutuhan anak untuk mendapatkan tempat dalam kelompok seumurnya yang ingin ia capai. Selain itu, pada usia ini anak dituntut untuk dapat merasakan bagaimana rasanya berhasil memenuhi tuntutan lingkungan. Jika anak tidak dapat meraih sukses karena merasa tidak mampu (inferioritas), maka anak akan mengembangkan sikap rendah diri.

Mengapa Pertumbuhan Anak Begitu Penting?

Mengamati dan memantau pertumbuhan anak menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh orangtua. Hal ini dilakukan untuk memastikan perkembangan anak sesuai dengan usianya.

Dengan memastikan anak berada dalam tahap perkembangan yang tepat artinya menandakan bahwa anak tidak mengalami gangguan perkembangan. Berbagai gangguan perkembangan yang terjadi pada anak tentunya harus segera diatasi dengan baik untuk membantu anak mendapatkan hidup yang berkualitas. 

Faktor yang Menyebabkan Gangguan Pertumbuhan Anak

Masalah dalam pertumbuhan anak dapat muncul karena beberapa faktor, seperti genetika, lingkungan tumbuh anak, kurangnya rangsangan pertumbuhan pada anak, hingga riwayat penyakit pada anak. 

Diagnosis Gangguan Pertumbuhan Anak

Ada berbagai hal yang bisa dilakukan untuk memastikan pertumbuhan anak.

  • Melakukan Pemantauan pada Anak

Orangtua sebaiknya selalu memantau perkembangan pada anak, mulai dari kemampuan bahasa, fisik, hingga sosio-emosional.

  • Melakukan Skrining Pertumbuhan Anak di Fasilitas Kesehatan

Ibu juga bisa membawa anak ke rumah sakit, klinik, atau posyandu yang bisa memastikan pertumbuhan anak. Tim medis biasanya akan memberikan tes singkat pada anak untuk memastikan pertumbuhannya.

Dukungan Orangtua Itu Penting

Ada berbagai cara dukungan orangtua yang bisa diberikan oleh anak agar tumbuh kembang anak dapat berjalan secara optimal, seperti:

  1. Menanggapi secara positif hal yang dilakukan oleh anak.
  2. Menunjukkan sikap yang hangat pada anak.
  3. Memiliki rutinitas dan aturan yang positif dalam keluarga.
  4. Memastikan kesehatan, kenyamanan, serta keamanan anak.

Kapan Harus Ke Dokter?

Jika anak mengalami kondisi pertumbuhan yang tidak sesuai dengan usia anak, tidak ada salahnya untuk bertanya langsung pada dokter agar kondisi tumbuh kembang anak bisa berjalan secara maksimal. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Referensi:

Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Child Development Basic.

Kid Sense. Diakses pada 2022. What is Child Development?

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA